Anda di halaman 1dari 7

ANALISA JURNAL TENTANG KANKER USUS BESAR (MALIGNANT NEOPLASMA

OF ILLEUM)

NO KOMPONEN ISI Komentar


1 Identitas Jurnal - Tidak terdapat
identitas jurnal tapi
diterbitkan oleh
Prosiding Seminar
Kesehatan Perintis
2 Pengarang dan Muhamad Arif, Yuhelmi Yuhelmi, Dia Pengarang ada 4,
Tahun Penelitian Resti Dewi Nanda Demur, 2021 tahun penelitian 2
tahun sebelumnya.
3 Judul Pelaksanaan Mobilisasi Dini Berpengaruh Judul penelitian
Terhadap Proses Penyembuhan seharusnya kata
Luka Pasien Post Laparatomi. “Pengaruh”
ditempatkan didepan
kalimat.
4 Latar Belakang Laparatomi merupakan suatu bentuk Alasan untuk
pembedahan mayor, yang dilakukan melalui dilakukannya
sayatan pada lapisan-lapisan dinding penelitian sudah
abdomen untuk mendapatkan bagian jelas dan mencakup
abdomen yang bermasalah (perdarahan, 5W + 1 H, yaitu
kanker, perforasi dan obstruksi (Bisono, karena Fenomena
2004). yang ditemukan
ilakukan dengan menggunakan instrument pada 28 orang pasien
penilaian penyembuhan luka yang dikenal post laparatomi yang
dengan istilah REEDA (Redness, Odema, dirawat di ruang
Echymosis, Discharge, Approximation). Ambun Suri RSUD
REEDA berisi lima kriteria penyembuhan Dr. Achmad
luka, yaitu edema,kemerahan, ekimosis, Mochtar Bukittinggi
dicharge dan pendekatan (aproksimal) dari pada bulan Agustus
dua te 2019, hanya 10
Tujuan perawatan post laparatomi adalah pasien yang
untuk mengurangi komplikasi, mempercepat melakukan
penyembuhan, meminimalkan nyeri, mobilisasi, dan 18
mengembalikan fungsi pasien seoptimal orang lainnya tidak
mungkin, meningkatkan konsep diri dan melakukan
persiapan pulang (Arif, 2010). mobilisasi.
Fenomena yang ditemukan pada 28 orang Mobilisasi dini
pasien post laparatomi yang dirawat di dilakukan pasien
ruang Ambun Suri RSUD Dr. Achmad dengan cara miring
Mochtar Bukittinggi pada bulan Agustus kanan dan miring
2019, hanya 10 pasien yang melakukan kiri dalam 6 jam
mobilisasi, dan 18 orang lainnya tidak pertama post
melakukan mobilisasi. Mobilisasi dini laparatomi. Pada 12
dilakukan pasien dengan cara miring kanan jam kedua, pasien
dan miring kiri dalam 6 jam pertama post sudah diperbolehkan
laparatomi. Pada 12 jam kedua, pasien posisi setengah
sudah diperbolehkan posisi setengah duduk duduk dan 24 jam ke
dan 24 jam ke empat, pasien sudah empat, pasien sudah
dianjurkan untuk berjalan sesuai dengan dianjurkan untuk
instruksi dokter penanggung jawab. berjalan sesuai
Sementara pasien yang tidak melakukam dengan instruksi
mobilisasi dini, cendrung berbaring saja di dokter penanggung
tempat tidur karena takut untuk bergerak. jawab. Sementara
Mereka khawatir kalau banyaknya gerakan pasien yang tidak
akan mempengaruhi luka operasi yang melakukam
masih belum sembuh dan belum kering. mobilisasi dini,
Dilihat dari penyembuhan luka, diketahui cendrung berbaring
bahwa dalam 3 – 6 hari rawatan pasien yang saja di tempat tidur
melakukan mobilisasi dini mengalami karena takut untuk
penyembuhan luka yang sangat baik, bergerak.
dimana keadaan luka sudah tampak kering.
Pada hari ke-3 post op, mereka sudah masuk
dalam proses penyembulan luka fase
inflamasi, dan pada hari ke-6 sudah
memasuki fase proliferasi. Sementara
sebanyak 18 pasien yang malas melakukan
mobilisasi dini, tampak proses
penyembuhan luka di area bekas jahitan
merah dan mengeluarkan cairan pada saat di
lakukan perawatan luka pada hari ke 3,
pasien selalu mengeluh demam dan hari
rawatan bertambah lama 7 sampai 10 hari.
Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk
meneliti lebih lanjut tentang pengaruh
pelaksanaan mobilisasi dini terhadap proses
penyembuhan luka pasien post laparatomi di
ruangan Ambun Suri Lantai 2 RSUD Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi.
5 Tujuan Khusus Tujuan penelitian untuk mengetahui Tujuan dalam
pengaruh pelaksanaan mobilisasi dini penelitian ini sudah
terhadap proses penyembuhan luka pasien jelas yaitu
post laparatomi. mengetahui adanya
pengaruh
pelaksanaan
mobilisasi dini
terhadap proses
penyembuhan luka
pasien post
laparatomi
6 Manfaat - Dalam jurnal tidak
terdapat manfaat
yang dicantumkan,
seharusnya manfaat
dicantumkan peneliti
agar pembaca dapat
mengetahuinya.
7 Teori utama yang Ditya (2016) tentang hubungan mobilisasi Teori utama sudah
mendasari dini dengan proses penyembuhan luka pada ada dan sejalan
pasien pasca laparatomi di bangsal bedah dengan penelitian
pria dan wanita RSUP Dr. M. Djamil yang akan diteliti.
Padang, didapatkan bahwa ada hubungan
mobilisasi dini dengan proses penyembuhan
luka pasien pasca laparatomi. Begitu juga
dengan penelitian Sumarah (2013) tentang
pengaruh mobilisasi dini terhadap
penyembuhan luka post sectio caesarea,
didapatkan 100 % ibu yang melakukan
mobilisasi dini dengan pendampingan
intensif, mengalami proses penyembuhan
luka post sectio caesarea yang baik.
8 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Terdapat jenis dan
kuantitatif. design dalam jurnal
yaitu kuantitatif.
9 Rancangan penlitian Desain penelitian yang digunakan adalah Tidak terdapat
atau design desain quasi-eksperimen dengan rancangan kelompok kontrol
one group pretest posttest, yaitu penelitian pada penelitian ini
semu tanpa adanya kelompok pembanding yang digunakan
untuk
membandingkan.
10 Populasi populasi penelitian ini adalah semua pasien Sudah terdapat
post laparatomi dengan rerata 32 orang jumlah populasi
perbulan dalam penelitian
yaitu 32 orang.
11 Sampel Sampel dalam penelitian adalah sebanyak Sudah terdapat
15 orang sampel tetapi tidak
terdapat kriteria
inklusi dan didalam
jurnal tidak
mencantumkan
rumus untuk
mendapatkan sampel
tersebut.
12 Teknik Sampling tekhnik pengambilan sampel menggunakan Sudah terdapat
purposive sampling. teknik pengambilan
sampel dalam
penelitian yaitu
purposive sampling
13 Pengolahan data Data diolah dengan menggunakan Teknik pengolahan
komputer, analisa dalam penelitian ini data sampai hasil
dilakukan dengan cara terhadap pengukuran data
karakteristik responden, dan hasil sudah dicantumkan
pengumpulan data disajikan dalam bentuk lengkap oleh peneliti
statistik deskriptif berupa mean, standar didalam tersebut.
deviasi, minimal dan maksimal dari
penyembuhan luka pasien pada hari ke 6
rawatan.Analisis data dilakukan untuk
melihat pengaruh pelaksanaan mobilisasi
dini terhadap proses penyembuhan luka
klien post laparatomi. Uji statistik yang
digunakan uji statistik t-test dependent
(dependent sample ttest. Hasil pengukuran
diolah dengan membandingkan rata-rata
rata-rata penyembuhan luka post laparatomi
sebleum dan sesudah intervensi, untuk
mengetahui diterima dan ditolaknya
hipotesa sesuai dengan signifikasi yang
ditetapkan yaitu menggunakan α = 0.05.
Berikutnya dianalisis dengan melihat
distribusi frekuesni untuk data univariat
sedangkan untuk data bivariate dianalisis
dengandependent t-test. Penelitian
dilakukan dengan berpedoman pada prinsip
etika penelitian yaitu anonymity,
kerahasiaan, prinsip manfaat, prinsip
menghargai hak asasi manusia dan prinsip
keadilan. Semua responden mendapat
intervensi dan perlakuan yang sama.
14 Hasil dan Hasil : Didalam jurnal
kesimpulan Berdasarkan tabel 1 didapatkan bahwa terdapat hasil dan
rerata sebelum pelaksanaan mobilisasi kesimpulan yang
terhadap penyembuhan luka adalah 4.40 telah diuraikan
sedangkan setelah perlakuan adalah 1.40. peneliti, menurut
dengan demikian hasil p-value 0.000. saya hal ini sudah
Kesimpulan : cuckup lengkap.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan tentang pengaruh pelaksanaan
mobilisasi dini untuk mempercepat
penyembuhan luka pasien post op
laparotomy di ruangan ambun suri Lt 2
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
dapat di simpulkan: Rerata penyembuhan
luka post op pada responden sebelum
dilakukan pelaksanaan mobilisasi dini 4,40.
Rerata penyembuhan luka post op pada
responden setelah dilakukan mobilisasi dini
1,40. Adanya pengaruh setelah diberikan
mobilisasi dini dengan p = 0.000 (dimana
terjadinya penyembuhan luka setelah
intervensi). Mobilisasi dini dapat
menunjang proses penyembuhan luka pasien
karena dengan menggerakkan anggota
badan akan mencegah kekauan otot dan
sendi, sehingga dapat mengurangi nyeri dan
dapat memperlancar peredaran darah ke
bagian yang mengalami perlukaan agar
proses penyembuhan luka menjadi lebih
cepat.
15 Saran - Didalam jurnal
tersebut sudah tidak
terdapat saran untuk
institusi dan peneliti,
maupun responden.
16 Keunggulan isi Jurnal sudah cukup lengkap, point – point
jurnal penting sudah dicantumkan dalam jurnal,
kata – kata yang digunakan peneliti tidak
berbelit – belit, peneliti membahas masalah
– masalah yang diteliti dengan baik.
17 Kelemahan isi jurnal Jurnal sudah lengkap dan jelas, hanya saja
terdapat hal – hal yang sedikit kurang yaitu
rumus dalam pengmbilan sampel, kriteria
inklusi dan saran, dan tahun yang digunakan
untuk pedoman daftar pustaka ada yang
lebih dari 5 tahun sebelumnya untuk jurnal
dan 10 tahun sebelumnya untuk buku. saya
mendapatai ada yang tahun 2004, padahal
penelitian dilakukan pada tahun 2021,
sebaiknya mengambil sumber yang lebih
update.

Anda mungkin juga menyukai