HIPERTENSI
Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
Dian Bardiansyah, S. Kep
NIM: 11194692210133
Nilai
42-54 : mampu melakukan aktifitas
28-41 : mampu melakukan sedikit bantuan
14-27 mampu melakukan bantuan maksimal
14 ≤ : tidak mampu melakukan
6 Status mental
TOTAL SKALA
Elastesitas
arteriosklerosis Hipertensi
Perubahan struktur
Vasokontriksi
Ggn sirkulasi
Respon Nyeri
Ggn. Pola Perfusi jaringan RAA
tidur perifer tidak
efektif
Intoleransi
fatigue
aktivitas
Retensi Na Rangsang
aldosteron Penurunan
Curah
jantung
Edema
1. Nyeri akut b.d agen Label : Tingkat nyeri (L.08066) Label : manajemen nyeri (I.08238)
cedera biologis (D.0077) Setelah diberikan asuhan Observasi
keperawatan selama 2 x - Kaji secara komprehensip terhadap nyeri
kunjungan, diharapkan nyeri termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
yang dirasakan dapat berkurang frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan
dengan kriteria Hasil : faktor presipitasi
1. Klien melaporkan nyeri berkurang Terapeutik
(Skala 1-3) - Tentukan pengaruh pengalaman nyeri
2. Klien tidak tampak mengeluh dan terhadap kualitas hidup( napsu makan,
menangis tidur, aktivitas,mood, hubungan sosial)
3. Ekspresi wajah klien tidak - Control lingkungan yang dapat
menunjukkan nyeri mempengaruhi respon ketidaknyamanan
4. Klien dapat menggunakan teknik non klien
farmakologis - Ajarkan cara penggunaan terapi non
5. Klien menggunakan analgesic sesuai farmakologi (Pijatan atau akupresur pada
instruksi titik-titik tertentu di kaki)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian Analgesic
2. Penurunan curah jantung Label : Curah jantung (L.02008) Label :Perawatan jantung (I.02075)
b.d perubahan Setelah dilakukan tindakan ke Observasi :
kontraktilitas (D.0008) Perawatan 1x 24 jam penurunan curah - Identifikasi tanda/gejala primer curah
jantung teratasi , dengan kriteria hasil : jantung (dyspnea, kelelahan,edema)
1. Dispnea, dari sedang (3) menjadi - Identifikasi tanda/gejala sekunder
meningkat (1) penurunan curah jantung (peningkatan
2. Lelah, dari sedang (3) menjadi berat badan, ronki basah, batuk,kulit
meningkat (1) pucat)
3. Edema, dari sedang (3) menjadi - Monitor tekanan darah
meningkat (1) - Monitor berat badan setiap hari pada
4. Pucat/sianosis, dari sedang (3) waktu yang sama
menjadi meningkat (1) - Monitor saturasi oksigen
5. Suara jantung S3, dari sedang (3) - Monitor keluhan nyeri dada
menjadi meningkat (1) (intensitas,lokasi,radiasi,durasi,presivitas
6. Berat badan, dari sedang (3) yang mengurangi nyeri)
menjadi meningkat (1) Terpeutik :
7. Tekanan darah, dari sedang (3) - Posisikan pasien semi flowler atau fowler
menjadi membaik (5) dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
- Berikan diet jantung yang sesuai (batasi
asupan kafein,natrium,kolesterol dan
makanan tinggi lemak)
- Fasilitas pasien dan keluarga untuk
modifikasi gaya hidup sehat
- Berikan dukungan emosinal dan spiritual
- Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen >94%
Edukasi :
- Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleran
- Anjurkan beraktivitas secara bertahap
- Anjurkan pasien dan keluarga mengukur
berat badan harian
- Anjurkan pasien dan keluarga mengukur
intake dan output cairan harian
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika
perlu
- Rujuk ke program rehabilitas jantung
3. Perfusi jaringan perifer Label : Perfusi perifer (L.02011) Label : Perawatan sirkulasi (I.02079)
tidak efektif b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi :
gangguan sirkulasi 1x24 jam diharapkan ketidakefektifan - Periksa sirkulasi perifer (Nadi perifer,
(D.0009) perfusi jaringan perifer teratasi dengan warna, suhu )
kriteria hasil : - Monitor panas, kemerahan, nyeri serta
1. Denyut nadi perifer, dari sedang (3) pembekakan
menjadi meningkat (5) - Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi
2. Warna kulit pucat, dari sedang (3) (diabetes atau hipertensi)
menjadi menurun (5) Teraputik :
3. Akral, dari sedang (3) menjadi - Hindari pemasangan infus atau
membaik (5) pengambilan darah di lokasi keterbatasan
4. Turgor kulit, dari sedang (3) perfusi
menjadi membaik (5) - Hindari pengukuran tekanan darah
- Lakukan hidrasi
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat penurun tekanan
darah
4. Intoleransi aktivitas b.d Label :Toleransi aktivitas (L.05047) Label : Manajemen energi (I.05178)
kelemahan (D.0153) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi :
1x 24 jam intoleransi aktivitas teratasi , - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
dengan kriteria hasil : mengakibatkan kelelahan
1. Frekuensi nafas, dari sedang (3) ke - Monitor kelelahan fisik dan emosional
membaik (5) - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
2. Dyspnea setelah beraktivitas, dari selama melakukan aktivitas
sedang (3) ke meningkat (1) Terapeutik :
3. Keluhan lelah, dari sedang (3) ke - Lakukan latihan rentang gerak aktif dan
meningkat (1) fisik
4. Perasaan lemah, dari sedang (3) ke - Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika
meningkat (1) tidak dapat berindah atau berjalan
5. Saturasi oksigen, dari sedang (3) ke Edukasi :
meningkat (5) - Anjurkan melakukan aktivitas secara
6. Kemudahan dalam melakukan bertahap
aktivitas sehari-hari, dari sedang (3) - Anjurkan menghubungi perawat jika ada
ke meningkat (5) tanda dan gejala kelelahan tidak
7. Warna kulit, dari sedang (3) ke berkurang
membaik (5) Kolaborasi :
8. Tekanan darah, dari sedang (3) ke - Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
membaik (5) meningkatkan asupan makanan
9. Sianosis, dari sedang (3) ke
meningkat (1)
5. Gangguan pola tidur b.d Label : pola tidur (L.05045) Label : Dukungan tidur (I.0925)
kurang control tidur (D. Setelah dilakukan asuhan keperawatan Observasi
0055). diharapkan jumlah jam tidur klien dalam - Monitor dan catat kebutuhan tidur klien
batas setiap hari dan jam.
normal dengan kriteria - Determinasi efek-efek medikasi terhadap
hasil : pola tidur.
1. Jumlah jam tidur dalam batas Terapeutik
normal 6-8 jam/hari. - Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat.
2. Pola tidur dan kualitas tidur dalam - Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas
batas normal. sebelum tidur (membaca).
3. Perasaan segar setelah tidur dan - Ciptakan lingkungan yang nyaman.
istirahat. Kolaborasi
4. Mampu mengidentifikasi hal-hal - Diskusikan dengan klien tentang teknik
yang meningkatkan tidur tidur klien.
6. Resiko cedera b.d Label : tingkat cedera (L.14136) Label : manajemen lingkungan (I.14514)
gangguan penglihatan Setelah dilakukan asuhan Observasi
(D.0136) keperawatan selama 4x - Sediakan lingkungan yang aman dan
nyaman
kunjungan diharapkan pasien
- Hindarkan lingkungan yang berbahaya
terbebas dari cedera dengan
Terapeutik
Kriteria Hasil :
- Pasang side rail tempat tidur
1. Klien terbebas dari cidera
- Tempatkan saklar lampu ditempat yang
2. Klien mampu menjelaskan cara
mudah dijangkau
untuk mencegah cidera
- Sediakan tempat tidur yang nyaman dan
3. Klien mampu menjelaskan factor
bersih
resiko dari lingkungan
- Anjurkan keluarga untuk menemani
4. Mampu memodifikasi gaya hidup pasien.
untuk mencegah injury - Berikan alat bantu seperti tongkat
Edukasi
- Jelaskan cara membuat lingkungan rumah
yang aman
DAFTAR PUSTAKA
Febriyenti, dkk (2017). Perbedaan Status Psikososial Lanjut Usia Yang Tinggal
Di Panti Werdha Damai Ranomuut Manado Dengan Yang Tinggal
Bersama Keluarga Di Desa Sarongsong II Kecamatan Airmadidi
Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Keperawatan Universitas Sam Ratulangi
Manado. Vol.5 No.1
Ignatavicius, Workman, & Rebar. 2017. Medical Surgical Nursing: Concepts For
Interprofessional Collaborative Care (9 th ed.). St. Louis : Elsevier, Inc.
Iqbal, dkk. (2018). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika.
Manuntung, A. (2018). Terapi Perilaku Kognitif Pada Pasien Hipertensi (1st ed.).
Malang: Wineka Media.
Muhith, A., & Siyoto, S. (2016). Pendidikan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta:
ANDI.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan
Penerapan Diagnosa Nanda, Nic, Noc dalam Berbagai Kasus. Yogyakarta:
Penerbit Mediaction.
Kholifah, S.N. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Gerontik. Jakarta :
Kemenkes RI Pusdik SDM Kesehatan.
Sulaiman & Anggriani. (2018). Efek Postur Tubuh Terhadap Keseimbangan
Lanjut Usia Di Desa Suka Raya Kecamatan Pancur Batu. Jurnal
Jumantik, 3(2), 127-140.