SP 2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap – cakap dengan
orang lain
3. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
SP 3
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan
3. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
SP 4
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3. Mengajurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
b. Keluarga
SP 1
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, jenis halusinasi yang dialami
klien berserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara- cara merawat klien halusinasi pendengaran
SP 2
1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan halusinasi
2. Melatih keluarga mempraktekkan langsung cara merawat klien dengan halusinasi
SP 3
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat.
2. Menjelaskan tindak lanjut klien setelah pulang
2. Fase Kerja
“Apakah Mbak mengetahui tentang keadaan yang dialami oleh Nn.”L”?
Baiklah Mbak, saya akan menjelaskan dan menceritakan tentang kondisi atau
keadaan terakhir yang dialami Nn.”L”. Saat ini Nn.”L” masih mendengar suara-
suara bisikan seperti orang ngajak ngobrol dan kadang suara laki-laki mengejek.
Saya sudah menjelaskan kondisi Nn.”L” dan mengajarkan cara mengontrol
halusinasinya yaitu dengan cara menghardik, bercakap – cakap dengan orang lain,
melakukan kegiatan, dan yang terakhir minum obat secara benar dan teratur. Namun
Nn.”L” kurang kooperatif dan masih dalam tahap pengobatan, maka dari itu
membutuhkan dukungan yang kuat oleh keluarga dan lingkungannya.”
”Baiklah Mbak, sebelum kita berdiskusi, saya akan menjelaskan sedikit
tentang halusinasi pendengaran. Apa sebelumnya Mbak pernah mendengar istilah
tersebut? atau apa yang Mbak ketahui tentang halusinasi pendengaran?”
“Yang pertama saya akan menjelaskan apa itu halusinasi. Halusinasi
pendengaran adalah persepsi yang salah dari indra pendengaran, tanpa sumber
rangsangan eksternal, seolah-olah mendengar suara manusia, hewan, suara mesin
yang tidak ada hubungannya dengan stimulus yang nyata.”
“Halusinasi di sebabkan oleh secara umum klien dengan gangguan
halusinasi timbul gangguan setelah adanya hubungan yang bermusuhan, trauma,
tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna, ekonomi, putus asa dan tidak berdaya..
Tanda dan Gejalanya seperti bicara, senyum, tertawa dan marah sendiri, tidak bisa
membedakan nyata dan tidak nyata, menarik diri dan menghindar dari orang lain.
Cara untuk mencegah timbulnya halusinasi yaitu dengan menganjurkan klien untuk
mengungkapkan suara-suara yang Ibu dengar, mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain, melakukan kegitan dan minum obat
secara benar dan teratur . Cara perawatan pasien halusinasi dirumah yaitu jangan
biarkan pasien melamun sendiri, ajak kumpul bersama keluarga, ajak komunikasi,
awasi penggunaan obat-obatannya, buatkan jadwal kegiatan sehari-hari, jika muncul
halusinasi putus halusinasinya dengan dengan menepuk pundaknya dan katakan
“sedang berbicara dengan siapa?” dan alihkan dengan mengajak ngobrol atau
melakukan sesuatu.
“Nah sekarang saya akan menjelaskan nama obat dan kegunaannya. Yang
pertama obat yang warna orange (CPZ) 2x50 minumnya sehari 2x, tiap kali minum
setengah tablet, minumnya siang jam 12.00 dan malam jam 21.00 sesudah makan,
ini gunanya untuk menghilangkan suara-suara, yang warna putih Trifluoperazine
Hydrochloride 2x1 minumnya sama sehari 2x siang jam 12.00 dan malam jam 21.00
sesudah makan, gunanya untuk rileks dan tidak kaku, sedangkan yang ini adalah
Alprazolam minumnya sehari 1x malam sebelum tidur, gunanya membantu agar
bisa tidur. Yang terakhir nama obatnya ini lorazepam diminum sehari 1x malam
sebelum tidur, fungsinya agar pikiran tenang.”
3. Fase Terminasi (evaluasi, tindak lanjut dan kontrak yang akan datang)
a. Evaluasi Subjektif
”Bagaimana perasaan Mbak setelah kita mengobrol dan berdiskusi tadi ?”
b. Evaluasi Objektif
”Apakah Mbak dapat menyebutkan lagi pengertian, penyebab, tanda gejala
dan cara merawat pasien dengan halusinasi pendengaran? Iya bagus betul
sekali.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“ Saya harap, Mbak terus memberikan motivasi pada Nn.”L” untuk minum
obat secara teratur dan kontrol sebelum obat habis.”
d. Kontrak yang akan datang
Topik : “Baiklah Mbak pertemuan kita cukup sampai di sini, lain waktu
saya akan datang lagi untuk mempraktekkan secara langsung cara
merawat keluarga dengan halusinasi dan cara memutus halusinasi.:
Waktu : “Waktunya kira-kira kapan Mbak? Begini saja, nanti Mbak akan
saya hubungi bila saya akan berkunjung ke rumah.”
Tempat :“Tempatnya dimana Mbak? Baiklah, disini saja seperti biasanya di
ruangan Nn.”L”.”
SPTK 2 Keluarga
1. Fase Orientasi
a. Salam
“Assalamualaikum....Bagaimana kabarnya Mbak hari ini?”
b. Evaluasi Validasi
“Apakah mbak masih ingat bagaimana cara merawat pasien halusinasi
pendengaran dirumah dan cara memutus halusinasi? Bagus!”
c. Kontrak (Topik, Waktu, Tempat dan Tujuan)
Topik : ”Sesuai dengan perjanjian kita pada pertemuan sebelumnya, hari ini
saya akan mempraktekkan secara langsung cara merawat keluarga
dengan halusinasi dan cara memutus halusinasi.”
Waktu : “Mbak kita akan berdiskusi sekitar 20 menit
Tempat : “Mbak dimana kira-kira kita akan berdiskusi? Baik, di ruangan
Nn.”L” saja.”
Tujuan : Keluarga mampu merawat keluarga di rumah dengan halusinasi
2. Fase Kerja
“Seperti yang saya sampaikan kemarin Cara perawatan pasien halusinasi
dirumah yaitu jangan biarkan pasien melamun sendiri, ajak kumpul bersama
keluarga, ajak komunikasi, awasi penggunaan obat-obatannya, buatkan jadwal
kegiatan sehari-hari, jika muncul halusinasi putus halusinasinya dengan dengan
menepuk pundaknya dan katakan “sedang berbicara dengan siapa?” dan suruh
menghardik suara tersebut lalu alihkan dengan mengajak ngobrol atau melakukan
sesuatu.”
“Nah sekarang saya akan mempraktekkan secara langsung bagaimana cara
memutus halusinasi. Bila mbak sedang melihat Nn.”L” sedang sedang ngomong,
senyum-senyum, tertawa atau marah-marah sendiri segera hampiri dan tepuk
pundaknya sambul berkata “Mbak, Sedang bicara sama siapa? dan suruh usir suara
tersebut dengan cara “saya tidak mau dengar! Pergi!” lalu alihkan dengan mengajak
ngobrol atau melakukan sesuatu. Coba dilakukan! Bagus!”
3. Fase Terminasi (evaluasi, tindak lanjut dan kontrak yang akan datang)
a. Evaluasi Subjektif
”Bagaimana perasaan Mbak setelah mempraktekkan cara memutus halusinasi
tadi ?”
b. Evaluasi Objektif
”Apakah Mbak dapat mengulangi cara memutus halusinasi pada Nn.”L”? Ya
betul, bagus sekali Mbak.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“ Saya harap, Mbak terus memberikan motivasi pada Nn.”L” untuk minum
obat secara teratur dan kontrol sebelum obat habis.”
d. Kontrak yang akan datang
Topik : “Baiklah Mbak pertemuan kita cukup sampai di sini, lain waktu
saya akan datang lagi untuk membuatkan jadwal kegiatan sehari-
hari untuk Nn.”L”.
Waktu : “Waktunya kira-kira kapan Mbak? Begini saja, nanti Mbak akan
saya hubungi bila saya akan berkunjung ke rumah.”
Tempat :“Tempatnya dimana Mbak? Baiklah, disini saja seperti biasanya di
ruangan Nn.”L”.”
SPTK 3 Keluarga
1. Fase Orientasi
a. Salam
“Assalamualaikum....Bagaimana kabarnya Mbak hari ini?”
b. Evaluasi Validasi
“Apakah mbak sudah berhasil menerapkan cara memutus halusinasi?apakah
berhasil? Bagus!”
c. Kontrak (Topik, Waktu, Tempat dan Tujuan)
Topik : ”Sesuai dengan perjanjian kita pada pertemuan sebelumnya, hari ini
saya akan membanu membuatkan jadwal kegiatan harian Nn.”L”.”
Waktu : “Mbak kita akan berdiskusi sekitar 20 menit
Tempat : “Mbak dimana kira-kira kita akan berdiskusi? Baik, di ruangan
Nn.”L” saja.”
Tujuan : Keluarga mampu merawat keluarga di rumah dengan halusinasi
2. Fase Kerja
“Seperti yang saya sampaikan kemarin Cara perawatan pasien halusinasi
dirumah yaitu jangan biarkan pasien melamun sendiri, ajak kumpul bersama
keluarga, ajak komunikasi, awasi penggunaan obat-obatannya, buatkan jadwal
kegiatan sehari-hari, jika muncul halusinasi putus halusinasinya dengan dengan
menepuk pundaknya dan katakan “sedang berbicara dengan siapa?” dan suruh
menghardik suara tersebut lalu alihkan dengan mengajak ngobrol atau melakukan
sesuatu.”
“Nah sekarang saya akan membantu membuatkan jadwal kegiatan sehari-
hari Nn.”L”. Jadwal kegiatan sehari-hari Nn.”L” sudah selesai, mohon selalu
diawasi ya mbak untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari sesuai jadwal. Kalau
tidak memungkinkan dilakukan sendiri saya harap mbak bisa membantu. Sudah
faham mbak? Ada yang perlu ditanyakan? Baik!”
3. Fase Terminasi (evaluasi, tindak lanjut dan kontrak yang akan datang)
a. Evaluasi Subjektif
”Bagaimana perasaan Mbak setelah saya bantu untuk membuatkan jadwal
kegiatan sehari-hari Nn.”L”?”
b. Evaluasi Objektif
”Apakah Mbak sudah faham dengan jadwal kegiatan sehari-hari ini? Bagus
sekali Mbak.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“ Saya harap, Mbak terus apa yang sudah saya ajarkan baik cara merawat
Nn.”L”, bagaimana memutus halusinasi, menerapkan jadwal sehari-hari yang
sudah dibuat, minum obat secara teratur dan kontrol sebelum obat habis.”
d. Salam Penutup
“Baiklah mbak pertemuan kita cukup sampai disini, mudah-mudahan ada
perkembangan yang lebih baik lagi buat Nn.”L”, Terimakasih,
Assalamualaikum.”
LEMBAR PERSETUJUAN
KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT)
Kunjungan Rumah (Home Visit) dilakukan untuk memvalidasi data dan melaksanakan
pemberian asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga sebagai support penting
baik dalam kepatuhan pengobatan maupun perawatan pasien di rumah.
Mengetahui,
Kepala Poli Jiwa RS Grha Husada
( Suep, S. Kep.Ns )
LEMBAR PENGESAHAN
PELAKSANAAN PEMBERIAN HEALT EDUCATION
PADA PASIEN DAN KELUARGA
Mengetahui,
Kepala Poli Jiwa RS Grha Husada
( Suep, S. Kep.Ns )