Anda di halaman 1dari 9

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

STRATEGI PELAKSANAAN II

TENTANG CARA MINUM OBAT SECARA TERATUR

FASE ORIENTASI

1. SALAM TERAPEUTIK
“assalamualaikum, elamat pagi ibu, masih ingat dengan saya ga bu? Coba saya siapa bu?
Bagus ibu masih ingat dengan saya.”
2. KONTRAK
A. TOPIK
“sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan berbincang – bincang tentang latihan
cara yang kedua dari 4 cara mengontrol marah yang ibu rasakan yaitu dengan minum obat
secara teratur.”
B. TUJUAN
“tujuannya untuk mengontrol rasa marah yang ibu rasakan.”
C. WAKTU
“berapa lama ibu mau berbincang – bincang? Bagaimana kalau 30 menit? Apakah ibu
bersedia?”
D. TEMPAT
“ibu mau berbincang – bincang dimana? Bagaimana kalau diruangan ini saja?”
3. EVALUASI/VALIDASI
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu masih merasa marah? Apakah ibu telah
melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin? Bagaimana dengan cara latihan fisik teknik
nafas dalam dan memukul bantal, apakah rasa marah ibu berkurang? Bagus sekarang coba
praktekkan pada saya bagaimana ibu melakukannya. Bagus sekali ibu. Coba lihat jadwal
kegiatan hariannya, wah ternyata ibu sudah bisa melakukannya ya sesuai dengan jadwal yang
sudah kita buat, bagus sekali ya ibu.”

FASE KERJA

“ibu sudah dapat obat dari suster belum? Ibu perlu meminum obat ini secara teratur agar pikiran
jadi tenang, dan tidurnya juga menjadi nyenyak Minum obat sangat penting supaya suara-suara
yang sering muncul dan mengganggu ibu selama ini tidak datang lagi. Ayo coba ada berapa
macam obat yang ibu minum? Obatnya ada tiga macam :

 Warna orange namanya CPZ minum 3 kali sehari (jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam)
gunanya supaya tenang.
 Warna putih namanya THP minum 3 kali sehari (jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam)
gunanya supaya relaks dan tidak tegang.
 Warna merah jambu ini namanya HLP gunanya untuk rasa marah berkurang.

Semuanya ini harus ibu minum 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. Jika
ibu y makan pagi jam 8 pagi, maka obat siang di minum jam 2 siang, dan obat malam di minum
jam 8 malam. Bila nanti mulut ibu terasa kering, untuk membantu mengatasinya ibu bisa
menghisap es batu yang bisa diminta pada suster. Bila ibu merasa mata berkunang-kunang, ibu
sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu. Jangan pernah putus minum obat sebelum
berkonsultasi dengan dokter ya bu karena akan kambuh dan terus menerus mendengar suara
yang tak tampak wujudnya. Ibu saya akan menjelasakan terlebih dahulu cara minum obat secara
teratur dengan prinsip 6 benar :

1. Yang pertama itu adalah benar pasien, jadi sebelum ibu meminum obat lihat dulu label
yang menempel di bungkus obat, apakah benar nama ibu yang tertulis disitu.
Jangan sampai keliru dengan obat milik teman ibu yang lain. Baca nama  kemasannya.
2. Yang kedua itu adalah benar obat, jadi sebelum ibu minum obatnya ibu perlu
memperhatikan jenis obatnyaterlebih dahulu
3. Yang ketiga itu adalah benar dosis, jadi sebelum ibu minum obatnya ibu harus tau
dosisnya, satu atau dua butir obat yang ibu minum
4. Yang keempat itu adalah benar waktu pemberian, jadi ibu harus minum obat sesuai
dengan jam yang sudah ditentukan oleh dokter yang tadi saya sudah jelaskan ke ibu (jam
7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam)
5. Yang kelima itu adalah benar cara pemberian obat, jadi ibu minum nya secara oral ya
yaitu lewat mulut bu dan ibu minum obatnya sesudah makan ya bu.
6. Yang keenam itu adalah benar kadaluarsa, jadi sebelum ibu minum obat ibu harus
memperhatikan terlebih dahulu kadaluarsa obat yang ingin ibu minum ya
Ibu harus meminum obat secara teratur dan tidak menghentikannya tanpa konsultasi dengan
dokter ya bu. Apakah ibu sudah paham dengan penjelasan saya? Coba ibu sebutkan ulang
prinsip 6 benar obat yang tadi saya jelaskan, wah ternyata ibu sudah paham ya dengan
penjelasan saya tadi. Sekarang kita memasukan waktu meminum obat kedalam jadwal harian
ya bu, cara mengisi jadwalnya adalah jika ibu minum obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh
suster atau teman maka di isi dengan M artinya mandiri, jika ibu meminum obatnya
diingatkan oleh suster atau oleh teman maka di isi B artinya dibantu, jika ibu tidak meminum
obatnya maka di isi T artinya tidak melakukannya. Mengerti bu?”

