Tanggal Terbit
Prosedur Tetap
1 Juni 2016 dr. T.B. Rijanto, DFM
RS.WILLIAM BOOTH
SURABAYA
e. Penulisan nama obat :
1) Harus jelas terbaca dan tidak menggunakan
singkatan.
2) Lengkapi bentuk sediaan, seperti yang
diperlukan a.l injeksi, kapsul, tablet, kaplet,
salep, tetes telinga, tetes mata, dll
3) Tertulis jumlah sediaan
4) Obat racikan dituliskan nama setiap jenis/
bahan obat dan jumlha obat: obat padat adalah
mokrogram, mg, gr dan obat cair adalah tetes,
ml, L
3. Aturan pakai ditulis lengkap: frekuensi, dosis, rute
pemberian. Aturan pakai ”jika perlu” atau pro re nata
(prn) harus disertai dengan indikasi penggunaan atau
kapan diperlukannya, misalnya: prn sakit kepala atau
prn mual dituliskan dosis maksimal dalam satu hari
4. Membubuhkan tanda tangan atau paraf disetiap
resep, yaitu dibagian bawah obat terakhir yang tertulis
di resep
5. Bila dokter melakukan kesalahan penulisan, dapat
mencoret tulisan yang salah dan mneuliskan instruksi
yang benar, serta memberikan anda tangan dan nama
dokter di dekat coretan
1. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
2. Kelompok Staf Medis