Anda di halaman 1dari 8

E.

KEPERAWATAN JIWA
a. Masalah Psikososial
Ansietas
1. Seorang perempuan usia 35 tahun, dirawat di RSU karena susah BAB, mengalami wasir
sejak 6 bulan lalu dan akan dilakukan operasi. Hasil pengkajian pasien terlihat gelisah,
sulit tidur, TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, muka pucat dan mengatakan
takut dan khawatir terhadap tindakan operasi yang akan dijalaninya.
Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Melakukan tindakan tarik napas dalam
b. Mengidentifikasi penyebabnya
c. Melakukan hipnotis lima jari
d. Melakukan latihan spiritual
e. Melakukan distraksi
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Kasus diatas pasien mengalami ansietas karena ada ancaman terhadap kesehatan diri
(akan dilakukan tindakan operasi). Tanda gejala yang dialami pasien antara lain
perubahan fisiologis (ketegangan meningkat, pola tidur berubah), perubahan psikologis
(respon emosional tidak nyaman) dan perubahan kognitif (lapang persepsi menurun),
sehingga dapat disimpulkan pasien mengalami tingkat ansietas sedang dimana tindakan
yang dilakukan tarik napasdalam.

Ketidakberdayaan
2. Seorang laki-laki usia 42 tahun dirawat di RSU karena stroke, hemiparase pada kedua
kakinya. Hasil pengkajian pasien mengatakan : “Saya tidak bisa menghidupi keluarga
lagi dan tidak bisa melakukan apapun”. Pasien tampak murung, apatis dan menolak
dikunjungi keluarga.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
a. Harga diri rendah situasional
b. Berduka disfungsional
c. Ketidakberdayaan
d. Keputusasaan
e. Cemas

Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Pada kasus diatas pasien menilai persepsi dirinya sendiri bahwa tindakan yang dilakukan
(pengobatan stroke) tidak akan mempengaruhi hasil secara signifikan ditandai murung,
apatis dan bicara lambat. Hal ini menunjukkan pada ketidakberdayaan.

Gangguan Citra Tubuh


3. Seorang perempuan usia 20 tahun, datang ke poli kulit, post luka bakar. Ketika perawat
akan melakukan pengukuran TD, pasien menolak dan menutupi tangannya dengan jaket.
Hasil pengkajian tangan sebelah kanan berwarna putih bekas luka bakar, pasien banyak
menunduk, dan mengatakan tangannya tidak seperti orang lain.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
a. Gangguan citra tubuh
b. Harga diri
c. Ideal diri
d. Identitas
e. Peran
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Sesuai dengan teori gangguan citra tubuh, bahwa pasien mengalami perubahan fisik
sehingga mempengaruhi pada masalah psikososial menolak dengan ada perubahan
warna pada tangan kanannya sehingga merefleksikan perubahan pandangan tentang
penampilan, menutupi perubahan pada tubuhnya dan adanya perasaan yang negative.

1
4. Seorang laki-laki usia 40 tahun, dirawat di RSU dengan DM luka ganggren pada kaki
kanan dan sudah dilakukan tindakan amputasi. Hasil pengkajian pasien terlihat sedih,
selalu menutupi kakinya dengan selimut dan mengatakan tidak ingin dikunjungi. Pasien
seorang manajer perusahaan swasta.
Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Membantu pasien untuk mengungkapkan perasaannya
b. Mengobservasi respon pasien terhadap perubahan tubuh
c. Memotivasi pasien untuk melihat bagian tubuh yang hilang
d. Mendiskusikan kemampuan pasien untuk mengatasi masalah
e. Menghadirkan orang yang sama dengan keberhasilan yang dimiliki
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Pada kasus diatas pasien perlu diberikan kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
sehingga diharapkan dapat diidentifikasi penyebab masalah dan pemberian motivasi bisa
meningkatkan harapan positif, meningkatkan fungsi tubuh yang sehat, sehingga pasien
mampu melihat bagian yang terganggu dan melatih bagian tubuh yang terganggu hingga
pasien bisa menerima kondisi tubuhnya.

Keputusasaan
5. Seorang laki-laki usia 24 tahun dirawat di RSU dengan gagal ginjal kronik. Hasil
pengkajian pasien mengatakan bosan dengan berbagai pengobatan yang sudah dijalani,
merasa tidak punya harapan hidup lagi, dan kontak mata kurang. Pasien sudah menjalani
hemodialisa selama 5 tahun.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
a. Antisipasi berduka
b. Ketidakberdayaan
c. Harga diri rendah
d. Keputusasaan
e. Ansietas
Kunci Jawaban : D
Pembahasan :
Pada kasus diatas pasien mengalami keputusasaan karena dirinya sudah mengalami
kondisi stress jangka panjang (5 tahun menjalani HD) dan adanya kehilangan
kepercayaan pada nilai-nilai dalam pengobatan yang dijalani (bosan dengan berbagai
macam pengobatan yang dijalani).

HDR Situasional
6. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di RSU karena mengalami patah kaki akibat
kecelakaan motor sehingga harus diamputasi. Hasil pengkajian saat ini pasien terlihat
banyak diam, menolak dikunjungi, dan mengatakan andai saja dirinya lebih hati-hati,
tentu saat ini ia masih bisa bekerja seperti biasa.
Apakah tahap berduka yang dialami pada kasus tersebut?
a. Denial
b. Anger
c. Depresi
d. Bargaining
e. Acceptance
Kunci Jawaban : D
Pembahasan :
Dari kasus pasien mengalami proses berduka. Proses berduka menurut “Tahapan Kubler-
Ross” meliputi tahapan dalam kehilangan. Denial (menolak, mengingkari peristiwa yang
terjadi, tidak percaya itu terjadi, letih, lesu, mual, gelisah, tidak tahu apa yang akan
dilakukan). Anger (melampiaskan kekesalan, nada suara tinggi, berteriak, bicara kasar,
menyalahkan orang lain, menolak pengobatan, agresif, nadi cepat, gelisah, tangan
mengepal, susah tidur). Bergaining (berusaha kembali ke masa lalu, sering mengatakan
“andai saja). Depresi (menolak makan dan bicara, menyatakan putus asa dan tidak

2
berharga, susah tidur, letih), dan Acceptance (menerima kenyataan kehilangan). Dari
tanda dan gejala kasus diatas pasien berada pada tahap bargaining.

b. Masalah Gangguan Jiwa


Harga Diri Rendah
7. Seorang perempuan usia 26 tahun dirawat di RSJ karena menolak minum obat dan
bicara sendiri. Menurut keluarga, pasien dekat dengan ibunya yang meninggal 1 tahun
lalu, selalu dimarah oleh ayahnya, pernah tidak naik kelas dan pernah ditinggal menikah
pacarnya 2 tahun lalu.
Apakah faktor presipitasi pada kasus tersebut?
a. Kehilangan orang yang dicintai
b. Gagal pendidikan
c. Gagal menikah
d. Putus obat
e. Pola asuh
Kunci Jawaban : D
Pembahasan :
Pada kasus diatas pasien dengan masalah keperawatan harga diri rendah. Ada dua faktor
yang menyebabkan proses terjadinya gangguan jiwa: 1. Faktor predisposisi adalah faktor
yang melatarbelakangi atau sebelum terjadinya gangguan jiwa yaitu kehilangan orang
yang dicintai, gagal pendidikan, pola asuh dan koping individu tidak efefktif. 2. Faktor
predisposisi adalah faktor pencetus/penyebab gangguan jiwa yaitu putus obat.

8. Seorang perempuan usia 27 tahun dirawat di RSJ sejak 3 minggu lalu karena marah-
marah dan tertawa sendiri. Menurut keluarga pasien kehilangan anaknya 1 tahun lalu.
Hasil pengkajian rambut pasien tidak disisir, sering menyendiri, kontak mata kurang, dan
mengatakan “saya gagal menjadi ibu dan tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak
saya”.
Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut?
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Harga diri rendah
d. Defisit perawatan diri
e. Risiko perilaku kekerasan
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Dari kasus diatas, masalah keperawatan terdiri dari : Halusinasi, isolasi sosial, HDR,
rejimen terapi inefektif dan perilaku kekerasan, sedangkan untuk menentukan masalah
prioritas/utama lihat data pengkajian saat ini/here and now “saya gagal menjadi ibu
rumah tangga dan tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak saya”. Pasien
mengungkapkan ungkapan negative tentang dirinya.

9. Seorang perempuan usia 20 tahun dirawat di RSJ dengan marah-marah setelah


mendengar suara-suara. Hasil pengkajian pasien mengatakan “Saya tidak lulus
pramugari karena pendek dan kulit hitam saya malu”. Pasien sudah mampu
menyebutkan aspek positif yang dimiliki, mengontrol halusinasi dan mengontrol marah
dengan tarik napas dalam.
Apakah rencana tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Latihan kemampuan yang dimiliki pasien
b. Latih cara mengontrol marah
c. Latih mengontrol halusinasi
d. Latih meningkatkan koping
e. Ajarkan cara minum obat
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Berdasarkan kasus diatas sesuai dengan data saat ini atau here and now pasien dengan
harga diri rendah karena pasien mengungkapkan pandangan negative pada tubuhnya dan

3
ada perubahan perilaku terlihat murung dan sedih pasien juga mengatakan malu.
Tindakan yang sudah dialakukan adalah menyebutkan aspek positif yang dimilikinya,
tindakan berikutnya adalah melatih kemampuan positif yang dimiliki.

10. Perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah pada seorang perempuan usia 28 tahun
yang post dirawat di RSJ 2 minggu lalu. Hasil pengkajian klien saat ini sudah mampu
berinteraksi dengan keluarga dan menyatakan keinginan bekerja kembali, tetapi takut
melakukan kesalahan. Klien mengatakan suka membuat kerajinan tangan.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang bisa dilakukan pada klien?
a. Mendiskusikan tentang kegiatan harian pasien
b. Melatih kemampuan positif yang dimiliki pasien
c. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif pasien
d. Melibatkan pasien dalam kegiatan kelompok di masyarakat
e. Melibatkan klien pada kegiatan rehabilitasi di masyarakat
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Pada kasus diatas pasien dengan harga diri rendah dengan data menyatakan keinginan
bekerja kembali, tetapi takut melakukan kesalahan. Perawat sudah mengidentifikasi
kemampuan positif klien yaitu membuat kerajinan tangan, sehingga tindakan selanjutnya
adalah melatih kemampuan positif yang dimiliki klien.

Risiko Perilaku Kekerasan


11. Seorang laki-laki usia 17 tahun, dibawa ke UGD RSJ karena mengamuk dirumah. Hasil
pengkajian tatapan mata pasien tajam, tangan mengepal sambil memukul-memukul
tempat tidur. Perawat akan melakukan pengikatan pada pasien.
Apakah prinsip etik yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Non Maleficiency
b. Beneficience
c. Autonomy
d. Veracity
e. Justice
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Non Maleficiency tidak berbuat merugikan/tidak menciderai orang lain, karena perawat
harus melakukan tindakan restrain untuk keselamatan pasien dan lingkungan, saat
memasang restrain perawat harus sesuai dengan SOP supaya tidak menyebabkan
kerusakan fisik maupun psikologis bagi pasien.

12. Seorang laki-laki usia 30 tahun, datang ke Poli Jiwa karena membanting-banting barang
dirumah setelah pulang dari pekerjaannya. Hasil pengkajian pasien mengatakan tidak
dihargai oleh atasannya karena dikeluarkan dari pekerjaan dengan tiba-tiba. Tatapan
mata tajam, mendominasi pembicaraan. Keluarga mengatakan pasien pernah di RSJ.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
a. Harga diri rendah
b. Perilaku kekerasan
c. Regimen terapi inefektif
d. Risiko perilaku kekerasan
e. Koping individu tidak efektif
Kunci Jawaban : D
Pembahasan :
Dari kasus diatas, semua masalah keperawatan ada (perilaku kekerasan, harga diri
rendah, regimen terapi inefektif, risiko perilaku kekerasan, dan koping keluarga), tetapi
yang menjadi masalah utama dilihat hasil pengkajian kondisi saat ini/here and now
ditemukan data pasien mengungkapkan kekesalannya ditandai dengan tatapan mata
tajam, mendominasi pembicaraan, tetapi tidak melukai diri sendiri orang lain dan
lingkungan. Hal ini menunjukkan gejala risiko perilaku kekerasan.

4
13. Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat di RSJ ketiga kalinya karena sering marah-marah
dirumah. Keluarga mengatakan pasien malas minum obat karena merasa mengantuk
setelah minum obat. Hasil pengkajian pasien masih menolak minum obat karena
menurut pasien tidak membawa perbaikan pada dirinya.
Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Menjelaskan fungsi minum obat
b. Membujuk pasien agar mau minum obat
c. Mendiskusikan dengan keluarga fungsi minum obat
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi injeksi
e. Menunda pemberian obat sampai pasien mau miminumnya
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Pasien dengan gangguan jiwa minum obat harus tetap diberikan setiap hari sehingga
diperlukan pemahaman dengan pasien dan keluarga mengenai 7 benar obat (fungsi dan
manfaat dari obat tersebut).

Halusinasi
14. Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di RSJ alasan masuk susah tidur, mondar
mandir, dan 3 bulan tidak minum obat. Pasien mengatakan suaminya sering melakukan
KDRT dan saat ini sudah dicerai, malu dengan kondisinya. Hasil pengkajian berdandan
tidak rapi, pakaian berangkap-rangkap, make-up berlebihan, bicara dan tersenyum
sendiri, malas berinteraksi dengan orang lain, mondar-mandir.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Harga diri rendah
d. Defisit perawatan diri
e. Regimen terapi inefektif
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Dari kasus diatas ada lima masalah keperawatan yaitu (Halusinasi, Isolasi sosial, harga
diri rendah, Defisit perawatan diri, Regimen terapi inefektif) tetapi yang menjadi
masalah utama adalah halusinasi karena data yang mengancam jiwa pasien halusinasi
dengan data, bicara dan tersenyum sendiri, malas berinteraksi dengan orang lain,
mondar-mandir.

15. Seorang laki-laki berusia 34 tahun, dirawat di RSJ karena mengurung diri dikamar sejak
1 bulan lalu dan kadang marah tanpa sebab. Hasil pengkajian pasien sering menyendiri,
tertawa dan bicara sendiri, afek labil, penampilan tidak rapi.
Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Pasien mampu melakukan interaksi dengan lingkungannya
b. Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri
c. Pasien mampu mengontrol perilaku marahnya
d. Pasien mampu melakukan kebersihan diri
e. Pasien mampu mengontrol halusinasinya
Kunci Jawaban : E
Pembahasan :
Dari kasus diatas tentukan terlebih dahulu masalah utamanya yaitu halusinasi karena
kondisi saat ini/here and now (sering menyendiri, tertawa dan bicara sendiri, afek labil)
adalah halusinasi sehingga tujuan mengacu kepada masalah utama (halusinasi) mampu
mengontrol halusinasinya.

Isolasi Sosial
16. Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di RSJ karena marah-marah, bicara sendiridan
menolak mandi. Hasil pengkajian kontak mata tidak ada, menyendiri dan menolak
interaksi. Pasien sudah diajarkan cara mengontrol marah, mengontrol halusinasi, cara
berkenalan dan cara merawat diri.

5
Apakah evaluasi tindakan keperawatan yang tepat pada kasus diatas?
a. Baju bersih dan rapi
b. Tanda-tanda marah berkurang
c. Mempunyai teman, kontak mata (+)
d. Pasien menunjukkan berorientasi pada realita
e. Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Pada kasus diatas tentukan dulu masalah keperawatan utama, masalah utamanya adalah
isolasi sosial karena data yang dominan: kontak mata tidak ada, hanya mengangguk dan
menggelengkan kepala saat ditanya. Untuk evaluasi adanya perubahan/berkurang dari
tanda dan gejala pasien tersebut.

17. Seorang laki-laki usia 34 tahun, dikunjungi oleh perawat puskesmas karena mengurung
diri dikamar sejak 1 bulam, menolak mandi dan suka bicara sendiri. Hasil pengkajian
kontak mata kurang, hanya mengangguk dan menggelengkan kepala saat ditanya.
Keluarga mengatakan pasien diberhentikan dari pekerjaannya.
Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Pasien mampu melakukan interaksi
b. Pasien mampu menjaga kebersihan diri
c. Pasien mampu mengontrol halusinasinya
d. Pasien tetap mampu berorientasi pada realita
e. Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Pada kasus diatas pasien dengan masalah isolasi sosial karena data saat ini/here and now
kontak mata tidak ada, hanya mengangguk dan menggelengkan kepala saat ditanya.
Sehingga tujuan tindakan keperawatan adalah pasien mampu melakukan interaksi.

Defisit Perawatan Diri


18. Seorang perempuan usia 40 tahun dirawat dirumah oleh perawat CMHN. Pasien pernah
dirawat di RSJ tetapi putus obat sejak 1 tahun. Saat pengkajian didapatkan rambut kotor,
acak-acakan, tidak disisir, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku hitam, panjang dan
kotor. Perawat menjelaskan tentang pentingnya kebersihan diri.
Apakah evaluasi kemampuan pada kasus tersebut?
a. Pasien mandi, mencuci rambut, menggosok gigi dan menggunting kuku dengan
benar
b. Pasien dapat menyediakan fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan
c. Pasien mengenal tanda kekambuhan dan rujukan
d. Pasien mengenal masalah deficit perawatan diri
e. Pasien kontrol teratur ke Puskesmas
Kunci Jawaban : D
Pembahasan :
Pada kasus diatas, tentukan dulu masalah keperawatannya, masalah keperawatan yang
muncul rejimen terapi inefektif (pernah dirawat dan putus obat), dan deficit perawatan
diri, sedangkan kondisi saat ini/here and now adalah deficit perawatan diri pengkajian
didapatkan (rambut kotor, acak-acakan, tidak disisir, gigi kotor, kulit berdaki dan bau,
kuku hitam, panjang dan kotor) sehingga tujuan perawat menjelaskan manfaat
kebersihan diri adalah agar pasien mengenal masalahnya.

Risiko Bunuh Diri


19. Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat di RSJ alasan masuk marah-marah dan
bicara sendiri. Hasil pengkajian pasien mengatakan mempunyai 4 anak dan suaminya
meninggal 1 bulan yang lalu. Hasil pengkajian pasien merasa sendiri dan mengatakn
“Tolong bilang keluarga saya untuk menjaga anak-anak saya, mungkin saya tak akan
merawat mereka lagi!”.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?

6
a. Isolasi sosial
b. Harga diri rendah
c. Risiko bunuh diri
d. Perilaku kekerasan
e. Halusinasi pendengaran
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Kasus diatas mempunyai masalah keperawatan : halusinasi, risiko perilaku kekerasan,
isolasi sosial, dan risiko bunuh diri. Masalah utama risiko bunuh diri karena pasien
sudah menyatakan data tentang kemungkinan pasien tidak bertemu keluarganya lagi
yaitu “Tolong bilang keluarga saya untuk menjaga anak-anak saya, mungkin saya tak
akan merawat mereka lagi!”.

20. Perawat melakukan home visit ke rumah anak perempuan usia 14 tahun yang melakukan
percobaan bunuh diri. Hasil pengkajian klien lebih banyak diam dan menolak ke
sekolah. Klien mengatakan malu telah gagal menjaga kehormatannya dan meminta
perawat tidak menceritakan masalahnya kepada orang tua. Keluarga bertanya tentang
kondisi anaknya kepada perawat.
Apakah prinsip etik yang harus diperhatikan oleh perawat?
a. Confidentiality
b. Beneficience
c. Otonomi
d. Veracity
e. Justice
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Confidentiality kerahasiaan (informasi tentang pasien harus dijaga dengan baik)

Waham
21. Seorang laki-laki berusia 28 tahun, dirawat di RSJ alasan marah-marah dan tidak
menolak minum obat. Hasil wawancara pasien mengatakan tidak mau bicara karena
dirinya kelompok mempunyai ilmu hitam yang bisa menyembuhkan orang. Pasien jika
diajak bicara inkoheren dan fligt of idea.
Apakah masalah keperawatan utama yang tepat pada kasus tersebut?
a. Waham
b. Harga diri rendah
c. Kerusakan komunikasi
d. Regimen terapi inefektif
e. Risiko perilaku kekerasan
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Dari kasus diatas dari hasil pengkajian saat ini/here and now adalah masalah
keperawatan waham. Waham diartikan sebagai keyakinan yang salah yang dipertakan
secara kuat/terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan. Dengan ditandai tanda
dan gejala dirinya kelompok mempunyai ilmu hitam yang bisa menyembuhkan orang.
Pasien jika diajak bicara inkoheren dan fligt of idea.

22. Seorang perempuan usia 35 tahun di rawat di RSJ dengan marah-marah. Hasil
pengkajian pasien mengatakan “Ibu saya mau meracuni saya karena dia tidak suka
dengan calon suami saya, pokoknya saya tidak mau makan makanan yang diberikan
oleh ibu saya “. Afek labil, mondar mandir dan gelisah.
Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Klien dapat meningkatkan harga dirinya
b. Klien dapat merawat diri secara mendiri
c. Klien dapat berorientasi pada realita secara bertahap
d. Klien dapat berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
e. Klien dapat menyalurkan energy marahnya secara konstruktif

7
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Pada kasus diatas pasien dengan masalah waham, waham merupakan gangguan pada
orientasi realitas, sehingga tujuannya adalah dapat berorientasi pada realitas secara
bertahap.

Anda mungkin juga menyukai