Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS JURNAL MENGGUNAKAN METODE PICO

PENGARUH SENAM HIPERTENSI LANSIA TERHADAP PENURUNAN


TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI WREDA
DARMA BHAKTI KELURAHAN PAJANG SURAKARTA

Disusun Oleh:
Iswatun Yuliyantini

SN192033

PRODI STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

2020/2021
ANALISIS JURNAL MENGGUNAKAN METODE PICO

PENGARUH SENAM HIPERTENSI LANSIA TERHADAP PENURUNAN


TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI WREDA
DARMA BHAKTI KELURAHAN PAJANG SURAKARTA

BAB I

ANALISIS JURNAL

A. Judul Penelitian
Pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah lansia dengan
hipertensi di Panti Wredha Kelurahan Pajang Surakarta

B. Peneliti
Totok Hernawan, Fahrun Nur Rosyid

C. Ringkasan Jurnal
Tekanan darah adalah daya yang di perlukan agar darah dapat mengalir di
dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan tubuh manusia.
Darah dengan lancar beredar ke seluruh bagian tubuh berfungsi sangat
penting sebagai media pengangkut oksigen serta zat-zat lain yang di perlukan
bagi kehidupan sel-sel tubuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan
darah: umur,jenis kelamin, aktifitas fisik dan gaya hidup. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh senam bugar lansia terhadap tekanan darah
penderita hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
rancangan preexperiment design One Group Pre test-post test. Pengumpulan
data menggunakan Sphygmomanometer air raksa, sedangkan analisis data
menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil dari penelitian ini adalah
tekanan darah sebelum pemberian intervensi sebagian besar adalah
prehypertension (39%), tekanan darah setelah pemberian intervensi senam
hipertensi sebagian besar adalah normal (56%), danterdapat pengaruh senam
hipertensi terhadap tekanan darah lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti
Pajang Surakarta (p-value = 0,001).

D. Tujuan
Bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam hipertensi lansia terhadap
penurunan tekanan darah lansia dengan hipertensi di Panti Wredha Darma
Bhakti Kelurahan Pajang Surakarta.

E. Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan
a. Teknik ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan alat ataupun
biaya
b. Teknik ini dapat dilakukan pasien secara mandiri setelah diajarkan
oleh peneliti
2. Kekurangan
a. Kurang efektif karna banyak memakan tenaga dan waktu yang cukup
lama
BAB II

PEMBAHASAN

A. Problem
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan
rancangan pre experiment design One Group Pre testpost test dimana pada
desain ini peneliti membandingkan nilai pre test yaitu sebelum dilakukan
intevensi dan nilai post test yaitu setelah dilakukan intervensi. Populasi
penelitian adalah seluruh lansia yang tinggal di Panti Wredha Kelurahan
Pajang Surakarta berjumlah 82 orang dan sample sebanyak 28 lansia yang
mengalami hipertensi dengan teknik sampling jenuh. Senam hipertensi
merupakan aktifitas fisik yang dilakukan berupa gerakan senam khusus
penderita hipertensi yang dilakukan selama 30 menit dengan tahapan 5 menit
latihan pemanasan, 20 menit gerakan peralihan dan 5 menit gerakan
pendinginan dengan prekuensi 4 kali dalam 2 minggu. Senam ini bertujuan
untuk melestarikan peredaran darah dan meregangkan otot kaku pada lansia
hipertensi. Pengumpulan data menggunakan Sphygmomanometer
terkalibrasi, sedangkan analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank
Test.

B. Intervention
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan
rancangan pre experiment design One Group Pre testpost test dimana pada
desain ini peneliti membandingkan nilai pre test yaitu sebelum dilakukan
intevensi dan nilai post test yaitu setelah dilakukan intervensi. Populasi
penelitian adalah seluruh lansia yang tinggal di Panti Wredha Kelurahan
Pajang Surakarta berjumlah 82 orang dan sample sebanyak 28 lansia yang
mengalami hipertensi dengan teknik sampling jenuh. Senam hipertensi
merupakan aktifitas fisik yang dilakukan berupa gerakan senam khusus
penderita hipertensi yang dilakukan selama 30 menit dengan tahapan 5 menit
latihan pemanasan, 20 menit gerakan peralihan dan 5 menit gerakan
pendinginan dengan prekuensi 4 kali dalam 2 minggu. Senam ini bertujuan
untuk melestarikan peredaran darah dan meregangkan otot kaku pada lansia
hipertensi. ( Wahyuni, 2015).

C. Comparation
1. Pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah
lansia dengan hipertensi di Panti Wredha Kelurahan Pajang
Surakarta
Dari hasil penelitian Pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan
tekanan darah lansia dengan hipertensi di Panti Wredha Kelurahan Pajang
Surakarta, dapat disimpulkan tekanan darah sebelum pemberian intervensi
sebagian besar adalah prehypertension (39%), tekanan darah setelah
pemberian intervensi senam hipertensi sebagian besar adalah normal
(56%), danterdapat pengaruh senam hipertensi terhadap tekanan darah
lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Pajang Surakarta (p-value =
0,001).
2. Pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah pada lansia
penderita hipertensi di posyandu lansia dusun banaran 8 playen
gunungkidul
Hasil uji statistik dengan paired t-test menunjukkan nilai p (value)
tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah dilakukan senam lansia
didapatkan p value 0,024 dan tekanan darah diastolik sebelum dan
sesudah dilakukan senam lansia didapatkan p value 0,010 dengan taraf
signifikasi 0,05 (p<0,05). Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh
senam lansia terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di
POSYANDU Banaran 8 Playen Gunung Kidul
3. Pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah lansia
penderita hipertensi di puskesmas wara palopo
Terdapat pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah sistolik, dengan
nilai p Terdapat pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah sistolik,
dengan nilai p pertemuan ke II diperoleh nilai p=0,000 dan pertemuan III
diperoleh nilai p=0,000. Terdapat pengaruh senam lansia terhadap
tekanan darah diastolik dengan nilai p,0.05 yaitu pertemuan I diperoleh
nilai p=0,002, pertemuan II diperoleh nilai p=0,021 dan pertemuan III
diperoleh nilai p=0,000. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh senam lansia
terhadap penurunan tekanan darah lansia penderita hipertensi.

D. Outcome
Dari hasil penelitian Pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan
tekanan darah lansia dengan hipertensi di Panti Wredha Kelurahan Pajang
Surakarta, dapat disimpulkan tekanan darah sebelum pemberian intervensi
sebagian besar adalah pre hypertension (39%), tekanan darah setelah
pemberian intervensi senam hipertensi sebagian besar adalah normal (56%),
dan terdapat pengaruh senam hipertensi terhadap tekanan darah lansia di
Panti Wredha Dharma Bhakti Pajang Surakarta (p-value = 0,001).
DAFTAR PUSTAKA

Tulak, Grace Tedy dan Umar, Munawira. 2017. Pengaruh Senam Lansia Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi di Puskesmas
Wara Palopo. Jurnal Perspektif. Volume 2, Nomer 1. ISSN 2355-0538.
Aji, W. P. B., Isnaeni, Y., Sugiyanto. 2015. Pengaruh Senam Lansia Terhadap
Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Posyandu Lansia
Dusun Banaran 8 Playen Gunungkidul. Jurnal STIKES Aisyiah
Yogyakarta.
Hernawan, Totok dan Nur Rosyid, Fahrun. 2017. Pengaruh Senam Hipertensi
Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi di
Panti Werdha Darma Bhakti Kelurahan Pajang Surakarta. Jurnal
Kesehatan. ISSN 79- 7621, Vol. 10. 1. Juni 2017. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Wahyuni, S dan Hutari. 2017. Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Penurunan
Tekanan Darah di Desa Blembem Wilayah Kerja Puskesmas
Gondangrejo. Jurnal KesMaDaSka-Juli2017. Surakarta: STIKes Kusuma
Husada Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai