Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS SINTESIS

PROSEDUR JAW TRUSHT

Disusun Oleh:
Iswatun Yuliyantini

SN192033

PRODI STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

2020/2021
A. Diagnosa Medis : Cedera Kepala
B. Diagnosa Keperawatan : Bersihan jalan tidak efektif berhubungan dengan
adanya jalan nafas buatan
C. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan
Ds: --
Do:
Inspeksi:
Ku gelisah, terdapat penurunan kesadaran, ada jejas pada daerah cervical.
D. Dasar Pemikiran
Jaw trusht adalah pertolongan pertama dan prosedur medis yang
digunakan untuk mencegah lidah menghalangi saluran udara bagian atas.
sering digunakan pada pasien dengan masalah leher rahim atau dicurigai
cedera tulang belakang leher.
E. Prinsip tindakan keperawatan
 Tujuan
Untuk mempertahankan dan memelihara kepatenan jalan napas.
 Prosedur
1. Fase Pra Interaksi
a. Mempersiapkan alat
b. Memperkenalkan diri
c. Mencuci tangan
2. Fase Orientasi
a. Memberi salam / menyapa klien
b. Menjelaskan tujuan tindakan
c. Menjelaskan langkah prosedur tindakan
d. Menanyakan kesiapan pasien
3. Fase Kerja
a. Pertahankan dengan hati hatiagar posisi kepala, leher dan spinal
tetap satu garis,
b. Posisi penolong berada di atas kepala pasien dan posisikan
lengan sejajar dengan permukaan pasien pada posisi berbaring.
c. Letakan tangan pada msinggg masing sisi rahang bawah
(mandibularis) pada sudut rahang dibawah telinga.
d. Stabilkan kepala pasien dan lengan bawah penolong
e. Dengan menggunakan telinjuk, sudut rahang bawah diletakann
kearah depan.
f. Kedua ibu jari mendorng rahang bawah kebagian depan
sehingga mulut dapat terbuka.
g. Kepala pasie tidak boleh ditengadahkan atau di putar.
h. Perhatikann kelancaran jala nafas lewat mulut dan tiada sianosis
setelah mengerjakan jaw trush.
4. Fase terminasi
a. Mengevaluasi tindakan
b. Menyampaian rencana tindak lanjut
c. Berpamitan
F. Analisis Tindakan
Jaw thrust adalah metode paling aman untuk membuka jalan napas
jika ada kemungkinan cedera tulang belakang servikal. Ini membantu
mempertahankan tulang belakang servikal dalam posisi netral selama
resusitasi. Penolong yang diposisikan di kepala korban, meletakkan tangan
di sisi wajah korban, menjepit rahang bawah pada sudutnya, dan
mengangkat mandibula ke depan. Siku penolong bisa diletakkan di
permukaan tempat korban berada kemudian mengangkat rahang dan
membuka jalan napas dengan gerakan kepala minimal. (jurnal FK UU
2017).
Jika karena suatu alasan korban tidak dapat ditempatkan terlentang,
pertimbangkan untuk menggunakan manuver jaw thrust dari posisi lateral
untuk membuka jalan napas. Membuka jalan napas dengan benar adalah
langkah kritis dan berpotensi menyelamatkan nyawa. Penyebab umum
penyumbatan jalan nafas pada korban yang tidak sadar adalah oklusi
orofaring oleh lidah dan kelemahan epiglotis. Dengan hilangnya tonus
otot, lidah atau epiglotis dapat dipaksakan kembali ke orofaring pada
inspirasi. Hal ini dapat menciptakan efek katup satu arah di pintu masuk
trakea, yang menyebabkan tersumbatnya obstruksi jalan napas sebagai
stridor (Jurnal FK UU 2017).
G. Bahaya dilakukannya tindakan
 Pada anak yang memperlihatkan gejala epiglottitis, seperti demam
tinggi, drolling, distres pernapasan, dsb, jangan dipaksa pada posisi jaw
trust, yang akan menyebabkan obstruksi komplit jalan napas. Biarkan
anak untuk memelihara/mempertahankan posisi nyaman sampai
tindakan definitif pada jalan napas tersedia.
 pasien cedera pada spinal dapat terjadi jika dilakukan pergerakan pada
kepala dan/atau leher pada pasien dengan cedera servical, karna jika
jari-jari anda menekan terlalu dalam jaringan lunak di bawah dagu,
maka jalan napas akan terobstruksi.
H. Evaluasi diri
Dalam pemberian intervensi, ada baiknya perawat melakukan intervensi
sesuai dengan standar operasional prosedur. Perawat hendaknya
menggunakan peralatan sesuai dengan ketentuan untuk menjaga
kenyamanan pasien. Pada saat melakukan tindakan, lakukan sesuai
prosedur untuk menghindari cedera pada pasien.
I. Daftar pustaka / Referensi
I Gusti. Journal bantuan hidup dasar. Fakultas kedokteran univesitas
udayana rsup sanglah Denpasar. 2017.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia: definisi dan indikator diagnostik. Jakarta Selatan : DPP
PPNI

Anda mungkin juga menyukai