Disusun Oleh :
1. AB202030 ISMAWATI
2. AB202031 ISRI CHOIRIYAH
3. AB202032 ISTIQOMAH NURFIDIINIILAH KH
4. AB202033 LENI MARLINA
5. AB202034 LESTARI PUJI UTAMI
6. AB202035 LILIS WIDYASTUTI
7. AB202036 LISENSIA NINDA
8. AB202037 LUTHFI RAHMANINGTYAS
9. AB202038 MAHBUB PUTRI NUGRAENI
10. AB202039 MARMONIS
11. AB202040 MAY JANI YULIANTI
12. AB202041 MEGAWATI
13. AB202042 MURTINI
Dengan memanjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “Peran Bidan”. Bertujuan untuk menambah wawasan
kami maupun pembaca tentang bagaimana mengenal Peran Bidan. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Yunia Renny Andhikatias, SST, MPH, selaku dosen yang telah
membimbing kami.
2. Teman-teman S1 Kebidanan Stikes Kusuma Husada yang telah
memberikan dukungan untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
baik secara sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata, karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penyusunan makalah
selanjutnya lebih baik.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami, umunya bagi
para pembaca. Demikianlah makalah ini kami buat, kami mengucapkan terima
kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
A. LATAR BELAKANG……………………………………………… 1
B. TUJUAN……………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………… 3
A. PERAN BIDAN…………………………………………………….. 3
B. PERAN BIDAN SESUAI KEWENANGAN KEPMENKES NO 320
TAHUN 2020………………………………………………………. 7
C. PERAN BIDAN MENURUT UU KEBIDANAN NO 4 TAHUN
2019…………………………………………………………………. 11
BAB III PENUTUP………………………………………………………… 15
A. KESIMPULAN……………………………………………………... 15
B. SARAN…………………………………...………………………… 15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena
kedudukannya sebagai ujung tombak dalam upaya meningkatkan sumber
daya manusia melalui kemampuannya untuk melakukan pengawasan,
pertolongan, dan pengawasan neonatus dan pada persalinan ibu
postpartum. Disamping itu, upaya untuk meningkatkan sumber daya
manusia dibebankan kepada bidan melalui pelayanan keluarga berencana
(Manuaba, 2012).
Profesi bidan memiliki peran dan fungsi dalam menjalankan
pekerjaannya. Adapun peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana,
pengelola, pendidik dan peneliti. Perandan sebagai pelaksana memiliki 3
kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas
ketergantungan. Peran bidan sebagai pengelola memiliki dua tugas yang
pertama mengembangkan pelayanan dasar kesehatan disini seorang bidan
bertugas untuk mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama
pelayanan kebidananuntuk individu, keluarga, kelompok khusus, dan
masyarakatdi wilayah kerja dengan melibatkan keluarga/klien dan yang
kedua bidan berpartisipasi dalam tim yaitu bidan berpartisipasi dalam tim
untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain diwilayah kerja
melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, serta
tenaga kesehatan lain yang berada dibawah bimbingan wilayah kerjanya.
bidan memiliki dua tugas sebagai peran pendidik yaitu penyuluhan
kesehatan bagi klien serta pelatihan dan pembimbingan kader, peran
sebagai peneliti yaitu bidan melakukan investigator atau peneliti terapan
dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok.
Tujuan pelayanan kebidanan adalah untuk menjamin ibu hamil dalam
keadaan sehat selama masa kehamilannya, sehingga diharapkan dapat
melahirkan bayi yang sehat tanpa gangguan (Saifuddin, 2010).
1
2
A. PERAN BIDAN
Bidan mempunyai peran, fungsi dan kompetensi dalam memberikan
asuhan kebidanan kepada wanita. Peran Bidan adalah sebagai pelaksana,
pengelola, pendidik dan peneliti. Bidan dengan perannya sebagai pengelola
berkewajiban mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan
kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di
wilayah kerja. Bidan juga wajib berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan
program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan
kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, dan tenaga kesehatan lain yang
berada dibawah bimbingan dalam wilayah kerjanya (Purwoastuti & Walyani,
2014). Bidan dalam perannya sebagai pelaksana memiliki tugas mandiri, tugas
kolaborasi atau kerjasama, dan tugas rujukan.
Peran bidan sebagai pendidik diantaranya adalah memberikan pendidikan
dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang
berhubungan dengan kesehatan ibu termasuk wanita usia subur, anak dan
keluarga berencana(Depkes RI, 2007).
Bidan sebagai salah satu jenis tenaga kesehatan memiliki pengertian
menurut Sofyan adalah “Seseorang yang telah menyelesaikan program
pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan
diberi ijin untuk menjalankan praktik kebidanan di Negara itu”.
Peran bidan menurut Soepardan Suryani antara lain :
1. Peran sebagai pelaksana : sebagai pelaksana bidan memiliki tiga
kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi dan tugas
ketergantungan.
2. Peran sebagai pengelola : sebagai pengelola bidan memiliki dua tugas
diantaranya tugas pengembangan pelayanan dasar dan tugas partisipasi
dalam tim.
3
4
b. Komponen Kompetensi
1) Area Etik Legal dan Keselamatan Klien
a) Memiliki perilaku profesional.
b) Mematuhi aspek etik-legal dalam praktik kebidanan.
c) Menghargai hak dan privasi perempuan serta keluarganya.
d) Menjaga keselamatan klien dalam praktik kebidanan
2) Area Komunikasi Efektif
a) Berkomunikasi dengan perempuan dan anggota
keluarganya.
b) Berkomunikasi dengan masyarakat.
c) Berkomunikasi dengan rekan sejawat.
d) Berkomunikasi dengan profesi lain/tim kesehatan lain.
e) Berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan
(stakeholders).
3) Area Pengembangan Diri dan Profesionalisme
a) Bersikap mawas diri.
b) Melakukan pengembangan diri sebagai bidan profesional.
c) Menggunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang menunjang praktik kebidanan
dalam rangka pencapaian kualitas kesehatan perempuan,
keluarga, dan masyarakat.
4) Area Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
a) Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk
memberikan asuhan yang berkualitas dan tanggap budaya
sesuai ruang lingkup asuhan:
(1) Bayi Baru Lahir (Neonatus).
(2) Bayi, Balita dan Anak Prasekolah.
(3) Remaja.
(4) Masa Sebelum Hamil.
(5) Masa Kehamilan.
(6) Masa Persalinan.
(7) Masa Pasca Keguguran.
9
2) Program pemerintah
a) Yaitu Penugasan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
untuk melaksanakan program pemerintah.
b) Dilaksanakan oleh bidan yang telah mengikuti pelatihan
dengan memperhatikan Kompetensi Bidan.
c) Pelatihan dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan atau
Pemerintah Daerah
d) Dalam menyelenggarakan pelatihan, Pemerintah Pusat dan/
atau Pemerintah Daerah dapat melibatkan Organisasi
Profesi Bidan dan /atau organisasi profesi terkait yang
diselenggarakan oleh Lembaga yang telah terakreditasi.
5. Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
a. Merupakan penugasan pemerintah yang dilaksanakan pada
keadaan tidak adanya tenaga medis dan / atau tenaga Kesehatan
lain di suatu wilayah tempat bidan bertugas.
b. Keadaan tidak adanya tenaga medis dan/ atau tenaga Kesehatan
lain ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
c. Pelaksanaan tugas dalam keterbatasan tertentu dilaksanakan oleh
bidan yang telah mengikuti pelatihan dengan memperhatikan
Kompetensi Bidan.
d. Pelatihan dilakukan oleh Pemerintag Pusat dan / atau Pemerintah
Daerah.
e. Dalam menyelenggarakan pelatihan, Pemerintah Pusat dan/ atau
Pemerintah Daerah dapat melibatkan Organisasi Profesi Bidan
dan /atau organisasi profesi terkait yang diselenggarakan oleh
Lembaga yang telah terakreditasi.
6. Keadaan Gawat Darurat
Dalam keadaan gawat darurat untuk pemberian pertolongan pertama,
bidan dapat melakukan pelayanan Kesehatan di luar kewenangan
sesuai dengan kompetensinya, dengan maksud :
a. Pertolongan pertama bertujuan untuk menyelamatkan nyawa klien
14
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah diatas yaitu:
1. Bidan mempunyai peran, fungsi dan kompetensi dalam memberikan asuhan
kebidanan kepada wanita. Peran bidan adalah sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik dan peneliti.
2. Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri,
tugas kolaborasi dan tugas ketergantungan. Sedangkan sebagai pengelola
bidan memiliki dua tugas diantaranya tugas pengembangan pelayanan dasar
dan tugas partisipasi dalam tim. Sebagai pendidik bidan mempunyai dua
tugas yaitu penyuluhan kesehatan bagi klien serta memberikan pelatihan dan
pembimbingan bagi kader. Sebagai peneliti bidan dapat melakukan
investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri maupun berkelompok.
3. Kepmenkes No 320 Tahun 2020 berisi Standar Kompetensi Bidan terdiri
atas 7 (tujuh) area kompetensi yang diturunkan dari gambaran tugas, peran,
dan fungsi Bidan Sedangkan, menurut UU Kebidanan No 4 tahun 2019
pasal 47, dalam penyelenggaraan praktek kebidanan bidan dapat berperan
sebagai pemberi pelayanan kebidanan, pengelola pelayanan kebidanan,
penyuluh dan konselor, pendidik, pembimbing dan fasilitator klinik,
penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan dan /atau
Peneliti
B. SARAN
Sebagai bidan sangat ditekankan akan pelayanan pemberian asuhan yang
maksimal. Diharapkan bidan mampu menjalankan peran sesuai dengan
kompetensinya. Sehingga mampu menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) dan
AKB (Angka Kematian Bayi).
15
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, IBG. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:
EGC.
Miratu Megasari, Ani Triana, Rika Andriyani, Yulrina Andriyani, Ika Putri
Damayanti, 2015. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan, Yogyakarta :
Deepublish, hal 10-11