Anda di halaman 1dari 14

SOAL – SOAL UNTUK PEMBAHASAN

1. Seorang laki-laki, 35 tahun, dirawat di RSJ karena sudah 2 minggu tidak mau keluar
kamar. Saat dikaji pasien tidak mau berinteraksi dan tidak mau mengikuti kegiatan yang
dijadwalkan di ruang rawat, pasien mengatakan penyebabnya adalah takut dan trauma
bila bertemu orang banyak karena pernah dibully dan diejek sewaktu SMA. Apakah
tindakan selanjutnya yang tepat dilakukan perawat sesuai kasus tersebut?

a. Latihan berkenalan

b. Latih bersosialisasi secara bertahap

c. Latih teknik relaksasi: tarik nafas dalam

d. Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki

e. Jelaskan pentingnya berinteraksi dengan orang lain

Pembahasan:
Pada kasus di atas, diagnosa keperawatannya adalah Isolasi Sosial. Tindakan yang
dilakukan oleh perawat setelah dilakukan pengkajian adalah dengan memberikan SP1.
Review Strategi Pelaksanaan pada ISOLASI SOSIAL:

Sp 1 : Bina hubungan saling percaya, bantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial,
bantu pasien mengenal keuntungan dari berhubungan dengan orang lain dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.

Sp 2 : Ajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang pertama-


Perawat)

Sp 3: Latih pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang kedua-seorang


pasien)

Sp 4 : latih pasien terlibat dalam kegiatan kelompok seperti terapi aktifitas kelompok

2. Seorang laki-laki, umur 20 tahun, dirawat di RSJ karena merusak alat rumah tangga.
Pasien mengatakan kecewa diputuskan oleh pacarnya. Hasil pemeriksaan
menunjukkan pasien mudah tersinggung, pembicaraan kasar dan terdapat bekas luka
di jari tangannya. Apakah kemampuan yang diidentifikasi pertama pada kasus tersebut

a. Penyebab marahnya

b. Tanda-tanda marahnya
c. Perasaannya saat marah

d. Cara marah yang biasa dilakukannya

e. Akibat cara marah yang biasa dilakukannya

Pembahasan:
Pada kasus di atas, diagnosa keperawatannya adalah Resiko Perilaku Kekerasan .
Kemampuan yang diidentifikasi adalah bagaimana pasien mengungkapkan perasaan
marahnya tersebut dengan cara seperti apa.

3. Seorang laki-laki, umur 25 tahun, dirawat di RSJ, karena merusak lingkungan sejak dua
hari yang lalu. Pasien tidak berespon saat ditanya, wajah menunduk, tidak ada kontak
mata, baju tampak lusuh, tampak duduk sendiri dipojok ruangan, selalu memisahkan
diri dari orang lain. Apakah diagnosis keperawatan yang paling tepat pada kasus
tersebut?

a. Gangguan Sensori persepsi halusinasi

b. Resiko Perilaku kekerasan

c. Defisit perawatan diri

d. Harga Diri Rendah

e. Isolasi social

Pembahasan:
Pada kasus di atas, diagnosa keperawatannya adalah Harga Diri Rendah. Ciri khas
dari
pasien yang mengalami harga diri rendah adalah wajah menunduk dan tidak ada
kontak mata.

4. Seorang laki-laki, umur 30 tahun, dirawat di ruang tenang karena ngamuk dan
memecahkan barang-barang di rumah. Hasil pengkajian: bicara cepat, mudah
tersinggung. Pasien terlihat tegang dan menunjukan kecurigaan dengan tatapan mata
melirik pada orang lain saat diajak bicara. Apakah intervensi yang pertama kali
dilakukan perawat pada kasus tersebut?

a. Latih tarik nafas dalam


b. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala serta akibat perilaku kekerasan

c. Latih cara spiritual : berdoa dan sholat

d. Latih memukul kasur atau bantal

e. Latih sosial verbal

5. Seorang laki-laki, umur 30 tahun, dirawat di ruang tenang karena sering menumpat dan
mengancam keluarga dan tetangganya. Hasil pengkajian: pasien sering tidak sabaran
dan sesekali menendang kursi didepannya. Badan kotor dan bau, pandangan tajam
dan melotot, sering berkacak pinggang dan membentak temannya , pasien mengatakan
kesal karena tidak diizinkan bekerja ke luar negeri oleh bapaknya. Apakah masalah
keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

a. Resiko perilaku kekerasan

b. harga diri rendah

c. kurang perawatan diri

d. Isolasi Sosial

e. halusinasi

6. Seorang laki-laki, umur 42 tahun, dirawat di RSJ karena mengamuk dan merusak
barang-barang di rumah sejak lima hari yang lalu. Pasien mengatakan perasaan
jengkelnya sudah berkurang. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien dapat mengontrol
marahnya dengan tarik nafas dalam. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus
tersebut?

a. Membimbing cara mengendalikan marah dengan bedoa dan beribadah

b. Mengajarkan cara mengontrol marah dengan memukul bantal

c. Mencontohkan cara mengungkapkan perasaan dengan baik

d. Mengajak melakukan kegiatan sehari-hari yang disukai

e. Memasukan ke dalam jadwal harian


7. Seorang perempuan, 22 tahun, dibawa ke RSJ karena sejak 1 minggu yang lalu
berperilaku aneh, marah-marah, malas mandi, bicara inkoheren serta bicara dan
tertawa sendiri. Hasil pengkajian: pasien sudah tampak tenang, badan berbau, kuku
pasien panjang dan kotor. Pasien mengatakan malas mandi dan tidak punya gunting
kuku. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

a. Halusinasi

b. Isolasi sosial

c. Harga diri rendah

d. Defisit perawatan diri

e. Risiko perilaku kekerasan

8. Seorang perempuan, 26 tahun, datang ke poli di RS untuk pemeriksaan rutin


kandungannya. Setelah diperiksa dokter berkata bahwa bayi yang dikandungnya sudah
tidak berkembang sehingga harus dilakukan kuretase. Ketika dikaji Klien mengatakan
sudah ikhlas menerima bayi yang dikandungnya tidak berkembang. Apakah tahapan
berduka yang tepat pada kasus tersebut?

a. Denial

b. Anger

c. Bergaining

d. Depression

e. Acceptance

9. Seorang perempuan, 41 tahun, datang ke RSJ karena sudah 3 bulan mengurung diri.
Hasil pengkajian pasien masih tidak mau bersosialisasi, kontak mata tidak adekuat dan
afek tumpul. Keluarga mengatakan pasien baru cerai dengan suaminya. Keluarga juga
mengatakan pasien pernah menjadi korban KDRT dan pernah menjadi korban bully
ketika sekolah menengah. Apakah gejala mayor pada kasus tersebut?
a. Afek tumpul

b. Tidak bersosialisasi

c. Menjadi korban bully

d. Mengalami perceraian

e. Menjadi korban KDRT

10. Seorang perempuan, umur 20 tahun, P1A0 post partum hari ke-2, dirawat di Rumah
Sakit, mengeluh payudara bengkak disertai dengan nyeri sehingga belum mau
menyusui bayinya lagi. Hasil pemeriksaan, TD 100/70 mmhg, frekuensi Nadi:
88x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, suhu 360c, pada saat dipalpasi terdapat
pengeluaran ASI, payudara teraba penuh dan tegang, TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik. Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat pada kasus
tersebut?

a. melakukan pijat oksitosin

b. melakukan kompres hangat

c. menyusui sesering mungkin

d. mengajarkan teknik relaksasi

e. melakukan perawatan payudara

11. Seorang perempuan, umur 21 tahun, G1P0A0 hamil 25 minggu, dating ke Poliklinik
untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pemeriksaan, TD: 120/80 mmhg, frekuensi
nadi 86x/menit, frekuensi napas 17x/menit, S: 36,70 C, TFU 22 cm, DJJ 140x/menit.
Berapakah taksiran berat badan janin pada kasus tersebut?

a. 2840 gram

b. 2845 gram

c. 2847 gram

d. 2848 gram

e. 2850 gram
Rumus Johnson Toshack : (TFU-11/12/13) x 155
Rumus Niswander: TFU-13 : 3 X 453,6
Risanto = 127,6 x TFU – 931,5
Formula Dare : TFU x Lingkar Perut

12. Seorang perempuan, umur 22 tahun, P1A0 post partum SC hari ketiga, mengeluh ASI
belum keluar dan nyeri pada payudara. Hasil pemeriksaan, payudara tampak tegang
dan keras, putting susu tampak lecet, pasien tampak kesakitan saat menyusui
bayinya, perlekatan menyusui kurang tepat, skala nyeri

Apakah intervensi keperawatan yang paling tepat pada kasus tersebut?

a. Lakukan pijat oxitosin.

b. Berikan kompres hangat.

c. Hentikan pemberian ASI.

d. Ajarkan perawatan putting.

e. Edukasi perawatan payudara.

13. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0 P2A0 pasca melahirkan 8 jam yang lalu,
dirawat di ruang nifas, mengeluh nyeri luka episiotomy. Hasil pemeriksaan, TD. 110/70
mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, suhu 37,0 0c, skala
nyeri 6 (0-10), TFU sejajar pusat, kontraksi uterus keras, terdapat luka episiotomy,
tidak terdapat tanda-tanda REEDA, lochea berwarna merah. Berapakah perkiraan
tinggi fundus uteri pada kasus tersebut?

a. pertengahan pusat dan simfisis

b. 1 jari Dibawah umbilikus

c. 2 jari dibawah pusat

d. 3 jari dibawah pusat

e. tidak teraba

14. Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0 hamil 37 minggu, berada di ruang VK
dengan keluhan sudah mengalami mulas-mulas sejak 3 jam yang lalu. Hasil
pemeriksaan, TD 110/70 mmhg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 20 x/menit,
suhu 360 C. Hasil pemeriksaan dalam terdapat pembukaan servik 3 cm, terdapat
pengeluaran lendir bercampur darah. Apakah tindakan keperawatan yang tepat
sebelum melakukan pemeriksaan dalam pada kasus tersebut?

a. mengobservasi DJJ

b. membimbing nafas dalam

c. menganjurkan miring kiri

d. melakukan vulva hygiene

e. memeriksa kontraksi uterus

15. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu, datang ke IGD,
dengan keluhan terdapat pengeluaran cairan dari jalan lahir berwarna putih keruh sejak 2
jam yang lalu. Pasien mengatakan merasa ingin mengejan dan his datang 2 - 3 menit
sekali. Hasil pemeriksaan, TD. 130/80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas
20 x/menit, suhu 36,8 0C, pembukaan servik sudah lengkap, kepala janin tampak didepan
vulva. Apakah status intrapartu pada kasus tersebut?

a. Inpartu kala I fase laten

b. Inpartu kala I fase aktif

c. Inpartu kala II

d. Inpartu kala III

e. Inpartu kala IV

16. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0 hamil 30 minggu, datang ke poliklinik
untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya. Perawat selanjutnya melakukan
pemeriksaan leopold didapatkan presentasi bokong, punggung di sebelah kanan, DJJ
130 x/menit. Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan pada kasus tersebut?

a. menentukan presentasi janin

b. mendengarkan denyut jantung janin

c. mempalpasi abdomen sisi kiri dan kanan ibu


d. memeriksa presentasi janin sudah masuk ke PAP atau belum

e. menentukan seberapa jauh bagian bawah janin sudah masuk PAP

17. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P1A0 pasca melahirkan bayinya secara spontan
15 menit yang lalu, berada di Rumah Bersalin. Hasil pemeriksaan pada bayi, keadaan
bayinya menangis kuat, kemerahan pada kulit dan tonus ototnya baik. Hasil
pemeriksaan pada ibu, kondisi plasenta belum lahir, TFU setinggi pusat, sudah
terdapat tanda- tanda pelepasan plasenta. Apakah status intrapartu pada kasus
tersebut?

a. Post partum

b. Inpartu kala I

c. Inpartu kala II

d. Inpartu kala III

e. Inpartu fase aktif

18. Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0 hamil 36 minggu, datang ke IGD diantar
oleh keluarga. Pasien mengeluh perut terasa mulas-mulas sejak 1 jam lalu. Hasil
pemeriksaan, TD. 110/70 mmHg, frekuensi nadi 84x/menit, frekuensi napas 20
x/menit, S: 36,7ºC,, TFU 36 cm, puki, presentasi kepala, DJJ (+) 140x/menit, VT 3cm,
sudah terdapat pengeluaran cairan ketuban, penurunan kepala 3/5, kandung kemih
penuh. Manakah intervensi keperawatan paling tepat pada kasus tersebut?

a. Ajarkan teknik relaksasi.

b. Anjurkan ibu untuk tidur miring kiri.

c. Anjurkan ibu untuk memilih posisi bersalin.

d. Lakukan laevement untuk mempercepat pembukaan servik.

e. Anjurkan ibu untuk BAK ke kamar mandi, dan mobilisasi

19. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G3P2A0 hamil 30 minggu, datang ke poli
kebidanan untuk memeriksakan kehamilannya. Perawat melakukan pemeriksaan
leopold untuk mengetahui keadaan janin. Setelah melakukan informed consent,
selanjutnya perawat mempalpasi bagian fundus uteri dan didapatkan hasil teraba
bokong dengan TFU berada di pertengahan antara umbilikus dengan Prosesus
Xifoideus, punggung janin di sebelah kiri abdomen ibu, presentasi terbawah janin yaitu
kepala. Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan pada kasus tersebut?

a. mengukur tinggi fundus dengan MC Donal

b. menentukan apakah janin sudah masuk PAP

c. mempalpasi presentasi terbawah janin

d. memeriksa Denyut Jantung Janin

e. menghitung usia kehamilan

20. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0 pasca melahirkan 6 jam yang lalu,
dirawat di ruang nifas, mengeluh nyeri pada luka episiotomi. Hasil pemeriksaan, TD.
110/70 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit,frekuensi napas 18 x/menit, suhu 37,0 0c,
skala nyeri 6 (0-10), TFU sejajar pusat, kontraksi uterus keras, terdapat luka
episiotomy, tidak terdapat tanda-tanda REEDA. Apakah intervensi keperawatan utama
pada kasus tersebut?

a. Anjurkan untuk berkemih secara teratur.

b. Bimbing melakukan tehnik relaksasi.

c. Kolaborasi pemberian analgesik.

d. Berikan selimut hangat.

e. Kaji tingkat nyeri


21. Seorang perempuan, umur 32 tahun, P3A0, datang ke RSIA untuk konsultasi tentang
KB. Pasien telah memiliki 3 orang anak, Riwayat kontrasepsi sebelumnya
menggunakan alat kontrasepsi pil, suntik dan kondom. Pasien mengatakan takut
untuk menggunakan kontrasepsi jenis lainnya. Apakah masalah keperawatan utama
pada pasien tersebut?

a. cemas

b. kurang pengetahuan

c. gangguan pola seksual

d. gangguan rasa nyaman

e. rencana pemasangan IUD

22. Seorang peurempuan, umur 20 tahun, G3P1A1 datang ke Poliklinik untuk


memeriksakan kehamilannya. Hasil pemeriksaan, TD: 110/70 mmhg, frekuensi nadi
80x/menit, frekuensi napas 16x/menit, S: 36,70 C, TFU 26 cm, DJJ 130x/menit.
Berapakah usia kehamilan pada kasus tersebut?

a. 29 minggu

b. 30 minggu

c. 31 minggu

d. 32 minggu

e. 33 minggu

23. Perawat melakukan kunjungan pada keluarga, mendapatkan seorang anak


perempuan, umur 7 tahun, dengan keluhan lemah sejak 1 bulan yang lalu. Keluarga
mengatakan klien mengalami mual muntah dan kadang sesak napas. Hasil
Pemeriksaan: frekuensi napas 30 x/menit. Apakah masalah keperawatan prioritas
pada kasus tersebut?

a. Intoleransi aktivitas

b. Defisit perawatan diri

c. Kurang pengetahuan tentang penyakit


d. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer

e. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

24. Perawat melakukan kunjungan pada keluarga, mendapatkan seorang laki-laki, umur
38 tahun, yang mengeluh sesak dan pusing sejak 1 minggu yang lalu. Hasil
pemeriksaan menunjukan frekuensi napas 30 x/mnt, terlihat penggunaan otot
tambahan pernapasan, klien tampak batuk dan mengeluarkan dahak dengan jumlah
banyak. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

a. Penurunan curah jantung

b. Bersihan jalan nafas tidak efektif

c. Gangguan pertukaran gas

d. Gangguan perfusi jaringan perifer

e. Pola napas tidak efektif

25. Perawat melakukan kunjungan pada keluarga, mendapatkan seorang laki-laki, umur
59 tahun, mengalami kelumpuhan tangan dan kaki kanan akibat stroke sejak 1 tahun
yang lalu. Hasil pemeriksaan menunjukan klien tampak terbaring di tempat tidur, TD
160/100 mmHg. keluarga mengatakan sudah tidak sanggup merawat klien karena
lamanya klien sakit, keluarga merasa terbebani dengan kebutuhan klien. Apakah
masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

a. Ketidakefektifan manajemen kesehatan di keluarga

b. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga

c. Kurang efektifnya koping keluarga

d. Resiko ketegangan pada keluarga

e. Perilaku kesehatan beresiko.

26. Perawat melakukan kunjungan pada keluarga, mendapatkan seorang laki-laki, umur
53 tahun dengan keluhan sakit kepala disertai nyeri di tengkuk dan mata berkunang-
kunang. klien mengatakan 3 tahun yang lalu orang tuanya meninggal akibat stroke.
Perawat sedang melakukan pemeriksaan tekanan darah. Perawat telah memompa
manset hingga arteri radialis tidak teraba. Apakah langkah selanjutnya yang dilakukan
oleh perawat pada kasus tersebut?

a. Menambahkan pemompaan 20 - 30 MmHg

b. Mengunci katup balon manset

c. Membuka kunci katup manset dengan perlahan - lahan

d. Mengempiskan manset secara cepat

e. Mendengarkan bunyi denyutan pertama dan terakhir

27. Perawat melakukan kunjungan pada keluarga, mendapatkan seorang laki-laki, umur
54 tahun, klien mengeluh lemas, pusing, sering merasa haus dan kencing pada
malam hari. Hasil pemeriksaan GDS di rumah sakit 1 minggu yang lalu 280 gr/dl, TD
130/90 mmHg, nadi 88 x/menit. Klien bertanya kepada perawat apa yang terjadi pada
dirinya. Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

a. Berikan penyuluhan kepada keluarga tentang risiko timbulnya DM

b. Diskusikan dengan keluarga tentang kondisi keluarga yang sakit

c. Diskusikan dengan keluarga tentang adanya masalah hipertensi

d. Ajarkan cara perawatan untuk mengatasi DM kepada keluarga

e. Berikan penyuluhan tentang pengertian dan penyebab DM

28. Perawat melakukan kunjungan rumah, mendapatkan seorang perempuan, umur 54


tahun, didiagnosis hipertensi sejak 3 tahun yang lalu. Klien mengatakan tidak
merasakan keluhan pada saat ini. Hasil pemeriksaan menijukan TD 170/90 mmHg,
klien masih sering mengkonsumsi makanan asin dan makanan berminyak. Keluarga
mengatakan jarang membawa klien memeriksakan ke Puskesmas karena
menganggap klien baik-baik saja. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut ?

a. Kurang pengetahuan.

b. Perilaku Kesehatan cenderung beresiko.

c. Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif.


d. Ketidakefektifan manajamen Kesehatan.

e. Ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan.

29. Perawat melakukan pengkajian pada keluarga, didapatkan seorang laki-laki, umur 32
tahun, dengan keluhan batuk berdahak sudah 2 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan
menunjukan klien mengatakan setiap malam berkeringat, tampak batuk dengan
mengeluarkan banyak dahak, BB klien turun lebih dari 2 kg dalam 2 minggu terakhir
dan nafsu makan berkurang. Apakah Tindakan keperawatan yang tepat pada kasus
tersebut?

a. Memberikan gizi yang sesuai bagi klien

b. menganjurkan untuk banyak istirahat.

c. Menganjurkan untuk pemeriksaan dahak.

d. Menganjurkan terapi herbal

e. Melatih batuk efektif.

30. Seorang perawat melakukan kunjungan pada keluarga, mendapatkan seorang laki-laki,
umur 55 tahun, mengalami kelumpuhan pada kaki dan tangan kanan, bicara tidak
jelas, klien berbaring di atas tempat tidur. Kondisi klien tersebut setelah mengalami
serangan stroke 1 tahun yang lalu. Apakah masalah keperawanan prioritas pada
kasus tersebut?

a. Intoleransi aktivitas

b. Hambatan mobilitas fisik

c. Koping keluarga tidak efektif

d. Resiko cedera

e. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif


31. Seorang perawat melakukan kunjungan pada keluarga, mendapatkan seorang anak
laki-laki, umur 7 tahun, dengan batuk sejak 2 minggu yang lalu. Keluarga mengatakan
nafsu makan klien menurun. Hasil pemeriksaan menunjukan frekuensi napas 32
x/menit, suhu 380C dan berkeringat malam hari, klien hanya diberikan obat warung da
belum dibawa berobat kep pelayanan kesehatan. Apakah intervensi keperawatan
prioritas pada kasus tersebut?.

a. Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien

b. Anjurkan keluarga untuk membawa yang sakit untuk berobat

c. Identifikasi kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan

d. Berikan informasi tentang pentingnya perawatan klien

e. Modifiksai perilaku keluarga

32. Seorang perawat melakukan kunjungan rumah, mendapati seorang laki-laki, umur 54
tahun, didiagnosis TB Paru sejak 1 bulan yang lalu, dengan keluhan batuk dan sesak.
Klien mengatakan dirinya malu dengan kondisinya dan tidak mau dilakukan
pemeriksaan oleh perawat. Apakah prinsip etik yang dikaji pada kasus tersebut?

a. Justice

b. Veracity

c. Autonomy

d. Beneficence

e. Non- Maleficence

Anda mungkin juga menyukai