Anda di halaman 1dari 116

Ajar

Kegiatan Belajar
STANDAR ASUHANKEPERAWATAN
R E S I K O P E R IL A K U K E K E R A SA N

170 Menit

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Keadaan dimana seseorang pernah/ mengalami
riwayat melakukan tindakan yang dapat
membahayakan diri sendiri/ orang lain/ lingkungan
baik secara fisik/ emosional/ seksual dan verbal.

B. KARAKTERISTIK
1. Ada ide melukai diri sendiri/ orang lain.
2. Merencanakan tindakan kekerasan pada diri
sendiri/orang lain/ lingkungan
3. Mengancam.
4. Penyalahgunaan obat
5. Depresi berat

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
1
Ajar

6. Marah/ sikap bermusuhan.


7. Bicara ketus
8. Mengucapkan kata-kata kotor
9. Mempunyai riwayat perilaku kekerasan

Faktor yang berhubungan :


1. Status kesehatan mental : psikosis
2. Riwayat perilaku kekerasan pada diri sendiri/
oranglain/ lingkungan
3. Latar belakang keluarga yang tidak harmonis

Untuk menegakkan diagnosa ini perlu didapatkan


data utama :
1. Sikap bermusuhan.
2. Ada ide melukai diri sendiri/ orang lain
3. Adanya riwayat perilaku kekerasan pada diri
sendiri/ oranglain/ lingkungan

KEMAMPUAN AKHIR YANG


DI CAPAI (KOGNITIF,
AFFEKTIF, PSIKOMOTOR)
1. Mahasiswa mampu memahami konsep resiko
perilaku kekerasan

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
2
Ajar

2. Mahasiswa mampu memberikan asuhan


keperawatan pada klien dengan resiko perilaku
kekerasan

PROSEDUR TINDAKAN
INTERVENSI GENERALIS
cara merawat pasien dengan perilaku kekerasan.
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
1. Tujuan tindakan untuk pasien :
a. Pasien mengenali perilaku kekerasan yang
dialaminya
b. Pasien dapat mengontrol perilaku
kekerasan
c. Pasien mengikuti program pengobatan
secara optimal.
2. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien mengidentifikasi perilaku
kekerasan yang dilakukan : menyebutkan
penyebab perilaku kekerasan,
menyebutkan tanda dan gejala perilaku
kekerasan, menyebutkan perilaku

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
3
Ajar

kekerasan yang dilakukan, menyebutkan


akibat perilaku kekerasan, menyebutkan
cara mengontrol perilaku kekerasan.
b. Melatih pasien mengontrol perilaku
kekerasan
 Mengontrol perillaku kekerasan
dengan latihan fisik 1
 Mengontrol perillaku kekerasan
dengan latihan fisik 2
 Mengontrol perillaku kekerasan secara
verbal
 Mengontrol perillaku kekerasan secara
spritual
 Mengontrol perilaku kekerasan
dengan minum obat
c. TAK : Stimulasi persepsi PK
3. Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
a. Tujuan untuk keluarga adalah :
Keluarga dapat merawat pasien di rumah dan
menjadi sistem pendukung yang efektif
untuk pasien.
b. Tindakan keperawatan :
1. Diskusikan masalah yang dihadapi
keluarga dalam merawat pasien.

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
4
Ajar

2. Berikan pendidikan kesehatan pada


keluarga meliputi ; pengertian perilaku
kekerasan, penyebab PK yang dialami
oleh pasien, tanda dan gejala PK dan
proses terjadinya perilaku kekerasan.
3. Berikan kesempatan pada keluarga
untuk memperagakan
4. Buat perencanaan pulang dengan
keluarga

LATIHAN/ TRIGGER CASE

Seorang wanita usia 45 tahun, belum menikah, klien


mengatakan dia benci semua saudaranya karena mau
mengambil harta warisan yang diwariskan dari
ayahnya, klien sellau mencurigai setiap keluarga
dating menjenguk pasti hanya ingin meminta
hartanya apalagi dia belum menikah . Klien memukul
dan berusaha melukai saudaranya dengan sebilah
pisau. Akhirnya klien dibawa ke RSJD dr Amino
Gondhohutomo Semarang. Di RSJ klien sering
mengucapkan kata-kata kasar, membanting pintu

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
5
Ajar

dengan mata melotot, wajah merah dan tegang,


selalu menunjuk nunjuk lawan bicara.

PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM


MERAWAT PASIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

Tanggal
No Kemampuan
A Pasien

SP Ip
1 Mengidentifikasi
penyebab PK
2 Mengidentifikasi tanda
dan gejala PK
3 Mengidentifikasi PK
yang dilakukan
4 Mengidentifikasi akibat
PK
5 Menyebutkan cara
mengontrol PK
6 Membantu pasien
mempraktekkan latihan
cara mengontrol fisik I
7 Menganjurkan pasien

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
6
Ajar

memasukkan dalam
kegiatan harian

Nilai SP Ip
SP Iip
1 Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2 Melatih pasien
mengontrol PK dengan
cara fisik II
3 Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

Nilai SP Iip
SP IIIp
1 Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2 Melatih pasien
mengontrol PK dengan
cara verbal
3 Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

Nilai SP IIIp
SP Ivp

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
7
Ajar

1 Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2 Melatih pasien
mengontrol PK dengan
cara spiritual
3 Menganjurkan
pasienmemasukkan
dalam jadwal kegiatan
harian

Nilai SP Ivp
SP Vp
1 Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2 Menjelaskan cara
mengontrol PK dengan
minum obat
3 Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

Nilai SP Vp
B Keluarga
SP I k
1 Mendiskusikan masalah
yang dirasakan
keluarga dalam

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
8
Ajar

merawat pasien
2 Menjelaskan
pengertian PK, tanda
dan gejala, serta proses
terjadinyaPK
3 Menjelaskan cara
merawat pasien
dengan PK
Nilai SP Ik
SP II k
1 Melatih keluarga
mempraktekkan cara
merawat pasien
dengan PK
2 Melatih keluarga
melakukan cara
merawat langsung
kepada pasien PK
Nilai SP Iik

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
9
Ajar

Kegiatan Belajar
STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

170 Menit

PENDAHULUAN
PENGERTIAN
Defisit perawatan diri adalah kerusakan kemampuan
dalam memenuhi aktifitas kebersihan diri secara mandiri
(merawat tubuh dan fungsi tubuh) yang meliputi aktifitas
mandi, berpakaian dan berhias untuk diri sendiri sesuai
situasi dan kondisi, aktifitas makan, dan aktifitas toileting
(NANDA, 2005).
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan
jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir
sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak
dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan
secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
10
Ajar

{Buang Air Besar (BAB)/Buang Air Kecil(BAK)} secara


mandiri (WHO & FIK UI, 2006).
Tanda dan Gejala :
a. Gangguan kebersihan diri : badan kotor, rambut
kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku
panjang dan kotor
b. Ketidakmampuan berhias / berdandan, rambut
acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian
tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur,
pada pasien wanita tidak berdandan
c. Ketidakmampuan untuk untuk BAB/BAK secara
mandiri : BAB atau BAK tidak pada tempatnya,
tidak membersihakan diri secara baik setelah
BAB/BAK
d. Ketidakmampuan makan secara mandiri:
ketidakmampuan mengambil makan sendiri,
makan berceceran dan makan tidak pada
tempatnya
Faktor yang Berhubungan :
a. Menurun atau kurang motivasi
b. Kecemasan berat
c. Gangguan persepsi atau kognitif
d. Kelemahan dan ketakutan
e. Hambatan lingkungan

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
11
Ajar

Untuk menegakkan diagnosa ini perlu didapatkan data


utama:
1) Defisit Perawatan Diri : Mandi
a) Tidak ada keinginan mandi secara teratur
b) Tidak mampu membersihkan badan
2) Defisit Perawatan Diri : Berhias
a) Perawatan diri harus dimotivasi
b) Penampilan tidak rapi, pakaian kotor
c) Tidak mampu berpakaian secara benar
3) Defisit Perawatan Diri : Makan
a) Tidak mampu menggunakan alat bantu makan
b) Makan hanya beberapa suap dari piring/porsi
tidak habis
4) Defisit Perawatan Diri : Toileting-Eliminasi
a) Bab/bak di sembarang tempat
b) Tidak mampu melaksanakan kebersihan yang
sesuai, setelah melakukan toileting
KEMAMPUAN AKHIR YANG
DI CAPAI (KOGNITIF,
AFFEKTIF, DAN
PSIKOMOTOR )
1. Mahasiswa mampu memahami konsep Defisit
Perawatan Diri

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
12
Ajar

2. Mahasiswa mampu memberikan asuhan


keperawatan pada klien dengan Defisit
Perawatan Diri

PROSEDUR TINDAKAN

Intervensi Generalis Pasien


a. Latih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
1. Monitor kemampuan klien melakukan
perawatan diri secara mandiri.
2. Identifikasi bersama klien hambatan yang
dialami klien dalam perawatan diri
a. Fisik : adanya keterbatasan gerak/ aktifitas,
penyakit fisik, kelemahan, dll.
b. Intelektual : penolakan
c. Emosi : kondisi labil,akut/kronis
d. Sosial : ketidakmampuan klien
mengendalikan perilaku.
3. Diskusikan bersama klien keuntungan/ manfaat
kebersihan diri.
4. Bantu klien menentukan tindakan untuk
mandi/kebersihan diri

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
13
Ajar

5. Sediakan peralatan mandi : sabun, shampoo,


handuk, sikat gigi, pastagigi,air yang cukup.
6. Berikan bantuan sampai klien dapat mandiri
dalam perawatan dirinya.
7. Evaluasi perasaan klien setelah mandi.
8. Berikan reinforcement terhadap kemajuan
klien dalam melkukan kebersihan diri.
b. Latih pasien berdandan dan berhias
1. Monitor kemampuan klien dalam berpakaian
dan berhias.
2. Monitor/identifikasi adanya kemunduran
sensori, kognitif, dan psikomotor yang
menyebabkan klien mempunyai kesulitan
dalam berpakaian dan berhias.
3. Diskusikan dengan klien kemungkinan adanya
hambatan dalam berpakaian dan berhias.
4. Gunakan komunikasi/instruksi yang mudah
dimengerti klien untuk mengakomodasi
keterbatasan kognitif klien.
5. Sediakan baju bersih dan sisir, jika mungkin
bedak, parfum, dsb.
6. Dorong klien untuk mengenakan baju sendiri
dan memasang kancing dengan benar.
7. Berikan bantuan kepada klien jika perlu.

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
14
Ajar

8. Evaluasi perasaan klien setelah mampu


berpakain dan berhias.
9. Berikan reinforcement atas keberhasilan klien
berpakaian dan berhias
c. Latih pasien makan secara teratur
1. Monitor kemampuan klien makan.
2. Identifikasi bersama klien faktor-faktor
penyebab klien tidak mau makan.
3. Identifikasi adanya hambatan makan.
a. Fisik : kelemahan, isolasi, keterbatasan
extremitas, fixasi.
b. Emosi : depresi, manik, penurunan nafsu
makan.
c. Intelektual : curiga.
d. Sosial : curiga.
e. Spiritual : adanya waham.
4. Diskusikan dengan klien fungsi makanan bagi
kesehatan.
5. Diskusikan dengan klien akibat kurang/ tidak
mau makan.
6. Bantu klien memutuskan untuk makan.
7. Ajak klien makan bersama di ruang makan.
8. Berikan bantuan makan sesuai kondisi klien.

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
15
Ajar

9. Evaluasi perasaan klien setelah makan.Berikan


reinforcement terhadap kemajuan klien (misal
: peningkatan porsi makan)
d. Latih pasien untuk BAB/BAK secara mandiri
1. Monitor kemampuan klien dalam
pemenuhan kebutuhan eliminasi.
2. Kaji adanya kemunduran kemampuan klien
ke kamar mandi/toilet.
3. Kaji keterbatasan klien dalam pemenuhan
eliminasi.
4. Diskusikan dengan klien keuntungan bab/bak
di kamar mandi/toilet.
5. Diskusikan masalah yang ditimbulkan bila
bab/bak di sembarang tempat.
6. Berikan instruksi yang singkat, jelas, dan
mudah dimengerti oleh klien.
7. Bantu klien untuk memutuskan/ mengambil
alat bantu yang diperlukan dalam
pemenuhan kebutuhan eliminasinya.
8. Sediakan alat bantu (pispot, urinal, dsb) di
kamar klien.
9. Evaluasi perasaan klien.

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
16
Ajar

10. Berikan reinforcement terhadap keberhasilan


klien menentukan pilihan yang tepatdalam
pemenuhan eliminasinya.

4. Intervensi generalis keluarga


a. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas
kebersihan diri yang dibutuhkan oleh pasien
untuk menjaga perawatan diri pasieat diri
pasien dan membantu
mengingatkan pasien dalam merawat diri
(sesuai jadual yang
telah disepakati).
b. n.
c. Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam
meraw
d. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian
atas keberhasilan pasien dalam
merawat diri.

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
17
Ajar

LATIHAN/ TRIGGER CASE

Seorang pria, usia 49 tahun dirawat di Rumah Sakit


Jiwa. pasien dibawa oleh warga karena keluyuran tidak
tentu arah, rambut gimbal dan suka digaruk, mencari
makan ditempat sampah dan suka mengganggu anak-
anak, kadang tertawa sendiri. Bak dan baba
sembarangan. penampilan klien : tidak mandi, rambut
acak – acakan, pakaian kotor, pakaian atas compang
camping dan bawahan bermotif garis – garis banyak
sobekan dan terbalik, klien pucat.

PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA


DENGAN MASALAH KURANG PERAWATAN DIRI

Nama pasien : .................


Nama ruangan : ..................
Nama perawat : ..................

Petunjuk pengisian:
1. Berilah tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu
melakukan kemampuan di bawah ini.
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan penilaian

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
18
Ajar

3.
Tgl Tgl Tgl Tgl
No Kemampuan
A Pasien
1 Menyebutkan
pentingnya
kebersihan diri
2 Menyebutkan cara
membersihkan diri
3 Mempraktekkan cara
membersihkan diri
dan memasukkan
dalam jadual
4 Menyebutkan cara
makan yang baik
5 Mempraktekkan cara
makan yang baik dan
memasukkan dalam
jadual
6 Menyebutkan cara
BAB/BAK yang baik
7 Mempraktekkan cara
BAB/BAK yang baik
dan memasukkan
dalam jadual
8 Menyebutkan cara

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
19
Ajar

berdandan
9 Mempraktekkan cara
berdandan dan
memasukkan dalam
jadual
B Keluarga
1 Menyebutkan
pengertian perawatan
diri dan proses
terjadinya masalah
kurang perawatan diri
2 Menyebutkan cara
merawat pasien
dengan kurang
perawatan diri
3 Mempraktekkan cara
merawat pasien
dengan kurang
perawatan diri
4 Membuat jadual
aktivitas dan minum
obat klien di rumah
(discharge planning)

1. Kemampuan perawat

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
20
Ajar

PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM


MERAWAT PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Nama pasien : .................


Nama ruangan: ..................
Nama perawat: ..................
Petunjuk pengisian:
1. Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP
dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja
(No 04.01.01).
2. Nilai tiap penilaian kinerja masukkan ke tabel pada
baris nilai SP.
Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
No Kemampuan
A Pasien
SP I p
1 Menjelaskan
pentingnya
kebersihan
diri
2 Menjelaskan
cara menjaga
kebersihan
diri
3 Membantu
pasien
mempraktekk
an cara
menjaga

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
21
Ajar

kebersihan
diri
4 Menganjurka
n pasien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan
harian
Nilai SP I p
SP Iip
1 Mengevaluasi
jadwal
kegiatan
harian pasien
2 Menjelaskan
cara makan
yang baik
3 Membantu
pasien
mempraktekk
an cara
makan yang
baik
4 Menganjurka
n pasien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan
harian
Nilai SP Iip
SP III p
1 Mengevaluasi

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
22
Ajar

jadwal
kegiatan
harian pasien
2 Menjelaskan
cara eliminasi
yang baik
3 Membantu
pasien
mempraktekk
an cara
eliminasi
yang baik
dan
memasukkan
dalam jadual
4 Menganjurka
n pasien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan
harian
Nilai SP III p
SP IV p
1 Mengevaluasi
jadwal
kegiatan
harian pasien
2 Menjelaskan
cara
berdandan
3 Membantu
pasien

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
23
Ajar

mempraktekk
an cara
berdandan
4 Menganjurka
n pasien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan
harian
Nilai SP IV p
B Keluarga
SP I k
1 Mendiskusika
n masalah
yang
dirasakan
keluarga
dalam
merawat
pasien
2 Menjelaskan
pengertian,
tanda dan
gejala defisit
perawatan
diri, dan jenis
defisit
perawatan
diri yang
dialami
pasien
beserta

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
24
Ajar

proses
terjadinya
3 Menjelaskan
cara-cara
merawat
pasien defisit
perawatan
diri
Nilai SP I k

SP II k
1 Melatih
keluarga
mempraktekk
an cara
merawat
pasien
dengan
defisit
perawatan
diri
2 Melatih
keluarga
melakukan
cara merawat
langsung
kepada
pasien defisit
perawatan
diri
Nilai SP II k
SP III k

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
25
Ajar

1 Membantu
keluarga
membuat
jadual
aktivitas di
rumah
termasuk
minum obat
(discharge
planning)
2 Menjelaskan
follow up
pasien
setelah
pulang
Nilai SP IIIk
Total nilai:
SPp + SP k
Rata-rata

Penilaian kemampuan klien :


No Nama Mandi BAB/ Berpakaia Makan
klien (M,B,T BAK n (M,B,T) (M,B,T
) (M,B,T) )

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
26
Ajar

Ketentuan penilaian :
Pada kolom penilaian kemampuan klien tulislah keterangan :
M : Mandiri, jika klien mampu secara mandiri tanpa bantua
B : Bantuan, jika klien mampu secara parsial, dan dibantu
T : Tidak, jika klien sama sekali tidak mamTES FPU

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
27
Ajar

Kegiatan Belajar
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
HALUSINASI

170 Menit

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Keadaan dimana individu mengalami
perubahahan dalam jumlah atau pola rangsang
yang datang atau mendekat yang dikaitkan
dengan penurunan/peningkatan distorsi atau
kerusakan respons terhadap rangsangan.

B. KARAKTERISTIK
1. Disorientasi (waktu/ tempat/ orang)
2. Konsentrasi kurang
3. Penyimpangan pendengaran/ penglihatan
4. Gelisah

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
28
Ajar

5. Mudah tersinggung
6. Perubahan kemampuan memecahkan
masalah
7. Perubahan pola perilaku
8. Perubahan pola komunikasi
9. Halusinasi

Karakteristik halusinasi sesuai dengan jenis


halusinasi yang dialami :
 Halusinasi penglihatan : merasa melihat
bayangan
 Halusinasi pendengaran : merasa mendengar
suara/ bisikan/ percakapan
 Halusinasi pengecapan : merasa mengecap
rasa seperti rasa darah/ urin/ feses
 Halusinasi perabaan : merasa mengalami
nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus
yang jelas.
 Halusinasi penghidu : membaui bau-bauan
tertentu yang tidak menyenangkan.
Faktor yang berhubungan :
1. Rangsangan lingkungan yang berlebihan.
2. Stress psikis

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
29
Ajar

3. Perubahan penangkapan sensori, transmisi


atau integrasi
4. Kurangnya rangsang lingkungan

Untuk menegakkan diagnosa ini perlu didapatkan


data utama :
1. Halusinasi sesuai karakteristik jenis halusinasi
2. Konsentrasi kurang
3. Penyimpangan pendengaran/ penglihatan
4. Perubahan pola perilaku (misal: bicara atau
tertawa sendiri)
5. Perubahan pola komunikasi

KE MA MPUA N A KHIR YA NG DI
CA PA I (KOGNITIF, A FFE KTIF,
DA N PSIKOMOTOR)
1. Mahasiswa mampu memahami konsep Halusinasi
2. Mahasiswa mampu memberikan asuhan
keperawatan pada klien dengan Halusinasi

PROSEDUR TINDAKAN
C. INTERVENSI GENERALIS

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
30
Ajar

1. Tindakan Keperawatan untuk Pasien


a. Tujuan tindakan untuk pasienn meliputi :
1. Pasien mengaenali halusinasi yang
dialamiya.
2. Pasien dapat mengontrol halusinasinya
3. Pasien mengikuti program pengobatan
secara optimal.
b. Tindakan Keperawatan
1. Membantu pasien mengenali halusinasi.

Dapat melakukan dengan berdiskusi


dengan pasien tentang isi halusinasi
(apa yang didengar/ dilihat), waktu
terjadi halusinasi, frekwensi terjadi
halusinasi, situasi yang menyebabkan
halusinasi muncul dan perasaan pasien
saat halusinasi muncul.

2. Melatih pasien mengontrol halusinasi


dengan cara :

 Menghardik halusinasi
Menjelaskan cara menghardik
halusinasi, memperagakan cara
menghardik, meminta pasien
memperagakan ulang, memantau

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
31
Ajar

penerapan cara ini dan menguatkan


perilaku pasien.
 Bercakap-cakap dengan orang lain
Untuk mengontrol halusinasi dapat
juga dengan bercakap-cakap dengan
orang lain. Ketika pasien bercakap-
cakap dengan orang lain maka terjadi
distraksi; fokus perhatian pasien akan
beralih dari halusinasi ke percakapan
yang dilakukan dengan orang lain
tersebut.
 Melakukan aktivitas yang terjadwal
Untuk mengurangi resiko halusinasi
muncul lagi adalah dengan
menyibukkan diri dengan aktivitas
yang teratur. Dapat dilakukan dengan
cara : menjelaskan pentingnya
aktivitas yang teratur untuk mengatasi
halusinasi, mendiskusikan aktivitas
yang biasa dilakukan oleh pasien,
melatih pasien melakukan aktivitas,
menyusun jadwal aktivitas sehari-hari
sesuai dengan aktivitas yang telah
dilatih, memantau pelaksanaan jadwal
kegiatan dan memberikan penguatan
terhadap perilaku pasien yang positif.
 Menggunakan obat secara teratur

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
32
Ajar

Untuk mampu mengontrol halusinasi


pasien juga harus dilatih untuk
menggunakan obat secara teratur
sesuai dengan program. Tindakan
keperawatan agar pasien patuh
menggunakan obat : jelaskan
pentingnya penggunaan obat pada
gangguan jiwa, jelaskan akibat bila
putus obat, jelaskan cara mendapat
obat/ berobat, jelaskan cara
menggunakan obat dengan prinsip 5
benar (benar obat, benar pasien,
benar cara, benar waktu, benar dosis)

3. Terapi Aktivitas Kelompok : Stimulasi


Persepsi, halusinasi

2. Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga:


a. Tujuan untuk keluarga :
Keluarga dapat merawat pasien di
rumah dan menjadi sistem pendukung
yang efektif untuk pasien.
b. Tindakan keperawatan :
1. Diskusikan masalah yang dihadapi
keluarga dalam merawat pasien.
2. Berikan pendidikan kesehatan pada
keluarga meliputi : pengertian

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
33
Ajar

halusinasi, jenis halusinasi yang


dialami oleh pasien, tanda dan
gejala halusinasi, proses terjadinya
halusinasi.
3. Berikan kesempatan pada keluarga
untuk memperagakan cara
merawat pasien dengan halusinasi,
4. Buat perencanaan pulang dengan
keluarga.
D. INTERVENSI GENERALIS
1. Terapi individu : terapi perilaku
2. Terapi kelompok : psikoedukasi kelompok
3. Terapi keluarga : triangle terapi
4. Terapi komunitas ; Assertive community
therapy
E. DIAGNOSA MEDIK
Diagnosa Medis : Skizoprenia

LATIHAN/ TRIGGER CASE

Seorang wanita 23 tahun, memiliki kebiasaan


menyendiri, menutup diri tidak mau bergaul dengan
orang lain. Pada 2 minggu yang lalu ibu klien meninggal
dunia karena sakit, sementara sejak kecil ayahnya juga

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
34
Ajar

sudah meninggal. Sepeninggal ibunya klien selalu


mengurung diri di kamar tidak mau makan, mandi dan
berhias diri. Selama ini klien sangat dekat dengan ibunya
karena hanya tinggal berdua. Nn.Yeni mengatakan sering
melihat ibunya datang dan akan menjemputnya untuk
tinggal di syurga. Setiap melihat dan mendengar suara
ibunya klien berteriak-teriak memukul badannya karena
mau ikut tetapi dia jengkel mengapa ibunya
meninggalkannya.

EVALUASI
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MERAWAT
PASIEN
DENGAN HALUSINASI
Petunjuk pengisisan:
1. Berilah tanda (V) jika perawat mampu melakukan
kemampuan dibawah ini
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi
Tanggal
N Kemampuan
o
A Pasien
SP I p
1 Membantu pasien
mengenali halusinasi

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
35
Ajar

(tentang isi halusinasi


(apa yang didengar/
dilihat), waktu terjadi
halusinasi, frekwensi
terjadi halusinasi, situasi
yang menyebabkan
halusinasi muncul dan
perasaan pasien saat
halusinasi muncul.
2 Melatih pasien
mengontrol halusinasi
dengan cara :
menghardik
3 Memberikan pujian
yang wajar terhadap
keberhasilan pasien
4 Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
Nilai SP I p
SP II p
1 Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2 Melatih mengontrol
halusinasi kedua :
3 Menganjurkan pasien
memasukkan dalam

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
36
Ajar

jadwal kegiatan harian


Nilai SP II p
B Keluarga
SP I k
1 Mendiskusikan
masalah yang
dirasakan
keluarga dalam
merawat pasien
2 Menjelaskan
pengertian,
tanda dan gejala
harga diri
rendah yang
dialami pasien
beserta proses
terjadinya
Nilai SP I k
3 Menjelaskan
cara-cara
merawat pasien
harga diri
rendah
SP II k
1 Melatih keluarga
mempraktekkan

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
37
Ajar

cara merawat
pasien dengan
harga diri
rendah
2 Melatih keluarga
melakukan cara
merawat
langsung kepada
pasien harga diri
rendah
Nilai SP II k
SP III k
1 Membantu
keluarga
membuat jadual
aktivitas di
rumah termasuk
minum obat
(discharge
planning)
2 Menjelaskan
follow up pasien
setelah pulang
Nilai SP III k
Total nilai: SP p
+ SP k
Rata-rata

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
38
Ajar

Kegiatan Belajar
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN HARGA DIRI RENDAH KRONIS
( Chronic Low Self – Esteem)

170 Menit

PENDAHULUAN

PENGKAJIAN
1. Pengertian
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,
tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan
akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri.
2. Tanda dan Gejala
Berikut ini adalah tanda dan gejala harga diri
rendah :
a. Tergantung pada pendapat orang lain
b. Mengkritik diri sendiri
c. Perasaan tidak mampu

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
39
Ajar

d. Pandangan hidup yang pesimis


e. Penurunan produktifitas
f. Sering kurang berhasil dalam kerja atau
kejadian hidup
g. Ragu untuk mencoba sesuatu atau situasi
yang baru
h. Tidak menerima pujian
i. Tidak asertif
j. Menunjukan kebimbangan/ragu-ragu
k. Berlebihan mencari ketentraman
l. Tidak berani menatap lawan bicara,
m. Lebih banyak menunduk,
n. Bicara lambat dengan nada suara lemah
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data diatas, yang didapat melalui
observasi, wawancara atau pemeriksaan fisik bahkan
melalui sumber sekunder, maka perawat dapat
menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien
sebagai berikut:

Harga diri rendah kronis

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
40
Ajar

KEMAMPUAN AKHIR YANG


DI CAPAI (KOGNITIF,
AFFEKTIF, DAN
PSIKOMOTOR)
1. Mahasiswa mampu memahami konsep HDR
kronis
2. Mahasiswa mampu memberikan asuhan
keperawatan pada klien dengan HDR Kronis

PROSEDUR TINDAKAN
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tindakan keperawatan pada pasien :
a. Tujuan :
1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki
2) Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat
digunakan
3) Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan
yang sesuai kemampuan

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
41
Ajar

4) Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah


dipilih, sesuai kemampuan
5) Pasien dapat menyusun jadwal untuk
melakukan kegiatan yang sudah dilatih

b. Tindakan keperawatan :
1) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
masih dimiliki pasien.

Untuk membantu pasien dapat mengungkapkan


kemampuan dan aspek positif yang masih
dimilikinya , perawat dapat :
 Mendiskusikan bahwa sejumlah
kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki pasien seperti kegiatan pasien di
rumah sakit, di rumah, dalam keluarga
dan lingkungan adanya keluarga dan
lingkungan terdekat pasien.
 Beri pujian yang realistik/nyata dan
hindarkan setiap kali bertemu dengan
pasien penilaian yang negatif.
2) Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat
digunakan.

Untuk tindakan tersebut, saudara dapat :

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
42
Ajar

 Mendiskusikan dengan pasien


kemampuan yang masih dapat digunakan
saat ini.
 Bantu pasien menyebutkannya dan
memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan
pasien.
 Perlihatkan respon yang kondusif dan
menjadi pendengar yang aktif

3) Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan


yang akan dilatih
4) Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan
adalah:

 Mendiskusikan dengan pasien beberapa


kegiatan yang dapat dilakukan dan dipilih
sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan
sehari-hari.
 Bantu pasien menetapkan kegiatan mana
yang dapat pasien lakukan secara mandiri,
mana kegiatan yang memerlukan bantuan
minimal dari keluarga dan kegiatan apa
saja yang perlu batuan penuh dari keluarga

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
43
Ajar

atau lingkungan terdekat pasien. Berikan


contoh cara pelaksanaan kegiatan yang
dapat dilakukan pasien. Susun bersama
pasien dan buat daftar kegiatan sehari-hari
pasien.
5) Melatih kemampuan yang dipilih pasien

Untuk tindakan keperawatan tersebut saudara


dapat melakukan:
 Mendiskusikan dengan pasien untuk melatih
kemampuan yang dipilih
 Bersama pasien memperagakan kegiatan
yang ditetapkan
 Berikan dukungan dan pujian pada setiap
kegiatan yang dapat dilakukan pasien.
6) Membantu menyusun jadwal pelaksanaan
kemampuan yang dilatih

Untuk mencapai tujuan tindakan keperawatan


tersebut, saudara dapat melakukan hal-hal
berikut :
 Memberi kesempatan pada pasien untuk
mencoba kegiatan yang telah dilatihkan
 Beri pujian atas kegiatan/kegiatan yang
dapat dilakukan pasien setiap hari

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
44
Ajar

 Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat


toleransi dan perubahan setiap kegiatan
 Susun jadwal untuk melaksanakan
kegiatan yang telah dilatih
Berikan kesempatan mengungkapkan
perasaanya setelah pelaksanaan kegiatan

2. Tindakan keperawatan pada keluarga


Keluarga diharapkan dapat merawat pasien dengan
harga diri rendah di rumah dan menjadi sistem
pendukung yang efektif bagi pasien.
a. Tujuan :
1) Keluarga membantu pasien mengidentifikasi
kemampuan yang dimiliki pasien
2) Keluarga memfasilitasi pelaksanaan
kemampuan yang masih dimiliki pasien
3) Keluarga memotivasi pasien untuk melakukan
kegiatan yang sudah dilatih dan memberikan
pujian atas keberhasilan pasien
4) Keluarga mampu menilai perkembangan
perubahan kemampuan pasien

b. Tindakan keperawatan :
1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga
dalam merawat pasien

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
45
Ajar

2) Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri


rendah yang ada pada pasien
3) Diskusi dengan keluarga kemampuan yang
dimiliki pasien dan memuji pasien atas
kemampuannya
4) Jelaskan cara-cara merawat pasien dengan
harga diri rendah
5) Demontrasikan cara merawat pasien dengan
harga diri rendah
6) Beri kesempatan kepada keluarga untuk
mempraktekkan cara merawat pasien dengan
harga diri rendah seperti yang telah perawat
demonstrasikan sebelumnya
7) Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan
pasien di rumah

LATIHAN/ TRIGGER CASE

Seorang laki-laki, usia 17 tahun, dirawat di Rumah Sakit


Jiwa Daerah Dokter Amino Gondho Hutomo Semarang.
Dua minggu yang lalu klien dibawa oleh keluarganya
karena klien tidak mau beraktifitas dan selalu mengurung
diri di kamar. Sebelumnya klien gagal ujian nasional dan

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
46
Ajar

ujian masuk universitas. Klien merasa sedih, malu karena


tidak berguna menjadi seorang anak. Saat ini klien selalu
menunduk jika diajak bicara, terus menerus mengatakan
malu, tidak bisa apa-apa, bodoh tidak bisa
membahagiakan orang tua
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM
MERAWAT PASIENDENGAN HARGA DIRI RENDAH
Petunjuk pengisisan:
1. Berilah tanda (V) jika perawat mampu
melakukan kemampuan dibawah ini
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi

Tanggal
N Kemampuan
o
A Pasien
SP I p
1 Mengidenfikasi
kemampuan
dan aspek
positif yang
dimiliki pasien
2 Membantu
pasien menilai
kemampuan
pasien yang
masih dapat

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
47
Ajar

digunakan
3 Membantu
pasien memilih
kegiatan yang
akan dilatih
sesuai dengan
kemampuan
pasien
4 Melatih pasien
sesuai
kemampuan
yang dipilih
5 Memberikan
pujian yang
wajar terhadap
keberhasilan
pasien
6 Menganjurkan
pasien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian
Nilai SP I p
SP II p
1 Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
48
Ajar

2 Melatih
kemampuan
kedua
3 Menganjurkan
pasien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian
Nilai SP II p
B Keluarga
SP I k
1 Mendiskusikan
masalah yang
dirasakan
keluarga dalam
merawat pasien
2 Menjelaskan
pengertian,
tanda dan
gejala harga diri
rendah yang
dialami pasien
beserta proses
terjadinya
Nilai SP I k
3 Menjelaskan
cara-cara

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
49
Ajar

merawat pasien
harga diri
rendah
SP II k
1 Melatih
keluarga
mempraktekkan
cara merawat
pasien dengan
harga diri
rendah
2 Melatih
keluarga
melakukan cara
merawat
langsung
kepada pasien
harga diri
rendah
Nilai SP II k
SP III k
1 Membantu
keluarga
membuat
jadual aktivitas
di rumah
termasuk

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
50
Ajar

minum obat
(discharge
planning)
2 Menjelaskan
follow up
pasien setelah
pulang
Nilai SP III k
Total nilai: SP p
+ SP k
Rata-rata

Penilai

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
51
Ajar

Kegiatan Belajar
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

170 Menit

PENDAHULUAN

A. Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang
individu mengalami penurunan atau bahkan sama
sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain
disekitarnya. Pasien isolasi sosial mengalami
kegagalan individu dalam melakukan interaksi
dengan orang lain yang disebabkan oleh pikiran
negatif atau mengancam. Pasien mungkin merasa
ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu
membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
A. Karakteristik Perilaku
Karakteristik perilaku isolasi sosial yang dapat
ditemukan dengan wawancara (data subjektif),
adalah :

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
52
Ajar

1. Pasien menceritakan perasaan kesepian atau


ditolak oleh orang lain.
2. Pasien merasa tidak aman berada dengan orang
lain.
3. Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti
dengan orang lain.
4. Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan
waktu.
5. Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat
keputusan.
6. Pasien merasa tidak berguna.
7. Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup.

Pertanyaaan-pertanyaan berikut ini dapat perawat


tanyakan pada waktu wawancara untuk
mendapatkan data subjektif:
1. Bagaimana pendapat pasien terhadap orang-
orang disekitarnya. (keluarga atau tetangga)?
2. Apakah pasien mempunyai teman dekat? Bila
punya siapa teman dekat itu?
3. Apa yang membuat pasien tidak memiliki orang
yang terdekat dengannya?

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
53
Ajar

4. Apa yang pasien inginkan dari orang2


disekitarnya?
5. Apakah ada perasaan tidak aman yang dialami
oleh pasien?
6. Apa yang menghambat hubungan yang harmonis
antara pasien dengan orang disekitarnya?
7. Apakah pasien merasakan bahwa waktu begitu
lama berlalu?
8. Apakah pernah ada perasaan ragu untuk bisa
melanjutkan kehidupan?

Karakteristik perilaku isolasi sosial yang dapat


diobservasi (data objektif):
1. Tidak memiliki teman dekat.
2. Menarik diri.
3. Tidak komunikatif.
4. Sulit menjalin hubungan dengan lingkungan
5. Menghindari orang lain
6. Asyik dengan pikirannya sendiri.
7. Tidak ada kontak mata.
8. Tampak sedih, afek tumpul.
9.

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
54
Ajar

KE MA MPUA N A KHIR YA NG DI
CA PA I (KOGNITIF,
A FFE KTIF, DA N PSIKOMOTOR

1. Mahasiswa mampu memahami konsep Isolasi Sosial


2. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan
3. pada klien dengan Isolasi Sosial

PROSEDUR TINDAKAN
B. Intervensi Generalis
1. Intervensi keperawatan untuk klien.
a. Tujuan:
1) Klien mampu membina hubungan saling
percaya
2) Klien mampu mengidentifikasi penyebab
isolasi sosial
3) Klien mampu berinteraksi dengan orang
lain secara bertahap
b. Tindakan:
1) Membina hubungan saling percaya

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
55
Ajar

a) Mengucapkan salam setiap kali


berinteraksi dengan klien
b) Sapa klien dengan ramah
c) Berkenalan dengan klien
d) Perkenalkan nama dan nama panggilan
yang perawat sukai, serta tanyakan
nama dan nama panggilan klien
e) Menanyakan perasaan dan keluhan
klien saat ini
f) Buat kontrak asuhan keperawatan/
interaksi
g) Apa yang akan perawat lakukan
bersama klien, tujuannya apa, berapa
lama akan dikerjakan, dan di mana
tempatnya
h) Tunjukkan sikap empati setiap saat
pada klien
i) Jujur dan tepati janji
j) Beri perhatian dan penuhi kebutuhan
dasar klien
2) Membantu klien mengidentifikasi perilaku
isolasi sosial yang dilakukan

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
56
Ajar

a) Menanyakan pendapat klien tentang


kebiasaan berinteraksi dengan orang
lain
b) Menanyakan apa yang menyebabkan
klien tidak ingin berinteraksi dengan
orang lain
3) Membantu klien mengidentifikasi
keuntungan berhubungan dan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain
a) Membantu klien mengidentifikasi
keuntungan berhubungan dengan
orang lain
b) Membantu klien mengidentifikasi
kerugian tidak berinteraksi dengan
orang lain
(1) Berdiskusi dengan klien kerugian
jika klien hanya mengurung diri
dan tidak bergaul dengan orang
lain
(2) Menjelaskan pengaruh isolasi sosial
terhadap kesehatan fisik klien
4) Membantu klien untuk berinteraksi dengan
orang lain secara bertahap
a) Berkenalan dengan satu orang

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
57
Ajar

(1) Diskusikan dengan klien tentang


cara berkenalan: menyebutkan
nama lengkap, nama panggilan,
hobi dan alamat
(2) Beri kesempatan klien
mempraktekkan cara berinteraksi
dengan orang lain yang dilakukan
di hadapan perawat
(3) Membantu klien untuk berinteraksi
dengan 1 orang (perawat, teman,
atau keluarga)
(4) Berikan reinforcement positif untuk
setiap kemajuan interaksi yang
telah dilakukan klien
(5) Identifikasi kemampuan/
ketrampilan sosial klien yang telah
dilakukan dalam hubungan
interpersonal dengan orang lain
b) Berkenalan dengan 2 orang atau lebih.
(1) Membantu klien untuk berinteraksi
dengan 2 orang/ lebih (perawat,
teman, atau keluarga)

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
58
Ajar

(2) Berikan reinforcement positif untuk


setiap kemajuan interaksi yang
telah dilakukan klien
(3) Identifikasi kemampuan/
ketrampilan sosial klien yang telah
dilakukan dalam hubungan
interpersonal dengan orang lain
c) Berinteraksi dalam kelompok
Membantu klien untuk ikut TAK
Sosialisasi
2. Tindakan keperawatan untuk keluarga.
a. Tujuan:Keluarga mampu merawat klien
dengan isolasi sosial
b. Tindakan:
1) Berdiskusi dengan keluarga tentang
masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat klien
2) Menjelaskan tentang masalah isolasi sosial
yang ada pada klien dan dampaknya
3) Menjelaskan tentang penyebab isolasi
sosial
4) Berdiskusi dengan keluarga tentang cara
merawat klien dengan isolasi sosial

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
59
Ajar

a) Membina hubungan saling percaya


dengan klien dengan cara bersikap
peduli dan tidak ingkar janji
b) Memberikan semangat dan motivasi
kepada klien untuk bisa melakukan
kegiatan bersama-sama dengan orang
lain yaitu dengan tidak mencela kondisi
klien dan memberikan pujian yang
wajar
5) Memperagakan cara merawat klien
dengan isolasi sosial
6) Membantu keluarga mempraktekkan cara
merawat klien isolasi sosial yang telah
didiskusikan
7) Menyusun rencana pulang klien bersama
keluarga

LATIHAN/ TRIGGER CASE

Seorang wanita 30 tahun, sudah empat minggu tinggal di


Rumah Sakit Jiwa Daerah Dokter Amino Gondho
Hutomo Semarang, selama itu klien tidak pernah
bergabung dengan teman lain dalam satu bangsal, klien

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
60
Ajar

hanya mengenal 1 perawat yaitu perawat Nunung.


Sebulan yang lalu klien dibawa oleh keluarga ke Rumah
Sakit Jiwa karena selalu mengurung diri di kamar, tidak
mau makan, minum, mandi, bergaul dan aktifitas lain,
kadang tersenyum sendiri, bicara komat-kamit, menangis.
Klien mengalami hal ini setelah ditinggal menikah oleh
kekasihnya, klien merasa sedih dan putus asa, tidak ada
harapan. Klien selalu menunduk, tidak menjawab jika
ditanya kadang dipojok kamar sendiri.

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
61
Ajar

Kegiatan Belajar
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
ANSIETAS

170 Menit

PENDAHULUAN
1. Pengertian
Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir, atau
tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang
dirasakan sebagai ancaman

2. Tanda dan gejala


Respons fisik:
a. Sering napas pendek
b. Nadi dan tekanan darah naik
c. Mulut kering
d. Anoreksia
e. Diare/konstipasi
f. Gelisah

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
62
Ajar

g. Berkeringat
h. Tremor
i. Sakit kepala
j. Sulit tidur

Respons kognitif:
a. Lapang persepsi menyempit
b. Tidak mampu menerima informasi dari luar
c. Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
Respons perilaku dan emosi:
a. Gerakan meremas tangan
b. Bicara berlebihan dan cepat
c. Perasaan tidak aman dan menangis
3. Intervensi Generalis Pada Pasien
a. Tujuan:
1) Pasien mampu mengenal ansietas
2) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui
tehnik relaksasi
3) Pasien mampu memperagakan dan
menggunakan tehnik relaksasi untuk
mengatasi ansietas

b. Tindakan keperawatan:

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
63
Ajar

1) Mendiskusikan ansietas: penyebab, proses


terjadi, tanda dan gejala, akibat
2) Melatih teknik relaksasi fisik,
pengendalian pikiran & emosi

KE MA MPUA N A KHIR YA NG DI
CA PA I (KOGNITIF, A FFE KTIF,
DA N PSIKOMOTOR)
1. Mahasiswa mampu memahami konsep ansietas
2. Mahasiswa mampu memberikan asuhan
keperawatan pada klien dengan ansietas

LATIHAN/ TRIGGER CASE

Klien seorang wanita berusia 25 tahun direncanakan


operasi saecar untuk anak pertama karena terdiagnosa pre
eklamsia, klien saat ini dikaji perawat dan didapatkan
hasil bahwa klien gelisah, merasa khawatir jika nyawa dia
dan anaknya tak tertolong, klien terkadang terlihat

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
64
Ajar

menangis, klien mengaku takut dengan semua prosedur


yang ada.

PROSEDUR TINDAKAN
SP1:asesmen ansietas dan latihan relaksasi:
1) Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik,
memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai
nama panggilan yang disukai
b) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih
pengendalian ansietas agar proses
penyembuhan lebih cepat
2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali
pertemuan latihan pengendalian ansietas
3) Bantu pasien mengenal ansietas:
a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menguraikan perasaannya.
b) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
c) Bantu klien menyadari perilaku akibat
ansietas
4) Latih teknik relaksasi:

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
65
Ajar

a) Tarik napas dalam


b) Mengerutkan dan mengendurkan otot-
otot

SP2: evaluasi asesmen ansietas, manfaat teknik


relaksasi dan latihan hipnotis diri sendiri (latihan 5
jari) dan kegiatan spiritual
1) Pertahankan rasa percaya pasien
a) Mengucapkan salam dan memberi
motivasi
b) Asesmen ulang ansietas dan kemampuan
melakukan teknik relaksasi
2) Membuat kontrak ulang: latihan
pengendalian ansietas
3) Latihan hipnotis diri sendiri (lima jari) dan
kegiatan spiritual
4. Intervensi Generalis pada Keluarga
a. Tujuan:

1) Keluarga mampu mengenal masalah ansietas


pada anggota keluarganya
2) Keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang mengalami ansietas

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
66
Ajar

3) Keluarga mampu memfollow up anggota


keluarga yang mengalami ansietas

b.Tindakan keperawatan pada keluarga


1)Mendiskusikan kondisi pasien: ansietas,
penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala,
akibat
2) Melatih keluarga merawat ansietas pasien
2) Melatih keluarga melakukan follow up

SP1 keluarga:penjelasan kondisi pasien dan cara


merawat:
1) Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik,
memperkenalkan diri
b) Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan
ansietas pasien dan cara merawat agar
proses penyembuhan lebih cepat
2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali
pertemuan latihan cara merawat ansietas
pasien
3) Bantu keluarga mengenal ansietas:
c) Menjelaskan ansietas, penyebab, proses
terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnya

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
67
Ajar

d) Menjelaskan cara merawat ansietas


pasien: tidak menambah masalah (stres)
dengan sikap positif, memotivasi cara
relaksasi yg telah dilatih perawat pada
pasien
e) Sertakan keluarga saat melatih teknik
relaksasi pada pasien dan minta untuk
memotivasi pasien melakukannya

SP 2 keluarga: evaluasi peran keluarga merawat


pasien, cara merawat dan follow up

1) Pertahankan rasa percaya keluarga dengan


mengucapkan salam, menanyakan peran
keluarga merawat pasien & kondisi pasien
2) Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara
merawat dan follow up
3) Menyertakan keluarga saat melatih pasien
hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan
spiritual
4) Diskusikan dengan keluarga follow up dan kondisi
pasien yang perlu dirujuk (lapang persepsi
menyempit, tidak mampu menerima informasi,

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
68
Ajar

tanda-tanda fisik semakin meningkat) dan cara


merujuk pasien

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
69
Ajar

Kegiatan Belajar
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
KEPUTUSASAAN

170 Menit

PENDAHULUAN

Pengertian
Keputusaasan merupakan perasaan seorang
individu yang melihat keterbatasan atau tidak
adanya alternatif atau pilihan dalam
menyelesaikan masalahnya.
1. Tanda dan Gejala
a. Ungkapan kliententang situasi kehidupan
tanpa harapan dan terasa hampa (”Saya tidak
dapat melakukan sesuatu”)
b. Sering mengeluh dan nampak murung
c. Kurang bicara atau tidak mau berbicara sama
sekali
d. Menunjukkan kesedihan, afek datar atau
tumpul.

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
70
Ajar

e. Menarik diri dari lingkungan


f. Kontak mata kurang
g. Mengangkat bahu tanda masa bodoh
h. Nampak selalu murung atau blue mood
i. Menurun atau tidak adanya selera makan
j. Peningkatan waktu tidur
k. Penurunan keterlibatan dalam perawatan
l. Bersikap pasif dalam menerima perawatan
m. Penurunan keterlibatan atau perhatian pada orang
lain yang bermakna
n. Dapat merupakan lanjutan ansietas
2. Intervensi Generalis Pada Pasien:
a. Tujuan:
1) Mampu mengenal masalah keputusasaannya
2) Mampu memberdayakan diri dalam aktivitas
3) Mampu menggunakan keluarga sebagai
sumber daya
b. Tindakan Keperawatan
1) Diskusi tentang kejadian yang membuat putus
asa, perasaan/pikiran/perilaku yang berubah
2) Latihan berfikir positif melalui penemuan
harapan dan makna hidup
3) Latihan melakukan aktivitas untuk
menumbuhkan harapan dan makna hidup

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
71
Ajar

KE MA MPUA N A KHIR YA NG DI
CA PA I (KOGNITIF, AFFE KTIF,
DA N PSIKOMOTOR)

1. Mahasiswa mampu memahami konsep keputusasaan


2. Mahasiswa mampu memberikan asuhan
keperawatan pada klien dengan keputusasaan

LATIHAN/ TRIGGER CASE

Seorang pria berusia 48 tahun mengalami Diabetes


Melitus sudah 10 tahun. Selama 10 tahun itu klien
selalu kontrol teratur, tetapi memang mulai malas
minum obat sejak satu tahun terakhir, karena dari
hasil pemeriksaan laboratorium kadar gula selalu
berkisar antara 200-350 mg/dl. Bahkan bulan
kemarin kadar gula darah klien mencapai 450 mg/dl.
Klien mengatakan sudah tidak ingin berobat lagi,
membuang semua obatnya. Klien tidak mau makan,
terlihat sangat murung, menolak interaksi dengan
orang lain, sedih, menolak ketika anaknya akan
membawanya ke RS untuk kontrol lagi. Klien

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
72
Ajar

mengatakan sudah tidak ada harapan dan tidak


berguna lagi kehidupannya.

PROSEDUR TINDAKAN

SP I : Assesmenkeputusasaan dan latihan berfikir positif


melalui penemuan harapan dan makna hidup
1) Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik,
memperkenalkan diri, panggil pasien
sesuai nama panggilan yang disukai
b) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih
pengendalian perasaan putis asa agar
proses penyembuhan lebih cepat
2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali
pertemuan latihan pengendalian perasaan
putus asa
3) Bantu pasien mengenal keputusasaan:
a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menguraikan perasaan sedih/
kesendirian/ keputusasaannya.

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
73
Ajar

b) Bantu pasien mengenal penyebab putus


asa
c) Diskusikan perbedaan antara perasaan
dan pikiran klien terhadap kondisinya
dengan kondisi real kondisi klien
d) Bantu pasien menyadari perilaku akibat
putus asa
e) Dukung klien untuk mengungkapkan
pengalaman yang mendukung pikiran,
perasaan dan perilaku positif
4) Latih restrukturisasi pikiran melalui latihan
berpikir positif dengan mengidentifikasi
harapan dan penemuan makna hidup

SP 2 Pasien : Evaluasi assesmen keputusaan, manfaat


berfikir positif, dan latihan melakukan aktivitas untuk
menumbuhkan harapan dan makna hidup

5) Pertahankan rasa percaya pasien


a) Mengucapkan salam dan memberi
motivasi
b) Asesmen ulang keputusasaan dan
kemampuan melakukan restrukturisasi
pikiran
6) Membuat kontrak ulang: cara mengatasi
keputusaaan

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
74
Ajar

7) Diskusikan aspek positif diri sendiri,


keluarga, dan lingkungan
8) Diskusikan kemampuan positif diri sendiri
9) Latih satu kemampuan positif
10) Tekankan bahwa kegiatan melakukan
kemampuan positif berguna untuk
menumbuhkan harapan dan makna hidup

3. Intervensi Generalis Pada Keluarga


a. Tujuan
1) Keluarga mampu mengenal masalah
keputusasaan pada
anggota keluarganya
2) Keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang mengalami keputusasaan
3) Keluarga mampu memfollow up anggota
keluarga yang mengalami keputusasaan

b. Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan kondisi pasien: keputusaan,
penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala,
akibat
2) Melatih keluarga merawat pasien dengan
ansietas
3) Melatih keluarga melakukan follow up

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
75
Ajar

SP1 keluarga:penjelasan kondisi pasien dan cara


merawat:
1) Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik,
memperkenalkan diri
b) Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan
keputusasaan pasien dan cara merawat
agar proses penyembuhan lebih cepat
2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali
pertemuan latihan cara merawat pasien
dengan keputusasaan
3) Bantu keluarga mengenal putus asa pada
pasien:
a) Menjelaskan keputusasaan, penyebab,
proses terjadi, tanda dan gejala, serta
akibatnya
b) Menjelaskan cara merawat pasien
dengan putus asa: menumbuhkan
harapan positif melalui restrukturisasi
pikiran melalui penemuan harapan dan
makna hidup serta melatih kemampuan
positif

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
76
Ajar

c) Sertakan keluarga saat melatih


restrukturisasi pikiran dan latihan
kemampuan positif

SP 2 keluarga: evaluasi peran keluarga merawat pasien,


cara merawat dan follow up
a. Pertahankan rasa percaya keluarga dengan
mengucapkan salam,menanyakan peran keluarga
merawat pasien & kondisi pasien
b. Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara
merawat dan follow up
c. Menyertakan keluarga saat melatih pasien melatih
kemampuan positif
d. Diskusikan dengan keluarga follow up dan kondisi
pasien yang perlu dirujuk (muncul ide bunuh diri
atau perilaku pengabaian diri) dan cara merujuk
pasien

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
77
Ajar

Kegiatan Belajar
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL

170 Menit

PENDAHULUAN
1. Pengertian
Harga diri rendah situasional adalah evaluasi diri
negatif yang berkembang sebagai respons
terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan
diri seseorang yang sebelumnya mempunyai
evaluasi diri positif (NANDA, 2005).
2. Tanda dan Gejala
a. Mengungkapkan rasa malu/bersalah
b. Mengungkapkan menjelek-jelekkan diri
c. Mengungkapkan hal-hal yang negatif tentang
diri (misalnya, ketidakberdayaan dan
ketidakbergunaan)

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
78
Ajar

d. Kejadian menyalahkan diri secara episodik


terhadap permasalahan hidup yang
sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif
e. Kesulitan dalam membuat keputusan
B. Intervensi Generalis Pada Pasien
1. Tujuan
a. Klien mampu meningkatkan kesadaran
tentang hubungan positif antara harga
diri dan pemecahan masalah yang
efektif
b. Klien mampu melakukan keterampilan
positif untuk meningkatkan harga diri
c. Klien mampu melakukan pemecahan
masalah dan melakukan umpan balik
yang efektif
d. Klien mampu menyadari hubungan yang
positif antara harga diri dan kesehatan
fisik
2. Tindakan Keperawatan
a. Mendiskusikan harga diri rendah :
penyebab, proses terjadinya masalah,
tanda dan gejala dan akibat
b. Membantu pasien mengembangkan
pola pikir positif

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
79
Ajar

c. Membantu mengembangkan kembali


harga diri positif melalui melalui
kegiatan positif
KE MA MPUA N A KHIR YA NG DI
CA PA I (KOGNITIF, AFFE KTIF,
DA N PSIKOMOTOR)
1. Mahasiswa mampu memahami konsep HDR
situasional
2. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan
pada klien dengan HDR situasional

LATIHAN/ TRIGGER CASE

Seorang wanita berusia 17 tahun lulus dari SMA.


Tidak lulus dalam UMPTN, kemudian mencoba
mendaftar ke PT swasta, sudah 7 PTS yang dicoba,
tetapi tidak satupun menerimanya. Hari ini tahun
ajaran perkuliahan baru. Semua teman satu kelasnya
sudah kuliah semua. Hanya dia yang belum kuliah.
Padahal ketika di SMA klien selalu juara pertama,
dan saat kelulusan pun klien juara pertama. Tapi PT
tempat mendaftar kuliah tidak ada yang menerima

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
80
Ajar

tanpa tes. Klien merasa malu kepada temannya satu


kelas, bahkan kepada saudar-saudaranya karena dia
yang pintar dan selalu juara ternyata tidak bisa kuliah
karena tidak lulus ts masuk PTN/PTS

PROSEDUR TINDAKAN

SP1: Asesmen harga diri rendah dan latihan melakukan


kegiatan positif:
1) Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik,
memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai
nama panggilan yang disukai
b) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih
pengendalian ansietas agar proses
penyembuhan lebih cepat
2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali
pertemuan latihan pengendalian ansietas
3) Bantu pasien mengenal harga diri rendah:
a)Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menguraikan perasaannya.

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
81
Ajar

b) Bantu pasien mengenal penyebab harga diri


rendah
c) Bantu klien menyadari perilaku akibat
harga diri rendah
d) Bantu pasien dalam menggambarkan
dengan jelas keadaan evaluasi diri yang
positif yang terdahulu
4) Bantu pasien mengidentifikasi strategi
pemecahan yang lalu, kekuatan, keterbatasan
serta potensi yang dimiliki
5) Jelaskan pada pasien hubungan antara harga
diri dan kemampuan pemecahan masalah
yang efektif
6) Diskusikan aspek positif dan kemampuan diri
sendiri, keluarga, dan lingkungan
7) Latih satu kemampuan positif yang dimiliki
8) Latih satu kemampuan positif
9) Tekankan bahwa kegiatan melakukan
kemampuan positif berguna untuk
menumbuhkan harga diri positif

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
82
Ajar

SP 2 Pasien : Evaluasi assesmen harga diri rendah,


manfaat latihan melakukan kemampuan positif 1,
melatih kemampuan positif 2

1) Pertahankan rasa percaya pasien


a) Mengucapkan salam dan memberi
motivasi
b) Asesmen ulang harga diri rendah dan
kemampuan melakukan kegiatan
positif
2) Membuat kontrak ulang: cara mengatasi
harga diri rendah
3) Latih satu kemampuan positif ke 2
4) Evaluasi efektifitas melakukan kegiatan positif
untuk meningkatkan harga diri
5) Tekankan kembali bahwa kegiatan
melakukan kemampuan positif berguna
untuk menumbuhkan harga diri

3. Intervensi Generalis Pada Keluarga


a. Tujuan

1) Keluarga mampu mengenal masalah harga


diri rendah pada anggota keluarganya

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
83
Ajar

2) Keluarga mampu merawat anggota


keluarga yang mengalami harga diri rendah
3) Keluarga mampu memfollow up anggota
keluarga yang mengalami harga diri rendah
b. Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan kondisi pasien: keputusaan,
penyebab, proses terjadi, tanda dan
gejala, akibat
2) Melatih keluarga merawat pasien dengan
harga diri rendah
3) Melatih keluarga melakukan follow up

SP1 keluarga:penjelasan kondisi pasien dan cara


merawat:
1) Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik,
memperkenalkan diri
b) Menjelaskan tujuan interaksi:
menjelaskan keputusasaan pasien dan
cara merawat agar proses
penyembuhan lebih cepat
2) Membuat kontrak (inform consent) dua
kali pertemuan latihan cara merawat
pasien dengan harga diri rendah

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
84
Ajar

3) Bantu keluarga mengenal putus asa pada


pasien:
a) Menjelaskan harga diri rendah,
penyebab, proses terjadi, tanda dan
gejala, serta akibatnya
b) Menjelaskan cara merawat pasien
dengan harag diri rendah:
menumbuhkan harga diri positif melalui
melakukan kegiatan positif
c) Sertakan keluarga saat melatih latihan
kemampuan positif

SP 2 keluarga: evaluasi peran keluarga merawat pasien,


cara merawat dan follow up

a) Pertahankan rasa percaya keluarga dengan


mengucapkan salam,menanyakan peran
keluarga merawat pasien & kondisi pasien
b) Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara
merawat dan follow up
c) Menyertakan keluarga saat melatih pasien
melatih kemampuan positif ke 2

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
85
Ajar

d) Diskusikan dengan keluarga follow up dan


kondisi pasien yang perlu dirujuk (kondisi
pengabaian diri dan perawatan dirinya) dan
cara merujuk pasien

TES FORMATIF

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
86
Ajar

Kegiatan Belajar
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
KETIDAKBERDAYAAN

170 Menit

PENDAHULUAN
a. Pengertian
Ketidakberdayaan adalah persepsi seseorang
bahwa tindakannya tidak akan mempengaruhi
hasil secara bermakna ; suatu keadaan dimana
individu kurang dapat mengendalikan kondisi
tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan
(NANDA, 2005).
b. Tanda dan Gejala
1) Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa
tidak mempunyai kemampuan
mengendalikan atau mempengaruhi situasi.
2) Mengungkapkan tidak dapat menghasilkan
sesuatu

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
87
Ajar

3) Mengungkapkan ketidakpuasan dan


frustasi terhadap ketidakmampuan untuk
melakukan tugas atau aktivitas
sebelumnya.
4) Mengungkapkan keragu-raguan terhadap
penampilan peran.
5) Mengatakan ketidakmampuan perawatan
diri
6) Menunjukkan perilaku ketidakmampuan
untuk mencari informasi tentang
perawatan
7) Tidak berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan saat diberikan kesempatan
8) Enggan mengungkapkan perasaan
sebenarnya
9) Ketergantungan terhadap orang lain yang
dapat mengakibatkan iritabilitas,
ketidaksukaan, marah dan rasa bersalah.
10) Gagal mempertahankan ide/pendapat
yang berkaitan dengan orang lain ketika
mendapat perlawanan
11) Apatis dan pasif
12) Ekspresi muka murung
13) Bicara dan gerakan lambat

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
88
Ajar

14) Tidur berlebihan


15) Nafsu makan tidak ada atau berlebihan
16) Menghindari orang lain
2) Intervensi Generalis Pada Pasien
a. Tujuan Umum
1. Pasien mampu membina hubungan saling
percaya
2. Pasien mampu mengenali dan
mengekspresikan emosinya.
3. Pasien mampu memodifikasi pola kognitif
yang negatif
4. Pasien mampu berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan yang berkenaan
dengan perawatannya sendiri.
5. Pasien mampu termotivasi untuk aktif
mencapai tujuan yang realistis.
b. Tindakan Keperawatan

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
89
Ajar

KEMAMPUAN AKHIR YANG DI


C A P A I ( K O G N I T I F, A F FE K T I F , D A N
PSIKOMOTOR)

1. Mahasiswa mampu memahami konsep


ketidakberdayaan
2. Mahasiswa mampu memberikan asuhan
keperawatan pada klien dengan
ketidakberdayaan
3.
LATIHAN/ TRIGGER CASE

Seorang wanita berusia 43 tahun menderita Ca


serviks. Sudah selama 2 tahun klien menderita sakit
dan selalu menjalani pengobatan. Baik itu
pengobatan medis sampai pengobatan alternatif
sampai ke luar pulau. Terakhir dikaji klien
mengatakan sakit di bagian pinggang belakang, tidak
bisa bangun, semua ADL dibantu di atas tempat
tidur. Klien selalu menangis dan mengatakan tidak
akan bisa sembuh. Klien berpersepsi bahwa semua
tindakan yang dilakukan keluarganya tidak akan

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
90
Ajar

mempengaruhi hasil secara bermakna. Klien


mengatakan sudah tidak ada lagi yang bisa
menyembuhkan sakitnya. Klienmengatakan sudah
tidak bisa berbuat apa-apa lagi, tidak ada lagi yang
bisa dilakukan dan diupayakan untuk
kesembuhannya. Klien sedih, marah dan menangis
menghadapi kondisi sakitnya.

PROSEDUR TINDAKAN
SP1: Assesmen ketidakberdayaan dan latihan berpikir
positif
1) Bina hubungan saling percaya
2) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri,
panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai
3) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian
ketidakberdayaan agar proses penyembuhan lebih
cepat
4) Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan
latihan pengendalian ketidakberdayaan
5) Bantu pasien mengenal ketidakberdayaan:

a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan


menguraikan perasaannya.

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
91
Ajar

b) Bantu pasien mengenal penyebab


ketidakberdayaan
c) Bantu klien menyadari perilaku akibat
ketidakberdayaan
d) Bantu Bantu klien untuk mengekspresikan
perasaannya dan identifikasiarea-area situasi
kehidupannya yang tidak berada dalam
kemampuannya untuk mengontrol
e) Bantu klien untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang dapat berpengaruh terhadap
ketidak berdayaannya
f) Diskusikan tentang masalah yang dihadapi
klien tanpa memintanya untuk menyimpulkan
g) Identifikasi pemikiran yang negatif dan bantu
untuk menurunkan melalui interupsi atau
subtitusi
h) Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran
yang positif
i) Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan
kesimpulan yang dibuat pasien
j) Identifikasi persepsi klien yang tidak tepat,
penyimpangan dan pendapatnya yang tidak
rasional

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
92
Ajar

k) Latih mengembangkan harapan positif


(afirmasi positif)

SP2: evaluasi asesmen ketidakberdayaan, manfaat


mengembangkan harapan positif dan latihan
mengontrol perasaan ketidakberdayaan
1) Pertahankan rasa percaya pasien
Mengucapkan salam dan memberi motivasi
Asesmen ulang ketidakberdayaan dan
kemampuan mengembangkan pikiran postif
2) Membuat kontrak ulang: latihan mengontrol
perasaan ketidakberdayaan
3) Latihan mengontrol perasaan
ketidakberdayaan melalui peningkatan
kemampuan mengendalikan situasi yang
masih bisa dilakukan pasien (Bantu klien
mengidentifikasi area-area situasi kehidupan
yang dapat dikontrolnya. Dukung kekuatan –
kekuatan diri yang dapat di identifikasi oleh
klien) misalnya klien masih mampu
menjalankan peran sebagai ibu meskipun
sedang sakit.
4. Intervensi Generalis pada Keluarga
a. Tujuan:

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
93
Ajar

1) Keluarga mampu mengenal masalah


ketidakberdayaan pada anggota
keluarganya
2) Keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang mengalami ketidakberdayaan
3) Keluarga mampu memfollow up anggota
keluarga yang mengalami ketidakberdayaan

b. Tindakan keperawatan pada keluarga


1)Mendiskusikan kondisi pasien:
ketidakberdayaan, penyebab, proses terjadi,
tanda dan gejala, akibat
2) Melatih keluarga merawat ketidakberdayaan
pasien
3) Melatih keluarga melakukan follow up

SP1 keluarga:penjelasan kondisi pasien dan cara


merawat:
1) Bina hubungan saling percaya
a)Mengucapkan salam terapeutik,
memperkenalkan diri
b) Menjelaskan tujuan interaksi:
menjelaskan ketidakberdayaan pasien

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
94
Ajar

dan cara merawat agar proses


penyembuhan lebih cepat
2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali
pertemuan latihan cara merawat
ketidakberdayaan pasien
3) Bantu keluarga mengenal ketidakberdayaan:
a) Menjelaskan ansietas, penyebab, proses
terjadi, tanda dan gejala, serta akibatnya
b) Menjelaskan cara merawat
ketidakberdayaan pasien: membantu
mengembangkan motivasi bahwa pasien
dapat mengendalikan situasi dan
memotivasi cara afirmasi positif yang
telah dilatih perawat pada pasien
3) Sertakan keluarga saat melatih afirmasi
positif

SP 2 keluarga: evaluasi peran keluarga merawat pasien,


cara latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan
dan follow up

1) Pertahankan rasa percaya keluarga dengan


mengucapkan salam, menanyakan peran
keluarga merawat pasien & kondisi pasien

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
95
Ajar

2) Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara


merawat dan follow up
3) Menyertakan keluarga saat melatih pasien
latihan mengontrol perasaan tidak berdaya
4) Diskusikan dengan keluarga follow up dan
kondisi pasien yang perlu dirujuk (klien tidak
mau terlibat dalam perawatan di Rumah Sakit)
dan cara merujuk pasien

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
96
Ajar

Kegiatan Belajar
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN CITRA TUBUH
170 Menit

PE NDAHULUA N

Pengertian
Citra tubuh merupakan komponen dari konsep diri
yang dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan
perkembangan fisik. Citra tubuh adalah kumpulan
dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari
terhadap tubuhnya, termaksud persepsi masa lalu
dan sekarang, serta perasaan tentang ukuran, fungsi,
penampilan dan potensi. Gangguan citra tubuh
adalah perasaan tidak puas terhadap perubahan
bentuk, struktur dan fungsi tubuh karena tidak sesuai
dengan yang diinginkan.
1. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala yang dapat diobservasi pada
gangguan citra tubuh adalah

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
97
Ajar

a. Hilangnya bagian tubuh


b. Perubahan anggota tubuh baik bentuk maupun
fungsi
c. Menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh
yang terganggu
d. Menolak melihat bagian tubuh
e. Menolak menyentuh bagian tubuh
f. Aktifitas sosial menurun.

Sedangkan data yang bisa didapatkan saat wawancara


adalah pasien :
a. Menolak perubahan anggota tubuh saat ini,
misalnya tidak puas dengan hasil operasi
b. Mengatakan hal negatif tentang anggota tubuhnya
yang tidak berfungsi.
c. Mengungkapkan perasaan tidak berdaya, tidak
berharga, keputusasaan.
d. Menolak berinteraksi dengan orang lain.
e. Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi
terhadap bagian tubuh yang terganggu.
f. Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan
yang terjadi.
g. Merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang.

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
98
Ajar

2. Intervensi Generalis Pada Pasien

a. Tujuan
1) Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya
2) Pasien dapat mengidentifikasi potensi (aspek
positif) dirinya
3) Pasien dapat mengetahui cara-cara untuk
meningkatkan citra tubuh
4) Pasien dapat melakukan cara-cara untuk
meningkatkan citra tubuh
5) Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain
tanpa terganggu
b. Tindakan keperawatan
1) Asesmen gangguan citra tubuh dan menerima
keadaan tubuh saat ini
2) Evaluasi asesmen gangguan citra tubuh,
manfaat mengembangkan harapan positif dan
latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan

KEMAMPUAN AKHIR YANG DI


C A P A I ( K O G N I T I F, A F FE K T I F , D A N
PSIKOMOTOR)

1. Mahasiswa mampu memahami konsep gangguan


citra tubuh

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
99
Ajar

2. Mahasiswa mampu memberikan asuhan


keperawatan pada klien dengan gangguan citra
tubuh

LATIHAN/ TRIGGER CASE

Seorang anak perempaun usia 18 tahun baru saja


mengalami kecelakaan lalu linta dan menyebabkan
satu kakinya tidak bisa digerakkan karena mengalami
fraktur. Setelah dilakukan operasi pemasangan pen,
klien terlihat sudah mampu berjalan menggunakan2
buah kruk sebagai alat bantu. Klien beraktifitas
dengan menggunakan alat bantu. Terakhir dikaji klien
mengatakan kekhawatiran dan ketidakpuasan
terhadap kondisinya, klien takut tidak ada yang
menyukainya apakagi dia perempuan. Klien
mengatakan benci dengan kaki kirinya yang cacat

PROSE DUR TINDA KA N


SP 1 Pasien : Assesmen gangguan citra tubuh dan
menerima keadaan tubuh saat ini
1) Bina hubungan saling percaya

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
100
Ajar

a) Mengucapkan salam terapeutik,


memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai
nama panggilan yang disukai
b) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih
pengendalian ketidakberdayaan agar
proses penyembuhan lebih cepat
2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali
pertemuan latihan pengendalian gangguan
citra tubuh
3) Bantu pasien mengenal gangguan citra
tubuhnya:
a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menguraikan perasaannya.
b) Bantu pasien mengenal penyebab
gangguan citra tubuh
c) Bantu klien menyadari perilaku akibat
gangguan citra tubuhnya
4) Diskusikan persepsi pasien tentang citra
tubuhnya : dulu dan saat ini, perasaan
tentang citra tubuhnya dan harapan terhadap
citra tubuhnya saat ini.
5) Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain.
6) Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi
bagian tubuh yang terganggu.

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
101
Ajar

7) Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh


dengan cara :
a) Gunakan protese, wig, kosmetik atau
yang lainnya sesegera mungkin, gunakan
pakaian yang baru (jika diperlukan)
b) Motivasi pasien untuk melihat bagian
yang hilang secara bertahap.
c) Bantu pasienmelihat, menyentuh bagian
tubuh yang terganggu

SP2: evaluasi asesmen gangguan citra tubuh, manfaat


mengembangkan harapan positif dan latihan
mengontrol perasaan ketidakberdayaan
1) Pertahankan rasa percaya pasien
Mengucapkan salam dan memberi motivasi
Asesmen ulang ketidakberdayaan dan
kemampuan mengembangkan pikiran
postif
2) Membuat kontrak ulang: latihan mengontrol
perasaan ketidakberdayaan
3) Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas
yang mengarah pada pembentukan tubuh
yang ideal

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
102
Ajar

4) akukan interaksi secara bertahap dengan cara


:
1. Susun jadual kegiatan sehari-hari
2. Dorong melakukan aktifitas sehari-hari dan
terlibat dalam aktifitas dalam keluarga dan
sosial
3. Dorong untuk mengunjungi teman atau
orang lain yang berarti/mempunyai peran
penting baginya.
4. Beri pujian terhadap keberhasilan pasien
melakukan interaksi
4. Intervensi Generalis pada Keluarga
a. Tujuan:

1) Keluarga mampu mengenal masalah


gangguan citra tubuh pada anggota
keluarganya
2) Keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang mengalami gangguan citra tubuh
3) Keluarga mampu memfollow up anggota
keluarga yang mengalami ketidakberdayaan

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
103
Ajar

b. Tindakan keperawatan pada keluarga


1)Mendiskusikan kondisi pasien gangguan
citra tubuh, penyebab, proses terjadi,
tanda dan gejala, akibat
2) Melatih keluarga merawat gangguan citra
tubuh pasien
3) Melatih keluarga melakukan follow up
SP1 keluarga:penjelasan kondisi pasien dan cara
merawat:
1) Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik,
memperkenalkan diri
b) Menjelaskan tujuan interaksi:
menjelaskan gangguan citra tubuh pasien
dan cara merawat agar proses
penyembuhan lebih cepat
2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali
pertemuan latihan cara merawat gangguan
citra tubuh pasien
3) Bantu keluarga mengenal gangguan citra
tubuh:
a) Menjelaskan gangguan citra tubuh,
penyebab, proses terjadi, tanda dan
gejala, serta akibatnya

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
104
Ajar

b) Menjelaskan cara merawat k gangguan


citra tubuh pasien: membantu
mengembangkan motivasi bahwa pasien
untuk menerima kondisi tubuhnya yang
telah dilatih perawat pada pasien
4) Sertakan keluarga saat melatih pasien
menggunakan protese

SP 2 keluarga: evaluasi peran keluarga merawat pasien,


mengatasi gangguan citra tubuh melalui aktifitas yang
mengarah pada pembentukan tubuh yang ideal dan
follow up
1) Pertahankan rasa percaya keluarga dengan
mengucapkan salam, menanyakan peran
keluarga merawat pasien & kondisi pasien
2) Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara
merawat dan follow up
3) Menyertakan keluarga saat melatih pasien
mengatasi gangguan citra tubuh melalui
aktifitas yang mengarah pada pembentukan
tubuh yang ideal
4) Diskusikan dengan keluarga follow up dan
kondisi pasien yang perlu dirujuk (penolakan
terhadap perubahan diri bersifat menetap dan
tidak mau terlibat dalam perawatan diri) dan
cara merujuk pasien

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
105
Ajar

MODUL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


(TAK)

Pasien dengan gangguan jiwa mengalami


perubahan perilaku di mana perilaku pasien bersifat
maladaptive, tidak umum, aneh, tidak lazim, dan
menimbulkan distress dan gangguan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup sehari-hari. Terapi menggunakan
aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi
Aktivitas Kelompok. Dengan demikian terapi aktivitas
kelompok sebagai bagian dari terapi kelompok sangat
penting diterapkan dalam penanganan pasien gangguan
jiwa di masyarakat.
A. DASAR TEORI
1. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu jenis
terapi kelompok di mana sekelompok pasien
(5-12 orang) bersama-sama melakukan aktivitas
tertentu untuk mengubah perilaku maladaptive
menjadi perilaku yang adaptif.
2. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Ada 4 jenis TAK yang sudah dikembangkan yaitu:
1. TAK Sosialisasi
2. TAK Stimulasi Sensori
3. TAK Stimulasi Persepsi
4. TAK Orientasi Realita

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
106
Ajar

Berikut penjelasannya
1) TAK SOSIALISASI
TAK sosialisasi adalah TAK dengan aktivitas
belajar tahapan komunikasi dengan orang lain
untuk meningkatkan kemampuan dalam
berhubungan social.

TAK sosialisasi diindikasikan untuk pasien:


1. Isolasi Sosial
2. Kerusakan Interaksi Sosial
3. Harga diri rendah

Tujuan TAK sosialisasi adalah:


1. Pasien mampu memperkenalkan diri
2. Pasien mampu berkenalan dengan anggota
kelompok
3. Pasien mampu bercakap-cakap dengan
anggota kelompok
4. Pasien mampu menyampaikan dan
membicarakan topik pembicaraan
5. Pasien mampu menyampaikan dan
membicarakan masalah pribadi pada orang
lain
6. Pasien mampu bekerja sama dalam
permainan sosialisasi kelompok

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
107
Ajar

7. Pasien mampu menyampaikan pendapat


tentang manfaat kegaiatan TAK sosialisasi
yang telah dilakukan

TAK sosialisasi terdiri dari 7 sesi meliputi:


1. Sesi I : Memperkenalkan diri
2. Sesi II : Berkenalan dengan anggota kelompok
3. Sesi III : Bercakap-cakap dengan anggota
4. Sesi IV : Menyampaikan topik pembicaraan
5. Sesi V : Menyampaikan dan membicarakan
masalah pribadi dengan orang lain
6. Sesi VI : Bekerja sama dalam permainan sosialisasi
kelompok
7. Sesi VII : Menyampaikan pendapat tentang
manfaat kegiatan kelompok yang telah dilakukan

2) TAK STIMULASI PERSEPSI


TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan
terkait dengan pengalaman dan atau
kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat
berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah.
Tujuan TAK stimulasi persepsi:
1. Pasien dapat mempersepsikan stimulus
yang dipaparkan kepadanya dengan tepat

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
108
Ajar

2. Pasien dapat menyelesaikan masalah yang


timbul dari stimulus yang dialami.

Indikasi TAK stimulasi persepsi:


1. Pasien dengan risiko perilaku
kekerasan
2. Pasien dengan halusinasi
3. Pasien dengan harga diri rendah
4. Pasien dengan isolasi sosial
TAK stimulasi persepsi terdiri dari 3 jenis meliputi:
1. TAK Stimulasi Persepsi Umum:
Sesi I: Menonton TV
Sesi II: Membaca majalah/Koran
Sesi III: Melihat gambar
2. TAK Stimulasi persepsi mengontrol perilaku
kekerasan:
Sesi I: Mengenal perilaku kekerasan
Sesi II: Mencegah perilaku kekerasan dengan
kegiatan fisik
Sesi III: Mencegah perilaku kekerasan dengan
kegiatan interaksi social asertif
Sesi IV: Mencegah perilaku kekerasan dengan
kegiatan patuh minum obat
Sesi V: Mencegah perilaku kekerasan dengan
kegiatan ibadah
3. TAK Stimulasi persepsi mengontrol halusinasi:
Sesi I: Mengenal halusinasi

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
109
Ajar

Sesi II: Mengontrol halusinasi: menghardik


halusinasi
Sesi III: Mengontrol halusinasi: melakukan
kegiatan
Sesi IV: Mengontrol halusinasi: bercakap-cakap
Sesi V: Mengontrol halusinasi: minum obat teratur
4. TAK Stimulasi persepsi harga diri rendah:
Sesi I: Mengidentifikasi aspek positif
Sesi II: Melatih kemampuan dan aspek positif

3. TAK Stimulasi Sensori


TAK stimulasi sensori adalah TAK dengan fokus
memberikan stimulasi kepada pasien agar
memberikan respon yang adekuat.
TAK stimulasi sensori diindikasikan untuk pasien:
1. Isolasi sosial
2. Harga diri rendah
3. Kurang komunikasi verbal

Tujuan TAK stimulasi sensori meliputi:


1. Pasien mampu berespon terhadap
suara yang didengar
2. Pasien berespon terhadap gambar
yang dilihat
3. Pasien berespon terhadap gambar
yang dilihat

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
110
Ajar

4. Pasien mengekspresikan perasaan


melalui gambar

Bentuk terapi aktivitas kelompok terdiri dari tiga


macam yaitu stimulasi suara, stimulasi gambar
atau gabungan. Dalam terapi aktivitas
kelompok di masyarakat ada 3 sesi yang bisa
diterapkan meliputi:
1. Sesi I: Stimulasi sensori; musik
2. Sesi II: Menggambar
3. Sesi III: menonton TV/Video

4. TAK Orientasi Realita


TAK orientasi realita adalah TAK dengan kegiatan
utama upaya untuk mengorientasikan keadaan
nyata kepada pasien, yaitu orientasi pada diri
sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan
waktu.
Tujuan TAK orientasi realita:
1. Pasien mengenal tempat ia berada
2. Pasien mengenal waktu
3. Pasien mengenal diri sendiri dan orang lain

Indikasi TAK stimulasi sensori adalah pasien yang:


1. Gangguan orientasi realita: orang, tempat,
waktu, misalnya pada psikotik
2. Pasien demensia

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
111
Ajar

Bentuk kegiatan TAK orientasi realita adalah


pengenalan orang, tempat, dan waktu yang
dikerjakan dalam kelompok. Tahapannya
meliputi:
1. Sesi I: Pengenalan orang
2. Sesi II: Pengenalan tempat
3. Sesi III: Pengenalan waktu

B. STRUKTUR KELOMPOK
Struktur kelompok terdiri dari:
1. Pimpinan Kelompok (leader). Pimpinan
kelompok dapat diperankan oleh Perawat
CMHN atau Kader yang telah terlatih.
Leader memimpin jalannya kelompok
seperti tahapan yang telah ditentukan
untuk mencapai tujuan terapi.
2. Anggota Kelompok. Anggota kelompok
adalah pasien-pasien sesuai dengan indikasi
TAK yang telah ditentukan. Jumlah
anggota dalam TAK minimal 5 orang dan
maksimal 12 orang.

Lama Pelaksanaan TAK


Lama pelaksanaan TAK adalah 20 - 40 menit
untuk kelompok yang baru terbentuk. Untuk

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
112
Ajar

kelompok yang sudah kohesif TAK dapat


berlangsung selama 60-120 menit.

Proses Terapi Aktivitas Kelompok


TAK terdiri dari 4 tahapan meliputi:
1. Tahap Persiapan.
Dalam tahap persiapan dilakukan:
 Identifikasi pasien yang akan
dilibatkan dalam TAK. Pasien yang
akan dilibatkan dalam TAK adalah
pasien yang:
a) sehat fisik,
b) sudah kooperatif
c) berkomunikasi dengan baik
d) tidak dalam pengaruh obat yang mengganggu
kemampuan konsentrasi pasien
 Penetapan jenis TAK. Jenis TAK
ditentukan oleh masalah
keperawatan yang dialami oleh
pasien yang ada di wilayah
pelayanan perawat CMHN (Desa
Siaga Sehat Jiwa). Berikut ini
pedoman jenis TAK yang bisa
dilaksanakan:
a) Pasien Perilaku Kekerasan: TAK Sosialisasi,
dilanjutkan dengan TAK SP Mengontrol PK

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
113
Ajar

b) Pasien halusinasi: TAK sosialisasi dilanjutkan TAK


SP mengontrol halusinasi
c) Pasien Isolasi social: TAK sosialisasi
d) Pasien Harga Diri Rendah: TAK sosialisasi
dilanjutkan TAK SP Meningkatkan Harga Diri
e) Pasien Defisit Perawatan Diri: TAK sosialisasi (fase
4 topik yang dibicarakan tentang topik perawatn
diri).
f) Pasien Waham: TAK sosialisasi dilanjutkan dengan
TAK SP meningkatkan Harga Diri
g) Pasien Demensia: TAK Orientasi Realita
dilanjutkan dengan TAK sosialisasi
h) Pasien Depresi: TAK sosialisasi dilanjutkan dengan
Tak meningkatkan Harga Diri
 Persiapan alat dan bahan. Untuk
masing-masing jenis TAK diperlukan
peralatan yang berbeda-beda.
Apabila di area di mana perawat
CMHN bertugas tidak ada alat yang
diperlukan, dapat diganti alat yang
semacamnya. Misalnya bola tennis
dapat diganti dengan bola plastik.
Kaset lagu dapat disesuaikan
dengan kaset yang ada dan sesuai
dengan daerah setempat.
 Tentukan tempat. Tempat yang
dipilih adalah cukup luas, nyaman

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
114
Ajar

dan aman. Tepat tersebut dapat


berupa rumah Ketua Lorong,
Rumah Pak Keucik, atau Balai
Pertemuan lainnya.
 Penetapan waktu pelaksanaan.
Untuk menentukan waktu
pelaksanaan perawat CMHN harus
membuat kesepakatan dengan
semua pasien. Pilih waktu yang
disepakati oleh sebagian besar
pasien.
2. Tahap Orientasi. Tahapan ini dilakukan
sesudah pasien berkumpul di tempat
dilaksanakan TAK. Kegiatan dalam
orientasi meliputi:
 Mengucapkan salam
 Memvalidasi perasaan
pasien/keluarga
 Menjelaskan tujuan TAK
 Menyepakati aturan main TAK
3. Tahap Kerja. Dalam tahapan ini leader
memimpin pasien untuk melakukan
aktivitas TAK untuk mencapai tujuan.
Misalnya untuk TAK sosialisasi fase satu
mengajak pasien memperkenalkan jati diri
secara bergantian sampai semua pasien

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
115
Ajar

melakukannya. Tahapan pelaksanaan TAK


dapat dilihat di Buku TAK.
4. Tahap Terminasi. Tahap ini dilakukan
untuk mengakhiri TAK.Kegiatan terminasi
meliputi:
 Evaluasi perasaan pasien
 Memberikan pujian
 Memberikan tindak lanjut kegiatan
 Menyepakati kegiatan TAK
berikutnya

Evaluasi Terapi Aktivitas Kelompok


1. Evaluasi Kemampuan Pasien
Evaluasi kegiatan TAK dilakukan dengan
mengamati perilaku pasien selama TAK
dilaksanakan. Apakah pasien menunjukkan
perilaku seperti yang telah direncanakan atau
tidak. Caranya adalah dengan mengisi table
evaluasi pada masing-masing jenis TAK (Lihat
Buku TAK).
2. Evaluasi Kemampuan Perawat
Dalam melaksanakan TAK perawat dievaluasi
dengan format sbb:

Buku Praktikum Lab Kep. Jiwa


Prodi D3 Keperawatan
116

Anda mungkin juga menyukai