Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN
“PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM ASUHAN
KEHAMLAN”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
 Fransisca Ginsa  Feni Karolin Pombaela
 Muslimah Kurniawati  Patriana
 Nirmalasari  Mei Latifatul Achya
 Shaly Aulia  Fira S Arhama
 Dianti  Salmawati Ishak

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


PRODI DIII KEBIDANAN POSO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia
serta taufik dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ASUHAN
KEBIDANAN” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bergunan dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai asuhan kebidanan yang berhubungan dengan “PERAN DAN
TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM ASUHAN KEHAMILAN”, kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Penulis juga mengucapkan terimah kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.

POSO, 22 MARET 2022

KELOMPOK 4

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan .......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
A. Peran Bidan Dalam Asuhan Kehamilan....................................................................
B. Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Kehamilan .................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran .........................................................................................................................
C. Daftar Pustaka............................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam
undang-undang dasar negara republik Indonesia 1945 pasal 28 H ayat 1 yang berbunyi : “
setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan Kesehatan”.
Guna mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan mendapatkan pelayanan Kesehatan
maka dibuat kebijakan pembangunan Kesehatan yang dijamin dalam beberapa ketetapan
perundang-undangan, kebijakan-kebijakan tersebut diarahkan pada peningkatan akses
dan kualitas pelayanan Kesehatan dalam rangka percepatan penurunan angka kematian
ibu. Penurunan kematian ibu melahirkan sangat penting sebab tinggi rendahnya angka
kematian ibu merupakan indicator penting kesejahteraan suatu negara. Asuahan
kebidanan merupakan pelayanan Kesehatan utama yang diberikan kepada ibu, anak,
keluarga, dan masyarakat. Setiap ibu hamil akan menghadapi resiko yang bisa
mengancam jiwannya. Oleh karena itu setiap ibu hamil memerlukan asuhan selama masa
kehamilannya yaitu asuhan Antenatal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja peran bidan dalam asuhan kehamilan ?
2. Apa saja tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peran bidan dalam asuhan kehamilan
2. Untuk mengetahui tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Bidan dalam Asuhan Kehamilan


Bidan merupakan salah satu tenaga Kesehatan yang melakukan praktik pelayanan
langsung kepada pasien khususnya pelayanan Kesehatan pada ibu dan anak. Praktik
kebidanan di Indonesia telah diatur dalam UU No.4 tahun 2019 tentang kebidanan.
Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan,
persalinan, pasca persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah
termasuk Kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan tugas
dan kewenangannya.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan Pendidikan Kesehatan baik bagi
Wanita sebagai pusat keluarga maupun masyarakat umumnya, tugas ini meliputi
antenatal, intranatal, postnatal, asuhan bayi baru lahir, persiapan menjadi orang tua,
gangguang kehamilan dan reproduksi serta keluarga berencana.

Peran bidan dalam asuhan kehamilan terdiri atas 4 yaitu :


1. Peran bidan sebagai pengelola asuhan kehamilan
Sebagai pengelola bidan memimpin dan mengkoordinasikan pelayanan kebidanan
didalam suatu tim unit rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin dan praktik bidan.

Sebagai pengelola, bidan mempunyai dua tugas utama, yaitu tugas pengembangan
pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim. Tugas pengembangan
pelayanan dasar yaitu mengembangkan pelayanan dasar kesehatan di wilayah kerja.
Sedangkan tugas partisipasi tim seperti melaksanakan program kesehatan sekton lain
melalui dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lainnya di bawah
bimbingan wilayah kerja.

 Fungsi Pengelola:
- Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,
keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
- Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit
kerjanya.
- Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
- Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait
dengan pelayanan kebidanan
- Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan

2. Peran bidan sebagai pendidik


Sesuai dengan tugasnya bidan melakukan penyuluhan kepada individu, keluarga, dan
kelompok masyarakat dalam lingkup tanggung jawabnya. Disamping itu, bidan juga
diwajibkan pula membimbing siswi bidan, kader desa dalam bidang pelayanan
kebidanan.

 Fungsi pendidik
- Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat
terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga
berencana.
- Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan
bidang tanggung jawab bidan.
- Memberi bimbingan kepada para bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan
dimasyarakat.
- Mendidik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang
keahliannya.

3. Peran bidan sebagai peneliti


Sebagai peneliti, bidan betugas melakukan penelitian atau investigasi dalam bidang
kesehatan, baik secara mandiri maupun berkelompok. Tugas ini mencakup:
- Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
- Menyusun rencana kerja pelatihan.
- Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
- Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
- Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
- Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan
program kerja atau pelayanan Kesehatan
 Fungsi peneliti
- Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri
atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
- Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.

4. Peran bidan sebagai pelaksana asuhan kehamilan


Peran pelaksana dilakukan dengan tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi, dan tugas ketergantungan. Berikut beberapa penjelasan tugas pokoknya.
 Tugas mandiri
- Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan
- Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan
mereka sebagai klien.
- Membuat rencana tindak lanjut tindakan / layanan bersama klien.
- Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
- Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien / keluarga
- Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
- Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
klien / keluarga
- Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan
pelayanan keluarga berencana
- Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi
dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause
- Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga
dan pelaporan asuhan.
 Tugas kolaborasi
- Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
- Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan Tindakan
kolaborasi
- Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
- Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko
tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama
dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
- Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi
serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga
- Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
- Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta pertolongan
pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan Tindakan
kolaborasi bersama klien dan keluarga.
 Tugas ketergantungan
- Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
- Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus
kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan,
- Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
- Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam
masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan
melibatkan klien dan keluarga.
- Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan -
melibatkan keluarga.
- Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan
melibatkan klien/keluarga.

B. Tanggung Jawab Bidan dalam Asuhan Kehamilan


1. Tanggung jawab terhadap peraturan perundang-undangan.
Tanggung jawab terhadap peraturan perundang-undangan diatur dalam undang-
undang No. 36 Tahun 2014 tentang tenaga Kesehatan yaitu : Tenaga Kesehatan
adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Dan
permenkkes No. 1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang izin penyelenggaraan praktik
bidan dan kewenangan bidan. Yaitu : Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana, dengan kewenangan: Memberikan penyuluhan dan konseling
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Memberikan alat
kontrasepsi oral dan kondom.
Kegiatan praktik bidan dikontrak oleh peraturan tersebut. Bidan harus dapat
mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan yang dilakukannya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berikut ini Tanggung jawab bidan yaitu :


- Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas dan menyusui, bayi, balita,
KB,
- Mengidentifikasikan status Kesehatan ibu dan anak
- Melakukan pertolongan persalinan dirumah dan polindes
- Mengelola polindes
- Melaksanakan kunjungan rumah
- Melakukan pembinaan PSM

2. Tanggung jawab dalam pengembangan kompetensi


Setiap bidan memiliki tanggung jawab memelihara kemempuan profesionalnya. Oleh
karena itu bidan harus selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan
mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar, serta pertemuan ilmiah
lainnya. Cara bidan meningkatkan kompetensinya mengikuti seminar dan pelatihan-
pelatihan.

3. Tanggung jawab terhadap penyimpanan catatan kebidanan


Setiap bidan diharuskan mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk catatan tertulis.
Catatan bidan mengenai pasien yang dilayaninya dapat dipertanggung jawabkan bila
terjadi gugatan catatan yang dilakukan bidan dapat digunakan sebagai bahan laporan
untuk disampaikan kepada atasannya.

4. Tanggung jawab terhadap keluarga yang dilayani


Bidan memiliki kewajiban memberi asuhan kepada ibu dan anak yang meminta
pertolongan kepadanya. Ibu dan anak merupakan bagian dari keluarga. Oleh karena
itu, kegiatan bidan sangat erat kegiatannya dengan keluarga.tanggung jawab bidan
tidak hanya pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menyangkut kesehatan keluarga.

5. Tanggung jawab terhadap profesi


Tanggung jawab bidan terhadap profesinya yaitu setiap bidan harus menjaga nama
baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang
tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat; setiap bidan
harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya
sesuai dengan standar profesi bidan.

6. Tanggung jawab terhadap masyarakat


Tanggung jawab bidan terhadap tugasnya yaitu setiap bidan senantiasa pelayanan
paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi
yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat; setiap bidan
berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil
keputusan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bidan merupakan sahabat wanita dimana bidan mempunyai banyak peranan penting
dalam melaksanakan tugasnya didalam masyarakat. Bidan mempunyai berbagai peran
dalam memberikan asuhan kepada masyarakat diantaranya peran bidan sebagai
pelaksana, peran bidan sebagai pengelola, peran bidan sebagai pendidik dan peran bidan
sebagai peneliti. Selain itu, bidan juga mempunyai fungsi dalam menjalankan tugasnya
yang meliputi fungsi bidan sebagai pelaksana, fungsi bidan sebagai pengelola, fungsi
bidan sebagai pendidik dan fungsi bidan sebagai peneliti. Bidan juga mempertanggung
jawabkan banyak hal dalam memberikan asuhan dan bertindak sesuai dengan
wewenangnya.

B. Saran
seorang bidan yaitu memberikan perawatan prenatal atau sebelum persalinan, memeriksa
kondisi fisik ibu selama masa kehamilan, saat persalinan dan setelah melahirkan,
mendampingi ibu dan menangani secara langsung persalinan per vaginal,
mengidentifikasi kemungkinan terjadinya komplikasi dari persalinan.

C. Daftar Pustaka
https://m.merdeka.com/jateng/peran-dan-fungsi-bidan-dalam-masyarakat-sebagai-
pelaksana-hingga-pendidik-kesehatan-kln.html?page=3&page=2&page=4

https://peraturan.go.id/common/dokumen/ln/2019/uu4-2019bt.pdf

https://ruangkebidanan.wordpress.com/2015/12/16/peran-fungsi-dan-tanggung-jawab-
bidan/amp/#amp_ct=1647921263053&amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16479212424898&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com

Anda mungkin juga menyukai