Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN NERS 14.08.

2023

1. Seorang pasien perempuan berusia 35 tahun dirawat di RSJ


karena di rumah ia sering marah-marah dan mengamuk. Saat
ini pasien sudah perawatan hari kesepuluh dan keluarganya
sudah tahu cara merawatnya. Menurut keluarga bahwa pasien
sudah mampu memotivasi dirinya sendiri untuk mengontrol
perilaku kekerasannya. Apakah indikator keberhasilan asuhan
keperawatan yang dilakukan keluarga?
A. Keluarga mampu menangani masalah marah
B. Keluarga mampu menangani perilaku kekerasan
C. Keluarga mampu menangani masalah koping tidak efektif
D. Keluarga mampu menangani masalah keperawatan
mental
E. Keluarga mampu mengerti masalah riwayat penyebab,
tanda dan gejala
Pembahasan :
 Perawat dalam melakukan tindakan SP pada keluarga
meliputi cara seperti mendiskusikan masalah yang
dihadapi keluarga dalam merawat pasien, diskusikan
bersama keluarga tentang perilaku kekerasan, diskusikan
pada keluarga kondisi pasien yang perlu segera
dilaporkan kepada perawat sperti melempar atau
memukul benda/orang lain, latih keluarga merawat pasien
dengan perilaku kekerasan. Yang dapat diukur tingkat
keberhasilannya adalah keluarga mampu mengerti
masalah riwayat penyebab, tanda dan gejala. Perawatan
pasien di rumah hanya mencegah pasien terpapar oleh
penyebab kekambuhan penyakit.

2. Seorang pasien perempuan berusia 30 tahun dirawat di RSJ


dengan keluhan depresi karena sering diejek
tetangganya.pasien baru menjalani amputasi pada kaki
kanannya, pasien mengatakan bahwa dirinya tidak berguna
lagi, malu dengan keadaannya, kontak mata kurang,
menyendiri di sudut ruangan. Apa konsep diri pasien yang
terganggu?
A. Peran
B. Ideal diri
C. Harga diri
D. Identitas diri
E. Gambaran diri
Pembahasan :
 Pasien mengalami gangguan pada gambaran diri
dikarenakan hilangnya salah satu anggota tubuh pasien
akibat amputasi. Gambaran diri adalah sikap atau cara
pandang seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan
tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan
tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi
tubuh saat ini dan masa lalu yang secara
berkesinambungan di modifikasi dengan pengalaman
baru setiap individu. Pasien mengatakan malu terhadap
keadaan tubuhnya merupakan tanda bahwa gambaran diri
pasien terganggu.

3. Seorang perempuan uasi 27 tahun masuk RSJ diantar oleh


keluarganya karena menyendiri di dalam kamar sejak 2 minggu
yang lalu. Ketika perawat melakukan wawancara didapatkan
data bahwa pasien menjawab dengan nada monoton, ekspresi
wajah tidak berubah. Manakah masalah afek yang dialami oleh
pasien?
A. Labil
B. Datar
C. Tumpul
D. Terbatas
E. Tidak sesuai
Pembahasan :
 Pasien yang berespon dengan suara yang monoton dan
ekspresi wajah yang tidak berubah merupakan tanda
bahwa pasien mengalami afek yang datar (flat affect).
Afek tumpul yaitu gangguan pada afek yang
dimanifestasikan oleh penurunan yang berat pada
intensitas irama perasaan yang diungkapkan pasien. Afek
yang tidak sesuai yaitu ketidakharmonisan antara irama
perasaan emosional dengan gagasan, pikiran atau
pembicaraan. Afek labil yaitu perubahan irama perasaan
yang cepat dan tiba-tiba tanpa adanya stimulus eksternal.
Afek terbatas yaitu penurunan intensitas irama perasaan.

4. Seorang pasien laki-laki berusia 40 tahun masuk ke rsj


diantar oleh keluarganya karena mengamuk dan bicara sendiri.
Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami gangguan
proses pikir ditandai dengan pembicaraan pasien tidak
nyambung antara kalimat satu dengan yang lainnya. Apakah
gangguan proses pikir yang dialami pasien pada kasus di atas?
A. Blocking
B. Tangensial
C. Perseverasi
D. Sirkumtansial
E. Kehilangan asosiasi
Pembahasan :
 Sirkumtansial yaitu pembicaraan yang berbelit-belit tetapi
sampai pada tujuan pembicaraan. Tangensial yaitu
pembicaraan yang berbelit-belit tetapi tidak sampai pada
tujuan pembicaraan. Kehilangan asosiasi yaitu
pembicaraan tidak ada hubungan antara satu kalimat
dengan kalimat lainnya dan pasien tidak menyadarinya.
Perseverasi yaitu pembicaraan yang berulang. Blocking
yaitu pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan
eksternal kemudian dilanjutkan kembali.

5. Seorang laki-laki berumur 38 tahun dirawat di RSJ dengan


halusinasi pendengaran. Ketika diajak berdiskusi tentang
halusinasinya pasien menanyakan apakah perawat percaya
apa yang didengar pasien (halusinasinya). Perawat menjawab
bahwa ia percaya pasien mengalami hal tersebut, namun ia
tidak mendengarnya. Apakah tindakan yang dilakukan perawat
tersebut?
A. Menghardik
B. Memvalidasi
C. Menyudutkan
D. Menyampaikan tujuan
E. Mengalihkan perhatian
Pembahasan :
 Pasien dengan diagnosa halusinasi pendengaran akan
merasa bahwa suara yang didengarnya adalah benar.
Saat mendengarkan pernyataan pasien mengenai suara
yang didengarnya, perawat terlebih dahulu mendengarkan
pernyataan pasien dengan penuh perhatian kemudian
memvalidasi bahwa yang didengar pasien itu tidak
didengar oleh perawat.

6. Seorang wanita di rawat di IGD RSKJ Soeprapto Bengkulu


dikarenakan mencoba memotong nadinya dengan pisau
dikarenakan pasien putus dari pacarnya 4 minggu yang lalu.
Keluarga mengatakan bahwa pasien sering mengungkapkan
bahwa hidupnya tidak berarti lagi karena masa depannya telah
hancur dan lebih baik mati saja. Apakah tahap bunuh diri yang
terjadi pada pasien diatas ?
A. Bunuh diri
B. Resiko bunuh diri
C. Isyarat bunuh diri
D. Ancaman bunuh diri
E. Percobaan bunuh diri
Pembahasan :
 Pasien telah mencoba memotong nadinya dengan pisau
setelah putus dari pacarnya 1 minggu yang lalu, data-data
diatas menunjukkan bahwa percobaan bunuh diri yang
dilakukan pasien terjadi setelah putus dari pacarnya.
Berdasarkan buku ajar keperawatan kesehatan jiwa,
Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai
atau melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya yang
disebabkan oleh kegagalan adaptasi sehingga tidak dapat
menghadapi stress, perasaan terisolasi yang dapat terjadi
karena kehilangan hubungan interpersonal atau gagal
melakukan huubngan yang berarti, perasaan marah atau
bermusuhan, dan cara untuk mengakhiri keputusasaan.

7. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di RSKJ sedang


mengamuk, ingin memukul teman-teman sekamarnya sampai
tidak bisa terkontrol, ekspresi wajah tegang, mata merah dan
melotot. Apa intervensi yang tepat untuk kasus diatas ?
A. Restrain
B. Psikofarmaka
C. Terapi Suportif
D. Terapi Lingkungan
E. Terapi Aktivitas Kelompok
Pembahasan :
 Berdasarkan ciri-ciri dari kasus diatas, bahwa klien
mengalami perilaku kekerasaan (PK). PK adalah suatu
bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang
baik secara fisik maupun psikologis. Dalam kondisi seperti
pada kasus. Tindakan yang paling tepat adalah
melakukan restrain (pengikatan) pada ekstremitas klien
hingga klien kembali tenang.

8. Seorang perempuan berusia 28 tahun dirawat di rumah sakit


jiwa sejak 6 hari yang lalu karena marah-marah dan hamper
melukai temannya dengan benda tajam. Dari hasil pengkajian :
klien tampak mondar-mandir di ruangan, mata melotot, dan
bicara dengan ketus. Perawat sudah mengajak klien
berinteraksi dan membina hubungan saling percaya. Apakah
tindakan keperawatan yang tepat dilakukan selanjutnya ?
A. Mengajarkan cara minum obat secara teratur
B. Mengajarkan mengontrol marah dengan spiritual
C. Mengajarkan cara mengontrol marah dengan verbal
D. Mengajarkan cara mengontrol marah dengan pukul bantal
dan Kasur
E. Mengidentifikasi penyebab, tanda, perilaku
kekerasaan yang dilakukan dan akibat perilaku
kekerasaan
Pembahasan :
 Dari data diatas menunjukkan bahwa klien mengalami
masalah resiko perilaku kekerasaan, sehingga tindakan
keperawatan yang tepat dilakukan setelah terbina
hubungan saling percaya dengan klien adalah
mengidentifikasi penyebab, tanda, perilaku kekerasaan
yang dilakukan dan akibat dari perilaku kekerasaan.
Resiko perilaku kekerasaan adalah beresiko
membahayakan secara fisik, emosi dana tau seksual
pada diri sendiri dan orang lain. Adapun tindakan
keperawatan resiko perilaku kekerasaan adalah berupa
strategi pelaksanaan resiko perilaku kekerasaan yang
terdiri dari:
 SP1. Mengidentifikasi penyebab, tanda gejala,
perilaku kekerasaan yang dilakukan, dan akibat
perilaku kekerasaan, menjelaskan dan melatih
cara mengontrol perilaku kekerasaan dengan
latihan pukul bantal dan Kasur
 SP 2. Melatih klien minum obat secara teratur
 SP 3. Melatih klien mengontrol perilaku
kekerasaan secara verbal
 SP 4. Melatih klien mengontrol perilaku
kekerasaan secara spiritual.

9. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di rumah sakit


jiwa dengan keluhan mengurung diri dan sering mendengar
suara-suara yang menyeramkan. Berdasarkan hasil
pengkajian: pasien apatis, saat diajak berinteraksi pasien
mengalihkan pandangan, mengacuhkan perawat kemudian
menghindari, tidak mau bergaul dan tampak menyendiri.
Apakah masalah keperawatan yang tepat untuk kasus diatas ?
A. Waham
B. Halusinasi
C. Isolasi social
D. Harga diri rendah kronis
E. Harga diri rendah situasional
Pembahasan :
 Dari data di atas menunjukkan bahwa pasien mengalami
isolasi sosial. Isolasi social adalah ketidakmampuan untuk
membina hubungan yang erat, hangat, terbuka, dan
interdependen dengan orang lain. Tanda dan gejala
isolasi social adalah merasa ingin sendiri, merasa tidak
aman ditempat umum, menarik diri, tidak berminat atau
menolak berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan.

10. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di RSJ, dari


hasil pengkajian, pasien sedih jika ditanya tentang rumah
tangganya pasien mengatakan ditinggal cerai oleh suaminya
sehingga menyebabkan pasien suka menyendiri. Apakah
masalah utama dari kasus tersebut ?
A. Isolasi social
B. Berduka antisipasi
C. Berduka disfungsonal
D. Hambatan interaksi social
E. Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah
Pembahasan :
 Berduka disfungsional adalah suatu respon terhadap
kehilangan individu tetap terfiksasi dalam satu tahap
proses berduka untuk suatu periode waktu yang terlalu
lama, atau gejala berduka yang normal menjadi
berlebihlebihan untuk suatu tingkat yang mengganggu
fungsi kehidupan secara normal.

Anda mungkin juga menyukai