Anda di halaman 1dari 6

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

S
DENGAN PERUBAHAN PRESEPSI SENSORI HALUSINASI DI
WISMA PUNTADEWA RSJ PROF.DR. SOEREJO MAGELANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners


Stase Keperawatan Jiwa

Di Susun Oleh
Nama : Daimatun Ni’mah
Prodi : Profesi Ners
Npm : 82021040023

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN AJARAN 2021/2022
Jl. Ganesha 1 Purwosari Kudus Telp. 0291-4372
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S
DENGAN PERUBAHAN PRESEPSI SENSORI HALUSINASI DI WISMA
PUNTADEWA RSJ PROF.DR. SOEREJO MAGELANG

Nama : Daimatun Ni’mah


NIM : 82021040023
Tanggal Pengkajian : Senin, 27 Juni 2022/ Jam 09.00 WIB
Tempat Pengkajian : Wisma Puntadewa RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang

A. Identitas Pasien
1. Nama : Tn. S
2. Umur : 46 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Kuncir, Rt:04/Rw:02, Wonosalam, Demak
5. Pekerjaan : Tidak bekerja
6. Informan : Tn.J
7. Pendidikan : SMP
8. Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
9. Tanggal Masuk RS : 15 Juni 2022
10. Ruangan dirawat : Wisma Puntadewa
11. No. RM : 00023983
12. Tanggal Pengkajian : Selasa, 21 Juni 2022
B. Alasan Masuk
Pasien mengatakan dibawa ke RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang tanggal 15 Juni
2022 jam 09.30 WIB oleh keluarga dengan alasan suka mondar-mandir, mengancam
adik kandung, melempar batu ke atap rumahnya, tidak mau bekerja tapi ngaku-
ngaku bekerja, ngambil barang milik orang lain, terkadang mengambil barang milik
orang lain, bicaranya tidak nyambung serta suka minum obat-obatan dari warung.
C. Faktor Predisposisi dan Presipitasi
1. Predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Pasien mengatakan pernah
mengalami gangguan jiwa sebelumnya
b. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena pasien sebelumnya di bawa
ke RSJ Amino Gondohutomo Semarang kemudian pasien di dibawa kembali
ke RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, pasien juga mengalami putus obat
selama 6 bulan.
c. Pasien mengataan pernah pernah mengancam aidik kandungnya, dan
melempari batu-batuan di genteng.
d. Pasien mengatakan anggota keluarga tidak pernah mengalami gangguan jiwa
2. Presipitasi
Faktor pencetusnya adalah pasien stress akibat memikirkan beban keluarga yang
dialaminya yaitu ibunya meninggal sudah lama serta menjadi tulang punggung
keluarga selama ± 7 tahun karena bapaknya menderita katarak sehingga tidak
bisa melihat. dan tidak bisa bekerja.
DS: Pasien mengatakan kadang masih ada bisikan dalam hati bahwa disuruh
untuk bekerja mencari uang secara terus-menerus, guna untuk pengobatan
ayahnya.
Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak tampan, akan tetapi pasien bersyukur
dengan tubuhnya karena tidak mengalami cacat fisik. Dan pasien bangga dengan
dirinya sendiri, akan tetapi pasien kadang kurang percaya diri dengan kulit
tanganya yang tidak rata (adanya panu).
DO: Kontak mata kadang beralih, pembicaraan berbelit-belit, dan mudah lupa,
Kontak mata kadang beralih, Pasien tampak mau berinteraksi, Bicara berbelit-
belit.
D. Analisa Data

Hari/Tanggal Data Fokus Masalah Paraf


Senin 27 juni Ds: Pasien mengatakan kadang masih ada Perubahan Persepi Ima
2022 bisikan dalam hati bahwa disuruh Sensori: Halusinasi
09.30 wib untuk bekerja mencari uang secara
terus-menerus, guna untuk
pengobatan ayahnya.
DO :Kontak mata kadang beralih,
pembicaraan berbelit-belit, dan
mudah lupa

Senin 27 juni Ds :Pasien mengatakan bahwa dirinya Gangguan konsep diri: Ima
2022 tidak tampan, akan tetapi pasien Harga diri rendah
09.30 wib
bersyukur dengan tubuhnya karena
tidak mengalami cacat fisik. Dan
pasien bangga dengan dirinya
sendiri, akan tetapi pasien kadang
kurang percaya diri dengan kulit
tanganya yang tidak rata (adanya
panu).
Do : Kontak mata kadang beralih, Pasien
tampak mau berinteraksi, Bicara
berbelit-belit.

E. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan Persepi Sensori: Halusinasi
2. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
F. Intervensi Keperawatan

No Hari/Tgl No Dx Tujuan Intervensi Paraf

1 Senin 27 1 Setelah dilakukan SP 1 Mengajarkan cara Ima


juni 2022 tindakan keperawatan menghardik
09.30 wib selama 3 x 8 jam 1. Evaluasi klien mengenai
diharapkan pasien halusinasi
mampu mengontrol 2. Latih klien cara mengontrol
halusinasi, dengan halusinasi dengan cara
kriteria hasil: menghardik
1. Pasien mampu 3. Minta klien untuk
menghardik melakukan cara menghardik
halusinasi 4. Evaluasi cara mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik
SP 2 Melatih pasien mengontrol
halusinasi dengan cara
bercakap-cakap
1. Evaluasi kemampuan klien
dalam melakukan latihan
menghardik dan beri pujian
2. Latih klien mengendalikan
halusinasi dengan ber
cakap-cakap
3. Evaluasi pasien mengontrol
halusinasi dengan cara
bercakap-cakap

G. Implementasi Dan Evaluasi

Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD


Tanggal/Jam Keperawatan Keperawatan
Senin 27 juni Perubahan SP 1 Mengajarkan cara S : Pasien mengatakan kadang Ima
2022 Persepi Sensori: menghardik ada bisikan dalam hati bahwa
09.30 wib Halusinasi 1. Mengevaluasi klien disuruh untuk bekerja mencari
mengenai halusinasi uang secara terus-menerus,
2. Melatih klien cara guna untuk pengobatan
mengontrol halusinasi ayahnya.
dengan cara O : Pasien tampak kontak mata
menghardik kadang beralih, pembicaraan
3. Meminta klien untuk berbelit-belit, dan mudah lupa
melakukan cara A : Masalah halusinasi belum
menghardik teratasi
4. Mengevaluasi cara P : Lanjutkan intervensi
mengontrol halusinasi 1. Optimalkan SP 1
dengan cara 2. SP 2 mengajarkan cara
menghardik mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-
cakap
Selasa, 28 juni Perubahan SP 2 Melatih pasien S : Pasien mengatakan masih Ima
2022 Persepi Sensori: mengontrol halusinasi ada bisikan dalam hati bahwa
09.30 wib Halusinasi dengan cara bercakap- disuruh untuk bekerja mencari
cakap uang secara terus-menerus,
1. Mengevaluasi guna untuk pengobatan
kemampuan klien ayahnya.
dalam melakukan O : Pasien tampak kontak mata
latihan menghardik masih beralih, pembicaraan
dan beri pujian berbelit-belit, dan mudah lupa
2. Melatih klien A : Masalah halusinasi belum
mengendalikan teratasi
halusinasi dengan ber P : Lanjutkan intervensi
cakap-cakap 1. Validasi masalah dan
3. Mengevaluasi cara latihan sebelumnya
mengontrol 2. SP 3 melatih
halusinasi dengan mengontrol dengan
cara bercakap-cakap membuat jadwal
kegiatan harian

Anda mungkin juga menyukai