Anda di halaman 1dari 9

Indikasi Tujuan

1. Pada pasien yang tidak 1. Pasien mendapatkan pengobatan


membutuhkan absorbsi obat sesuai program pengobatan dokter.
secara cepat. 2.  Memperlancar proses pengobatan
2. Pada pasien yang tidak dan menghindari kesalahan dalam
mengalami gangguan pencernaan pemberian obat.
3. Mencegah, mengobati dan
mengurangi rasa sakit sesuai
dengan efek terapi dari jenis obat.
Jenis jenis obat per- 4. Proses reabsorbsi lebih lambat
sehingga bila timbul efek samping
oral dari obat tersebut dapat segera
Pil
1. diatasi
5. Menghindari pemberian obat yang
2. Tablet menyebabkan kerusakan kulit dan
3. Bubuk jaringan.

4. Drase
5. Kapsul
6. Sirup Hal yang harus di perhatikan
Kekurangan 1. Sebelum memberikan obat perawat
harus mengetahui indikasi pemberian
1. Pada aksinya yang lambat obat, dan efek samping obat.
sehingga cara ini tidak dapat 2. Menerapkan prinsip  7 benar
dipakai pada keadaan gawat. 3.  Dalam pemberian obat oral harus
Obat yang diberikan per oral diperhatikan jenis obatnya.
biasanya membutuhkan waktu 4. Perawat harus memastikan bahwa
30 sampai 45 menit sebelum pasien betul-betul meminum obatnya.
di absorbs dan efek puncaknya 5. Bila pasien tidak kooperatif,
dicapai setelah 1 sampai pemberian obat oral dapat melibatkan
dengan ½ jam. Rasa dan bau keluarga.
obat yang tidak enak sering
mengganggu pasien.
2. Cara per oral tidak dapat
dipakai pada pasien yang
mempunyai gangguan
menelan
Kelebihan
1. 1. Harga relative lebih murah
2. 2. Bisa dikerjakan sendiri oleh pasien
3. 3. Tidak menimbulkan rasa nyeri
4. Bila terjadi keracunan, obat
masih bias dikeluarkan dari tubuh
dengan cara reflek muntah dari
faring dan kumbah lambung asalkan
obat diminum belum melebihi 4 jam
artinya obat masih didalam gester
5. Tetapi bilamana lebih dari 4 jam
tapi belum melebihi 4 jam tapi
belum melebihi 6 jam racun
didalam intestinum atau belum
mengalami absorbs

Rute pemberian
Sesudah sediaan obat masuk kedalam lambung, ia akan menuju
ke dalam saluran usus dengan kecepatan tergantung dengan
kecepatan penggosongan obat oleh lambung. Kecepatan jonjot
lambung bias lambat atau cepat tergantung pengaruh obat
makanan atau penyakit. Jika kecepatan jonjot lambung lebih
cepat dari normal maka obat yang diminum akan lebih cepat
mencapai absorbs (usus halus), demikian pul sebaliknya.
Selanjutnya ketika sediaan obat mencapai saluran lambung
usus, ia akan mengalami disenegrasi (pecah) menjadi agregat-
agregat kecil sampai halus sambil melepas senyawa obat.
Prosedur
   1. Persiapan pasien dan keluarga
2. Menjelaskan prosedur, tujuan , dan manfaat
pemberian obat.
  3. Persiapan alat
1.      1. Obat-obatan yang akan diberikan
2.      2. Mangkok atau sendok
3.      3. Daftar pemberian obat
4. Air minum (air putih) dan bila perlu
sedotan
5.      4. Perlak dan alasnya
6.      5. Penggerus obat, bila perlu
6. Persiapan lingkungan : perhatikan privasi
pasien

 Tindakan
1.  1.  Siapkan peralatan dan cuci tangan
2. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan,
mual, muntah, adanya program tahan makan atau minum, akan
dilakukan pengisapan lambung dll)
3.  Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis
obat, waktu dan cara pemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat, bila
ada kerugian pada perintah pengobatan laporkan pada perawat/bidan
yang berwenang atau dokter yang meminta.
4.  Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan
ambil obat yang diperlukan.
5.  Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang
sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa mengkontaminasi obat
(gunakan tehnik aseptik untuk menjaga kebersihan obat).
6. 6. Menyimpan kembali obat-obat persediaan milik pasien ke tempatnya
7. 7. Mengobservasi keadaan umum pasien
8. 8. Cuci tangan.
9. 9. Dokumentasi
Definisi
Pemberian obat oral adalah suatu tindakan untuk
membantu proses penyembuhan dengan cara memberikan
obat-obatan melalui mulut sesuai dengan program
pengobatan dari dokter.
PEMBERIAN OBAT ORAL
Definisi
Pemberian obat oral adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan
dengan cara memberikan obat-obatan melalui mulut sesuai dengan program
pengobatan dari dokter
Kelemahan
Kelemahan dari pemberian obat secara oral adalah efek yang timbul biasanya
lambat, tidak efektif jika pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak sabar, tidak
kooperatif, kurang disukai jika rasanya pahit.
Tujuan
1.      Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter.
2.      Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian
obat.
3.      Mencegah, mengobati dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari
jenis obat.
4.      Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat
tersebut dapat segera diatasi
5.      Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan.

Indikasi
1.      Pada pasien yang tidak membutuhkan absorbsi obat secara cepat.
2.      Pada pasien yang tidak mengalami gangguan pencernaan

Yang harus diperhatikan


1.      Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui indikasi pemberian obat,
dan efek samping obat.
2.      Menerapkan prinsip  7 benar
3.      Dalam pemberian obat oral harus diperhatikan jenis obatnya.
4.      Perawat harus memastikan bahwa pasien betul-betul meminum obatnya.
5.      Bila pasien tidak kooperatif, pemberian obat oral dapat melibatkan keluarga.

Prosedur
  Persiapan pasien dan keluarga
1.      Menjelaskan prosedur, tujuan , dan manfaat pemberian obat.
  Persiapan alat
1.      Obat-obatan yang akan diberikan
2.      Mangkok atau sendok
3.      Daftar pemberian obat
4.      Air minum (air putih) dan bila perlu sedotan
5.      Perlak dan alasnya
6.      Penggerus obat, bila perlu
  Persiapan lingkungan : perhatikan privasi pasien
  Tindakan
1.      Siapkan peralatan dan cuci tangan
2.      Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual,
muntah, adanya program tahan makan atau minum, akan dilakukan pengisapan
lambung dll)
3.      Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat, waktu
dan cara pemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat, bila ada kerugian pada
perintah pengobatan laporkan pada perawat/bidan yang berwenang atau dokter
yang meminta.
4.      Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan ambil obat
yang diperlukan.
5.      Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai
dengan dosis yang diperlukan tanpa mengkontaminasi obat (gunakan tehnik
aseptik untuk menjaga kebersihan obat).

Tablet atau kapsul


a)      Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel tanpa menyentuh
obat.
b)      Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat sesuai
dengan dosis yang diperlukan.
c)       Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk dengan
menggunakan martil dan lumpang penggerus, kemudian campurkan dengan
menggunakan air. Cek dengan bagian farmasi sebelum menggerus obat, karena
beberapa obat tidak boleh digerus sebab dapat mempengaruhi daya kerjanya
Obat dalam bentuk cair
a)      Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata sebelum
dituangkan, buang obat yang telah berubah warna atau menjadi lebih keruh.
b)      Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk menghindari
kontaminasi pada tutup botol bagian dalam.
c)      Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan, dan
tuangkan obat kearah menjauhi label. Mencegah obat menjadi rusak akibat
tumpahan cairan obat, sehingga label tidak bisa dibaca dengan tepat.
d)     Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat berskala.
e)      Sebelum menutup botol usap bagian tutup botol dengan menggunakan kertas
tissue. Mencegah tutup botol sulit dibuka kembali akibat cairan obat yang
mengering pada tutup botol.
f)       Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari 5 ml maka gunakan
spuit steril
6.      Menyimpan kembali obat-obat persediaan milik pasien ke tempatnya
7.      Mengobservasi keadaan umum pasien
8.      Cuci tangan.
9.      Dokumentasi

Jenis jenis obat per-oral


1. Pil
2. Tablet
3. Bubuk
4. Drase
5. Kapsul
6. Sirup

kelebihan
1. Harga relative lebih murah
2. Bias dikerjakan sendiri oleh pasien
3. Tidak menimbulkan rasa nyeri
4. Bila terjadi keracunan, obat masih bias dikeluarkan dari tubuh dengan cara reflek
muntah dari faring dan kumbah lambung asalkan obat diminum belum melebihi 4
jam artinya obat masih didalam gester
5. Tetapi bilamana lebih dari 4 jam tapi belum melebihi 4 jam tapi belum melebihi 6
jam racun didalam intestinum atau belum mengalami absorbs

Kerugian
1. Pada aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak dapat dipakai pada keadaan
gawat. Obat yang diberikan per oral biasanya membutuhkan waktu 30 sampai 45
menit sebelum di absorbs dan efek puncaknya dicapai setelah 1 sampai dengan ½
jam. Rasa dan bau obat yang tidak enak sering mengganggu pasien
2. Cara per oral tidak dapat dipakai pada pasien yang mempunyai gangguan menelan

Rute pemberian
Sesudah sediaan obat masuk kedalam lambung, ia akan menuju ke dalam saluran
usus dengan kecepatan tergantung dengan kecepatan penggosongan obat oleh
lambung. Kecepatan jonjot lambung bias lambat atau cepat tergantung pengaruh
obat makanan atau penyakit. Jika kecepatan jonjot lambung lebih cepat dari normal
maka obat yang diminum akan lebih cepat mencapai absorbs (usus halus),
demikian pul sebaliknya. Selanjutnya ketika sediaan obat mencapai saluran
lambung usus, ia akan mengalami disenegrasi (pecah) menjadi agregat-agregat
kecil sampai halus sambil melepas senyawa obat.

Anda mungkin juga menyukai