Disusun Oleh:
Iswatun Yuliyantini
SN192033
6. Pendahuluan :
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan mempengaruhi
tubuh ibu secara keseluruhan dengan menimbulkan perubahan fisiologis
yang hakekatnya terjadi di seluruh sistem organ, sebagian besar
perubahan pada tubuh ibu bersifat sementara dan kebanyakan disebabkan
oleh kerja hormonal. Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidak
seimbangan hormone progesteron dan estrogen yakni hormone
kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya proses
kehamilan. Trimester pertama sering dianggap sebagai periode
penyesuaian ibu mengalami perubahan psikologis. Kurang lebih 80%
wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi dan
kesedihan.
7. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan pre-post
test control group design, Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di 7 Bidan Praktek
Mandiri Delima wilayah Magelang, Jawa Tengah.
8. Hasil
Karakteristik responden pada kelompok control (vitamin B6) sebagian
besar memiliki frekuensi mual kurang dari 3 kali sehari (92%), usia
kehamilan 100% adalah kurang dari 12 minggu, paritas sebagian besar
adalah multigravida (68%), dan usia ibu hamil sebagian besar antara 17-
35 tahun (76%). Karakteristik kelompok intervensi (jahe) sebagian besar
memiliki frekuensi mual kurang dari 3 kali sehari (68%), usia kehamilan
100% adalah kurang dari 12 minggu, paritas sebagian besar adalah
multigravida (52%), dan usia ibu hamil sebagian besar antara 17-35 tahun
(80%).
Kesimpulan dari hasil penelitian ini Jahe lebih berpengaruh dalam
mengurangi mual pada ibu hamil trimester I dibandingkan dengan vitamin
B6 pada 30 menit setelah penggunaan. Sebaiknya ibu hamil
mengkonsumsi jahe sesuai hasil penelitian ini dalam mengurangi mual
karena lebih murah dan mudah didapatkan.
Intervention (I)
Pemberian Ekstrak Jahe pada ibu hamil trimester 1.
Comparator (C)
Penelitian Alyamaniyah dan Mahmudah (2014) tentang Efektivitas Pemberian
Wedang Jahe (Zingiber Officinale Var. Rubrum) Terhadap Penurunan Emesis
Gravidarum Pada Trimester Pertama. Rata-rata frekuensi emesis gravidarum
pada kelompok eksperimen sebelum diberikan wedang jahe sebanyak 3,71
kali/hari menurun menjadi 2,24 kali/hari, dan hasil paired t test menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian
wedang jahe. Sedangkan kelompok kontrol rata-rata frekuensi emesis
gravidarum sebelum diberikan air putih dan gula sebanyak 5,00 kali/hari
menjadi 5,00 kali/hari dan tidak ada perbedaan yang signifikan sebelum dan
sesudah pemberian air putih dan gula dalam hasil paired t test. Selisih rata-
rata frekuensi emesis gravidarum setelah pemberian pada kelompok
eksperimen yaitu -1,47 yang artinya ada penurunan frekuensi emesis
gravidarum. Pada kelompok kontrol sebesar 0,71 yang artinya ada
peningkatan frekuensi emesis gravidarum. Hasil independent t test
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan penurunan frekuensi
emesis gravidarum. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa wedang
jahe efektif dalam menurunkan emesis gravidarum sehingga masyarakat dapat
memanfaatkan wedang jahe sebagai pengobatan alternatif sebelum
menggunakan obat antiemetik, dan dapat mengolah varian lain dari tanaman
jahe yang dapat digunakan untuk menurunkan frekuensi emesis gravidarum.
Vitamin B6 adalah lini pertama dalam penatalaksanaan mual muntah pada ibu
hamil (morning sickness). Mekanisme kerja vitamin B6 (piridoksin) dalam
membantu mengatasi mual dan muntah saat hamil belum dapat diterangkan
dengan jelas. Namun piridoksin sendiri bekerja mengubah protein dari
makanan ke bentuk asam amino yang diserap dan dibutuhkan oleh tubuh.
Selain itu piridoksin juga mengubah karbohidrat menjadi energi. Peranan ini
memungkinkan piridoksin mengatasi mual dan muntah jika transit lambung
memanjang ketika hamil. Kebutuhan piridoksin pada wanita hamil meningkat
menjadi 2,2 mg sehari. Dosis yang digunakan untuk morning sickness adalah
25 mg
Upaya untuk meringankan gejala mual dan muntah kehamilan yang lainnya
adalah dengan mengkonsumsi jahe. Seperti yang ditunjukkan dalam penelitian
sebelumnya yaitu dengan menggunakan percobaan double-blind randomized
cross-over, menemukan bahwa satu gram jahe per hari efektif dalam
mengurangi gejala mual dan efek samping atau efek yang buruk terhadap
kehamilan. Tepung jahe dalam dosis 1 gram per hari selama 4 hari terbukti
lebih baik dibanding plasebo dalam mengurangi dan mengatasi gejala mual
dan muntah dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi.
Hasil analisis penelitian ini juga menunjukkan hal yang sama, dimana terjadi
perbedaan yang signifikan penurunan mual pada penggunaan jahe
dibandingkan dengan vitamin B6. Seperti terlihat pada tabel 4. nilai t setelah
30 menit penggunaan sebesar 2,435 dengan signifikansi 0,019. Karena
p<0,05, maka Ho ditolak, hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara
skor mual sesudah menggunakan jahe dibandingkan dengan setelah
menggunakan vitamin B6.
