HALUSINASI
Disusun Oleh :
1. Ricky (2108038)
2. Sopian Suandi Hidayat (2108042)
3. Dwi Klara Ningsih (2108051)
b. Penyebab
Yang menjadi penyebab atau sebagai triger munculnya halusinasi
antara lain klien menarik diri dan harga diri rendah. Akibat rendah diri dan
kurangnya keterampilan berhubungan sosial klien menjadi menarik diri dari
lingkungan. Dampak selanjutnya klien akan lebih terfokus pada dirinya.
Stimulus internal menjadi lebih dominan dibandingkan stimulus eksternal.
Klien lama kelamaan kehilangan kemampuan membedakan stimulus internal
dengan stumulus eksternal. Kondisi ini memicu terjadinya halusinasi.
Tanda dan gejala :
1) Aspek fisik :
a) Makan dan minum kurang
b) Tidur kurang atau terganggu
c) Penampilan diri kurang
d) Keberanian kurang
2) Aspek emosi :
a) Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil
b) Merasa malu, bersalah
c) Mudah panik dan tiba-tiba marah
3) Aspek sosial
a) Duduk menyendiri
b) Selalu tunduk
c) Tampak melamun
d) Tidak peduli lingkungan
e) Menghindar dari orang lain
f) Tergantung dari orang lain
4) Aspek intelektual
a) Putus asa
b) Merasa sendiri, tidak ada sokongan
c) Kurang percaya diri
c. Akibat
Klien yang mengalami halusinasi dapat kehilangan control dirinya
sehingga bisa membahayakan diri sendiri, orang lain maupun merusak
lingkungan (risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan). Hal ini terjadi
jika halusinasi sudah sampai fase ke IV, di mana klien mengalami panik dan
perilakunya dikendalikan oleh isi halusinasinya. Klien benar-benar kehilangan
kemampuan penilaian realitas terhadap lingkungan. Dalam situasi ini klien
dapat melakukan bunuh diri, membunuh orang lain bahkan merusak
lingkungan.
Tanda dan gejala :
1) pandangan tajam
2) muka merah
3) Otot tegang
4) Nada suara tinggi
5) Berdebat
6) Memaksakan kehendak: merampas makanan, memukul jika tidak
senang.
3. PohonMasalah
5. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan sensori persepsi : halusinasi
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
6. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa I :Perubahan sensori persepsi halusinasi
SP 1:
a. identifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,
perasaan, respon
b. Jelaskan cara mengontrol halusinansi: hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan
c. Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
d. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik
SP 2 :
a. Evaluasi kegiatan menghardik. Berikan pujian
b. latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar : jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
c. masukan pada jaddwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat.
SP 3 :
a. Evaluasi kegiatan menhardik dan obat. Berikan pujian
b. latih cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
c. masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap
SP 4 :
a. Evaluasi kegiatan menghardik, obat dan bercakap-cakap. Berikan pujian.
b. latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatn harian (mulai 2
kegiatan)
c. masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap
SP 2 :
a. Evaluasi kegiatan menghardik. Berikan pujian
b. latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar : jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
c. masukan pada jaddwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat.
SP 3 :
a. Evaluasi kegiatan menhardik dan obat. Berikan pujian
b. latih cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
c. masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap
SP 4 :
a. Evaluasi kegiatan menghardik, obat dan bercakap-cakap. Berikan pujian.
b. latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatn harian (mulai 2
kegiatan)
c. masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap
SP 2 :
a. Evaluasi kegiatan menghardik. Berikan pujian
b. latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar : jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)
c. masukan pada jaddwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat.
SP 3 :
a. Evaluasi kegiatan menhardik dan obat. Berikan pujian
b. latih cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
c. masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap
SP 4 :
a. Evaluasi kegiatan menghardik, obat dan bercakap-cakap. Berikan pujian.
b. latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatn harian (mulai 2
kegiatan)
c. masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
PENDENGARAN
(PERTEMUAN PERTAMA)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
S : Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan, merusak barang dan
mengamuk
O : Klien nampak mondar-mandir, senyum-senyum sendiri dan bicara sendiri
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori – Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Keperawatan :
a. Membina hubungan saling percaya dengan klien
b. Mengidentifikasi dan mengajarkan cara mengontrol halusinasi dgn
menghardik
4. Tindakan Keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
b. SP 1 :
1) Identifikasi jenis halusinasi klien
2) Identifikasi isi halusinasi klien
3) Identifikasi waktu halusinasi klien
4) Identifikasi frekuensi halusinasi klien
5) Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
6) Identifikasi respon klien terhadap halusinasi
7) Ajarkan klien cara menghardik halusinasi
8) Anjurkan klien memasukkan kegiatan menghardik halusinasi ke
dalam jadwal kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
FASE ORIENTASI :
1. Salam Terapeutik : Selamat pagi Pak, perkenalkan nama saya Oka Darmaja,
saya biasa dipanggil Oka, saya yang akan merawat bapak selama di sini,
nama Bapak siapa? Suka dipanggil siapa?
2. Evaluasi / Validasi : Bagaimana kabarnya pada pagi hari ini? Apa yang
terjadi di rumah sehingga bisa sampai kesini?
3. Kontrak :
Topik : Bagimana kalau kita mendiskusikan masalah kesehatan bapak?
Waktu : Bagaimana kalau selama 15 menit? Nanti kalau masih kurang bisa
kita tambahkan waktunya lagi.
Tempat : Bagaimana kalau di ruang tamu sini saja?
FASE KERJA
1. Apa yang bapak dengar saat ini?
2. Apa yang dikatakan dalam suara-suara yang bapak dengar?
3. Kapan bapak terakhir mendengar suara-suara itu?
4. Berapa kali sehari/sering suara-suara itu muncul/terdengar?
5. Saat bapak sedang apa biasanya suara-suara itu muncul?
6. Apa yang bapak lakukan jika suara-suara itu muncul? Bagaimana perasaan
bapak saat mendengar suara-suara itu?
7. Saya akan menjelaskan cara menghardik/mengusir suara-suara itu
8. Baiklah bapak saya akan mengajari bapak bagaimana caranya untuk
menghardik/mengusir suara-suara itu?
9. Tolong bapak nanti kalau masih mendengar suara-suara itu, bapak usahakan
untuk mengahrdik seperti cara yang sudah saya ajarkan tadi.
FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien subyektif : Bagaimana perasaan bapak setelah kita
berbincang-bincang?
Evaluasi perawat (obyektif setelah reinforcement) : Tolong bapak sekarang
menceritakan ulang apa yang sudah kita bicarakan tadi?
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan) : Baiklah, tolong bapak sekali lagi nanti kalau masih
mendengar suara-suara itu, bapak usahakan untuk mengahrdik seperti cara
yang sudah saya ajarkan tadi. Nanti saya akan memasukkan ke dalam
jadwal harian bapak.
3. Kontrak yang akan datang :
Topik : Kita akan berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap?
Waktu : Bagaimana kalau besok pagi setelah kegiatan jalan pagi?
Tempat : Bagaimana kalau di ruang makan?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
PENDENGARAN
(PERTEMUAN KEDUA)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
S : Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan, merusak barang dan
mengamuk
O : Klien nampak mondar-mandir, senyum-senyum sendiri dan bicara sendiri
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori – Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus :
Klien dapat mengontrol halusinasi dgn bercakap-cakap
4. Tindakan Keperawatan :
Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien
SP II :
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
2) Ajarkan cara mengontrol halusinasi dgn bercakap-cakap
3) Anjurkan klien memasukkan kegiatan bercakap-cakap halusinasi ke
dalam jadwal kegiatan harian.
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
S : Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan, merusak barang dan
mengamuk
O : Klien nampak mondar-mandir, senyum-senyum sendiri dan bicara sendiri
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori – Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus :
Klien dapat mengontrol halusinasi dgn berkegiatan
4. Tindakan Keperawatan :
Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien
SP III:
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
2) Ajarkan cara mengontrol halusinasi dgn berkegiatan
3) Anjurkan klien memasukkan kegiatan bercakap-cakap halusinasi ke
dalam jadwal kegiatan harian
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan) : Baiklah, tolong bapak sekali lagi nanti kalau masih mendengar suara-
suara itu, bapak usahakan untuk bercakap-cakap dengan orang lain seperti cara
yang sudah saya ajarkan tadi. Nanti saya akan memasukkan ke dalam jadwal
harian bapak.
3. Kontrak yang akan datang :
a. Topik : Kita akan berbincang-bincang lagi tentang cara benar minum obat
b. Waktu :Bagaimana kalau besok sebelum makan siang?
c. Tempat :Bagaimana kalau tetap di ruang makan?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
PENDENGARAN
(PERTEMUAN KE EMPAT)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
S : Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan, merusak barang dan
mengamuk
O : Klien nampak mondar-mandir, senyum-senyum sendiri dan bicara sendiri
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori – Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus :
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik dan teratur
4. Tindakan Keperawatan :
Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien
SP IV :
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
2) Ajarkan cara mengontrol halusinasi dgn meminum obat
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan) : Baiklah, tolong bapak sekali lagi nanti kalau masih mendengar suara-
suara itu, bapak usahakan untuk mengendalikan seperti cara-cara yang sudah saya
ajarkan kemarin. Nanti saya akan memasukkan ke dalam jadwal harian bapak.
3. Kontrak yang akan datang :
a. Topik : Tergantung kondisi dan situasi klien
b. Waktu :Bagaimana kalau besok sebelum makan siang?
c. Tempat :Bagaimana kalau tetap di ruang makan?
DAFTAR PUSTAKA
Stuart GW, Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC, 1995
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
Keliat BA. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri. Jakarta : FIK UI. 1999
Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999
Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2003
Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP
Bandung, 2000