Anda di halaman 1dari 17

 

ASHUHAN KEPERAWATAN JIWA


DENGAN HALUSINASI PADA TN R DI RUANGAN SALAK
 
KELOMPOK 4
DEFINISI HALUSINASI
• gangguan persepsi sensori halusinasi adalah salah satu
gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan
persepsi sensori, seperti merasakan sensasi palsu
berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan, atau
penghiduan.
I. IDENTITAS PASIEN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. R

• Umur : 20 Tahun Status Perkawinan :belum menikah


• Agama: islam Suku Bangsa : kaili
• Pendidikan : SMA Alamat : Tinggede
• Sumber Informasi : Pasien
•  
II. Alasan masuk rumah sakit
• pasien masuk ke RSJ diantar oleh keluaarganya dengan
alasan gelisah, dan berbicara, dan berbicara sendiri dan
sering mendengar suara-suara bisikan dan bayangan-
bayangan, pasien juga mengamuk saat dirumah. Keluhan
ini dirasakan sejak 1 minggu sebelum sebelum dibawah
dibawah ke RSJ.
III. FAKTOR PREDISPOSISI

Pasien mengatakan pernah dirawat di RSJ sebanyak 1 kali sebelumnya pada


bulan desember pengobatan sebelumnya kurang berhasil. Pasien mengatakan
ketika mendengar suara-suara dan melihat bayangan-bayangan pasien marah dan
langsung mengamuk. Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
memiliki riwayat gangguan jiwa. Pasien mengatakan pernah mengalami
pengalaman probadi yang tidak menyenangkan yaitu kketika kecil pasien sering
dipukul ketika melakukan kesalahan dan ketika umurnya sudah beranjak remaja
pasien selalu dimarahi dan mendapat tekanan dari keluarga.
HUBUNGAN SOSIAL
1) Orang yang berarti :

orang yang berarti dalam hidupnya adalah orang tua dan adik-adiknya dan juga pasangannya.  

2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :

Pasien mengatakan mengikuti kegiatan kelompok yaitu silat margaluyu 151 dan sudah tamat
dalam kegiatan tersebut.

3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

Tidak ada halangan dalam berhubungan sosial.


a.Penampilan :
•Pasien memiliki penampilan rapi dan bersih, penggunaan baju sudah sesuai dengan
jenis kelaminnya.

•Masalah Keperawatan : tidak ada 


a.Pembicaraan : Pembicaraan normal dan terarah

•Masalah Keperawatan : tidak ada


a.Aktivitas Motorik : Aktivitas motorik pasien yaitu banyak bergerak serta gelisah.
•Masalah Keperawatan :
a.Alam perasaan : Pasien nampak sedih dan takut orang lain tidak menerimanya.
•Masalah Keperawatan : harga diri rendaH
a.Afek :Selama dilakukan pengkajian pasien hanya beeaksi bila ada stimulus yang kuat
•Masalah Keperawatan :
a. Interaksi selama wawancara: Selama diajak bicara pasien kooperatif dan menggunakan kontak mata/menetap lawan
bicara

•Masalah Keperawatan : 
b. Persepsi Halusinasi : Pasien mengalami halusinasi pendengaran dan penglihatan, isi dari hallusinasi pendengaran
yaitu pasien dibisik-bisik untuk memukul orang dan terjadi ketika malam sebelum tidur. Halusinasi penglihatan terjadi
jilka pasien hanya sendiri, pasien melihat bayangan-bayangan yang lewat.

Masalah Keperawatan : halusinasi

c. Proses Pikir Selama pengkajiann dilakukan pasien berbicara pelan dan kadang pembicaraan terhenti tiba-tiba
kemudian dilanjutkan kembali (bloking).

Masalah Keperawatan :

d. Isi Pikir : Dari hasil pengkajian didapatkan pasien terobsesi dengan hal yang dialaminya, menurut pasien dia sudah
beerusaha untuk tidak menggubris suaara-suara dan bayangan yang mmuncul namun semakin berusaha untuk tidak
menggubris hal itu samakin jelas dan sering terjadi.

• Masalah Keperawatan : halusinasi


a. Tingkat kesadaran: Pada saat dilakukann pengkajian didapatkan pasien melakukan gerakan di ulang-ulang.

Masalah keperawatan :

b. Tingkat konsentrasi dan berhitung: Pada saat dilakukan pengkajian di dapatkan pasien minta pertanyaan di ulang-
ulang

Masalah keperawatan :

c. Kemampuan penilaian: Pada ssaat dilakukan pengkajiann di dapatkan pasien dapat mengambil keputusan yang
sederhana dengan bantuan orang lain, contohnya pasien memilih mandi dulu sebbelum makan dan jika diberi
penjelasan pasien dapat mengambil keputusan

Masalah keperawatan : tidak ada 

d. Daya titik diri: Pada saat dilakukan pengkajian didapati pasien menyalahkan lingkungann dan orang lain yang
menyebabkan kondisi saat ini dan pasien juga tidak menyadari gejala penyakit dan perubahan emosi pada dirinya.
Masalah keperawatan : risiko perilaku kekerasan
Analisa data
 tanggal data
    problem
 
 

 
DS:
  Halusinasi
 
1) Pasien mengatakan mendengar suara bisikann yang
  memerintahkannya untuk melakukan kekerasan
 
2) Pasien mengatakan suara bisikan terdengar ketika hendak tidur
 

 
3) Pasien mengatakan suara tersebut nyata dan jelas
  4) Pasien mengatakan melihat bayangan-bayangan yang lewat di
 
depannya
 

 
5) Pasien mengatakan memiliki ilmu
   
 
DO:
 

 
6) Pasien Nampak gelisah
 

 
7) Pasien meyakini adanya orang lain/mahkluk halus yang
  membisikan suara-suara serta bayangan-bayangan yang muncul
 
didEepannya.
 
 
Analisa data
 tanggal data
    problem
 
 

  DS: RISIKO PERILAKU KEKERASAN 


 

  1) Pasien mengatakan waktu kecil ia sering dipukul


 
2) Pasien mengatakan sering dimarahi dan di kekang oleh
 

  keluarganya
 
3) Pasien mengatakan emosi ketika permintaanya tidak dituruti
 

 
4) Pasien mengatakan apabila ia emosi ia ingin memukul
  orang
 
 
 

 
DO:
 

 
5) Postur tubuh pasien kaku
  6) Wajah memerah ketika ada hal yang tidak ada disukainya
 

 
Analisa data
 tanggal data
    problem
 
 
DS: HARGA DIRI RENDAH
 

  Pasien mengatakan berharap bisa diterima dengan


 
baik dan hangat dilingkungan keluarga dan
masyarakat
 

  Pasien mengatakan terkadang merasa diabaaikan


 
karena memiliki gangguan jiwa
 

 
Pasien mengatakan ia sebagai anak laki-laki
  pertama tidak pernah diikut sertakan dalam
  pengambilan keputusan dikeluarganya sehingga
 

 
merasa dirinya tidak berharga
 
 
  DO:
 
Pasien berbicara pelan
Pasien berjalan menunduk
 

 
POHON MASALAH

Risiko perilaku kekerasan


Effect

Halusinasi
Core
problem

causa Harga diri rendah


Intervensi implementasi evaluasi
   intervensi sp1p implementasi   evaluasi  

 Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien


S:
1) Mengidentifikasi jenis halusinasi
• saya merasa lebih rileks suster yeyen
 Mengidentifikasi isi halusinasi pasien 2) Mengidentifikasi isi halusinasi pasien • ada 4 cara untuk mencegahnya
 Menidentifikasi waktu halusinasi pasien • tadi saya belajar 1 cara untuk mencegahnya
3) Mengidentifikasi waktu halusinasi • iya suster, saya akan memasukan dalam
 Mengidentifikasi frekuensi halusinasi jadwal kegiatan harian
4) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
 Mengidentifikasi situasi yang • iya suster saya mau belajar mengendalikan
pasien suaran dan bayangan dengan cara kedua
menimbulkan halusinasi pasien
5) Mengidentifikasi situasi halusinasi• saya mau disini lagi
 Mengidentifikkasi respon pasien • saya mau jam 4 sebelum saya sholat dzuhur
6) Mengidentifikasi respon pasien • saya mau 20 menit
terhadap halusinasi
terhadap halusinasi O
 Mengajarkan pasien menghardik • pasien nampak gelisah
halusinasi 7) Mengajarkan pasien cara menghardik • pasien sering menggerakan tangan dan
8) Menganjurkan pasien memasukan cara kakinya
 Menganjurkan pasien memasukkan
• pasien dapat melakukan cara menghardik
dalam jadwal kegiatan menghardik halusinasi halusinasi
• pasien dapat menyebutkan cara mencegah
terjadinya halusinasi
• pasien mau menyapa
A
sp1p tercapai
P
lanjut sp2p
intervensi sp2p
   implementasi   evaluasi  


Mengevalusai jadwal kegiatan
   1). mengevaluasi jadwal kegiatan S:
 

harian pasien harian pasien • saya merasa rileks suster


2). melatih pasien mengendalikan sudah ada dua cara suster
• Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap- • iya, saya akan memasukan dalam
halusinasi dengan cara bercakap- cakapdengan orang lain jadwal kegiatan harian
cakap dengan orang lain 3). menganjurkan pasien memasukan • iya, saya mau latihan cara yang
• Menganjurkan ke dalam jadwal kegiatan harian yang ke tiga untuk mencegah
pasienmemasukkan kedalam suara-suara dan bayangan itu
jadwal kegiatan harian muncul
• saya mau di ruangan depan
  ruangan perawatan
 
• saya mau jam 8 pagi
O
 

  • pasien nampak lebih tenang


 
• pasien sering menggerakan tangan
 

 
dan kakinya
• pasien dapat melakukan cara
menghardik halusinasi
• pasien dapat menyebutkan cara
mencegah halusinasi muncul
kembali
A
sp2p tercapai
   intervensi sp3p implementasi   evaluasi  

 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian   1). mengevaluasi jadwal kegiatan


S:  

pasien harian pasien • saya merasa senang bisa


 Melatih pasien mengendalikan
2). melatih pasien mengendalikan melakukan kegiatan-kegitan ini
halusinasi dengan cara melakukan
halusinasi dengan cara melakukan suster
kegiatan yang pertama menghardik
kegiatan ( kegiatan yang biasa
2). menganjurkan pasien memasukan halusinasi, dan kedua bercakap-
dilakukan dirumah)
kedalam jadwal kegiatan harian cakapdengan teman dan perawat
 Menganjurkan pasien memasukkan agar halusinasi tidak muncul
kedalam jadwal kegiatan hariann O:
pasien • pasien nampak lebih tenang
• pasien sering menggerakan
tangan dan kakinya
• pasien dapat melakukan cara
menghardik halusinasi
• pasien dapat menyebutkan cara
mencegah halusinasi muncul
kembali
A
sp2p tercapai
P
lanjut sp3p
   intervensi sp4p implementasi   evaluasi  

 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian 1). mengevaluasi jadwal kegiatan S:


 

pasien harian • saya merasa senang sekali dan


 Memberikan pendidikan kesehatan
suara-suara itu hampir sering
2).pasien memberikkan pendidikan tidak muncul lagi
tentang penggunaan obat secara kesehatan tentang penggunaan obat • ada empat cara suster
teratur secara teratur • tadi kita belajar cara yang ke
 Menganjurkan pasien memasukkan
3). menganjurkan pasien empat
kedalam jadwal kegiatan hatian • Iya suster
memasukkan kedalam jadwal
pasien
kegiatan harian pasien • 20 menit saja
 
O:
• pasien Nampak tenang
• pasien mengerti alur cerita dan
pembicaraan
• pasien mau menyapa
• kontak mata baik
• raut muka pasien Nampak
bergairah
• pasien kooperatif
 
A : SP 4P tercapai
P:

Anda mungkin juga menyukai