Jahe lebih berpengaruh dalam mengurangi mual pada ibu hamil trimester I
dibandingkan dengan vitamin B6 pada 30 menit setelah penggunaan.
Sebaiknya ibu hamil mengkonsumsi jahe sesuai hasil penelitian ini dalam
mengurangi mual karena lebih murah dan mudah didapatkan.
C. Implikasi keperawatan dan Penerapan di Lapangan
Dalam Potter dan Perrv (2005) disebutkan bahwa perawat memiliki beberapa
peran dan fungsi. Berdasarkan analisis jurnal, maka peran perawat dan fungsi
perawat yang berkaitan dengan penerapan ini adalah
1. Sebagai Edukator
Perawat sebagai educator dapat memberikan pengetahuan tentang status
kesehatan pasien saat ini dan memberikan informasi dalam meningkatkan
kemampuan pasien mengatasi kesehatanya
2. Sebagai Peneliti
Sebagai seorang peneliti, perawat dapat terus mengembangkan ilmu yang
dimilikinya demi kemajuan profesi kepawatan. Dengan adanya hasil
penelitan ini, maka dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan
penelitian selanjutnya dengan topik yang sama atau dapat dikembangkan
lagi.
D. Kritikal Jurnal
1. Substansi
Kelebihan : Dalam setiap pembahasan penelitian menyertakan
teori-teori dalam bidang keperawatan dalam penatalaksanaan efektivitas
pemberian wedang jahe.
Kekurangan : Tidak adanya penjelasan tentang kelanjutan dan
perubahan apabila terjadi resiko pada gangguan hamil.
2. Teori
Kelebihan : Dalam setiap pembahasan peneliti menyertakan teori-
teori yang mendukung sehingga memudahkan pembaca untuk
mengungkapkan hasil yang didapat.
Kekurangan : Ada beberapa teori yang kurang spesifik dalam
pembahasan sehingga pembaca kurang jelas untuk pengetahuan dan
tambahan.
3. Metodologi
Kelebihan : Pada penelitian ini didapatkan selisih rata-rata frekuensi
emesis gravidarum setelah pemberian pada kelompok eksperimen yaitu -1,47
yang artinya ada penurunan frekuensi emesis gravidarum. Pada kelompok
kontrol sebesar 0,71 yang artinya ada peningkatan frekuensi emesis gravidarum.
Peneliti ini menggunakan Quasi eksperiment dengan rancangan control
group pre-post test design.
Kekurangan :-
4. Interprestasi
Kelebihan : Penyajian data sudah disertakan dengan table dan
keterangannya, table di buat secara terpisah dari masing-masing variable,
dan lebih mudahkan kita dalam memahaminya.
Kekuranga :-
5. Etika
Kelebihan : Dalam jurnal ini responden penelitian dirahasiakan.
Setelah dapat persetujuan resmi maka peneliti akan melibatkan peserta
dalam penelitian. Peneliti juga tidak memaksa responden yang tidak
bersedia.
Kekurangan :-
6. Gaya Penulisan
Kelebihan : gaya penulisan sudah baik, terdapat keterangan table
dan penjelasannya masing-masing.
Kekurangan :-
E. Critical Thinking
Mual dan muntah merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan
paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Akan tetapi
kebanyakan orang hanya menganggap gejala fisiologis pada kehamilan.
Akibat meremehkan rasa mual dan muntah yang dirasakan wanita pada saat
kehamilan terbukti berkontribusi dalam meningkatkan ketegangan emosional,
stress psiologis dan keterlambatan yang tidak semestinya dalam menemukan
penemukan penanganan yang tepat, terutama jika kondisi menjadi patologis
(Tiran,2008)
Jahe merupakan tumbuhan rizoma dengan nama latin zingiber officinale yang
termasuk dalam family Zingiberaceae. Sejak zaman dulu sampai saat ini sari
jahe dikenal sebagi obat untuk mengatasi mual dan muntah akibat masuk
angin, ekstra jahe juga memiliki beberapa manfaat seperti penurunan kolestrol
karaena bias mengurngi penyerapan kolestrol dalam darah dan hati,
mengurangi inflamsi atau peradangan karena dapat menghambat aktivitas
lipoksigenase dan siklooksigenase sehingga menurunkan kadar prostaglandin
dan leukotriene yang merupakan meditor inflamasi, dan sering menggunakan
untuk mengatasi mual dan muntah akibat mabk laut atau mabuk kendaraan.
Pemberian minuman jahe sangat efektif dalam mengatasi mual dan muntah.
Kandungan di dalam jahe terdapat minyak atsiri Zingiberena,
zingiberol,bisabilena, kurkumen, gingerol, flandrena, Vit A, dan resin pahit
yang dapat memblok serotonin yaitu suatu neurotransmitter yang
disentesiskan pada neuron-neuron serotonergis dalam system saraf pusat dan
sel-sel enterokromafin dalam saluran pencernaan sehingga dipercaya sebagai
pemberi perasaan nyaman dalam perut sehingga dipercaya sebagai pemberi
perasaan nyaman dalam perut sehingga dapat mengatasi mual muntah
(Ahmad,2013). Menurut Koswara (2007), kandungan utama kimiawi jahe
adalah shogaols, gingerols, bisapolene, zingiberene, zingiberol,
sesquiphellandrene, minyak atsiri dan resin. Kandungan jahe yang telah
banyak diteliti mempunyai efek anti mual, anti muntah, analgesic, sedative,
antiperitik dan anti bacterial dan gingeroals dan shogaols.
DAFTAR PUSTAKA