Anda di halaman 1dari 6

UJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA I

KELAS E

NAMA : Irma tri rahayu

NPM : 204201416030

KELAS : K.E

Instruksi:
Buatlah Strategi Pelaksanaan (SP) pertemuan 1 untuk pasien dengan keputusasaan sesuai dengan
tahap-tahap komunikasi terapeutik!

Ketentuan Pengerjaan:
1. Unggah tepat waktu ke website
2. Unggah jawaban dengan format PDF

JAWABAN
1. Pengertian
Kepeutsasaan yaitu kondisi subyektif dimana individu melihat keterbatasan atau tidak adanya
alternatif sebagai penyelesaian masalah dan ketidak mampuan memobalisasi energi demi
kepentingan sendiri (Herdman, 2018)

2. Tanda dan gejala


a) Ungkapan kliententang situasi kehidupan tanpa harapan dan terasa hampa
(”Saya tidak dapat melakukan sesuatu”)
b) Sering mengeluh dan nampak murung
c) Kurang bicara atau tidak mau berbicara sama sekali
d) Menunjukkan kesedihan, afek datar atau tumpul.
e) Menarik diri dari lingkungan
f) Kontak mata kurang
g) Mengangkat bahu tanda masa bodoh
h) Nampak selalu murung atau blue mood
i) Menurun atau tidak adanya selera makan
j) Peningkatan waktu tidur
k) Penurunan keterlibatan dalam perawatan
l) Bersikap pasif dalam menerima perawatan
m) Penurunan keterlibatan atau perhatian pada orang lain yang bermakna
n) Dapat merupakan lanjutan ansietas

3. Intervensi Generalis Pada Pasien


a. Tujuan:
1) Mampu mengenal masalah keputusasaannya
2) Mampu memberdayakan diri dalam aktivitas
3) Mampu menggunakan keluarga sebagai sumber daya
b. Tindakan Keperawatan
1) Diskusi tentang kejadian yang membuat putus asa, perasaan/pikiran/perilaku yang
berubah
2) Latihan berfikir positif melalui penemuan harapan dan makna hidup
3) Latihan melakukan aktivitas untuk menumbuhkan harapan dan makna hidup.

SP 1 Pasien : Assesmen keputusasaan dan latihan berfikir positif melalui penemuan harapan dan
makna hidup
1) Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai
nama panggilan yang disukai
b) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian perasaan putis asa agar
proses penyembuhan lebih cepat
2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian
perasaan putus asa
3) Bantu pasien mengenal keputusasaan:
a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaan sedih/
kesendirian/ keputusasaannya.
b) Bantu pasien mengenal penyebab putus asa
c) Diskusikan perbedaan antara perasaan dan pikiran klien terhadap kondisinya
dengan kondisi real kondisi klien
d) Bantu pasien menyadari akibat putus asa
e) Dukung klien untuk mengungkapkan pengalaman yang mendukung pikiran,
perasaan dan perilaku positif
4) Latih restrukturisasi pikiran melalui latihan berpikir positif dengan
mengidentifikasi harapan dan penemuan makna hidup
4. Intervensi Generalis Pada Keluarga
a. Tujuan

1) Keluarga mampu mengenal masalah keputusasaan pada anggota keluarganya


2) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami keputusasaan
3) Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang mengalami
keputusasaan

b. Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan kondisi pasien: keputusaan, penyebab, proses terjadi, tanda
dan gejala, akibat
2) Melatih keluarga merawat pasien dengan ansietas
3) Melatih keluarga melakukan follow up

5. Proses keperawatan
a. Kondisi klien
Ny. K berusia 23 tahun dan klien sorang sebatang kara karena terjadinya kecelakaan
lalu lintas yang menimpa keluarganya, klien mencoba tetap semangat hidup dengan
melamar pekerjaan namun selalu ditolak shingga klien merasa depresi dan putus asa
sehingga ingin mengakhiri hidupnya

Ds: - klien mengatakan putus asa


-Klien mengatakan ingin mengakhiri hidupnya
- Klien mengatakan tidak nafsu makan

Do: -klien terlihat merenung


-klien terlihat tidak bersemangat dalam melakukan aktifitas apapun
- klien tampak gelisah

b. Diagnosa keperawatan
Keputusasan
c. Tujuan
-klien dapat menidentifikasikan aspek – aspek positif yang ada dalam dirinya
-klien dapat melakukan kegitan positif
d. intervensi
1. kaji stressor dalam keputusasaan
2. bantu pasien mengenal keputusasaan : mengidentifikasi dan menguraikan perasaan
sedih/kesendirian /keputusasaan nya
3. bantu pasien mengenal penyebab putus asa
4. diskusikan perbedaan antara perasaan dan pikiran terhaap kondisi yang dialami pasien
5. bantu pasien menyadari akibat putus asa
6. Bantu pasein mengungkapkan pengalama, pikiran, perasaan, dan prilaku positif
7. Latih menata ulang pikiran dengan cara Latihan berfikir positif, membangun harapan
dan menemukan makna hidup
8. Anjurkan melakukan berfikir positif, membangun harapan dan mencari makna hidup

B. Strategi pelaksaan
a. Orintasi
1. salam
“assalamualikum mba, selamat pagi masih ingat dengan saya”
2.evaluasi
“bagaimana mba perasaan hari ini apakah merasa putus asa?”

Validasi
“apa yang mba lakukan Ketika mba dalam keadaan putus asa seprti ini?”

3. kontak
- topik : “mba bisakah kita berbincang – bincang sedikit mengenai pengendalian
keputusasaan mba terkait dengan keadaan mba saat ini?”
-waktu : “kurang lebih 30 menit y amba”
-tempat : “untuk tempatnya disini aja agar mba merasa lebih nyaman”
4. tujuan
“tujuan agar mba dapat mengidentifikasikan aspek- aspek positif yang ada pada diri
mba”

C. Fase kerja
1. Kaji stresor dan keputusasaan
“ mba terlihat sanagt murung dan terlihat kurang tidur ya, apakah ada yang terjadi
sehingga mba seperti ini, coba mba ceritakan saya akan menjaga kerasihaan ini”
2. Bantu pasein mengenal keputusasaan : mengidentifikasi dan mnguraikan perasaan sedih/
kesendirian/ keputusasaan
“begitu ya ,mba yang dialami mba saat ini adalah keptusaan dimana mba merasa tidak
memiliki pilihan lain padahal masih banyak hal positif yang dapat mba lakukan”
3. Bantu pasein mengenal penybab putus asa
“jadi mba putus asak arena sudah tidak tahu lagi apa yang dapat dilakukan untuk
menghidupi mba karena mba sekarang tidak memiliki keluarga dan mba sudah mencoba
melamar pekerjaan namun selalu gagal”
4. Diskusikan perbedaan dan pikiran terhadap kondisi yang dialami pasien
“mba perasaan mba saat ini sedang kacau sehingga yang ada dalam pikiran mba hanya
ingin bunuh diri saja, alangkah baiknya jika mba memikirkan lagi hal kedepannya agar
mba Kembali cerah dan merasakan kebahagiaan dengan melakukan hal – hal positif
5. Bantu pasien menyadari akibat putus asa
“mb ajika mba putus asa seprti ini mba memilih bunih diri maka hidup mba selama ini sia
sia dan mba tidak akan merasakan kebahagianaan seperti contohnya menikah lalu
memiliki anak hidup bahagia dengan keluarga kecil”
6. Bantu menyadari akiba putus asa
“sebelum kejadian ini menimpa mba, kegiatan apa yang bis amba lakukan atau apakah
hobi mba”
“wah mba sangat suka bernyanyi pasti suara mba sangat bagus”
7. Layih menata ulang pikiran dengan cara Latihan berfikir positif, membangun harapan,
dan menemukan makna hidup
“ mba saya ajarkan cara agar semnagat mba Kembali tumbuh, tolong tanamkan dan selalu
yakin dalam hati mba bahwa mba pasti bisa Kembali tumbuh, tolong tanamkan dan hidup
seperti sebelumnya”
“dan mba dapat memanfaatkan kemampuan bernyanyi mba sebagai mata pencahrian mba
dengan itu hidup mba tidak sia – sia “
8. Anjurkan melakukan berfikir positif, membangun harapan dan mencari makna hidup
“selalu tanamkan kata bahwa mbapasti bisa dan mulai sekarang ayo mba semangat
tunjukan pada orang - orang bahwa mba akan sukses dengan kemapuan bernyanyi yang
mba miliki. Dengan semangat dan kemampuan yang dimiliki mba pasti akan merasakan
kebahagiaan”

D. Fase terminasi
- Evaluasi subjektif
“bagaimana mba apakah setelah berbincang dengan say amba masih merasakan
putus asa?”
- Evaluasi objektif
“cob amba ulangi kalimat positif yang saya ajarkan untuk ditanamkan dihati mba”
- Rencana Tindakan selanjut
“jika mba merasakan putus asa Kembali mba bisa mengingat Kembali kalimat
positif yang sudah saya ajarkan dengan dekat diri kepada allah ya amba”
- Kontak
“baiklah mba kalua begitu saya permisi, terimakasih atas waktu yang diberikan
dan semoga pertemuan kita hari ini bermanfaat ya mba “

Anda mungkin juga menyukai