Anda di halaman 1dari 3

SOAL TEST MAHASISWA KEPERAWATAN

1. Seorang laki-laki (40 tahun), sudah 1 minggu dirawat di RSJ. Berdasarkan pengkajian,membentur-benturkan
kepalanya ke tembok kamarnya. Klien mengatakan masihmendengar suara yang menyuruh dirinya untuk bunuh
diri. Klien juga mengungkapkan perasaaan kesalnya dan mengatakan ingin segera mengakhiri hidupnya.
Berdasarkan kasus diatas, apakah masalah keperawatan klien?
a. Resiko perilaku kekerasan
b. Resiko bunuh diri
c. Halusinasi Pendengaran
d. Gangguan Isi Pikir
e. Isolasi Sosial
2. Pasien pria usia 24 tahun dirawat diruang inap akut RSJ, hasil pengkajian klien berdiam diri, berbaring dilantai
ruangan, memejamkan mata. Pasien mengatakan bahwa dirinya sebenarnya sudah tidak ada didunia ini lagi.
Pasien menolak makan dan minum karena merasa tubuhnya bukan seperti yang dia kenal dulu.
Apa masalah keperawatan utama kasus tersebut?
a. Waham Nihilistik
b. Waham Curiga
c. Waham Kebesaran
d. Waham Siar Pikir
e. Waham Keagamaan
3. Pasien laki laki usia 46 tahun dirawat diruang tenang RSJ selama 2 minggu, pada hari terakhir waktu perawatan
pasien boleh pulang dan dinyatakan sembuh. Pada interaksi terakhir, perawat berkata kepada pasien "nanti
dirumah bapak harus minum obat 3x sehari sesuai jadwal yang sudah kita buat bersama ya".
Apa elemen Komunikasi Terapeutik yang telah dilaksanakan oleh perawat tersebut?
a. Evaluasi
b. Validasi
c. Mengingatkan kontrak
d. Rencana tindak lanjut
e. Eksplorasi perasaan
4. Tampak perawat sedang melaksanakan komunikasi Terapeutik terhadap pasien, dan berinteraksi dengan pasien
pada tahap terminasi akhir. Kegiatan interaksi dengan pasien ini dilaksanakan perawat sebelum pasien pulang
dan dijemput oleh keluarganya.
Manakah kalimat perawat yang paling tepat pada hubungan terapeutik perawat pada pasien pada kasus diatas?
a. "Bagaimana perasaan mbak siang ini?"
b. "Selamat siang mbak"
c. "Bagaimana jika kita bicara disini saja?"
d. "Apa saja latihan yang sudah mbak lakukan?"
e. "Coba mbak sebutkan, apa saja yang saya ajarkan selama mbak dirawat disini?"

5. Seorang pasien berusia 22 tahun di rawat di RSJ Sambang Lihum. Pada saat interaksi pasien bicara pelan,
kontak mata tidak ada. Pasien mengatakan malu untuk berbicara dengan orang lain karena merasa dirinya jelek
dan hitam.
Berdasarkan kasus di atas apakah diagnose keperawatan yang muncul?
a. Kecemasan
b. Harga Diri Rendah
c. Depresi
d. Halusinasi
e. Perilaku Kekerasan

6. Tuan J dibawa keluarga ke RS Jiwa Sambang Lihum karena mengamuk dan memukuli warga disekitar
rumahnya, saat dibawa ke RSJ, kondisinya dalam keadaan tenang, klien mengatakan kadang timbul rasa ingin
marah dan memukul orang. Klien dianjurkan menginap di RSJ
Apakah intervensi pertama yang tepat dilakukan pada klien tersebut?
a. Melakukan restrain
b. Mencegah perilaku kekerasan
c. Bina hubungan saling percaya
d. Diskusikan bersama klien akibat perilaku kekerasan
e. Diskusikan bersama klien tentang perilaku kekerasan

7. Seorang laki-laki (32 tahun) dirawat di RSJ sejak 2 minggu yang lalu. Klien mengaku,"Sayaini titisan Albert
Einsten, punya banyak perusahaan, tabungan banyak, harta berlimpah danrumah besar ". Klien merasa senang
dan nyaman dengan keyakinannya serta menganggap kalausemua orang mendukungnya. Perawat ruangan
berupaya untuk berbicara dengan klien dalamkonteks realita.
Berdasarkan tindakan keperawatan berikut, tindakan manakah yang tidak relevan dilakukankepada klien ?
a. Membina hubungan saling percaya dengan klien
b. Tidak mendukung atau membantah waham klien
c. Jangan berbeda pendapat dengan klien
d. Yakinkan bahwa klien berada dalam keadaan aman
e. Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari klien
8. Seorang laki-laki berusia 18 tahun di bawa ke poliklinik RSJ Sambang Lihum dengan keluhan sering
menyendiri, tidak mau keluar rumah, dan kadang membanting barang. Ibu pasien mengatakan perubahan
perilaku yang terjadi pada anaknya ini karena kakinya di amputasi akibat kecelakaan. Saat dilakukan pengkajian
kontak mata kurang, pasien sering menunduk dan terus melihat kakinya. Pengkajian utama apa yang harus
dilakukan oleh perawat untuk menegakkan diagnose keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
a. Hubungan sosial
b. Daya Tilik Diri
c. Konsep Diri
d. Persepsi
e. Koping individu

9. Seorang mahasiswa keperawatan sedang melakukan praktik di rumah sakit jiwa, menemukan masalah
keperawatan pada pasien yaitu harga diri rendah. Sudah diberikan tindakan keperawatan selama 3 hari,namun
pasien masih saja tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk saat berinteraksi, bicara lambat
dengan nada suara pelan, kontak mata kurang. Mahasiswa perawat menanyakan kepada pasien apa yang
menjadi hobby pasien ?
Tujuan tindakan keperawatan yang dilakukan mahasiswa tersebut adalah?
a. Melatih kegiatan yang di pilih
b. Menilai kemampuan yang dapat digunakan
c. Membina hubungan saling percaya
d. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang sudah dipilih
e. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

10. Perawat di rumah sakit jiwa melakukan home visit, keluarga mengatakan sudah sebulan ini setelah pasien
pulang dari rumah sakit, pasien tidak mau minum obat, pasien hanya di dalam kamar, tampak malas-malasan,
tidak mau bergaul, tidak ada keinginan untuk berteman .
Berdasarkan kasus tersebut di atas tindakan keperawatan yang kurang tepat untuk keluarga terkait masalah
keperawatan isolasi sosial adalah?
a. Melatih keluarga cara merawat pasien dengan isolasi sosial.
b. Mendiskusikan dengan keluarga masalah yang dihadapi dalam merawat pasien
c. Mendiskusikan dengan keluarga kegiatan yang bisa dilakukan oleh pasien
d. Menganjurkan keluarga untuk memasukkan dalam jadual kegiatan sehari hari kegiatan yang bisa dilakukan
oleh pasien
e. Menganjurkan keluarga untuk membiarkan pasien sendiri dulu

11. Petugas Puskesmas mendatangi rumah seorang warga yang dilaporkan kalau ada seorang wanita (40 tahun)
yang sejak diceraikan oleh suaminya ia merasa hidupanya tidak berarti, ia merasa sebagai isteri yang gagal dan
tidak berguna, saat berinteraksi ia tidak berani menatap lawan bicara dan hanya mengurung diri di kamar.
Apakah diagonisis keperawatan yang sesuai untuk wanita tersebut?
Apakah diagonisis keperawatan yang sesuai untuk wanita tersebut?
a. Isolasi sosial
b. Menarik diri
c. Harga diri rendah
d. Resiko perilaku kekerasan
e. Gangguan sensori persepsi:halusinasi

12. Seorang laki-laki umur 30 tahun, Berat badan : 46Kg, tinggi badan : 168cm, mengunjungi salah satu Rumah
Sakit Jiwa untuk berobat dan konsultasi masalah ketergantungan zat, hasil pengkajian pada instalasi rawat jalan
poliklinik Napza didapatkan data : klien mulai mengkonsumsi zat jenis narkotik sejak umur 25 tahun, saat klien
merantau kuliah disalah satu kota besar. Sekarang, klien mengatakan merasakan badan sakit. Keluhan badan
sakit-sakitan dan sering menggigil kedinginan timbul jika tidak menggunakan zat tersebut, sehingga klien
kembali “dengan terpaksa” harus mengunakan zat tersebut, duit dan harta benda yang klien miliki sudah hampir
habis terjual, dan klien juga terlibat hutang dengan beberapa teman kuliah.
Menurut data pada pengkajian tersebut, klien mengalami gejala :
Pilihan Jawaban:
a. Withdrawl (sindrom putus zat)
b. Intoksikasi (keracunan)
c. Overdosis (kelebihan dosis)
d. Toleransi (cenderung menaikan dosis)
e. Craving (timbulnya Hasrat)

13. Seorang perempuan berusia 22 tahun diantar oleh keluarganya ke IGD RS Jiwa karena sering mengamuk dan
tampak bicara sendiri, pasien mengalami gangguan proses pikir karena sulit diajak ngobrol. Saat ditanya pasien
menjawab dengan berbelit-belit dan tidak sampai pada tujuan pembicaraan.
Apakah masalah utama dari kasus diatas ?
a. Blocking
b. Sirkumtansial
c. Tangensial
d. Perseverasi
e. Kehilangan asosiasi
14. Seseorang pasien laki-laki berusia 35 tahun, dia mengatakan mencium aroma wewangian atau justru bau yang
tidak sedap atau merasa bahwa tubuhnya berbau busuk, padahal nyatanya tidak.
Jenis halusinasi apakan yang dialami pasien tersebut ?
a. Halusinasi visual
b. Halusinasi adio
c. Halusinasi taktil
d. Halusinasi olfaktorik
e. Halusinasi gustatorik

15. Seorang pasien laki-laki berusia 41 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarganya dengan keluhan pasien mengatakan
malas mandi dan sudah seminggu tidak mengganti bajunya. Tercium bau tidak sedap dari badannya, tampak
kotor, rambut acak-acakan, kuku panjang dan kotor. Menurut keluarga pasien seringkali buang air besar dan
buang air kecil tidak pada tempatnya.

Diagnosa keperawatan yang menjadi prioritas pada kasus di atas adalah :


a. Resiko perilaku kekerasan
b. Defisit Perawatan diri
c. Halusinasi pendengaran dan pengelihatan
d. Harga diri rendah
e. Koping individu tidak efektif

16. Perawat melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien dengan memperkenalkan dirinya, menayakan
bagaimana perasaan pasien hari ini dan membuat kontrak pertemuan.
Pada fase apakah komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat tersebut :
Pilihan Jawaban :
a. Fase prainteraksi
b. Fase orientasi
c. Fase kerja
d. Fase terminasi
e. Fase evaluasi

17. Seorang pasien laki-laki berusia 34 tahun dibawa oleh keluarganya ke RSJ dengan keluhan sering mengamuk,
menghancurkan barang-barang dirumah dan memukuli ibunya. Pasien tampak tegang, tatapan mata tajam dan
nada suara tinggi. Pasien mengatakan merasa kesal dan marah ketika keinginannya tidak dipenuhi oleh
keluarganya.
Intervensi keperawatan apakah yang tidak tepat dilakukan terhadap pasien tersebut :
a. Mengajarkan cara menghardik
b. Mengajarkan teknik tarik napas dalam
c. Mengajarkan teknik pukul bantal atau kasur
d. Mengajarkan minum obat dengan prinsip 8 benar obat
e. Mengajarkan cara mengontrol dengan cara spiritual

18. Yang bukan merupakan indikasi tindakan restrain mekanik adalah ?


a. Pasien menunjukkan perilaku yang berisiko membahayakan dirinya sendiri dan atau orang lain
b. Perilaku agitasi yang dapat dikendalikan dengan pengobatan
c. Pasien yang membutuhkan tata laksana emergensi (segera) yang berhubungan dengan kelangsungan hidup
pasien
d. Pasien yang memerlukan pengawasan dan penjagaan ketat di ruangan yang aman
e. Ancaman terhadap integritas fisik yang berhubungan dengan penolakan pasien untuk istirahat, makan, dan
minum, dan permintaan pasien untuk pengendalian perilaku eksternal.

19. Tugas leader dalampelaksanaan terapi aktifitas kelompok (TAK) adalah:


a. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok menyiapkan proposal kegiatan
TAK
b. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya
c. Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib Menetralisir bila ada masalah yang
timbul dalam kelompok
d. a, b, dan c benar
e. a dan c benar

20. Yang bukan menjadi tugas observer dalam pelaksanaan terapi aktifitas kelompok (TAK) adalah:
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan nonverbal pasien selama kegiatanberlangsung
c. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan
d. Menyampaikan hasil pengamatan
e. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam proses terapi

Anda mungkin juga menyukai