FASE TERMINASI

1. EVALUASI RESPON KLIEN TERHADAP TINDAKAN KEPERAWATAN


A. EVALUASI SUBJEKTIF
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara minum obat secara
teratur dengan prinsip 6 benar?”
B. EVALUASI OBJEKTIF
“coba ibu ulangi lagi ada berapa macam obat yang harus ibu minum dan sebelum minum
obat, apa yang harus ibu perhatikan dengan 6 prinsip benar obat, ayo coba ibu sebutkan!!!,
wahh bagus sekali, ibu masih ingat”
2. RENCANA TINDAK LANJUT
“Ibu jangan lupa minum obat sesuai dengan jadwal minum obat yang tadi kita buat ya.”
3. KONTRAK YANG AKAN DATANG
A. TOPIK
“baiklah ibu, bagaimana kalau besok kita berbincang – bincang cara yang ketiga yaitu
dengan cara verbal/bicara baik - baik untuk mengontrol rasa marah yang ibu rasakan ,
apakah ibu bersedia?”
B. WAKTU
“untuk waktunya ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00?”
C. TEMPAT
“untuk tempatnya ibu mau dimana? Bagaimana kalau diruangan ini lagi?, sampai ketemu
besok pagi ya bu, saya permisi assalamualaikum”
RESIKO PERILAKU KEKERASAN

STRATEGI PELAKSANAAN III

TENTANG CARA VERBAL/BICARA BAIK – BAIK

FASE ORIENTASI

1. SALAM TERAPEUTIK
“assalamualaikum, selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya ga bu? Coba saya siapa bu?
Bagus ibu masih ingat dengan saya.”
2. KONTRAK
A. TOPIK
“sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan berbincang – bincang tentang latihan
cara yang ketiga dari 4 cara mengontrol marah yang ibu rasakan yaitu dengan cara
verbal/bicara baik – baik.”
B. TUJUAN
“tujuannya untuk mengontrol rasa marah yang ibu rasakan.”
C. WAKTU
“berapa lama ibu mau berbincang – bincang? Bagaimana kalau 30 menit? Apakah ibu
bersedia?”
D. TEMPAT
“ibu mau berbincang – bincang dimana? Bagaimana kalau diruangan ini saja?”
3. EVALUASI/VALIDASI
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu masih merasa marah? Apakah ibu telah
melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin? Bagaimana dengan cara latihan fisik teknik
nafas dalam dan memukul bantal, apakah rasa marah ibu berkurang? Bagus sekarang coba
praktekkan pada saya bagaimana ibu melakukannya. Bagus sekali ibu. Coba lihat jadwal
kegiatan hariannya, wah ternyata ibu sudah bisa melakukannya ya sesuai dengan jadwal yang
sudah kita buat, bagus sekali ya ibu.”
FASE KERJA

Sebelum kita belajar cara latihan bicara yang baik saya ngin bertanya apakah ibu masih ingat ada
berapa cara yang sudah diajarkan untuk mengontrol rasa marah ibu ? coba sebutkan apa saja?
Bagus sekali ibu, ternyata ibu masih mengingatnya dan melakukannya, kemudian apa ibu masih
ingat dengan cara cara minum obat dan jenis-jenis obat untuk megurangi rasa marah ibu?
Sebutkan apa saja obat yang diminum? Iya hebat sekali, ibu masih mengingatnya.  “Sekarang
kita latihan cara bicara ibu baik untuk mencegah marah. Kalau marah sudah disalurkan melalui
tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan
orang yang membuat kita marah. Ada tiga caranya :

1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan suara yang rendah serta tidak menggunakan
kata-kata kasar. Kemarin ibu mengatakan penyebab marahnya karena makanan tidak
tersedia, rumah berantakan, Coba ibu minta sediakan makan dengan baik:” tolong
sediakan makan dan bereskan rumah” Nanti biasakan dicoba disini untuk meminta baju,
minta obat dan lain-lain. Coba ibu praktekkan. Bagus bu.
2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin melakukannya,
katakan: ‘maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan’. Coba ibu
praktekkan . Bagus bu.
3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal bapak
dapat mengatakan:’Saya jadi ingin marah karena perkataan mu itu’. Coba praktekkan.
Bagus.”

Sekarang kita masukkan cara verbal/bicara baik - baik kedalam jadwal harian ya bu, ibu mau
latihan berapa kali sehari? Ibu mau latihannya jam berapa saja? Baik ibu cara mengisi jadwalnya
adalah jika ibu malakukan sendiri tanpa diingatkan oleh suster atau teman maka di isi dengan M
artinya mandiri, jika ibu melakukan diingatkan oleh suster atau oleh teman maka di isi B artinya
dibantu, jika ibu tidak melakukan maka di isi T artinya tidak melakukannya. Mengerti bu?”
FASE TERMINASI

1. EVALUASI RESPON KLIEN TERHADAP TINDAKAN KEPERAWATAN


A. EVALUASI SUBJEKTIF
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol marah
dengan bicara yang baik?!
B. EVALUASI OBJEKTIF
“coba ibu ulangi lagi bagaimana cara bicara baik – baik yang telah kita pelajari?!”
2. RENCANA TINDAK LANJUT
“Ibu jangan lupa berlatik sesuai dengan jadwal harian yang tadi kita buat ya.”
3. KONTRAK YANG AKAN DATANG
A. TOPIK
“baiklah ibu, bagaimana kalau besok kita berbincang – bincang cara yang keempat yaitu
dengan cara spiritual untuk mengontrol rasa marah yang ibu rasakan , apakah ibu
bersedia?”
B. WAKTU
“untuk waktunya ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00?”
C. TEMPAT
“untuk tempatnya ibu mau dimana? Bagaimana kalau diruangan ini lagi?, sampai ketemu
besok pagi ya bu, saya permisi assalamualaikum”
RESIKO PERILAKU KEKERASAN

STRATEGI PELAKSANAAN IV

TENTANG CARA SPIRITUAL

FASE ORIENTASI

1. SALAM TERAPEUTIK
“assalamualaikum, selamat pagi bu, masih ingat dengan saya ga bu?, coba saya siapa bu?,
bagus ibu masih ingat dengan saya”
2. KONTRAK
A. TOPIK
“Sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan berbincang – bincang tentang latihan
cara yang keempat dari 4 cara mengontrol rasa marah yaitu dengan cara spiritual.”
B. TUJUAN
“tujuannya untuk mengontrol rasa marah yang ibu rasakan.”
C. WAKTU
“berapa lama ibu mau berbincang – bincang? Bagaimana kalau 30 menit?, apakah ibu
bersedia?”
D. TEMPAT
“ibu mau berbincang – bincang dimana? Bagaimana kalau diruangan ini saja?”
3. EVALUASI/VALIDASI
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu masih merasa marah? Apakah ibu telah
melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin? Bagaimana dengan cara latihan fisik teknik
nafas dalam dan memukul bantal, minum obat secara teratur dan cara verbal/bicara baik –
baik apakah rasa marah ibu berkurang? Bagus sekarang coba praktekkan pada saya bagaimana
ibu melakukannya. Bagus sekali ibu. Coba lihat jadwal kegiatan hariannya, wah ternyata ibu
sudah bisa melakukannya ya sesuai dengan jadwal yang sudah kita buat, bagus sekali ya ibu.”
FASE KERJA

“Sebelum kita belajar cara mengontrol marah dengan beribadah, nah saya mau tanya apa ibu
masih ingat ada berapa cara yang sudah diajarkan untuk mengontrol rasa marah ibu ? coba
sebutkan apa saja? Bagus sekali ibu, ternyata ibu masih mengingatnya dan melakukannya, dan
apa ibu masih ingat kemarin kita latihan apa? Coba ibu sebutkan ? Iya bagus sekali, bu masih
mengingatnya. Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa ibu lakukan. Nah, baikalah sekarang
ibu bisa megontrol rasa marah ibu dengan beribadah yaitu bisa dengan sholat. Kalau ibu sedang
marah coba langsung duduk dan langsung tarik nafas dalam. Jika tidak reda juga marahnya
rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian sholat. Ibu bisa
melakukan sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan. Coba ibu sebutkan sholat 5 waktu?
Bagus, mau coba yang mana? Coba sebutkan caranya? Bagus sekali bu. Kemudian ibu bisa
mengontrol marah dengan cara berdoa , ibu tau gimana caranya? Iya bagus sekali bu. nah cara ini
bisa mengurangi marah ibu dan membuat ibu lebih tenang. Baiklah kita masukan ke jadwal
kegiatan beribadahya bu. Ibu mau latihan berapa kali sehari? Ibu mau latihannya jam berapa
saja? Baik ibu cara mengisi jadwalnya adalah jika ibu melakukan sendiri tanpa diingatkan oleh
suster atau teman maka di isi dengan M artinya mandiri, jika ibu melakukan diingatkan oleh
suster atau oleh teman maka di isi B artinya dibantu, jika ibu tidak melakukan maka di isi T
artinya tidak melakukannya. Mengerti bu?”

FASE TERMINASI

1. EVALUASI RESPON KLIEN TERHADAP TINDAKAN KEPERAWATAN


A. EVALUASI SUBJEKTIF
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang – bincang tentang cara mengontrol rasa
marah dengan melakukan spiritual/beribadah?”
B. EVALUASI OBJEKTIF
“coba ibu ulangi lagi cara mengontrol rasa marah dengan spiritual/beribadah?. Wah bagus
ibu sudah bisa melakukannya ya dengan baik.”
2. RENCANA TINDAK LANJUT
“Ibu jangan lupa berlatih mengontrol rasa marah dengan spiritual sesuai dengan jadwal harian
yang sudah kita buat ya.”
3. KONTRAK YANG AKAN DATANG
A. TOPIK
“Baik, besok kita ketemu lagi untuk melihat sejauh mana bapak melaksanakan kegiatan
dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah.”
B. WAKTU
“untuk waktunya ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00?”
C. TEMPAT
“untuk tempatnya ibu mau dimana? Bagaimana kalau diruangan ini lagi?, sampai ketemu
besok pagi ya bu, saya permisi assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai