Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PERAN BIDAN

Dosen Pengampu : Yunia Renny Andhikatias, SST, MPH

Disusun Oleh :
1. AB202030 ISMAWATI
2. AB202031 ISRI CHOIRIYAH
3. AB202032 ISTIQOMAH NURFIDIINIILAH KH
4. AB202033 LENI MARLINA
5. AB202034 LESTARI PUJI UTAMI
6. AB202035 LILIS WIDYASTUTI
7. AB202036 LISENSIA NINDA
8. AB202037 LUTHFI RAHMANINGTYAS
9. AB202038 MAHBUB PUTRI NUGRAENI
10. AB202039 MARMONIS
11. AB202040 MAY JANI YULIANTI
12. AB202041 MEGAWATI
13. AB202042 MURTINI

PRODI S1 KEBIDANAN ALIH KREDIT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “Peran Bidan”. Bertujuan untuk menambah wawasan
kami maupun pembaca tentang bagaimana mengenal Peran Bidan. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Yunia Renny Andhikatias, SST, MPH, selaku dosen yang telah
membimbing kami.
2. Teman-teman S1 Kebidanan Stikes Kusuma Husada yang telah
memberikan dukungan untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
baik secara sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata, karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penyusunan makalah
selanjutnya lebih baik.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami, umunya bagi
para pembaca. Demikianlah makalah ini kami buat, kami mengucapkan terima
kasih.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
A. LATAR BELAKANG……………………………………………… 1
B. TUJUAN……………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………… 3
A. PERAN BIDAN…………………………………………………….. 3
B. PERAN BIDAN SESUAI KEWENANGAN KEPMENKES NO 320
TAHUN 2020………………………………………………………. 7
C. PERAN BIDAN MENURUT UU KEBIDANAN NO 4 TAHUN
2019…………………………………………………………………. 11
BAB III PENUTUP………………………………………………………… 15
A. KESIMPULAN……………………………………………………... 15
B. SARAN…………………………………...………………………… 15
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena
kedudukannya sebagai ujung tombak dalam upaya meningkatkan sumber
daya manusia melalui kemampuannya untuk melakukan pengawasan,
pertolongan, dan pengawasan neonatus dan pada persalinan ibu
postpartum. Disamping itu, upaya untuk meningkatkan sumber daya
manusia dibebankan kepada bidan melalui pelayanan keluarga berencana
(Manuaba, 2012).
Profesi bidan memiliki peran dan fungsi dalam menjalankan
pekerjaannya. Adapun peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana,
pengelola, pendidik dan peneliti. Perandan sebagai pelaksana memiliki 3
kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas
ketergantungan. Peran bidan sebagai pengelola memiliki dua tugas yang
pertama mengembangkan pelayanan dasar kesehatan disini seorang bidan
bertugas untuk mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama
pelayanan kebidananuntuk individu, keluarga, kelompok khusus, dan
masyarakatdi wilayah kerja dengan melibatkan keluarga/klien dan yang
kedua bidan berpartisipasi dalam tim yaitu bidan berpartisipasi dalam tim
untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain diwilayah kerja
melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, serta
tenaga kesehatan lain yang berada dibawah bimbingan wilayah kerjanya.
bidan memiliki dua tugas sebagai peran pendidik yaitu penyuluhan
kesehatan bagi klien serta pelatihan dan pembimbingan kader, peran
sebagai peneliti yaitu bidan melakukan investigator atau peneliti terapan
dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok.
Tujuan pelayanan kebidanan adalah untuk menjamin ibu hamil dalam
keadaan sehat selama masa kehamilannya, sehingga diharapkan dapat
melahirkan bayi yang sehat tanpa gangguan (Saifuddin, 2010).

1
2

Berdasarkan uraian diatas sehingga penulis ingin lebih membahas


mengenai peran bidan.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian peran bidan.
2. Untuk mengetahui peran bidan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik
dan peneliti.
3. Untuk mengetahui peran bidan sesuai kewenangan Kepmenkes No.320
tahun 2020 dan UU Kebidanan no.4 tahun 2019.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERAN BIDAN
Bidan mempunyai peran, fungsi dan kompetensi dalam memberikan
asuhan kebidanan kepada wanita. Peran Bidan adalah sebagai pelaksana,
pengelola, pendidik dan peneliti. Bidan dengan perannya sebagai pengelola
berkewajiban mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan
kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di
wilayah kerja. Bidan juga wajib berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan
program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan
kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, dan tenaga kesehatan lain yang
berada dibawah bimbingan dalam wilayah kerjanya (Purwoastuti & Walyani,
2014). Bidan dalam perannya sebagai pelaksana memiliki tugas mandiri, tugas
kolaborasi atau kerjasama, dan tugas rujukan.
Peran bidan sebagai pendidik diantaranya adalah memberikan pendidikan
dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang
berhubungan dengan kesehatan ibu termasuk wanita usia subur, anak dan
keluarga berencana(Depkes RI, 2007).
Bidan sebagai salah satu jenis tenaga kesehatan memiliki pengertian
menurut Sofyan adalah “Seseorang yang telah menyelesaikan program
pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan
diberi ijin untuk menjalankan praktik kebidanan di Negara itu”.
Peran bidan menurut Soepardan Suryani antara lain :
1. Peran sebagai pelaksana : sebagai pelaksana bidan memiliki tiga
kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi dan tugas
ketergantungan.
2. Peran sebagai pengelola : sebagai pengelola bidan memiliki dua tugas
diantaranya tugas pengembangan pelayanan dasar dan tugas partisipasi
dalam tim.

3
4

3. Peran sebagai pendidik : sebagai pendidik bidan mempunyai dua tugas


yaitu penyuluhan kesehatan bagi klien serta memberikan pelatihan dan
pembimbingan bagi kader.
4. Peran sebagai peneliti : sebagai peneliti bidan dapat melakukan
investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri maupun berkelompok.

1. PERAN BIDAN SEBAGAI PELAKSANA


a. Tugas mandiri
1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan yang
diberikan
2) Memberikan pelayanan dasar pranikah
3) Kehamilan
4) Persalinan
5) BBL ,nifas
6) WUS yang membutuhkan pelayanan KB
7) Kespro
b. Tugas kolaborasi
Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim
yang kegiatannya dilakukan Bersama
1) Kolaborasi dengan klien dan keluarga
2) Asuhan ibu hamil resiko tinggi (kolaborasi)
3) Asuhan kebidanan dengan risti kegawatdaruratan yang harus
melibatkan klien, kolaborasi dan keluarga
4) Asuhan kebidanan dengan kegawatdaruratan BBL, balita
c. Tugas ketergantungan
Tugas-tugas ketergantungan (merujuk) bidan, yaitu:
1) Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
2) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada kasus kehamilan dengan risiko tinggi serta
kegawatdaruratan,
5

3) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan


pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan
melibatkan klien dan keluarga.
4) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada ibu dalam masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan
kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
5) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan
konsultasi serta rujukan dengan melibatkan keluarga.
6) Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi
serta rujukan dengan melibatkan klien/keluarga.

2. PERAN BIDAN SEBAGAI PENGELOLA


Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun
internasional dengan sejumlah praktisi diseluruh dunia. Bidan
memiliki peran salah satunya sebagai pengelola. Dimana peran bidan
sebagai pengelola praktek mandiri dan pengelola KIA. Bidan sebagai
salah satu tenaga kesehatan memberi pelayanan terdepan kepada
masyarakat mempunyai kedudukan penting oleh karena itu perlu selalu
meningkatkan mutu pelayanan. Peran bidan sebagai pengelola adalah
memimpin, mengkoordinasikan unsur-unsur dan kegiatan praktek
kebidanan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
masyarakat didaerah yang menjadi tanggungjawabnya. Bidan
memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang
tanggap terhadap upaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat
dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat,
perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.
a. Fungsi Bidan sebagai pengelola mencangkup:
1) Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi
individu, keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan
6

kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung


oleh partisifasi masyarakat.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan
dilingkungan unit kerja.
3) Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
4) Melakukan kerjasama serta komunikasi inter dan antarsektor
yang terkait dengan pelayanan kebidanan.
5) Memimpin evaluasi hasil keiatan tim attau unit pelayanan
kebidanan
b. Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas
1) Pengembangan pelayanan kesehatan dasar
2) Berpartisipasi dalam tim
Praktek pelayanan Bidan perorangan (swasta), merupakan
penyedia layanan kesehatan yang memiliki kontribusi cukup besar
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Penyebaran dan
pendistribusian Bidan yang melaksanakan praktek perlu pengaturan
agar terdapat pemerataan akses pelayanan yang sedekat mungkin
dengan masyarakat yang membutuhkan.
Dalam teknik laporan kerja yang diterapkan dalam praktek mandiri
yaitu setiap hari mencatat atau akhir bulan untuk dikirimkan
Puskesmas. Hasil laporan akan dipertanggung jawabkan ke
Puskesmas. Bidan pengelola KIA Puskesmas mengola hasil laporan
dari semuanya harus dilaporkan, bertujuan untuk terpantaunya
kegiatan swasta, mapping wilayah dan perencanaan keggiatan
pelayanan kesehatan.

3. PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK


a. Memberikan Pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang
penanggulanngan masalah kesehatan, khususnya yang
berhubungan dengan pihak terkait kesehatan ibu, dan KB.
7

b. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan


perawat serta membina dukun diwilayah atau tempat kerjannya.

4. PERAN BIDAN SEBAGAI PENELITI


a. Peran melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang
kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompok
b. Menggidntifikasikan kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
c. Menyusun rencana kerja pelatihan
d. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana
e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
f. Memanfaatkan hasil investigaasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan

B. PERAN BIDAN SESUAI KEWENANGAN KEPMENKES NO 320


TAHUN 2020
Standar Kompetensi Bidan terdiri atas 7 (tujuh) area kompetensi yang
diturunkan dari gambaran tugas, peran, dan fungsi Bidan. Setiap area
kompetensi ditetapkan definisinya, yang disebut kompetensi inti. Setiap area
kompetensi dijabarkan menjadi beberapa komponen kompetensi, yang dirinci
lebih lanjut menjadi kemampuan yang diharapkan di akhir pendidikan.
Standar kompetensi Bidan sebagai pedoman melakukan praktik
kebidanan dan pedoman bagi institusi pendidikan kebidanan dalam
mengembangkan kurikulum pendidikan kebidanan.
1. STANDAR KOMPETENSI BIDAN
a. Tujuh Area Kompetensi meliputi :
1) Etik Legal dan Keselamatan Klien
2) Komunikasi Efektif
3) Pengembangan Diri dan Profesionalisme
4) Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
5) Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
6) Promosi Kesehatan dan Konseling
7) Manajemen dan Kepemimpinan
8

b. Komponen Kompetensi
1) Area Etik Legal dan Keselamatan Klien
a) Memiliki perilaku profesional.
b) Mematuhi aspek etik-legal dalam praktik kebidanan.
c) Menghargai hak dan privasi perempuan serta keluarganya.
d) Menjaga keselamatan klien dalam praktik kebidanan
2) Area Komunikasi Efektif
a) Berkomunikasi dengan perempuan dan anggota
keluarganya.
b) Berkomunikasi dengan masyarakat.
c) Berkomunikasi dengan rekan sejawat.
d) Berkomunikasi dengan profesi lain/tim kesehatan lain.
e) Berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan
(stakeholders).
3) Area Pengembangan Diri dan Profesionalisme
a) Bersikap mawas diri.
b) Melakukan pengembangan diri sebagai bidan profesional.
c) Menggunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang menunjang praktik kebidanan
dalam rangka pencapaian kualitas kesehatan perempuan,
keluarga, dan masyarakat.
4) Area Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
a) Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk
memberikan asuhan yang berkualitas dan tanggap budaya
sesuai ruang lingkup asuhan:
(1) Bayi Baru Lahir (Neonatus).
(2) Bayi, Balita dan Anak Prasekolah.
(3) Remaja.
(4) Masa Sebelum Hamil.
(5) Masa Kehamilan.
(6) Masa Persalinan.
(7) Masa Pasca Keguguran.
9

(8) Masa Nifas.


(9) Masa Antara.
(10) Masa Klimakterium.
(11) Pelayanan Keluarga Berencana.
(12) Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas
Perempuan.
b) Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk
memberikan penanganan situasi kegawatdaruratan dan
sistem rujukan.
c) Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk dapat
melakukan Keterampilan Dasar Praktik Klinis Kebidanan
5) Area Keterampilan Klinis Dalam Praktik Kebidanan
a) Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif dan berkualitas pada bayi baru lahir
(neonatus), kondisi gawat darurat, dan rujukan.
b) Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif dan berkualitas pada bayi, balita dan anak pra
sekolah, kondisi gawat darurat, dan rujukan.
c) Kemampuan memberikan pelayanan tanggap budaya dalam
upaya promosi kesehatan reproduksi pada remaja
perempuan.
d) Kemampuan memberikan pelayanan tanggap budaya dalam
upaya promosi kesehatan reproduksi pada masa sebelum
hamil.
e) Memiliki ketrampilan untuk memberikan pelayanan ANC
komprehensif untuk memaksimalkan, kesehatan Ibu hamil
dan janin serta asuhan kegawatdaruratan dan rujukan.
f) Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif dan berkualitas pada ibu bersalin, kondisi
gawat darurat dan rujukan.
g) Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif dan berkualitas pada pasca keguguran,
10

kondisi gawat darurat dan rujukan.


h) Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif dan berkualitas pada ibu nifas, kondisi gawat
darurat dan rujukan.
i) Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif dan berkualitas pada masa antara
j) Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif dan berkualitas pada masa klimakterium.
k) Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif dan berkualitas pada pelayanan Keluarga
Berencana.
l) Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan
komprehensif dan berkualitas pada pelayanan kesehatan
reproduksi dan seksualitas perempuan.
m) Kemampuan melaksanakan keterampilan dasar praktik
klinis kebidanan
6) Area Promosi Kesehatan dan Konseling
a) Memiliki kemampuan merancang kegiatan promosi
kesehatan reproduksi pada perempuan, keluarga, dan
masyarakat.
b) Memiliki kemampuan mengorganisir dan melaksanakan
kegiatan promosi kesehatan reproduksi dan seksualitas
perempuan.
c) Memiliki kemampuan mengembangkan program KIE dan
konseling kesehatan reproduksi dan seksualitas perempuan.
7) Area Manajemen dan Kepemimpinan
a) Memiliki pengetahuan tentang konsep kepemimpinan dan
pengelolaan sumber daya kebidanan.
b) Memiliki kemampuan melakukan analisis faktor yang
mempengaruhi kebijakan dan strategi pelayanan kebidanan
pada perempuan, bayi, dan anak.
c) Mampu menjadi role model dan agen perubahan di
11

masyarakat khususnya dalam kesehatan reproduksi


perempuan dan anak.
d) Memiliki kemampuan menjalin jejaring lintas program dan
lintas sektor.
e) Mampu menerapkan Manajemen Mutu Pelayanan
Kesehatan.

C. PERAN BIDAN MENURUT UU KEBIDANAN NO 4 TAHUN 2019


Menurut UU Kebidanan No 4 tahun 2019 pasal 47, dalam
penyelenggaraan praktek kebidanan bidan dapat berperan sebagai :
a. Pemberi pelayanan kebidanan
b. Pengelola pelayanan kebidanan
c. Penyuluh dan konselor
d. Pendidik, pembimbing dan fasilitator klinik
e. Penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan
dan /atau
f. Peneliti
Dalam menyelenggarakan praktek kebidanan, bidan bertugas memberi
pelayanan yang meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan ibu
b. Pelayanan Kesehatan anak
c. Pelayanan Kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana
d. Pelaksanaan tugas berdasar pelimpahan wewenang dan/atau
e. Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
f. Keadaan Gawat Darurat
Bidan dalam penyelenggaraan praktek kebidanan harus sesuai dengan
kompetensi dan kewenangannya.
1. Pelayanan Kesehatan ibu, bidan berwenang :
a. Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa sebelum hamil
b. Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan normal
c. Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa persalinan normal
12

d. Memberikan Asuhan Kebidanan pada masa nifas


e. Melakukan pertolongan pertama kegawadaruratan ibu hamil,
bersalin, nifas, dan rujukan, dan
f. Melakukan deteksi dini kasus risiko dan komplikasi pada masa
kehamilan, masa persalinan, pascapersalinan, masa nifas, serta
asuhan pasca keguguran dan dilanjutkan dengan rujukan.
2. Pelayanan Kesehatan Anak, bidan berwenang :
a. Memberikan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita,
dan anak pra sekolah
b. Memberikan imunisasi sesuai program Pemerintah Pusat
c. Melakukan pemantauan tumbuh kembang pada bayi, balita, dan
anak prasekolah serta deteksi dini kasus penyulit, gangguan
tumbuh kembang, dan rujukan
d. Memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada bayi
baru lahir dilanjutkan dengan rujukan
3. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan Keluarga Berencana,
Bidan berwenang melakukan komunikasi, informasi, edukasi,
konseling, dan memberikan pelayanan kontrasepsi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
4. Pelaksanaan tugas berdasar pelimpahan wewenang
a. Pelimpahan secara mandat
Yaitu pelimpahan wewenang diberikan oleh dokter kepada bidan
sesuai kompetensinya, dengan ketentuan :
1) Pelimpahan harus dilakukan secara tertulis
2) Tanggung jawab berada pada pemberi pelimpahan wewenang
3) Dokter yang memberikan pelimpahan wewenang harus
melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala
b. Pelimpahan secara delegatif
Yaitu pelimpahan wewenang yang diberikan oleh pemerintah pusat
atau pemerintah daerah kepada bidan disertai pelimpahan
tanggungjawab. Pelimpahan ini diberikan dalam rangka :
1) Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
13

2) Program pemerintah
a) Yaitu Penugasan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
untuk melaksanakan program pemerintah.
b) Dilaksanakan oleh bidan yang telah mengikuti pelatihan
dengan memperhatikan Kompetensi Bidan.
c) Pelatihan dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan atau
Pemerintah Daerah
d) Dalam menyelenggarakan pelatihan, Pemerintah Pusat dan/
atau Pemerintah Daerah dapat melibatkan Organisasi
Profesi Bidan dan /atau organisasi profesi terkait yang
diselenggarakan oleh Lembaga yang telah terakreditasi.
5. Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
a. Merupakan penugasan pemerintah yang dilaksanakan pada
keadaan tidak adanya tenaga medis dan / atau tenaga Kesehatan
lain di suatu wilayah tempat bidan bertugas.
b. Keadaan tidak adanya tenaga medis dan/ atau tenaga Kesehatan
lain ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
c. Pelaksanaan tugas dalam keterbatasan tertentu dilaksanakan oleh
bidan yang telah mengikuti pelatihan dengan memperhatikan
Kompetensi Bidan.
d. Pelatihan dilakukan oleh Pemerintag Pusat dan / atau Pemerintah
Daerah.
e. Dalam menyelenggarakan pelatihan, Pemerintah Pusat dan/ atau
Pemerintah Daerah dapat melibatkan Organisasi Profesi Bidan
dan /atau organisasi profesi terkait yang diselenggarakan oleh
Lembaga yang telah terakreditasi.
6. Keadaan Gawat Darurat
Dalam keadaan gawat darurat untuk pemberian pertolongan pertama,
bidan dapat melakukan pelayanan Kesehatan di luar kewenangan
sesuai dengan kompetensinya, dengan maksud :
a. Pertolongan pertama bertujuan untuk menyelamatkan nyawa klien
14

b. Keadaan gawat darurat merupakan keadaan yang mengancam


nyawa klien
c. Keadaan gawat darurat ditetapkan oleh bidan sesuai dengan hasil
evaluasi berdasarkan keilmuannya.
d. Penanganan keadaan gawat darurat dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah diatas yaitu:
1. Bidan mempunyai peran, fungsi dan kompetensi dalam memberikan asuhan
kebidanan kepada wanita. Peran bidan adalah sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik dan peneliti.
2. Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri,
tugas kolaborasi dan tugas ketergantungan. Sedangkan sebagai pengelola
bidan memiliki dua tugas diantaranya tugas pengembangan pelayanan dasar
dan tugas partisipasi dalam tim. Sebagai pendidik bidan mempunyai dua
tugas yaitu penyuluhan kesehatan bagi klien serta memberikan pelatihan dan
pembimbingan bagi kader. Sebagai peneliti bidan dapat melakukan
investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri maupun berkelompok.
3. Kepmenkes No 320 Tahun 2020 berisi Standar Kompetensi Bidan terdiri
atas 7 (tujuh) area kompetensi yang diturunkan dari gambaran tugas, peran,
dan fungsi Bidan Sedangkan, menurut UU Kebidanan No 4 tahun 2019
pasal 47, dalam penyelenggaraan praktek kebidanan bidan dapat berperan
sebagai pemberi pelayanan kebidanan, pengelola pelayanan kebidanan,
penyuluh dan konselor, pendidik, pembimbing dan fasilitator klinik,
penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan dan /atau
Peneliti

B. SARAN
Sebagai bidan sangat ditekankan akan pelayanan pemberian asuhan yang
maksimal. Diharapkan bidan mampu menjalankan peran sesuai dengan
kompetensinya. Sehingga mampu menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) dan
AKB (Angka Kematian Bayi).

15
DAFTAR PUSTAKA

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Keputusan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/320/2020 Tentang
Standar Profesi Bidan. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Republik Indonesia. 2019. Undang-undang No. 4 tahun 2019 tentang Kebidanan.


Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Manuaba, IBG. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:
EGC.

Miratu Megasari, Ani Triana, Rika Andriyani, Yulrina Andriyani, Ika Putri
Damayanti, 2015. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan, Yogyakarta :
Deepublish, hal 10-11

Nurhayati. 2013. Konsep Kebidanan. Jakarta: Salemba medika

-------------.2015. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai