Anda di halaman 1dari 6

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA KELAS XII KPR PA/PI

28/09/2020

Assalamualaikm wr.wb
Good morning........
Sebelum kalian memulai pembelajaran jangan lupa berdoa, sarapan, menjaga personal hygiene setiap
saat dan siap menghadapi era new normal di tengah-tengah pandemi,
Tetap spirit, beautiful, handsome and keep healthy....
Memasuki tahun ajaran baru dan BAB baru di mapel kebutuhan dasar manusia di kelas XII maka bu
Dini mengenalkan point materi/ KI dan KD di Semester 1 ini,

No. Kompetensi dasar


Kompetensi dasar

Menganalisis kebutuhan Melakukan penanganan kekurangan


3.11 4.11
oksigenasi oksigenasi

3.12 Pemberian Obat 4.12 Mengelompokkan obat

3.1 Menerapkan penanganan


4.13 Melakukan penanganan nyeri
3 nyeri
3.1 Menerapkan perawatan luka
4.14 Melakukan perawatan luka dasar
4 dasar

SOP MENGERJAKAN TUGAS!


1. Berdoa sebelum mengerjakan
2. Materi hari ini adalah membaca, mencatat dan menganalisis Konsep dasar pemberian obat,
(materi terlampir)
3. Tugas hari ini adalah

No
Tugas
.
1. membaca dengan teliti
2. Merangkum di buku KDM
4. Meminta tanda verifikasi selesai ke pendamping belajar

5. berdoa setelah mengerjakan

Stay at Home, And keep Healthy


KONSEP DASAR PERAWATAN LUKA DASAR

A.      Pengertian

Merupakan tindakan untuk merawat luka dan melakukan pembalut dengan tujuan
mencegah infeksi silang ( masuk melalui luka ) dan mempercepat prose
penyembuhan luka.

1.      Tahap respon inflantasi akut terhadap cedera. Tahap ini dimulai saat terjadinya
luka

2.      Tahap destruktif, pada tahap ini terjadi pemberian jaringan yang mati oleh
leukosit polimer fenuklear dan makrofag

3.      Tahap poliferatif, pada tahap ini pembuluh darah baru diperkuat oleh jaringa
ikat dan mengifultasi luka.

4.      Tahap maturasi, pada tahap ini terjadi reepitalisasi, kontraksi luka dan
organisasi jaringan ikat

B.       Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka

Proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1.      Vaskularisasi, mempengaruhi luka karena luka membutuhkan keadaan


peredaran darah yang baik untuk pertumbuhan perbaikan sel

2.      Anemia ,memperlambat proses penyembuhan luka mengingat perbaikan sel


membutuhkan kadar protein yang cukup.

3.      Usia , kecepatan perbaikan sel berlangsung sejalan dengan


pertumbuhan,kematangan usia seseorang.

4.      Nutrisi,merupakan unsur utama dalam membantu perbaikan sel terutama


karena kandungan zat gizi yang terdapat didalamnya.

5.      Kemungkinan,obat-obatan,merokok dan stress,mempengaruhi proses


penyembuhan luka.

C.      Perawatan Luka Insisi

Luka insisi dibersihkan dengan alcohol dan larutan suci hama(larutan betadine dan
sebagainya),lalu ditutup dengan kain penutup luka,secara penodik pembalut luka
diganti dan luka dibersihkan.Dibuat pula catatan kapan benang/orave,dicabut dan
dilonggarkan.Diperhatikan pula apakah luka sembuh perprinum atau dibawah luka
terdapat eksudat.

D.      Penatalaksanan luka dengan eksudat :

1.    Luka dengan sedikit eksudat di tutup dengan band and operative dressing.
2.    Luka dengan eksudat sedang di tutup dengan tegal filmated swabs atau dengan
pembalut luka lainnya.

3.    Luka dengan eksudat banyak ditutup dengan surgipad atau di kompres dengan
cairan suci hama lainnya.

Untuk memberikan kenyamanan dan kebebasan bergerak bagi penderita, sebaiknya


di pakai gurita.

E.       Komplikasi luka insisi

1.      Sebagai luka sembuh dan tertutup baik, sebagian lagi dengan eksudat sebagian
lagi dalam sejumlah sedang atau banyak akan keluar melalui lubang-lubang(fisdel)

2.      Luka terbuka sebagian bernanah dan berinfeksi

3.      Luka terbuka seluruhnya dan usus kelihatan

–           Tempat perawatan pasca operasi atau bedah

Setelah tindakan di kamar operasi , penderita dipindahkan dalam kamar rawat


(recovery room) yang di lengkapi dengan alat pendingin kamar udara setelah
beberapa hari. Bila keadaan penderita gawat, segera pindahkan ke unit kamar
darurat(intensive care unit)

–           Pemberian cairan

Karena selama 24 jam pertama penderita Puasa Pasca Operasi (PPO), maka
pemberian cairan perinfus harus cukup banyak perban mengandung elektrolit yang
diperlukan, agar jangan terjadi hipertemia, dehidrasi, dan komplikasi pada organ-
organ tubuh lainnya.

–           Nyeri

Sejak penderita sadar, dalam 24jam pertama. Rasa nyeri masih dirasakan di daerah
operasi, untuk mengurangi rasa nyeri di berikan obat-obatan anti septic dan
penenang seperti suntikan intramuskuler pthidin dosis 100-150 mg atau morfin
sebanyak 10-15 mg atau secara perinfus atau obat lainnya.

–           Mobilisasi

Mobilisasi segera tahap demi tahap sangat berguna untuk membantu jalan-jalannya
penyembuhan penderita, kemajian mobilisasi bergantung pula pada jenis-jenis
operasi yang di lakukan oleh komlikasi yang mungkin di jumpai. Secara psikologis
hal ini memberikan pula kepercayaan pada si sakit bahwa ia mulai sembuh.

Perubahan gerakan dan posisi yang harus di terangkan kepada penderita atau
keluarga yang menunggunya.

Mobilisasi berguna untuk mencegah terjadinya trombisis dam emboli sebaiknya, bila
terlalau dini melakukan mobilisasi dapat mempengaruhi penyembuhan operasi, jadi
mobilisasi secara teratur dan bertahap serta di ikuti dengan istirahat adalah yang
paling di anjurkan.

–           Pemberian obat-obatan


Antibiotik, kemoterapi dan antiflamasi

Cara pemilihan dan pemberian anti biotika sangat berbeda-beda disetiap institut,
bahkan dalam satu institutepun masing-masing dokter mempunyai cara dan
pemilihan yang berlainan.

Sebagai pedoman umum kira-kira sebagai berikut:

1.      Sebelum melakukan uji biakan (culture test) dan uji kepekaan (sensitive test),
pilihan antibiotika. Pilihan antibiotika. Pembunuh kuman gram negative sebagai obat
peroral atau sebaliknya.

2.      Setelah hasil uji-makan dan uji kepekaan di terima, berikan obat dengan
berpedoman dengan misi uji laboratorium tersebut dengan cara seperti diatas.

3.      Posisi obat harus tepat dan akurat serta bersifat spektrum luas (Groad –
Spektrum).

4.      Obat-obat pencegah perut kembung.

Untuk mencegah perut kembung dan untuk memperlancar kerja saluran pencernaan
dapat diberikan obat-obatan secara subkutan dan peroral, diantaranya : plasil, perim
peran, prostigmin, dan sebagainya. Apabila terjadi distansi abdomen, yang ditandai
dengan adanya perut kembung dan meteorimus, dilakukan dekompresi dengan
pemasangan pita rektal dan pita hasal. Boleh juga diberikan supporitoria bisa codyl,
36 jam pasca bedah.

5.      Obat-obatan Lainnya.

Untuk meningkatkan vitalis dan keadaan umum penderita dapat diberikan


roboronsia, obat anti inflamasi, atau bahan tranfusi darah pada penderita yang
anemis.

6.      Perawatan Putih.

Setelah selesai operasi, dokter bedah dan anestesi telah membuat rencana
pemeriksaan rutin atau (check up) bayi penderita pasca bedah yang diteruskan
kepada dokter atau nakes lain.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan dan pengukuran, yang diukur
adalah:

o  Tekanan darah

o  Jumlah nadi per menit

o  Frekuensi pernafasan per menit

o  Jumlah cairan masuk dan keluar (urine)

o  Suhu badan

o  Pemeriksaan lainnya menurut jenis operasi kasus periksaan dan pengukuran


tersebut sekurang-kurangnya dilakukan setiap 4 jam sekali dan dicatat dalam status
penderita.

 
F.       Peralatan dan Perlengkapan

1.      Pinset anatomi

2.      Gunting dan plester

3.      Kapas sublimar

4.      Bak instrument dan handscoon

5.      Bengkok

6.      Waskom berisi larutan klorin

7.      Kassa steril

8.      Troli

9.      Tempat tidur

10.  Perlak

11.  Larutan Nacl 0,9 %

12.  Betadine

13.  Kapas alcohol

14.  Peralatan cuci tangan

G.      Prosedur Kerja

1.      Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan.

2.      Siapkan bahan dan alat secara ergonomis.

3.      Pasang sampiran.

4.      Atur posisi pasien senyaman mungkin.

5.      Pasang perlak dan pengalasnya dibawah daerah yang akan dilakukan
perawatan.

6.      Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

7.      Pakai sarung tangan (handscoon).

8.      Olesi plester dengan kapas alcohol, agar mudah dan tidak sakit saat plester
dibuka.

9.      Buka plester dan kasa dengan menggunakan pinset, buang dalam bengkok.

10.  Kaji luka (tekan daerah sekitar luka, lihat sudah kering atau basah.

11.  Bersihkan luka dengan larutan antiseptic atau larutan gram faal.

12.  Buang kasa yang telah digunakan kedalam bengkok.

13.  Keringkan luka dengan menggunakan kassa yang baru.

14.  Berikan salep antiseptic.


15.  Tutup luka dengan kassa dan memasang plester.

16.  Rapikan pasien.

17.  Bereskan alat.

18.  Lepas sarung tangan (masukkan kedalam Waskom berisi larutan klorin 0,5%
selama 10 menit ).

19.  Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk.

20.  Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai