Anda di halaman 1dari 15

WAHAM

Waham adalah keyakinan seseorang yang


berdasarkan penilaian realitas yang
salah.Macam-macam waham :
Waham kebesaran
Waham Kejar.
Waham Depresif
Waham nihilistik
Waham somatik (waham hipokondria).
Waham hubungan.
Waham pengaruh.
Waham curiga
10 GANGGUAN JIWA
1. Cartacoethes: tekanan yang tidak bisa dikendalikan untuk melihat peta di mana-mana
2. Gamomania: obsesi mengajukan pernikahan

3. Onomatomania: rangsangan untuk mengulang beberapa kata


Ini adalah obsesi mengulang kata-kata khusus karena kata-kata itu mengganggu pikiran
penderita.
4. Climomania: keinginan berlebihan berada di kasur
5. Demonomania: percaya digentayangi roh jahat

6. Enosimania: terus-terusan merasa bersalah

7. Trichotillomania: rangsangan menarik rambut sendiri

9. Aboulomania: sering ragu-ragu

10. Doromania: obsesi memberi hadiah


RENCANA TINDAK LANJUT
• SP1
Klien dapat membina hubungan saling percaya.
• SP2
Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam
pikiran klien,
• SP3
Klien dapat mengidentifikasi stressor/pencetus wahamnya,
• SP4
Klien dapat mengidentifikasi wahamnya,
• SP 5
Klien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnya,
• SP 6
Klien dapat melakukan tehnik distraksi sebagai cara menghentikan pikiran
terpusat pada wahamnya,
• SP 7
Klien dapat dukungan keluarga,
• SP 8
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
HALUSINASI
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan dalam jumlah dan
pola dari stimulasi yang mendekat yang diprakarsai secara internal atau eksternal disertai
dengan suatu pengurangan berlebihan-lebihan,
Macam-macam halusinasi
a. Halusinasi pendengaran
b. Halusinasi penglihatan
c. Halusinasi penghidu
d. Halusinasi peraba
e. Halusinasi pengecap
f. Halusinasi sinestetik
Rencana tindakan halusinasi
• SP 1 Pasien
Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi,
mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama: menghardik halusinasi
• SP 2 Pasien
Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua bercakap-cakap dengan orang lain
• SP 3 Pasien
Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga melaksanakan aktivitas terjadwal
• SP 4 Pasien
Melatih pasien menggunakan obat secara teratur
ISOLASI SOSIAL
keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang
lain di sekitarnya
Rencana tindakan isos
• SP 1 Pasien: Membina hubungan saling percaya, membantu
pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu
pasienmengenalkeuntungannberhubungan dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain, dan mengajarkan pasien
berkenalan
• SP 2 Pasien : Mengajarkan pasien berinteraksi secara
bertahap (berkenalan dengan orang pertama -seorang
perawat-)
• SP 3 Pasien : Melatih Pasien Berinteraksi Secara Bertahap
(berkenalan dengan orang kedua-seorang pasien)
HARGA DIRI RENDAH
perasaan seseorang bahwadirinya tidak diterima dilingkungan dan gambaran-
gambaran negatif tentang dirinya
Rencan tindak lanjut
• SP 1 Pasien:
Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien,
membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan,
membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih,
melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan
kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian
• SP 2 Pasien
Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan
kemampuan pasien
• SP 3
Melatih minum obat
RESIKO PRILAKU KEKERASAN

