DIABETES MELITUS
Disusun Oleh:
Dian Bardiansyah, S.Kep
NIM: 11194692210133
LAPORAN PENDAHULUAN
DIABETES MELITUS
Disusun oleh :
Dian Bardiansyah
NIM: 1119462210133
MenyetujuI,
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,
LAPORAN PENDAHULUAN
DIABETES MELITUS
Disusun oleh :
Dian Bardiansyah, S.Kep
NIM: 11194692210133
Menyetujui
Mengetahui,
Ketua Jurusan Profesi Ners
Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia Banjarmasin
Keterangan :
Beri tanda ( v ) pada point yang sesuai kondisi klien
Analisis Hasil/ Nilai:
A : Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke
kamar kecil, berpakaian, dan mandi.
B :Kemandirian dalam semua hal, kecuali satu dari fungsi
tersebut.
C :Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu
fungsi tambahan.
D :Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian
dan satu fungsi tambahan.
E :Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian,
ke kamar kecil, dan satu fungsi tambahan.
F :Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian,
ke kamar kecil, berpindah, dan satu fungsi tambahan.
G :Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
Modifikasi Barthel Indeks
Barthel Indeks merupakan skala yang digunakan untuk mengukur
kinerja dalam aktifitas sehari-hari.
Nilai
No Kriteria Bantua Keterangan
Mandiri
n
1 Makan 5 10
2 Berpindah dari kursi roda
5-10 15
ke tempat tidur, sebaliknya
3 Kebersihan diri, mencuci
muka, menyisir, mencukur 0 5
dan menggosok gigi
4 Aktivitas di toilet
5 10
(menyemprot, mengelap)
5 Mandi 0 5
6 Berjalan di jalan yang datar
(jika tidak mampu jalan /
10 15
melakukannya dengan
kursi roda)
7 Naik turun tangga 5 10
8 Berpakaian termasuk
5 10
mengenakan sepatu
9 Mengontrol BAB 5 10
10 Mengontrol BAK 5 10
Total
Penilaian:
0 – 20 : Ketergantungan
21 – 61 : Ketergantungan berat/ sangat ketergantungan
62 – 90 : Ketergantungan moderat
91 – 99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Analisis Hasil
Skor salah (0 – 2) : Fungsi intelektual utuh
Skor salah (3 – 4) : Kerusakan intelektual ringan
Skor salah (5 – 7) : Kerusakan intelektual sedang
Skor salah (8 – 10) : Kerusakan intelektual berat
d) Perintahkan pada
klien untuk hal
berikut (bila
aktifitas sesuai
perintah nilai satu
poin).
“tutup mata anda”
e) Perintahkan
kepada klien untuk
menulis kalimat
atau menyalin
gambar.
Klien menulis/
menggambar
Total nilai 30
Interpretasi Hasil
> 23 : aspek kognitif dari fungsi mentak baik
18 – 22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
0 – 17 : terdapat kerusakan fungsi mental berat
8) Pengkajian Skala Jatuh Pada Lansia
Morse Fall Scale (MFS) digunakan untuk melakukan pengkajian
skala jatuh pada lansia
No Pengkajian Skala Nilai
1 Riwayat jatuh: Apakah lansia pernah Tidak : 0
jatuh dalam 3 bulan terakhir? Ya : 25
2 Diagnosa sekunder: Apakah lansia Tidak : 0
memiliki lebih dari satu penyakit? Ya : 15
3 Alat bantu jalan:
- Bed rest/ dibantu perawat 0
- Kruk/ tongkat/ walker 15
- Berpegangan pada benda-benda 30
disekitar (kursi, lemari, meja)
4 Terapi intravena : Apakah saat ini Tidak : 0
lansia terpasang infus? Ya : 20
5 Gaya berjalan/ cara berpindah
- Normal/ bed rest/ imobilisasi (tidak 0
dapat bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan/ tidak normal (pincang, 20
diseret)
6 Status mental
- Lansia menyadari kondisi dirinya 0
sendiri 15
- Lansia mengalami keterbatasan
daya ingat
Total Skala
Keterangan:
Lingkari pilihan jawaban berdasarkan pernyataan klien
Skor : hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal
Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1
Skor antara 5 – 9 menunjukkan kemungkinan besar depresi
Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi
Buruk 2
Sangat buruk 1
2 Kondisi mental:
Waspada/ sadar penuh 4
Apatis 3
Bingung 2
3 Aktifitas:
Dapat berpindah sendiri 4
Berjalan dengan bantuan 3
Terbatas dikursi 2
Terbatas ditempat tidur 1
4 Mobilitas:
Penuh/ bergerak bebas 4
Sedikit terbatas 3
Sangat terbatas 2
Sulit bergerak 1
5 Inkontinensia:
Tidak ngompol 4
Kadang-kadang 3
SKOR
Keterangan:
Skor < 14 : Resiko tinggi terjadinya ulkus diabetikum
Skor < 12 : Peningkatan risiko 50 kali lebih besar terjadinya ulkus
diabetikum
Skor 12 – 13 : Resiko sedang
Skor > 14 : Resiko kecil
Clevo, Rendi dan Margareth. (2015). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan
Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha medika.
Fatimah, R.N. (2015). Diabetes Melitus Tipe 2. Jakarta: J MAJORITY. Vol. 4, No.
5:93-99
Galicia-Garcia, U., Benito-Vicente, A., Jebari, S., Larrea-Sebal, A., Siddiqi, H.,
Uribe, K. B., Ostolaza, H., & Martín, C. (2020). Pathophysiology of type 2
diabetes mellitus. International Journal of Molecular Sciences, 21(17), 1–34.
https://doi.org/10.3390/ijms21176275
Hall JE. Guyton and Hall. (2016). Textbook of Medical Physiology. 13th ed.
Philadelphia (PA): Elsevier.
LeMone, Burke, & Bauldoff. (2016). Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa.
Jakarta: EGC
Saeedi, P., Petersohn, I., Salpea, P., Malanda, B., Karuranga, S., Unwin, N.,
Colagiuri, S., Guariguata, L., Motala, A. A., Ogurtsova, K., Shaw, J. E.,
Bright, D., & Williams, R. (2019). Global and regional diabetes prevalence
estimates for 2019 and projections for 2030 and 2045: Results from the
International Diabetes Federation Diabetes Atlas, 9th edition. Diabetes
Research and Clinical Practice, 157, 107843.
https://doi.org/10.1016/j.diabres.2019.107843