Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT)


PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU
KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM
CURIGA

Disusun Oleh:
DESI SUCI ANGRAENI
SRI WAHYUNINGSIH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
KUNJUNGAN RUMAH

A. Identitas Klien
1. Nama : Ny. A
2. Umur : 28 tahun
3. Nama Penanggungjawab Keluarga : Gunawi (suami)
4. Alamat : Kp Sindangkarsa Rt 002/06 Ds Sukamaju
Baru Kecamatan Cimanggis Depok

B. Resume Kasus Klien


Klien datang ke rumah sakit Marzooeki Mahdi sejak tanggal 23 maret 2014
klien dibawa oleh suaminya. Sebelumnya klien dirawat diruang kresna wanita dan
dipindahkan ke sadewa. Klien mengatakan mengatakan alasan klien dibawa ke rumah
sakit karena suaminya ingin menikah lagi sehingga klien sengaja dibuang ke rsmm,
sehingga klien marah-marah dan kesal dengan suaminya. Klien juga mengatakan
bahwa suaminya pernah ingin membunuh klien lewat makanan yang diberikan racun
sampai klien muntah-muntah, suami dan mertuanya juga hendak memisahkan dia dari
anaknya sehingga klien dibawa ke rsmm.
C. Diagnosa Keperawatan yang Muncul
1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Gangguan Proses Pikir : Waham Curiga
3. Harga Diri Rendah

D. Tujuan Kunjungan Rumah


1. Tujuan Umum
Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa sesuai dengan kondisi klien bedasarkan asuhan keperawatan yang
ada dan menjadi system pendukung yang efektif.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi tentang perkembangan klien
b. Memvalidasi dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan dokumentasi
medik tentang :
1) Alasan masuk atau dirawat di rumah sakit.
2) Faktor predisposisi dan faktor presipitasi.
3) Riwayat keluarga.
4) Riwayat perkembangan.
5) Genogram keluarga.
6) Persepsi keluarga terhadap penyakit yang diderita klien.
7) Support sistem keluarga.
c. Mendapatkan informasi langsung dari keluarga tentang anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa
d. Melakukan implementasi keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
terkait dengan Ny. A dan 5 tugas perkembangan keluarga
1) Keluarga mampu mengenal masalah yang dapat menyebabkan klien
mengalami gangguan jiwa (Resiko Perilaku Kekerasan, Waham Curiga
dan Harga Diri Rendah).
2) Keluarga mampu mengambil keputusan dalam melakukan perawatan
terhadap klien.
3) Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap klien yang sakit dirumah.
4) Keluarga dapat mengidentifikasi supposrt sistem yang ada di keluarga dan
memodifikasi lingkungan yang terapeutik yang ada di masyarakat.
5) Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
e. Melakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan yang
ditemukan.
f. Memotivasi pihak keluarga untuk melanjutkan perawatan ketika klien sudah
pulang dari rumah sakit
g. Mengkaji keadaan rumah dan lingkungan sekitar untuk mempersiapkan
kepulangan klien
h. Keluarga dapat membantu klien menggunakan obat dengan benar

E. Rencana Keperawatan dan Strategi Pelaksanaan Keluarga


1. Tujuan Umum
Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa dan menjadi system pendukung yang efektif.
2. Tindakan
a) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
b) Diskusikan dengan keluarga (pada saat pertemuan keluarga/ kunjungan ke
rumah)
a. Pengertian Waham/Resiko Perilaku kekerasan/ Harga Diri Rendah
b. Tanda dan Gejala
c. Proses Terjadinya
d. Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga ketika terjadi waham,
resiko perilaku kekerasan dan harga diri rendah terjadi pada klien
e. Obat-obatan
f. Cara merawat anggota keluarga yang mengalami waham dan harga diri
rendah dirumah (ajak klien berdiskusi pada realita/kenyataan, ajak
klien melakukan kegiatan yang disukai, anjurkan klien untuk membuat
jadwal harian terkait kegiatan yang klien sukai, dan berikan pujian
positif terhadap apa yang telah klien lakukan untuk meningkatkan
harga diri dan kemampuan klien. Mengajarkan cara sehat dalam
mengontrol marah)
c) Buat perencanaan pulang bersama keluarga
3. Proses Pelaksanaan Tindakan
Orientasi
a. Salam perkenalan
“Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya Sri dan ini teman saya Desi, kami
mahasiswa keperawatan UIN Jakarta yang sedang praktek di RS Marzoeki Mahdi,
selama saya praktek di RS tersebut, saya yang merawat Istri bapak, Ny. A.”
b. Evaluasi/validasi
“Dengan bpk..? Selain bapak siapa saja yang tinggal di rumah ini? Kapan bapak
terakhir membesuk Ny. A? Apakah bapak mengetahui perubahan yang terjadi
pada istri bapak selama dirawat di RS? Bagaimana pandangan bapak tentang
keadaan yang dialami anak istri bapak saat ini?”
c. Kontrak
1. Topik:
Baiklah pak, sesuai dengan tugas yang diberikan RS Dr. H. Marzoeki Mahdi
Bogor, saya akan menjelaskan tentang masalah yang terjadi pada Ny. A, yaitu
mengenail Waham Curiga dan Harga Diri Rendah Serta Resiko Perilaku
Kekerasan.
2. Tujuan
“Tujuan kami melakukan kunjungan rumah untuk memberikan informasi
tentang kondisi istri bapak serta merawatnya di rumah. Bisa kita berbincang-
bincang sekarang pak?”
3. Waktu
“Berapa lama bapak bisa berbincang-bincang?”

Kerja
“Bisakah bapak ceritakan alasan dibawa ibu A ke RSMM ? Perilaku apa yang
dilakukan Ny A terakhir sehingga dibawa ke RSMM ? Bisa diceritakan tentang
bagaimana istri bapak berinteraksi dengan orang lain sehari-hari? Apakah istri
bapak memiliki gangguan seperti bicara sendiri, senyum sendiri, marah tanpa sebab,
ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas? Apakah Ny A sebelumnya pernah
mengalami kehilangan seseorang yang dicintai atau pekerjaan? Apa saja yang dapat
keluarga lakukan jika Ny A mengalami hal tersebut?
“Apa yang Bapak rasakan dengan kondisi kesehatan Ny, A saat ini? Kesulitan seperti
apa yang Bapakdalam merawat Ny. A? Apakah hambatan yang bapak alami dalam
merawat Ny.A di rumah sebelumnya? Perubahan seperti apa yang bapak rasakan
saat Ny.A mulai mengalami gangguan kejiwaan? Bapak tahu apa yang menyebabkan
Tn. R keadaannya menjadi seperti sekarang ini?”
“Bagaimana cara bapak merawat istri bapak ? Sejauh mana keluarga
mempersiapkan lingkungan dalam perawatan di rumah ? Dan jika keluarga tidak
mampu merawat, apakah keluarga meminta bantuan/membawa kemana? Sebelumnya
apakah bapak mengetahui apa itu waham ? Waham adalah keyakinan atau pikiran
yang salah yang dipertahankan individu meskipun tidak berdasarkan logika yang
sehat atau kenyataan . Terdapat 5 jenis waham yaitu waham curiga, kebesaran,
agama, somatik dan nihilistik. Sekarang akan saya jelaskan waham atau keyakinan
yang salah yang dialami istri bapak saat ini.Istri bapak saat ini mwngalami waham
curiga terhadap keluarga klien menyakini bahwa suaminya dan keluarganya hendak
membunuhnya dan ingin menjauhkannya dari anak-anaknya sehingga dia
dimasukkan ke RSMM.
“ Nah, waham yang dialami istri bapak bisa muncul karena adanya perasaan atau
sesuatu yang tidak menyenangkan yang pernah terjadi dalam hidupnya dan faktor
genetik juga dapat memperngaruhi sesorang memilki penyakit gangguan jiwa. Tanda
tanda waham yaitu mengungkapkan sesutu yang diyakini, curiga, bermusuhan, tidak
tepat menilai realita dan mudah tersinggung.
“Sekarang saya akan memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara menghadapi
istri bapak disaat keyakianan atau waham itu muncul. Yang pertama adalah bapak
memberikan atau mengembalikan pemikiran istri bapak kepada realita dan
kenyataan, seperti “ menyakinkan bahwa istri bapak aman berada dirumah dbersama
dengan orang-orang yang menyanyanginya” tujuan kalimat tersebut untuk berusaha
menyakinkan istri bapak bahwa pemikiran atau keyakinan terhadap keluarga selama
ini tidak benar dan dsini keluarga sangat menyanyangi klien”. Kedua,berikan
kegiatan kepada istri bapak dengan kegiatan yang istri bapak sukai untuk
mengalihkan pikiran negatifnya terhadap keluarga misalnya memasak atau menonton
TV bersama keluarga dan lain-lain. Dan kegiatan tadi dibuatkan jadwal sehingga
istri bapak dapat melakukan kegiatan itu sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
Nah ini jadwal yang nanti bapak akan berikan ke istri bapak, bapak bisa bantu istri
bapak untuk mengingatkan apakah kegiatan yang sudah dibuat sudah dilaksanakan
atau belum.
“Baik pak, sekarang saya akan coba jelaskan tentang marah Ny. A dan hal-hal yang
perlu diperhatikan. Marah adalah suatu perasaan yang wajar tapi bila tidak
disalurkan dengan benar akan membahayakan dirinya sendiri, orang lain, dan
lingkungan. Yang menyebabkan istri bapak marah adalah karena istri bapak merasa
dibuang di RSMM karena istri bapak menganggap bapak ingin berpoligami dan
menikah lagi. Kalau nanti wajah istri bapak tampak tegang dan marah, lalu kelihatan
gelisah, itu artinya istri bapak sedang marah, dan biasanya setelah itu ia akan
melampiaskannya dengan mengamuk, mengancam orang lain, dan mengganggu
lingkungan. Kalau istri bapak sedang marah perubahan apa yang terjadi pak? Lalu
apa yang biasa dia lakukan? Bila hal tersebut terjadi sebaiknya bapak tetap tenang,
bicara lembut tapi tegas, jangan lupa jaga jarak dan jauhkan benda-benda
berbahaya dari sekitar istri bapak seperti gelas, pisau. Jauhkan juga dari anak-anak
kecil. Bila Ny. A masih marah dan mengamuk segera bawa ke puskesmas atau RSJ
setelah sebelumnya diikat dulu (ajarkan caranya pada keluarga). Jangan lupa minta
bantuan orang lain saat mengikat bapak ya bu, lakukan dengan tidak meyakiti istri
bapak dan dijelaskan alasan mengikat yaitu agar istri bapak tidak mencederai diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan. Bapak bisa bantu istri bapak dengan cara
mengingatkan kembali jadwal latihan cara mengontrol marah yang sudah dibuat
yaitu secara fisik, verbal, spiritual, dan obat teratur. Cara fisik itu dengan menarik
napas dalam, seperti ini pak (praktekkan) atau cara pukul bantal. Agar emosinya
tersalurkan tanpa menyakiti diri sendiri dan orang lain. Coba bapak praktekkan cara
tersebut, nanti bapak bisa mengingatkan kembali cara tersebut kepada istri bapak
jika istri bapak lupa. Bagus sekali pak. Cara yang ketiga adalah bicara yang baik
bila sedang marah. Bagaimana pak ada yang ingin ditanyakan? Sudah mengerti ya
pak? Jadi cara-cara tersebut bisa dilakukan istri bapak untuk mengontrol
marahnya.”
“Sekarang kita akan bicarakan tentang masalah harga diri rendah yang dialami oleh
istri bapak, jadi harga diri rendah adalah keadaan dimana seseorang menolak
dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak mempunyai kelebihan. Tanda dan
gejala yang dapat ditemukan adalah tidak dapat memulai pembicaraan,
mengungkapkan perasaan malu, kurang memperhartikan kondisi tubuh, pandangan
hidup yang pesimis dan merasa putus asa serta lebih banyak menunduk. Saat ini istri
bapak mengalami tanda-tanda tersebut Ny.A mengatakan tidak berguna, tidak ada
yang disukai dari tubuhnya dan tidak bisa jadi ibu yang baik untuk anak-anaknya
serta tidak bisa menjalani perannya sebagai ibu,Ny.A juga mengatakan rindu dengan
anak-anaknya. Dalam merawat istri bapak dengan harga diri rendah bapak bisa
meningkatkan semangatnya dan memberikan pujian terhadap hal-hal positif yang
klien miliki misal “bapak memberikan semangat serta kepada istri bapak bahwa klien
sudah menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluarga, bapak bangga dengan Ny.A
karena pandai memasak dsb”
“ selanjutnya juga memberikan ny.A kesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan
yang disukai selanjutnya beri klien pujian atas apa yang telah istri bapak lakukan”
tujuannya supaya meningkatkan semangat serta merubah pemikiran negatif istri
bapak. Lalu seperti yang tadi sudah dijelaskan masukkan kembali kegiatan tersebut
kedalam jadwal kegiatan, bagaimana bapak sudah mengert?
“Baiklah sekarang kita akan membicarakan tentang obat. Dalam memberikan obat,
ada 5 benar yaitu benar nama, nama obat, dosis, cara pemberian, dan waktu
pemberian. Jika istri bapak lupa minum obat, tolong bapak ingatkan dan nanti
sebelum istri minum obat bapak cek kembali obat apa saja yang diminum, misalnya
obat pagi hari apa saja ada berapa. Jika obat tidak diminum sehingga Ny. A putus
obat, maka gejala-gejala dapat timbul kembali. Maka bantu istri bapak minum obat
secara teratur, jangan menghentikan obat tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini,
saya juga sudah mengarkan kepada istri bapak untuk minum obat secara teratur. Jadi
bapak dapat mengingatkannya kembali.

Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak sekarang setelah diberi penjelasan tentang waham
curiga, harga diri rendah dan risiko perilaku kekerasan? Dan bagaimana
perasaan bapak ketika kami melakukan kunjungan rumah?”
b. Evaluasi objektif
“sekarang coba bapak sebutkan kembali cara-cara merawat istri bapak baik
untuk tentang waham curiga, harga diri rendah maupun risiko perilaku
kekerasan? Ya benar sekali pak .”
c. Tindak lanjut
“Nah karena bapak sudah mengetahui cara merawat istri bapak, kami harap bPk
dapat menggunakan cara-cara tadi ketika tanda dan gejala kembali muncul pada
istri bapak. bapak walaupun istri bapak saat ini berada di RSMM, keluarga
sebenarnya juga harus terlibat dalam perawatan ny.A yaitu dengan
mengunjunginya sesering mungkin (minimal seminggu sekali). Bagaimanapun
juga NY.a adalah istri bapak yang membutuhkan dukungan dan perhatian bapak
dan orang tua.

Anda mungkin juga menyukai