Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA

KEPUTUSASAAN

Disusun oleh:

AGUSMANTO ZALUKHU
2053065

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
1. Pengertian

Keputusaasan merupakan perasaan seorang individu yang melihat keterbatasan atau tidak

adanya alternatif atau pilihan dalam menyelesaikan masalahnya.

2. Tanda dan Gejala

a. Ungkapan kliententang situasi kehidupan tanpa harapan dan terasa hampa (”Saya

tidak dapat melakukan sesuatu”)

b. Sering mengeluh dan nampak murung

c. Kurang bicara atau tidak mau berbicara sama sekali

d. Menunjukkan kesedihan, afek datar atau tumpul.

e. Menarik diri dari lingkungan

f. Kontak mata kurang

g. Mengangkat bahu tanda masa bodoh

h. Nampak selalu murung atau blue mood

i. Menurun atau tidak adanya selera makan

j. Peningkatan waktu tidur

k. Penurunan keterlibatan dalam perawatan

l. Bersikap pasif dalam menerima perawatan

m. Penurunan keterlibatan atau perhatian pada orang lain yang bermakna

n. Dapat merupakan lanjutan ansietas

3. Intervensi Generalis Pada Pasien:

a.Tujuan:

1) Mampu mengenal masalah keputusasaannya

2) Mampu memberdayakan diri dalam aktivitas


3) Mampu menggunakan keluarga sebagai sumber daya

b. Tindakan Keperawatan

1) Diskusi tentang kejadian yang membuat putus asa, perasaan/pikiran/perilaku yang

berubah

2) Latihan berfikir positif melalui penemuan harapan dan makna hidup

3) Latihan melakukan aktivitas untuk menumbuhkan harapan dan makna hidup.

SP 1 Pasien : Assesmen keputusasaan dan latihan berfikir positif melalui

penemuan harapan dan makna hidup

1) Bina hubungan saling percaya

a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai

nama panggilan yang disukai

b) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian perasaan putis asa agar

proses penyembuhan lebih cepat

2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian

perasaan putus asa

3) Bantu pasien mengenal keputusasaan:

a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaan sedih/

kesendirian/ keputusasaannya.

b) Bantu pasien mengenal penyebab putus asa

c) Diskusikan perbedaan antara perasaan dan pikiran klien terhadap kondisinya

dengan kondisi real kondisi klien

d) Bantu pasien menyadari akibat putus asa


e) Dukung klien untuk mengungkapkan pengalaman yang mendukung pikiran,

perasaan dan perilaku positif

4) Latih restrukturisasi pikiran melalui latihan berpikir positif dengan

mengidentifikasi harapan dan penemuan makna hidup

SP 2 Pasien : Evaluasi keputusaan, manfaat berfikir positif, dan latihan

melakukan aktivitas untuk menumbuhkan harapan dan makna hidup

1) Pertahankan rasa percaya pasien

a) Mengucapkan salam dan memberi motivasi

b) Asesmen ulang keputusasaan dan kemampuan melakukan restrukturisasi

pikiran

2) Membuat kontrak ulang: cara mengatasi keputusaaan

3) Diskusikan aspek positif diri sendiri, keluarga, dan lingkungan

4) Diskusikan kemampuan positif diri sendiri

5) Latih satu kemampuan positif

6) Tekankan bahwa kegiatan melakukan kemampuan positif berguna untuk

menumbuhkan harapan dan makna hidup

4. Intervensi Generalis Pada Keluarga

a. Tujuan

1) Keluarga mampu mengenal masalah keputusasaan pada anggota keluarganya

2) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami keputusasaan

3) Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang mengalami

keputusasaan
b. Tindakan Keperawatan

1) Mendiskusikan kondisi pasien: keputusaan, penyebab, proses terjadi, tanda

dan gejala, akibat

2) Melatih keluarga merawat pasien dengan ansietas

3) Melatih keluarga melakukan follow up

SP1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat:

1) Bina hubungan saling percaya

a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri

b) Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan keputusasaan pasien dan cara

merawat agar proses penyembuhan lebih cepat

2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan cara merawat

pasien dengan keputusasaan

3) Bantu keluarga mengenal putus asa pada pasien:

a) Menjelaskan keputusasaan, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta

akibatnya

b) Menjelaskan cara merawat pasien dengan putus asa: menumbuhkan harapan

positif melalui restrukturisasi pikiran melalui penemuan harapan dan makna

hidup serta melatih kemampuan positif

c) Sertakan keluarga saat melatih restrukturisasi pikiran dan latihan kemampuan

positif
SP 2 Keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara merawat dan follow

up

a. Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam, menanyakan peran

keluarga merawat pasien & kondisi pasien

b. Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat dan follow up

c. Menyertakan keluarga saat melatih pasien melatih kemampuan positif

d. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah follow up dan kondisi pasien

yang perlu dirujuk (muncul ide bunuh diri atau perilaku pengabaian diri) dan cara

merujuk pasien
EVALUASI KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN KEPUTUSASAAN

Penilaian
No Kemampuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9

A Pasien

SP 1 Pasien
Assesmen keputusasaan dan latihan berfikir
positif melalui penemuan harapan dan
makna hidup
SP 2 Pasien
Evaluasi keputusasaan, manfaat berfikir
positif, dan latihan melakukan aktivitas
untuk menumbuhkan harapan dan makna
hidup

B Keluarga

SP 1 Keluarga
Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat
SP 2 Keluarga
Evaluasi peran keluarga merawat pasien,
cara merawat dan follow up

Anda mungkin juga menyukai