Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH

A. Identitas Klien
Nama : Tn. N
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : laki-laki
No RM : 275211
Masuk RS : 07 November 2013
Alamat : Kp. Lebak Pari RT 002/002 Ds. Muarajaya kec. Caringin kab. Bogor

B. Tujuan Kunjungan Rumah
1. Tujuan Umum
Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ketika
dirumah dan dapat menjadi sistem pendukung yang efektif.
2. Tujuan Khusus
a) Memberikan informasi kepada keluarga mengenai kondisi klien saat ini di RSMM
Bogor.
b) Memvalidasi data dan melengkapi data yang didapat dari klien dan data dari rekam
medis mengenai: alasan klien masuk RS, faktor predisposisi dan presipitasi,
genogram, persepsi keluarga terhadap masalah yang ada pada klien.
c) Implementasi keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan terkait dengan klien
dan lima tugas perkembangan keluarga.
1) Keluarga mampu mengenal masalah yang dapat menyebabkan klien mengalami
gangguan jiwa (risiko perilaku kekerasan & risiko halusinasi pendengaran).
2) Keluarga mampu mengambil keputusan dalam melakukan perawatan terhadap
klien.
3) Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap klien ketika di rumah.
4) Keluarga mampu mengidentifikasi support sistem yang ada di keluarga.
5) Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di
masyarakat.
d) Melakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah yang ada pada klien.
e) Memotivasi keluarga untuk melanjutkan pengobatan dan perawatan ketika klien
pulang dari rumah sakit.
f) Mengkaji keadaan rumah dan sekitar.

C. Resume kasus
Klien Tn N (23 tahun) masuk RS tanggal 07 November 2013. Klien mengatakan masuk
rumah sakit karena dirumah mengamuk dan marah-marah selama tiga hari. Klien
mengatakan dikurung dikamarnya selama satu minggu dan tidak diperbolehkan keluar
kamar. Klien mengatakan mendengar bisikan yang menyuruhnya memecahkan kaca dan
TV. Saat ini klien diruang Yudhistira dan kondisi klien saat ini klien di isolasikan karena
bertengkar dengan pasien lain. Klien mengatakan kesal sama pasien Tn. I karena tidak
dikasih rokok. Klien mengatakan mendengar bisikan yang menyuruhnya memukul Tn. I.
Klien tampak tegang, bicara dengan nada keras, mata memerah.
D. Diagnosa keperawatan: risiko perilaku kekerasan
E. SP keluarga klien dengan RPK dan GPS: halusinasi pendengaran
- SP keluarga klien dengan RPK
SP 1: Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang cara merawat klien perilaku
kekerasan di rumah.
Tindakan keperawatan:
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
2. Menjelaskan pengertian PK, tanda dan gejala, serta proses terjadinya PK.
3. Menjelaskan cara merawat pasien dengan PK
4. Melatih satu cara merawat pasien PK dengan melakukan kegiatan fisik: napas dalam
dan pukul bantal
5. Menganjurkan membantu klien sesuai jadwal
SP 2: Melatih keluarga melakukan cara-cara mengontrol kemarahan: obat
Tindakan keperawatan:
1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam merawat pasien melakukan cara fisik
2. Menjelaskan 5 benar cara pemberian obat
3. Melatih cara memberikan minum obat
4. Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal
SP 3 keluarga: Melatih keluarga melakukan cara-cara mengontrol kemarahan: verbal dan
spiritual
Tindakan keperawatan:
1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien dalam melakukan cara fisik dan
minum obat
2. Melatih cara membimbing: cara bicara yang baik/ verbal
3. Melatih cara membimbing: kegiatan spiritual
4. Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal kegiatan
SP 4 keluarga: Memberikan penyuluhan keluarga mengenali tanda kambuh
Tindakan keperawatan:
1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam merawat pasien dengan cara fisik, obat, verbal,
dan spiritual.
2. Menjelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
3. Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal

- SP keluarga klien dengan GPS: halusinasi pendengaran
SP 1 keluarga: Pendidikan Kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang
dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi dan cara-cara merawat pasien halusinasi.
Tindakan keperawatan:
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi yang dialami pasien beserta proses
terjadinya.
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi.
4. Melatih cara merawat halusinasi: hardik
5. Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
SP 2 Keluarga: Melatih keluarga praktek merawat pasien dengan cara minum obat
Tindakan keperawatan
1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien menghardik, beri
pujian
2. menjelaskan 6 cara memberikan obat
3. Melatih cara memberikan minum obat
4. Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian


SP 3 Keluarga : Melatih keluarga praktek merawat pasien dengan cara bercakap-cakap
Tindakan keperawatan:
1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien menghardik dan
minum obat, memberi pujian
2. Menjelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol
halusianasi
3. Melatih dan sediakan waktu bercakap-cakap dengan pasien terutama saat halusinasi
4. Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
SP 4 Keluarga : Memberikan penyuluhan keluarga mengenali tanda kambuh
Tindakan keperaawatan:
1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien menghardik, minum
obat, dan bercakap-cakap, memberi pujian
2. Menjelaskan follow up ke RSJ, tanda kambuh atau rujukan
3. Menganjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

F. Proses pelaksanaan tindakan
ORIENTASI
Assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya Hamidatu Ulfiyah, saya biasa dipanggil
Ulfi dan ini teman saya Humaira, kami mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang sedang
praktik di RS H Marzoeki Mahdi dan kebetulan kami yang merawat Nana. Nama Ibu dan
Bapak siapa, senangnya dipanggil apa?
Nah Ibu Bapak, sesuai kontrak yang sudah kita sepakati lewat telpon kemarin
bahwasannya hari ini saya berkunjung kerumah ibu untuk berbincang-bincang mengenai
pengalaman ibu dan bapak dalam merawat N. Mungkin sekitar 40 menit ya kita
berbincang-bincang....
KERJA
Nah dalam merawat N, apa masalah yang Ibu dan Bapak hadapi? Baik, lalu apa yang
Ibu dan Bapak lakukan? Baik Bu, disini saya akan coba jelaskan tentang marah N dan
hal-hal yang perlu diperhatikan.
Bu Pak sebelumnya kita harus mengenal apa itu marah, marah adalah suatu perasaan
yang wajar tapi bisa tidak disalurkan dengan benar akan membahayakan dirinya sendiri,
orang lain dan lingkungan.
Yang menyebabkan marah dan ngamuk seseorang adalah misal kalau dia merasa
keinginan tidak terpenuhi, merasa direndahkan. Kalau N apa penyebabnya Bu?
Bagus..., nah kalau nanti N sudah pulang, dan terlihat wajah N tampak tegang dan
merah, lalu kelihatan gelisah, itu artinya N sedang marah, dan biasanya setelah itu ia
akan melampiaskannya dengan membanting-banting perabot rumah tangga atau memukul
atau bicara kasar? Kalau N apa terjadi? Lalu apa yang biasa dia lakukan?
Bila hal tersebut terjadi sebaiknya ibu dan bapak tetap tenang, bicara lembut tapi tegas,
jangan lupa jaga jarak dan jauhkan benda-benda tajam dari sekitar N seperti gelas,
pisau. Jauhkan juga anak-anak kecil dari N.
Bila N masih marah dan ngamuk segera bawa ke puskesmas atau RSJ setelah
sebelumnya diikat dulu (ajarkan caranya pada keluarga). Jangan lupa minta bantuan
orang lain saat mengikat / ya bu, lakukan dengan tidak menyakiti N dan dijelaskan alasan
mengikat yaitu agar N tidak mencedari diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Nah bu, ibu sudah lihat kan apa yang saya ajarkan kepada bapak bila tanda-tanda
kemarahan itu muncul. Ibu dan bapak bisa bantu N dengan cara mengingatkan jadual
latihan cara mengontrol marah yang sudah dibuat yaitu secara fisik, verbal, spiritual dan
obat teratur.
Kalau N bisa melakukan latihannya dengan baik jangan lupa dipuji ya bu.
Nah sekarang saya akan mengajarkan ke bapak dan ibu mengenai cara mengontrol
marah N, sehingga jika nanti N sudah pulang, dan muncul marahnya maka bapak dan ibu
bisa membantu mengingatkannya. caranya seperti ini bu, pak (mempraktikkan cara
fisik)
Selanjutnya adalah cara minum obat, Nah untuk obat yang N minum ada 3 macam yaitu:
Risperidone, Trihexyperidone, dan Clozapin. Untuk obat harus diminum terus, jangan
sampai putus. Karena kalau putus nanti bisa kambuh lagi gejala-gejala marahnya dan
bisa kembali dirawat lagi.
Cara yang selanjutnya adalah bicara yang baik bila sedang marah. Ada tiga caranya pak,
coba praktekkan langsung kepada ibu cara bicara ini:
6. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar, misalnya: Bu, Saya perlu uang untuk beli rokok!
Coba bapak praktekkan. Bagus pak.
7. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin
melakukannya, katakan: Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada
kerjaan. Coba bapak praktekkan. Bagus pak
8. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal
bapak dapat mengatakan: Saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu. Coba
praktekkan. Bagus
Cara berikutnya adalah kalau bapak sedang marah apa yang harus dilakukan?
Baik sekali, bapak coba langsung duduk dan tarik napas dalam. Jika tidak reda juga
marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian
sholat.
apa bapak pernah mendengar keponakan bapak komat kamit?Ya, gejala yang dialami
oleh keponakan Bapak/Ibu itu dinamakan halusinasi, yaitu mendengar atau melihat
sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya.
Tanda-tandanya bicara dan tertawa sendiri,atau marah-marah tanpa sebab
Jadi kalau keponakan Bapak/Ibu mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara
itu tidak ada.
Kalau Keponakan Bapak/Ibu mengatakan melihat bayangan-bayangan atau mendengar
suara-suara, sebenarnya bayangan itu tidak ada.
Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara. Ada beberapa
cara untuk membantu TN. Npak/bu agar bisa mengendalikan halusinasi. Cara-cara
tersebut antara lain: Pertama, dihadapan Tn, N, jangan membantah halusinasi atau
menyokongnya pak/bu. Katakan saja Bapak/Ibu percaya bahwa anak tersebut memang
mendengar suara atau melihat bayangan, tetapi Bapak/Ibu sendiri tidak mendengar atau
melihatnya.
Kedua, jangan biarkan Tn. N melamun dan sendiri pak/bu, karena kalau melamun
halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-cakap dengannya. Buat
kegiatan keluarga seperti makan bersama, sholat bersama-sama. Menganai kegiatan,
saya telah melatih keponakan Bapak/Ibu untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari.
Tolong Bapak/Ibu pantau pelaksanaannya, dan berikan pujian jika dia dapat melakukan!
Ketiga, bantu keponakan Bapak/Ibu minum obat secara teratur. Jangan menghentikan
obat tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatih Tn. N untuk
minum obat secara teratur. Jadi bapak/Ibu dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada 3
macam, namanya Risperidon gunanya untuk menghilangkan suara-suara atau bayangan..
Yang trihexiperidon gunanya membuat rileks. Yangke 3 clozapin. Semuanya diminum 2 X
sehari pada saat pagi, dan malam pak/bu, Obat perlu selalu diminum untuk mencegah
kekambuhan
Terakhir, bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi keponakan
Bapak/Ibu dengan cara menepuk punggungnya. Kemudian suruhlah keponakan Bapak/Ibu
menghardik suara tersebut. Tn. A sudah saya ajarkan cara menghardik halusinasi.
Sekarang coba Bapak/Ibu praktikkan cara yang barusan saya ajarkan/praktikkan
Bagus Pak/Bu dapat melakukannyaN nanti kalau sedang dengar suara-suara bicara
atau tersenyum-senyum sendiri, maka mereka akan mengingatkan seperti ini Sekarang,
coba Bapak/Ibu peragakan cara memutus halusinasi yang sedang N alami seperti yang
sudah kita pelajari sebelumnya. Tepuk punggung N lalu suruh N mengusir suara dengan
menutup telinga dan menghardik suara tersebut (mengobservasi apa yang dilakukan
keluarga terhadap pasien) Bagus sekali!Bagaimana N? Senang dibantu Bapak/Ibu? Nah
Bapak/Ibu ingin melihat jadwal harian N. (Pasien memperlihatkan dan dorong orang tua
memberikan pujian) Baiklah, sekarang saya dan paman/bibi D ke ruang perawat dulu
Ini jadwal kegiatan N selama di rumah sakit. Jadwal ini dapat dilanjutkan di rumah.
Coba Bapak/Ibu lihat apakah mungkin dilakukan di rumah. Siapa yang kira-kira akan
memotivasi dan mengingatkan?Pak/Bu jadwal yang telah dibuat selama N di rumah
sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas maupun jadwal minum obatnya
Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh
keponakan ibu dan bapak selama di rumah. Misalnya kalau N terus menerus mendengar
suara-suara yang mengganggu dan tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum
obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera
hubungi s kesehatan di Puskesmas terdekat dari rumah Bapak/Ibu. Selanjutnya mereka
yang akan membantu memantau perkembangan N selama di rumah

TERMINASI
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara merawat N?
Coba ibu sebutkan lagi cara merawat bapak
Setelah ini coba ibu ingatkan jadual yang telah dibuat untuk bapak ya bu
Tempatnya disini saja lagi ya bu?

Anda mungkin juga menyukai