• SP 1 Klien :Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi penyebab


marah, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang
dilakukan
• SP 2 klien :
Membantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara
fisik ke dua (evaluasi latihan nafas dalam
• SP3 klien :Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan
secara sosial/verbal (evaluasi jadwal harian tentang dua cara fisik
mengendalikan perilaku kekerasan
• SP 4 klien :Bantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara
spiritual
• SP 5 klien :Membantu klien latihan mengendalikan PK dengan obat (
bantu pasien minum obat secara teratur dengan prinsip 5 benar ( benar
pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar waktu dan benar
dosis obat)
DEFISIT PERAWATAN DIRI
• SP1 Pasien:Mendiskusikan pentingnya kebersihan
diri, cara-cara merawat diri dan melatih pasien
tentang cara-cara perawatan kebersihan diri
• SP 2 Pasien :Percakapan saat melatih pasien laki-laki
berdandan
• SP 3 Pasien: Percakapan melatih berdandan untuk
pasien wanita
• SP 4 Pasien : Percakapan melatih pasien makan
secara mandiri
• SP 5 Pasien : Percakapan mengajarkan pasien
melakukan BAB/BAK secara mandiri
TUGAS PERAWAT PELAKSANA
Tugas PP
Menerima klien dan mengkaji kebutuhan klien secara komprehensif
melakukan kontrak dengan klien dan keluarga
melakukan pengkajian terhadap klien baru/melengkapi hasil dari PA
menetapkan rencana askep dan menjelaskan pada PA (preconfernce)
Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktik
menetapkan PA yang bertanggung jawab pada klien
melakukan bimbingan dan evaluasi pada PA dalam melakukan tindakan keperawatan
memonitor dokumentasi yang dilakukan PA
Membuat jadwal perjanjian klinik
mengatur pelaksanaan konsul dan lab
membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA
melakukan kegiatan serah terima klien
mendampingi visit team medis
melakukan evaluasi askep dan membuat catatan perkembangan klien setiap hari
Mengomunikasikan dan mengoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain
maupun perawat lain
memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga
membuat rencana pulang
Melakukan rujukan kepada pekarya sosial dan kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
Mengadakan kunjungan rumah
bekerja sama dengan CCM
TUGAS PERAWAT ASOSIASI/PERAWAT
PELAKSANA
Perawat associate adalah seorang perawat
yang diberi wewenang dan ditugaskan untuk
memberikan pelayanan keperawatan langsung
kepada klien
TUGAS KATIM
a) Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan
kewenangannya yang didelegasikan
oleh kepala ruangan.
b) Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi kinerja
anggota tim/pelaksana.
c) Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan
pasien.
d) Mengembangkan kemampuan anggota tim/pelaksana.
e) Menyelenggarakan konferensi
TUGAS KEPALA RUANGAN
Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pelayanan Keperawatan di ruang rawat yang
berada di wilayah tanggung jawabnya.
MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN
PROFESIONAL (MPKP)
Model praktik keperawatan adalah diskripsi
atau gambaran dari praktik keperawatan yang
nyata dan akurat berdasarkan kepada filosofi,
konsep dan teori keperawatan.Era globalisasi
dan perkembangan ilmu dan teknologi
kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu
profesi, memberi pelayanan kesehatan yang
optimal. Indonesia juga berupaya
mengembangkan model praktik keperawatan
profesional (MPKP).
5 KOMPONEN MPKP
1. Nilai professional
2. Pendekatan manajemen
3. Metode pemberian asuhan keperawatan
4. Hubungan professional
5. System penghargaan dan kompensasi
RISIKO BUNUH DIRI
adalah resiko untuk mencederai diri sendiri yang dapat mengancam kehidupan
Sp 1
Mengidentifikasi benda – benda yang dapat membahayakan pasien
Sp 2
Mengidentifikasikan aspek positif pasien
Mendorong pasien untuk berpikir positif terhadap diri
Mendorong pasien untuk menghargai diri sebagai individu yang berharga
Sp 3
Mengidentifikasikan pola koping yang biasa diterapkan pasien
Menilai pola koping yang biasa dilakukan Mendorong pasien memilih pola
koping yang konstruktif
Menganjurkan pasien menerapkan pola koping konstruktif dalam kegiatan
harian
Sp 4
Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
Mengidentifikasikan cara mencapai rencana masa depan yang realistis
Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa
depan yang realistis

Anda mungkin juga menyukai