Nama : Nn “S”
Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Kasus: Ny. S mengatakan selalu mencium bau-bau dari kain-kain lap yang klien lihat, tetapi
bau-bauan itu tidak dicium atau dirasakan oleh orang lain.
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien nampak tenang, klien nampak sering meremas-remas kedua tangannya, afek klien
sesuai, klien kooperatif diajak berbicara, kontak kurang dan klien sering menunduk.
2. Diagnosa keperawatan
Pasien Keluarga
SP I p SP I k
halusinasi SP II k
SP II p SP III k
SP III p
sebelumnya.
pasien).
SP IV p
sebelumnya.
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu alaikum, selamat pagi. Perhenalkan nama saya Andi Fara Fadhilla biasa dipanggil
Fhara, yang ini Arifah Syafruddin biasa dipanggil Rhifa, dan yang ini Asnidar biasa dipanggil
Nidha. Kami mahasiswi Poltekkes Makassar yang sedang praktek di Puskesmas Mangasa.
Kalau boleh tau namanya siapa? Dan senangnya dipanggil siapa?”
b. Evaluasi
c. Kontrak
1) Topic :
2) Waktu :
3) Tempat :
“Dimana tempat yang enak untuk berbincang-bincang? Bagaimana jika disini saja?”
2. Kerja
“Apakah anda pernah mencium suatu bau yang orang lain tidak rasakan?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah bau itu muncul?”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik?”
“Caranya seperti ini, jika bau itu muncul langsung anda tutup hidung dan bilang peri saya
tidak mau cium…saya tidak mau cium. Kamu bau palsu. Begitu berulang-ulang sampai bau
itu hilang. Coba anda peragakan! Nah begitu…. Bagus! Coba lagi! Ya bagus anda sudah bias.”
3. Terminasi
Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan anda dengan obrolan kita tadi? Anda merasa senang dengan latihan
kita tadi?”
Evaluasi objektif
“Coba sebutkan cara untuk mencegah bau itu agar tidak muncul lagi.”
“Kalau bau itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal
latihannya? Mau jam berapa saja latihannya?”
a. Topic :
“Bagaimana kalau kita ngobrol lagi tentang cara berbicara dengan orang lain saat bau itu
muncul lagi?”
“Jika bisa, lusa kami juga akan memberikan penyuluhan kepada anda dan keluarga.”
b. Waktu :
“Kira-kira waktunya kapan yah? Bagaimana lusa, siang jam 12.00 WITA, bisa?”
c. Tempat :
SP 1 Keluarga : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua: bercakap-cakap dengan
orang lain
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien nampak tenang, klien nampak sering meremas-remas kedua tangannya, afek klien
sesuai, klien kooperatif diajak berbicara, kontak kurang dan klien sering menunduk.
3. Diagnose keperawatan
5. Tindakan keperawatan SP 1K
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, dan jenis halusinasi yang dialami
pasien beserta proses terjadinya
B. Strategi komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum. Masih ingat dengan kami bertiga? Sesuai janji kemari lusa kita
berbincang-bincang lagi saat ini.”
b. Evaluasi
c. Kontrak
1) Topic :
“Hari ini kami akan memberikan sedikit penyuluhan untuk keluarga tentang pengetahuan
dasar mengenai halusinasi dan cara perawatannya di rumah”
2) Waktu :
3) Tempat :
2. Kerja
“Ya, gejala yang dialami oleh anak Bapak/Ibu itu dinamakan halusinasi, yaitu merasakan
sesuatu padahal pada kenyataannya itu semua tidak ada. Ada beberapa jenis halusinasi, da
halusinasi pendengaran, halusinasi penglihatan, halusinasi penciuman/penghidu, halusinasi
perabaan, halusinasi visceral, dan halusinasi kinestetik. Pada kasuss anak Bapak/Ibu
mengalami halusinasi penciuman/penghidu. Tanda-tandanya itu sering mengendus-endus
bau, menutup hidung, ataupun mengatakan mencium bau aneh yang orang lain tidak bias
cium.”
“jadi, kalau anak Bapak/Ibu mengatakan mencium bau, sebenarnya bau itu tidak ada.”
“Kalau dalam kondisi seperti itu, Bapak/Ibu jangan menyetujui atau menyanggah apa yang
diceritakan oleh anak Bapak/Ibu.”
“Selain itu ada beberapa cara untuk merawat anak Bapak/Ibu yang dalam hal ini menderita
Perubahan persepsi sensori, yaitu:
2. Hindarkan factor pemicu munculnya bau itu dalam kasus anak Bapak/Ibu yaitu kain-kain
lap.
Evaluasi subjektif
Evaluasi objektif
“Setelah mendengar penyuluhan kami, apa yang bias Bapak/Ibu tangkap mengenai masalah
anak Bapak/Ibu?”
“Coba bapak sekarang sebutkan beberapa cara merawat anak Bapak/Ibu yang mengalami
halusinasi?”
“Kalau bau itu dirasakan oleh anak Bapak/Ibu, langsung ajak anak Bapak/Ibu untuk
berbicang-bincang atau mengajaknya beraktivitas agar perhatiannya teralihkan dari bau
tersebut. Obatnya juga harus terus dilanjutkan dan pantau terus jadwal minum obatnya agar
teratur.”
“Mungkin sampai disini pertemuan kita karena setelah kami akan selesai dinas di Puskesmas
Mangasa. Mungkin akan ada lagi pengganti kami yang akan membantu anak Bapak/Ibu dan
Bapak/Ibu sendiri. Jadi kami bertiga perisi dulu. Assalamu alaikum.”