Anda di halaman 1dari 12

lOMoARcPSD|25454909

Resiko Perilaku kekerasan

Kasus Hipertiroid (Politeknik Kesehatan Banjarmasin)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Dilla Restia (dillarestia@gmail.com)
lOMoARcPSD|25454909

STRATEGI PELAKSANAAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
STASE KEPERAWATAN JIWA
DI BANGSAL LARASATI RSDJ dr. ARIF ZAINUDIN
SURAKARTA

OLEH :
ENDANG KOMALASARI
070117B026

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2018

Downloaded by Dilla Restia (dillarestia@gmail.com)


lOMoARcPSD|25454909

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Resiko P :

RESIKO Pasien Keluarga


PERILAKU
KEKERASAN SP I (Pasien) SP I (Keluarga)

1. Identifikasi penyebab, tanda 1. Mendiskusikan masalah yang


dan gejala perilaku dirasakan keluarga dalam
kekerasan yang dilakukan, merawat pasien.
akibat perilaku kekerasan. 2. Menjelaskan pengertian, tanda
2. Jelaskan cara mengontrol gejala dan proses terjadinya
perilaku kekerasan : fisik, perilaku kekerasan.
obat verbal dan spiritual. 3. Menjelaskan cara merawat
3. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan.
perilaku kekerasan fisik 1 4. Latih 1 cara merawat perilaku
(tarik nafas dalam) dan fisik kekerasan : fisik 1 dan 2.
2 (pukul kasur atau bantal). 5. Anjurkan membantu pasien
4. Masukkan pada jawal sesuai jadwal dan memberikan
kegiatan untuk latihan fisik. pujian.

SP II (Pasien) SP II (Keluarga)
1. Evaluasi kegiatan keluarga
1. Mengevaluasi kegiatan dalam merawat/melatih pasien
latihan fisik 1 dan 2. Berikan fisik 1 dan 2. Beri pujian.
pujian. 2. Jelaskan 6 benar cara
2. Latih cara mengontrol memberikan obat.
perilaku kekerasan dengan 3. Anjurkan membantu pasien
obat (jelaskan 6 benar : sesuai jadwal dan memberi
jenis, guna, dosis, frekuensi, pujian.
cara, kontunuitas minum
obat).
3. Masukan paa jawal kegiatan
untuk latihan fisik dan
minum obat.

SP III (Pasien) SP III (Keluarga)


1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
fisik 1 dan 2 dan obat. Beri dalam merawat/melatih pasien
pujian. fisik 1 dan 2 dan memberikan
2. Latih cara mengontrol obat. Beri pujian.
perilaku kekerasan secara

Downloaded by Dilla Restia (dillarestia@gmail.com)


lOMoARcPSD|25454909

verbal (3 cara yaitu : 2. Latih cara membimbing


mengungkapkan, meminta verbal/bicara.
dan menolak dengan benar). 3. Latih cara membimbing
3. Masukan pada jadwal kegiatan spiritual.
kegiatan untuk latihan fisik,
minum obat dan verbal.

SP IV (Pasien) SP IV (Keluarga)
1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
fisik 1 dan 2, obat dan dalam merawat/melatih
verbal. Beri pujian. pasien fisik 1 dan 2,
2. Latih cara mengontrol memberikan obat, verbal
perilaku kekerasan secara dan spiritual. Berikan
spiritual (2 kegiatan). pujian.
3. Masukan pada jadwal 2. Jelaskan follow up ke
kegiatan untuk latihan fisik, PKM, tanda kambuh dan
minum obat, verbal dan rujukan.
spiritual. 3. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal dan memberi
pujian.

Downloaded by Dilla Restia (dillarestia@gmail.com)


lOMoARcPSD|25454909

STRATEGI PELAKSANAAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tenang, kooperatif, klien mampu menjawab semua pertanyaan
yang diajukan.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat mengidentifikasi Perilaku Kekerasan.
b. Dapat mengidentifikasi tanda-tanda Perilaku Kekerasan.
c. Pasien dapat menyebutkan jenis Perilaku Kekerasan yang pernah
dilakukannya.
d. Pasien dapat menyebautkan akibat dari Perilaku Kekerasan yang
dilakukannya.
e. Pasien dapat menyebutka cara mencegah / mengendalikan Perilaku
Kekerasan nya.
4. Tindakan Keperawatan
SP 1 : Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi
penyebab marah, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku
kekerasan yang dilakukan, akibat dan cara mengendalikan
perilaku kekerasan dengan cara fisik pertama (latihan nafas
dalam ) dan 2 (pukul kasur atau bantal).
Orientasi :
“Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya perawat Alfiatur. Saya
senang dipanggil Ana Fitriyati. Siapa nama anda kemudian senang
diapanggil apa ? baiklah, Saya perawat yang dinas diruangan ini, saya
dinas diruangan ini. Hari ini saya dinas pagi dari jam 7 sampai jam
14.00 siang, jadi selama disini saya yang merawat ibu. Nama ibu
siapa? Dan senang nya dipanggil apa?”“ Bagaimana perasaan ibu saat

Downloaded by Dilla Restia (dillarestia@gmail.com)


lOMoARcPSD|25454909

ini?” masih ada perasaan kesal atau marah? Apa yang terjadi
dirumah ?’’ “ Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang
perasaan marah ibu,”“ Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang ?
bagaimana kalau 20 menit“ Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
diruang tamu?”

Kerja :
“ apa yang menyebabkan ibu marah? Apakah sebelumnya ibu
pernah marah? Terus penyebabnya apa? Samakah dengan yang
sekarang? Pada saat penyebab marah itu ada, seperti rumah yang
berantakan, makanan yang tidak tersedia, air tak tersedia ( misalnya ini
penyebab marah klien), apa yang ibu rasakan?“ Apakah ibu merasa
kesal, kemudian dada ibu berdebar-debar, mata melotot, rahang
terkatup rapat, dan tangan mengepal?”“ apa yang ibu lakukan
selanjutnya”“ Apakah dengan ibu marah-marah, keadaan jadi lebih
baik?“ Menurut ibu adakah cara lain yang lebih baik selain marah-
marah?“maukah ibu belajar mengungkapkan marah dengan baik tanpa
menimbulkan kerugian?” ada beberapa cara fisik untuk mengendalikan
rasa marah, hari ini kita belajar, “ beginiya ibu, kalau tanda- marah itu
sudah di rasakan, ibu berdiri lalu tarik nafas dari hidung, tahan
sebentar, lalu keluarkan secara perlahan-lahan dari mulut seperti
mengeluarkan kemarahan, coba lagi ibu dan lakukan sebanyak 5 kali.
Bagus sekali ibu sudah dapat melakukan nya. Selain nafas dalam ibu
juga dapat memukul kasur dan bantal.”“ Sekarang mari kita latihan
memukul bantal dan kasur mari ke kamar ibu. Jadi kalau nanti ibu
kesal atau marah, langsung kekamar dan lampiaskan marah tersebut
dengan memukul bantal dan kasur. Nah coba ibu lakukan memukul
bantal dan kasur, ya bagus sekali ibu melakukannya!”“ Nah cara ini
pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah, kemudian
jangan lupa merapikan tempat tidur Ya! Sebaiknya latihan ini ibu

Downloaded by Dilla Restia (dillarestia@gmail.com)


lOMoARcPSD|25454909

lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu


muncul, ibu sudah terbiasa melakukannya”.

Terminasi :
“ Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah berbincang-bincang
tentang kemarahan bapak/ibu? ” Coba bapak/ibu sebutkan penyebab
bapak/ibu marah dan yang bapak/ibu rasakan dan apa yang sudah
lakukan serta akibatnya. Coba sebutkan ada berapa cara yang telah kita
latih? Bagus!”“Mari kita masukkan kedalam jadwal kegiatan sehari-
hari bapak/ibu.Pukul berapa ibu mau mempraktikkan nafas dalam dan
memukul kasur/bantal? Bagaimana kalau setiap bangun tidur? Jadi jam
5 pagi dan jam 3 sore, lalu kalau ada keinginan marah sewaktu-waktu
gunakan kedua cara tadi ya.“ sekarang ibu istirahat. Bagaimana kalau
besuk kita belajar tentang obat untuk mengatasi perasaan marah ibu?
Ibu kira-kira maunya jam berapa? Tempatnya dimana? Oke sampai
jumpa besuk ya bu.

SP 2 : Membantu klien latihan mengendalikan PK dengan obat


( bantu pasien minum obat secara teratur dengan prinsip 5 benar (
benar pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar
waktu dan benar dosis obat) disertai penjelasan guna minum obat
dan akibat berhenti minum obat, susun jadwal minum obat secara
teratur)
Orientasi :
“Selamat siang ibu, sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu,
sekarang kita ketemu lagi” “Bagaimana ibu, sudah dilakukan latihan
tarik nafas dalam dan pukul kasur bantal? Apa yang dirasakan setelah
melakukan latihan secara teratur? Coba kita lihat
kegiatannya”.“Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan
tentang cara minum obat yang benar untuk mengontrol rasa
marah?”“Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau

Downloaded by Dilla Restia (dillarestia@gmail.com)


lOMoARcPSD|25454909

ditempat tadi?.“Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang?


Bagaimana kalau 15 menit?”

Kerja :
“Ibu sudah dapat obat dari dokter?”“Berapa macam obat yang ibu
minum? warnanya apa saja? Bagus, jam berapa ibu minum?
Bagus”“Obatnya ada 3 macam bu, yang warnanya oranye namanya
CPZ gunanya agar pikiran tenang, yang putih namanya THP agar
rileks dan tidak tegang, dan yang merah jambu ini namanya HLP rasa
marah berkurang. Semuanya ini harus ibu minum 3x sehari jam 7 pagi,
jam 1 siang, dan jam 7 malam”“Bila nanti setelah minum obat mulut
ibu terasa kering, untuk membantu mengatasinya ibu bisa mengisap-
isap es batu”.“Bila terasa berkunang-kunang, sebaiknya
istirahat dan jangan beraktivitas dulu”.
“Nanti dirumah sebelum minum obat ini ibu lihat dulu label di kotak
obat apakah benar namabapak/ibu tertulis disitu, berapa dosis yang
harus diminum, jam berapa saja harus diminum, baca juga apakah
nama obatnya sudah benar? Disini minta obatnya pada suster
kemudian cek lagi apakah benar obatnya”.
“Jangan penah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi
dengan dokter ya, karena dapat terjadi kekambuhan.”.“Sekarang kita
masukkan waktu minum obat kedalam jadwal ya ”.

Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara
kita minum obat yang benar?”“Coba ibu sebutkan lagi jenis jenis obat
yang di minum! Bagaiman cara minum obat yang benar?”“Nah, sudah
berapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari? Sekarang
kita tambahkan jadual kegiatannya dengan minum obat. Jangan lupa
laksanakan semua dengan teratur ya”.“Baik, besok kita ketemu lagi
untuk berlatih tentang cara mengontrol perilaku kekerasan dengan 3

Downloaded by Dilla Restia (dillarestia@gmail.com)


lOMoARcPSD|25454909

cara verbal yaitu mengungkapkan, meminta dan menolak dengan


benar. Ibu maunya jam berapa? Dimana? Baiklah, Selamat siang ,
sampai jumpa.”

SP 3 : Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku


kekerasan secara sosial/verbal (evaluasi jadwal harian tentang dua
cara fisik mengendalikan perilaku kekerasan, latihan
mengungkapkan rasa marah secara verbal ( menolak dengan baik,
meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik),
susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal).

Orientasi :
“Selamat siang bapak/ibu, sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu
sekarang kita ketemu lagi”. “Bagaimana bapak/ibu, sudah dilakukan
tarik nafas dalam, pukul kasur bantal dan obat?Apa yang dirasakan
setelah melakukan latihan secara teratur?”“Coba saya lihat jadwal
kegiatan hariannya. “Bagus, Nah kalau tarik nafas dalamnya dilakukan
sendiri tulis M, artinya mandiri: kalau diingatkan suster baru dilakukan
ditulis B, artinya dibantu atau diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan
tulis T, artinya belum bisa melakukan. “Bagaiman kalau kita sekarang
latihan cara bicara untuk mencegah marah?”“Dimana enaknya kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau ditempat yang sama?”“Berapa
lama ibu mau kita berbincang-bincang?Bagaiman kalau 15 menit?”
Kerja :
“Sekarang kita latihan cara bicara ibu baik untuk mencegah
marah. Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau
pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan
orang yang membuat kita marah. Ada tiga caranya: 1. Meminta dengan
baik tanpa marah dengan suara yang rendah serta tidak menggunakan
kata-kata kasar. Kemarin bapak/ibu mengatakan penyebab marahnya
karena makanan tidak tersedia, rumah berantakan, Coba ibu minta

Downloaded by Dilla Restia (dillarestia@gmail.com)


lOMoARcPSD|25454909

sediakan makan dengan baik:” ibu, tolong sediakan makan dan


bereskan rumah” Nanti biasakan dicoba disini untuk meminta baju,
minta obat dan lain-lain. Coba ibu praktekkan .Bagus bu. “2. Menolak
dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin
melakukannya, katakan: ‘maaf saya tidak bisa melakukannya karena
sedang ada kerjaan’. Coba ibu praktekkan .Bagus bu.”3.
Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang
membuat kesal ibu dapat mengatakan:’Saya jadi ingin marah karena
perkataan mu itu’. Coba praktekkan.Bagus.”

Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap-cakap tentang cara
mengontrol marah dengan bicara yang baik?’ “Coba ibu sebutkan lagi
cara bicara yang baik yang telah kita pelajari.”“Bagus sekali, sekarang
mari kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali sehari ibu mau latihan
bicara yang baik? bisa kita buat jadwalnya?” “Coba masukkan dalam
jadwal latihan sehari-hari, misalnya meminta obat, makanan dll.Bagus
nanti dicoba ya!”“ Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi?”. “ besok
kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah ibu
yaitu dengan cara ibadah, bapak/ibu setuju? Mau dimana ibu?Disini
lagi? Baik sampai nanti ya

SP 4 : Bantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan


secara spiritual (diskusikan hasil latihan mengendalikan perilaku
kekerasan secara fisik dan sosial/verbal, latihan beribadah dan
berdoa, buat jadwal latihan ibadah/ berdoa
Orientasi :
“Selamat pagi bapak/ibu, sesuai dengan janji saya kemarin
sekarang saya datang lagi” “Bagaiman ibu, latihan apa yang sudah
dilakukan? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara
teratur? Bagus sekali, bagaiman rasa marahnya?”“Bagaimana kalau

Downloaded by Dilla Restia (dillarestia@gmail.com)


lOMoARcPSD|25454909

sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa marah yaitu
dengan ibadah?”“Dimana enaknya kita berbincang-bincang?Bagaiman
kalu ditempat biasa?”“Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 15 menit?”

Kerja :
“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa ibu lakukan!Bagus,
yang mana yang mau di coba?”“Nah, kalau ibu sedang marah coba
langsung duduk dan langsung tarik nafas dalam.Jika tidak reda juga
marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air
wudhu kemudian sholat”.“ ibu bisa melakukan sholat secara teratur
untuk meredakan kemarahan.” “Coba ibu sebutkan sholat 5 waktu?
Bagus, mau coba yang mana?Coba sebutkan caranya?”

Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara
yang ketiga ini?”“ Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita
pelajari? Bagus” “Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal
kegiatan bapak/ibu.Mau berapa kali ibu sholat. Baik kita masukkan
sholat …….dan ……(sesuai kesebuatan pasien).” “Coba sebutkan lagi
cara ibadah yang dapat ibu lakukan bilasedang marah”“Setelah ini
coba lakukan sholat sesuai jadwal yang telah kita buat tadi”
“ 2 jam lagi kita ketemu ya ,nanti kita mengevaluasi apakah ibu sudah
bisa mempraktikkan semua cara untuk mengontrol perilaku
kekerasannya. Terimakasih dan sampai jumpa lagi.

Downloaded by Dilla Restia (dillarestia@gmail.com)


lOMoARcPSD|25454909

DAFTAR PUSTAKA

Fitria,Nita.2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan


dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( LP& SP ) untuk 7
Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi Program S1 Keperawatan.
Salemba Medika : Jakarta

Videbeck, Sheila L. 2008. Buku ajar keperawatan jiwa. EGC : Jakarta

Downloaded by Dilla Restia (dillarestia@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai