Anda di halaman 1dari 26

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Ujian Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen Pengampu :

Udi Wahyudi.,M.Kep

Disusun Oleh :

Zahra Putri Nurjanah P17320322059

Tingkat 2A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR

TAHUN AJARAN 2024


STRATEGI PELAKSANAAN (2) PADA KELUARGA PASIEN DENGAN
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

A. Data Subjektif :

1. Keluarga mengatakan klien sudah mulai mengontrol Halusinasi dengan menghardik

2. Keluarga mengatakan masih bingung cara merawat Klien dengan Halusinasi

B. Data Objektif :

1. Keluarga masih tampak bingung dan kesulitan

C. Tujuan Tindakan

1. Keluarga dapat mengevaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien


menghardik. Memberikan pujian

2. Keluarga dapat menjelaskan 6 benar cara memberikan obat

3. Keluarga dapat melatih cara memberikan/membimbing minum obat

4. Keluarga dapat membantu Klien melakukakan kegiatan sesuai jadwal dan


memberikan pujian

D. Tindakan Keperawatan

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat melatih pasien menghardik. Memberikan


pujian

2. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat 3. Latih cara memberikan membimbing


minum obat

3. Anjurkan membantu klien melakukakan kegiatan sesuai jadwal dan memberikan


pujian.

E. Strategi Pelaksanaan

1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik

“ Assalamualaikum.. Selamat pagi mbak.Saya yang minggu lalu berdiskusi


dengan mbak dan ibu. Apakah mbak masih ingat saya?”

“ iya betul ya mbak saya Annisa mawarni mahasiswa Poltekkes Bandung yang
minggu lalu datang kesini”

b. Evaluasi/Validasi

“Bagaimana perasaan ibu hari ini mbak?”

“Apakah mbak masih mengingat apa yang kita bahas dipertemuan kemarin
bagaimana cara memutus halusinasi, ketika ibu sedang mengalami halusinasi?”

“ Iya ingat sus, jadi ketika ibu saya sedang berhalusinasi maka yang pertama saya
menepuk punggung nya, kemudian memberitahu jika ibu harus menghardik
halusinasinya dengan cara menutup telinga nya dan mengatakan pada suara itu “
saya tidak mau dengar” lalu yang kedua membantu untuk meminum obat, yang
ketiga jangan membiarkan ibu melamun sendiri dan yang terakhir melakukan
aktifitas yang ibu bisa.”

c. Kontrak

1) Topik : “Sesuai dengan janji sebelumnya bahwa saya akan menjelaskan


cara yang kedua yaitu cara memberikan obat dengan 6 benar, dan melatih
bagaimana cara memberikan/membimbing minum obat kepada Ibu A.
Sekarang saya akan menjelaskan untuk memberikan obat dengan 6 benar ya
Mbak.”

2) Tempat :”Sesuai dengan perjanjian kemarin kita akan berbincang di ruang


tamu ya Mbak”

3) Waktu : “Waktu nya selama 15 menit ya. Bagaimana Mbak?

2. Fase Kerja
“Baik Mbak. Sekarang saya akan menjelaskan bagaimana cara memberikan obat
dengan 6 benar, jadi Mbak... Obatnya ada tiga macam, yang warnanya orange
namanya CPZ minum 3 kali sehari gunanya supaya tenang dan berkurang rasa
marahnya, yang warnanya putih namanya THP minum 3 kali sehari supaya relaks dan
tidak kaku, yang warnanya merah jambu ini namanya HLP gunanya untuk
menghilangkan suara-suara yang Ibu Mbak dengar. Semuanya ini harus Ibu minum 3
kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam I siang, dan jam 7 malam. Bila nanti mulut Ibu Mbak
terasa kering, untuk membantu mengatasinya Mbak bisa memberikan es batu lalu
suruh Ibu mbak untuk menghisapnya. Bila Ibu Mbak merasa mata berkunang-
kunang. Mbak sebaiknya menyuruh Ibu Mbak untuk istirahat dan jangan beraktivitas
dulu. Sampai disini, apakah mbak mengerti ?”
“Baik jika mbak sudah paham... Selanjutnya saya akan melatih mbak bagaimana cara
memberikan dan membimbing untuk memberikan obat kepada Ibu Mbak... Pertama,
bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi Ibu Mbak dengan cara
memberikan obat sesuai apa yang sudah saya jelaskan tadi. Kemudian suruhlah Ibu
untuk menghardik suara tersebut. Ibu Mbak sudah saya ajarkan cara menghardik
halusinasi. Jangan sampai Ibu mbak berhenti untuk meminum obat sebelum
berkonsultasi dengan dokter, karena akan menyebabkan kekambuhan kembali.
Bagaimana Mbak? Apakah sudah paham?”
”Jika sudah paham mbak jangan lupa untuk membantu ibu melakukan latihan
menghardik dan minum obat sesuai jadwal yang Ibu mbak punya. dan jangan lupa
selalu berikan pujian untuk memotivasi Ibu mba melakukan kegiatan sesuai jadwal
untuk mengontrol halusinasinya”.
3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif

”Bagaimana Mbak? Apa yang mbak rasakan setelah saya jelaskan cara
memberikan obat dengan 6 benar dan latihan memberikan / membimbing minum
obat?”

b. Objektif
“Iya mbak. Jika mbak sudah mengerti, sekarang coba mbak ulangi apa yang sudah

saya jelaskan tadi”

c. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

“Seperti sebelumnya, kita akan mengadakan pertemuan kembali ya mbak.

d. Kontrak yang akan dating

1) Topik

“Besok kita akan bertemu lagi, saya akan menjelaskan bagaimana cara
bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi, dan
melatih bagaimana menyediakan waktu untuk menyediakan bercakap-cakap
terutama saat halusinasi”

2) Waktu

“Untuk waktunya mbak ingin jam berapa?”


” Sekitar jam 10 pagi saja ya mbak”

3) Tempat

“Untuk tempat apakah ingin di ruang tamu saja seperti hari ini?”
”Baik disini saja ya mbak”
“ baik mba kalo begitu Saya permisi ya. Assalamualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN 3 KELUARGA PASIEN DENGAN RPK

DIAGNOSA KEPERAWATAN : Risiko Perilaku Kekerasan

TUJUAN KHUSUS :

1. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di di rumah sakit maupun di
rumah

2. Keluarga mampu dalam merawat pasien

3. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.

TINDAKAN KEPERAWATAN :

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien fisik dan memberikan


Obat lalu beri pujian

2. Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien melakukan tindakan yang telah


diajarkan oleh perawat

3. Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian kepada pasien bila pasien dapat
melakukan kegiatan tersebut secara tepat
4. Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan bila pasien
menunjukkan gejala-gejala perilaku kekerasan

ORIENTASI

1. SALAM TERAPEUTIK

Perawat :” Assalamualaiakum, selamat pagi bu , sesuai janji kita kemarin, kita


bertemu lagi hari ini”

keluarga Ny.R:”waalaikumsalam”

2. EVALUASI/VALIDASI

Perawat :”Bagaimana mba kabarnya hari ini?

Keluarga Ny.R:”baik sus”

3. KONTRAK

TOPIK : “Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan

latihan cara cara untuk mengontrol rasa marah yang di alami mba ya bu bagaimana apakah
setuju?”

keluarga Ny R:”Setuju sus”

WAKTU :”Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30 menit”

keluarga Ny.R:”Setuju sus”

TEMPAT : mau Dimana kita berbincang bincang? Bagaimana kalau disini saja, tempatnya
diruang tamu saja.

Keluarga Ny.R:”Iya boleh sus,silahkan”

KERJA (Penerapan langkah langkah tindakan keperawatan)


1. Perawat :“Masih ingat ya bu , semisal tanda-tanda marah yang sudah mba
tunjukan gejalanya maka yang harus dilakukan ibu itu apa?”

Keluarga :“Tarik napas dalam sus”

2. Perawat :”Ya.. betul, ibu disarankan mba untuk berdiri, lalu tarik napas dari
hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan –lahan melalui mulut seperti
mengeluarkan kemarahan. Nah, lakukan 5 kali, coba ibu temani mba dan bantu menghitung
latihan ini sampai 5 kali”

Keluarga :”baik sus”

3. Perawat :”Bagus sekali ibu mba sudah bisa melakukannya dengan baik, Cara
yang kedua masih ingat bu, bu?

keluarga :”Pukul bantal ya sus”

4. Perawat :”Ya..benar, kalau ada yang menyebabkan mba marah dan muncul,
perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, selain napas dalam ibu juga dapat melakukan
pukul kasur dan bantal, Sekarang coba kita latihan memukul kasur dan bantal. Boleh kita
langsung ke kamar bu ?kamar mba yang mana ? Jadi kalau nanti mba kesal dan ingin
marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan
bantal.

5. Nah, coba mba lakukan sambil didampingi ibu, berikan mba semangat ya bu . Ya,
bagus sekali mba sudah mau melakukannya

6. Perawat :”Cara yang ketiga adalah bicara yang baik bila sedang marah. Ada
tiga caranya bu, coba praktekkan langsung kepada mba cara bicara ini

a. Yang pertama, Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta
tidak menggunakan kata-kata kasar, misalnya:, “bu, Saya ingin es krim ! Coba mba
praktekkan, Bagus ya mba
b. Yang kedua, Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan mba tidak ingin
melakukannya, katakan: ‘Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan’.
Coba mba praktekkan. Bagus Ya mba

c. Yang ketiga, mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang
membuat kesal ibu dapat mengatakan:’ Saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu’.
Coba praktekkan mba. nah Bagus seperti itu mba

7. perawat:”Cara berikutnya adalah kalau mba sedang marah apa yang harus ibu
lakukan?”

Keluarga:”Saya dampingi mba untuk melakukan napas dalam”

8. Perawat:”Baik sekali, mba coba langsung duduk dan tarik napas dalam. Jika tidak
reda juga marahnya rebahkan badan mba agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu
kemudian sholat”

9. Perawat:”bisa melakukan sholat secara teratur dengan didampingi,untuk meredakan


kemarahan,

10. perawat :”Cara terakhir adalah minum obat teratur ya pak, pak agar pikiran ibu jadi
tenang, tidurnya juga tenang, tidak ada rasa marah

11. perawat:”ibu coba jelaskan berapa macam obatnya! Bagus. Jam berapa minum obat?
nah betul Bagus ya bu. Apa guna obat? Bagus. Apakah boleh mengurangi atau
menghentikan obat? Wah bagus sekali

Keluarga Ny.R :ada 3 macam yang warna orange namanya CPZ gunanya agar
pikiran tenang, Yang warna putih namanya THP gunanya untuk rileks dan tidak
tegang,warna merah jambu namanya HLP untuk rasa marah berkurang.minum obatnya jam
7 pagi,1 siang,dan jam 7 malam dan tidak boleh menghentikan minum obat”

12. Dua hari yang lalu sudah saya jelaskan terapi pengobatan yang mba dapatkan, ibu
tolong selama di rumah ingatkan mba untuk meminumnya secara teratur dan jangan
dihentikan tanpa sepengetahuan dokter
TERMINASI

1. EVALUASI RESPON KLIEN TERHADAP TINDAKAN KEPERAWATAN

EVALUASI PASIEN (subyektif)

perawat:”ga kerasa ya bu Kita sudah berbicara sekitar 30 menit. Baiklah bu, latihan kita
sudah selesai. Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan cara-cara mengontrol marah
langsung kepada mba?

Keluarga Ny.R:Alhamdulilah sus jadi saya tau cara-cara untuk mengontrol rasa marah yang
anak saya alami”

EVALUASI PERAWAT (obyektif setelah reinforcement)

perawat:”Bisa ibu sebutkan lagi ada berapa cara mengontrol marah?

keluarga Ny.R :Ada 3 sus yang ke 1 napas dalam dan pukul bantal,lalu jika tidak mereda
berikan obat,jika tidak mereda anjurkan untuk sholat”

2. TINDAK LANJUT KLIEN

perawat:”Selanjutnya tolong pantau dan motivasi mba untuk melaksanakan jadwal latihan
yang telah dibuat selama di rumah nanti. Jangan lupa berikan pujian untuk ibu bila dapat
melakukan kegiatan dengan benar ya bu”

3. KONTRAK YANG AKAN DATANG

a. TOPIK

perawat:“ibu/mba, Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk pertemuan selanjutnya kita
akan membicarakan jadwal aktivitas ibu selama di rumah
keluarga Ny.R: “Boleh sus”

b. WAKTU

perawat:”Kira-kira Jam berapa kita untuk pertemuan besok bu/mbak? Bagaimana seperti
jam sekarang ? Berapa lama kita akan mempraktekkan nya?,bagaimana kalau 30 menit?

Keluarga Ny.R:”Boleh sus seperti ini saja”

c. TEMPAT

perawat:”bu/mbak maunya dimana kita berbincang-bincang ? Bagaimana kalau di sini lagi?


Baiklah Saya permisi ya. Terima kasih atas waktunya bu/mbak, Assalamualaikum wr wb.

keluarga Ny.R:”Boleh sus disini lagi aja dan waktunya kaya gini,waalaikumsalam sus”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 4 KELUARGA ISOLASI SOSIAL

KONDISI KLIEN: Pasien sudah mulai berinteraksi dengan orang lain

DIAGNOSA KEPERAWATAN: Isolasi Sosial

TUJUAN KHUSUS :

1. Keluarga pasien dapat mengevaluasi kegiatan dalam merawat/melatih pasien


berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian

TINDAKAN KEPERAWATAN :
1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan saat
melakukan kegiatan harian/Rt , berbelanja. Lalu memberikan pujian

2. Menjelaskan kepada pasien untuk follow up ke Rs/PKM bila muncul tanda gejala
kekambuhan dan berikan rujukan

3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal kegiatan dan memberikan pujian

ORIENTASI

1. SALAM TERAPEUTIK

“ Assalamualaikum selamat pagi ibu, ibu masih mengingat saya?” benar sekali ya bu saya

Annisa Mawarni mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung yang minggu lalu datang
kesini.”

“Iya baik bu sesuai kontrak kita minggu lalu saya datang bertemu ibu kembali”

2. EVALUASI/VALIDASI

“ Bagaimana perasaan ibu hari ini?”

“Alhamdullilah ya bu , masih ingat tidak bu yang kita bicarakan tentang pertemuan minggu
lalu?”

3. KONTRAK

a. TOPIK : “ Baiklah bu sesuai dengan janji dipertemuan kemarian hari ini kita akan
membahas tentang tindak lanjutan jika terjadi tanda kekambuhan dan rujukan ke
RSJ atau puskesmas”

b. WAKTU: “ untuk waktunya 30 menit ya bu?”

c. TEMPAT: “ baik bu untuk tempatnya ibu ingin dimana?”

“ baik di disini saja ya bu”


KERJA (Penerapan langkah langkah tindakan keperawatan)

“ Baik bu, kita mulai ya. Sebelumnya bagaimana perkembangan dari Mbak Ratna bu?”

“ Alhamdulillah ya sudah bagus saat ini Mbak Ratna sudah mampu untuk berkenalan
dengan orang lain, bercakap cakap dengan keluarga saat melakukan kegiatan harian dan
melakukan kegiatan sosial”

“ untuk saat ini adalah pertemuan terakhir kita pada minggu ini bu, yang berarti kami
mahasiswa tidak berkunjung lagi kerumah ibu pada minggu ini, sehingga diharapkan apa
yang sudah kita pelajari di minggu minggu sebelumnya dapat ibu dan keluarga terapkan
secara mandiri kepada Mbak Ratna di rumah ya bu”

“ untuk selanjutnya ibu bisa mendampingi anak ibu untuk berobat ke puskesmas seminggu
sekali”

“ Nah ibu juga perlu memahami tanda kekambuhan pada Mbak. Ratna seperti tidak mau
berinteraksi dengan melakukan kegiatan harian dan kegiatan sosial, atau kalo ke fokusan
dalam berinteraksi mulai menurun. Jika ini terjadi maka ibu harus segera membawa mbak
Ratna ke puskesmas walaupun belum waktunya kontrol ya bu, jika kondisi mata mbak
Ratna menurun seperti, tidak ada kontak mata dan tidak bisa ditangani di puskesmas, maka
anak ibu akan kami rujuk ke rumah sakit jiwa”

TERMINASI

1. EVALUASI RESPON KLIEN TERHADAP TINDAKAN KEPERAWATAN

1. EVALUASI SUBJEKTIF

“ Baik bu, bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tadi?”

2. EVALUASI OBJEKTIF
“ iya bu, sekarang ibu bisa coba ulangi apa tanda tanda kekambuhan yang harus diwaspadai
atau ditindak lanjuti pada mbak Ratna?

“ iya benar bu, bagus sekali. Jangan lupa ibu harus terus memotivasi dan mendampingi
mbak Ratna untuk berkenalan dan bercakap cakap saat melakukan kegiatan harian dan
kegiatan sosial dan ingat untuk tetap berobat ke puskesmas dan segera bawa mbak Ratna ke
puskesmas jika ada tanda kekambuhan ya bu”

2. TINDAK LANJUT KLIEN

“ Baik bu, untuk selanjutnya ibu bisa menerapkan dan juga bisa membimbing mbak
Ratna seperti apa yang telah kita bahas ya bu”

3. KONTRAK YANG AKAN DATANG

TOPIK : “ baik bu, untuk hari ini sepertinya dicukupkan ya bu. Saya akan
datang kembali minggu depan. Kita akan membahas dan mengevaluasi perkembangan
mbak Ratna, setelah ibu melakukan cara merawat dan membimbing mbak Ratna seperti
yang telah kita bahas tadi ya bu”

WAKTU : “Baik ibu untuk waktunya, ibu mau berbincang pada jam berapa?
dan mau berapa lama?”

“ Baik seperti tadi saja ya bu, jam 10.00 selama 30 menit”

TEMPAT :” untuk tempatnya akan dimana ya bu?”

“ baik disini lagi saja ya bu, baik karena kegiatan kita sudah selesai. Saya izin pamit ya bu.
Wassalamualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN 1

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien.

a. Data subjektif:

a. Klien mengatakan merasa banyak kurang dari dirinya

b. Klien mengatakan dirinya tidak berguna

c. Data objektif :

a. Klien tampak tidak konsentrasi saat diajak berbicara.

b. Klien tampak tidak berani menatap mata lawan


bicaranya
2. Diagnosa Keperawatan.

Harga Diri Rendah

3. Tujuan Tindakan Keperawatan.

Klien mampu melakukan kegiatan yang telah dipilih oleh klien.

4. Tindakan Keperawatan.

a. Klien mampu membina hubungan saling percaya.

b. Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif klien.

c. Klien mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan.

d. Membantu klien memlilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan.

e. Klien mampu melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan.

f. Membantu pasien memasukan ke jadwal harian.

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

Perawat :” Assalamualaikum mba, Perkenalkan nama saya Annisa Mawarni bisa


dipanggil mawar, saya mahasiswa keperawatan bogor yang akan bertugas pada hari ini.
kalau nama mba siapa? Dan senang dipanggil apa? “

b. Evaluasi/Validasi

Perawat : “ Bagaimana keadaan mba saat ini? Apa semalam tidurnya nyenyak?

Pasien : “ saya merasa tidak berguna kalau dirumah, tidak nyenyak sus”
Perawat : “ohh, jadi merasa tidak berguna kalau dirumah”

c. Kontrak

Perawat :”Baik mba bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang kemampuan


dan kegiatan yang pernah dilakukan, setelah itu kita akan menilai kegiatan mana yang
dapat mba lakukan. Lalu kita akan memilih dan melatih kegiatan yang mba suka lakukan
kegiatannnya.”

Perawat : “ Untuk waktunya kurang lebih 30 menit, apakah bersedia?”

Pasien :” Bersedia sus”

Perawat :” Bagaimana kalau kita berbincang-bincang disini saja?”

Pasien :” Iya sus disini saja”

2. Fase Kerja

Perawat : “ Baik teh, sebelumnya saya ingin menanyakan penilaian terhadap diri
mba, tadi mba mengatakan merasa tidak berguna kalau dirumah, apa yang yang
menyebabkan merasa tidak berguna?”

Pasien :” Saya merasa tidak berguna karena gagal gabisa raih cita-cita saya sus ”

Perawat : “ Jadi mba merasa tidak berguna dan gagal yaa, selain itu, apa ada hal lain
yang tidak menyenangkan yang mba rasakan?”

Pasien :” Tidak sus, saya hanya merasa gagal gabisa raih cita-cita”

Perawat ;” sebenernya apa cita-cita/harapan mba? Bagaimana usaha mba untuk


mencapai harapan yang belum terpenuhi”
Pasien :” Cita-cita saya sebagai dokter sus dan harapan saya hanya ingin membahagiakan
orang tua, saya sudah merasa tidak berguna dari kegagalan kemarin”

Perawat :” Bagaimana kalau kita sama-sama menilai kemampuan yang mba miliki
untuk dilatih dan dikembangkan”

Pasien :” Iya boleh sus”

Perawat :’Nah mba coba sebutkan kemampuan yang bisa dilakukan dirumah”

Pasien :”Memasak, menyapu, mengepel, cuci piring dan merapikan tempat tidur

Perawat : “ Wah bagus sekali ada 5 kemampuan dan kegiatan yang mba miliki, kalau
begitu kita buat daftar kegiatan yang bisa mba lakukan dirumah sakit, kita lihat satu-satu ya
, ada kegiatan memasak, meyapu, mengepel, cuci piring dan merapihkan tempat tidur.
Sekarang mba pilih kegiatan apa yang mau kita lakukan pertama disini.”

Pasien :” Saya mau menyapu saja sus”

Perawat :” Menyapu ya teh, baik kita lihat terlebih dahulu kondisi lantainya.”

Pasien :” Iya baik sus”

Perawat :” Nah jika kita ingin menyapu, pertama-tama siapkan dahulu sapunya, lalu
mulai dari ujung ruangan, cukup menekan sapu dan ayunkan, setelah itu tumpukan kotoran,
jika setelah terkumpul barulah arahkan kotoran ke dalam pengki, ayo bisa di coba ya mba”

Pasien :” Seperti ini ya sus menyapunya”

Perawat :” Wah bagus sekali mba, sekarang berbeda kan dengan lantai yang tadi
belum disapu?

Pasien :” Iya sus sudah bersih sekarang”

Perawat :”Baik mba, Setelah melakukan kegiatan menyapu ini, coba tuliskan M
(Mandiri) jika melakukannya sendiri tanpa diingatkan orang lain, tulis B (Bantuan) jika
diingatkan orang lain dan tulis T (Tidak) jika tidak melakukannya yaa mba”
3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif & Objektif

Perawat : “ Bagaimana perasaan mba saat ini, setelah melakukan latihan


menyapu tadi?”

Perawat :” Baik mba, boleh mba sebutkan kembali lahgkah-langkah menyapu tadi?”

b. Rencana Tindak lanjut

Perawat : “Nah sekarang kegiatan pertama kita masukan kedalam jadwal


harian yang telah kita buat tadi ya mba, mau melakukanya berapa kali sehari mba?”

Pasien :” Dua kali sehari aja sus.”

Perawat :” Baik, jika begitu dilakukan menyapunya setiap pagi dan sore ya. Jangan
lupa di lakukan semua dengan teratur ya mba.”

Pasien : “Iya baik sus.”

c. Kontrak yang akan datang

Perawat : “ Baik mba berbincang-bincang hari ini sudah selesai, besok pagi
kita akan melatih kegiatan yang selanjutnya yaitu mengepel. Apakah mba bersedia?”

Pasien : “Saya bersedia sus”

Perawat : “Untuk waktunya kira-kira mau jam berapa? Dan tempatnya mau dimana?”

Pasien : “Pagi saja, dan untuk tempatnya boleh disini lagi saja sus”

Perawat : “Baik mba besok pagi saya akan kesini lagi, kalau begitu saya pamit ya
sampai ketemu besok. Assalamualaikum
Pasien : “Iya sus. Waalaikumsalam”

STRATEGI PELAKSANAAN 2

TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)

A. Proses Keperawatan

a. Kondisi klien

 Data Subyektif :

1. Klien mengatakan sudah mandi

 Data Obyektif

1. Rambut kliem tampak tidak di sisir

2. Klien juga tidak memakai bedak setelah mandi

b. Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah

b. Tujuan

1. Klien bisa mengetahui pentingnya perawatan diri (berdandan)


2. Klien bisa melakukan perawatan diri (berdandan) secara mandiri

d. Tindakan Keperawatan :

1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, beri pujian

2. Jelaskan caraa dan alat untuk berdandan

3. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri : sisiran, rias muka untuk perempuan

4. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri dan berdandan

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

Perawat :”Assalamualaikum. Selamat pagi Ibu”

Ny.R :”Waalaikumsalam. Selamat pagi suster ”

Perawat :” Masih ingat dengan saya bu?”

Ny.R :”Masih dong sus, dengan suster mawar kan?

Perawat : ”Iya benar sekali ibu.”

b. Evaluasi/Validasi

Perawat :”Bagaimana perasaan Ibu saat ini? Apakah semalam Ibu bisa tidur dengan
nyenyak?”

Ny.R :”Perasaan saya lebih baik sus hari ini dan semalam saya juga sudah mulai tidur
dengan nyenyak”

Perawat : Alhamdulillah jika begitu ya bu. Oh iya, apakah Ibu sudah melakukan
kegiatan yang kita pelajari kemarin untuk menjaga kebersihan diri Ibu?

Ny.R :”Sudah sus”


Perawat :”Bisa Ibu sebutkan kegiatan apa saja yang sudah Ibu lakukan, dan sudah
berapa kali Ibu melakukannya?”

Ny.R :”Saya sudah melakukan kegiatan mandi, sikat gigi dan ganti pakaian 2 kali sus
yaitu pada sore kemarin dan tadi pagi, kemudian saya sudah cuci rambut kemarin sore dan
gunting kuku juga sudah dilakukan kemarin sus”

Perawat :”Wah bagus sekali Ibu, Ibu sudah bisa melakukan kegiatan yang kita
pelajari kemarin. Apakah Ibu masih ingat untuk cuci rambut dan potong kuku pada
jadwalnya dilakukan kapan saja bu?

Ny.R :”Jika saya tidak salah, cuci rambut itu dilakukan 2 kali seminggu dan potong kuku
dilakukan satu kali seminggu. Benar kan sus?”

Perawat :”Iya benar sekali ya bu”

c. Kontrak

Perawat :”Baik sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan berbincang-
bincang lagi dan latihan cara berdandan setelah ibu selesai melakukan kebersihan diri yaitu
mandi. Kemarin kita sepakat akan melakukan latihannya di ruang ini dengan waktu 15
menit ya bu.”

Ny.R :”Iya sus, saya bersedia sus”

2. Fase Kerja

Perawat :”Sekarang kita akan melanjutkan latihan kegiatan keduanya bu yaitu latihan
cara berdandan setelah melakukan kebersihan diri. Apakah Ibu tau apa saja kegiatan
berdandan yang dilakukan setelah kita melakukan kebersihan diri atau mandi?”

Ny. R : ”Hmm... sisiran bukan sus?”

Perawat :”Benar Ibu, sisiran merupakan salah satu kegiatan yang bisa dilakukan
setelah mandi, tapi jangan lupa juga Ibu juga bisa melakukan kegiatan merias muka setelah
mandi .”
Ny. R :”Oh iya, saya lupa sus”

Perawat :”Sekarang apakah Ibu tau apa tujuan dari kegiatan sisiran dan merias
muka?”

Ny. R :”Saya tidak tau sus”

Perawat :”Jadi tujuan dari sisiran itu agar rambut Ibu terlihat lebih rapi bu kemudian
merias muka bertujuan agar wajah Ibu terlihat lebih segar dan juga cantik bu”

Ny. R :”Ooh.. begitu ya sus”

Perawat :”Iya Ibu, Apakah Ibu bisa menyebutkan apa saja alat untuk melakukan
kegiatan menyisir rambut dan merias muka bu?

Ny. R :”Hmm.. kita butuh sisir, bedak sama lipstick sus”

Perawat :”Benar sekali Ibu, kita butuh sisir untuk merapikan rambut dan juga
sekarang bisakah Ibu jelaskan kepada saya, bagaimana cara menyisir rambut dengan benar

Ny. R :”Ambil sisir terus sisir aja sus”

Perawat :”Jadi cara menyisir rambut yang benar itu kita bagi dulu rambut Ibu
menjadi dua bagian yaitu kanan dan kiri, kemudian Ibu sisir salah satu bagian terlebih
dahulu misalnya pada bagian kanan, lalu Ibu bisa memulai menyisir rambut dari bagian
bawah ke atas. Hal ini berfungsi untuk menghindari penekanan yang terjadi pada kepala
Ketika rambut Ibu sedang menggumpal atau kasut .”

Ny. R :”Ooh begitu caranya ya sus”

Perawat :”lya Ibu, kemudian apakah Ibu tau bagaimana cara memakai riasan wajah
yaitu bedak dan lipstick.”

Ny. R : Tau dong sus, dulu saya sering makainya sus. Pakek bedak dengan spon bedak
sus, terus pakai lipstick di bibir. Gitu kan sus?
Perawat : Iya benar sekali Ibu, jadi pertama Ibu bisa menepuk-nepuk bedak dengan
menggunakan spons bedak, dan jangan lupa ratakan di seluruh permukaan wajah Ibu. Dan
untuk pemakaian lipstick benar dilakukan di bibir, tetapi jangan lupa untuk melakukannya
dengan rapi dan jangan melebihi garis bibir Ibu. Bisa ya bu kita praktikkan?

Ny. R :”Bisa sus”

Perawat : ”Saya ambil alatnya dulu ya bu”

Ny R :”Baik sus”

Perawat :”Ini alatnya ya bu. Silakan Ibu praktikkan seperti yang kita pelajari tadi,
dimulai dari kegiatan menyisir rambut terlebih dahulu ya bu”

Kemudian Ny. R mempraktikan kegiatan menyisir rambut dan merias muka

Perawat :”Wahh, ibu sudah bisa melakukannya dengan benar bu”

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Pasien (Subyektif) :

Perawat :”Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang serta belajar


melakukan kegiatan menyisir rambut dan merias muka tadi bu?”

Ny.R :”Saya merasa senang sus, dan terlihat lebih rapi sus Perawat lya benar sekali bu,
Ibu terlihat lebih rapi da melakukan kegiatan menyisir rambut dan merias muka tadi bu”

b. Evaluasi Perawat (Obyektif)

Perawat :”Baiklah ibu masih ingat tidak kita tadi berbincang bincang dan belajar
apa?

Ny.R : ”Masih sus. Kita tadi belajar sisiran dan merias muka dengan benar.”
Perawat :”Iya benar sekali Ibu Sekarang coba Ibu sebutkan bagaimana cara menyisir
rambut dan merias muka yang benar

Ny.R :”Jadi cara menyisir rambut yang benar itu kita bagi dulu rambut menjadi dua
bagian yaitu kanan dan kiri, kemudian sisir salah satu bagian terlebih dahulu misalnya pada
bagian kanan, lalu mulai menyisir rambut dari bagian bawah ke atas. Dan untuk merias
wajah pertama kita bisa menepuk-nepuk bedak dengan menggunakan spons bedak, dan
jangan lupa ratakan di seluruh permukaan wajah . Dan untuk pemakaian lipstick benar
dilakukan di bibir, tetapi jangan lupa untuk melaukannya dengan rapi dan jangan melebihi
garis bibir. Begitu kan sus ?”

Perawat :”Bagus sekali, Ibu bisa mengingatnya dengan baik”

c. Tindak lanjut klien

Perawat :” Sekarang kita tambahkan ke jadwal kegiatan sisiran dan merias muka ke
jadwal hariannya ya bu”

Ny.R :”Baik sus ”

Perawat :”Ibu mau jadwal sisiran dan merias mukanya kita lakukan berapa kali
dalam sehari bu?”

Ny R :” Hmm.. terserah suster deh sus

Perawat :”Bagaimana kalau dilakukan setiap Ibu selesai mandi bu? jadi dilakukan
dua kali dalam sehari.”

Ny.R :”Saya setuju sus”

Perawat : Baik bu, terima kasih atas kerjasamanya pada hari ini. Saya pamit ya bu,
Assalamualaikum
d. kontrak yang akan datang

Topik

Perawat :”Baiklah ibu, saya rasa cukup perbincangan kita pada hari ini. Besok kita
akan bertemu lagi untuk belajar latihan ketiga yaitu melatih cara makan dan minum dengan
baik.”

Ny. R : ”iya sus”

Waktu

Perawat :”Untuk waktunya bagaimana jika jam 10 pagi ya bu?”

NY. R :”Boleh sus”.

Tempat

Perawat : ”Tempatnya ibu mau dimana?”

Klien :”Iya sini lagi aja sus”

Perawat : ”Baik, jadi kita ketemu lagi disini yaa bu, saya pamit dulu,
assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai