PENDAHULUAN
Semenjak awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan adanya wabah virus
Corona yang berasal dari Wuhan, China. Virus Corona ini menyebabkan wabah
demam di Tiongkok pada Desember 2019 dan menyebar ke seluruh negara hingga
saat ini. Akibatnya, banyak perusahaan kecil, menengah maupun besar yang
akhirnya terpaksa menutup usahanya untuk sementara. Tidak hanya perusahaan
saja yang tutup, ribuan tempat usaha makanan dan atau minuman juga terpaksa
tutup untuk sementara waktu. Perekonomian China pun menjadi terguncang di
awal tahun 2020 ini, karena selama ini perekonomian China didukung dari sektor
usaha kecil dan menengah. Ada sekitar 30 juta usaha kecil dan menengah
menyumbang lebih dari 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB) China. Selain
itu, bursa saham Shanghai juga sempat menurun mencapai 9%, yang merupakan
yang terparah sejak bulan Agustus2015. Merdeka.com (Budiyanti, 2020). Kasus
COVID-19 di Indonesia diawali dari sebuah pesta dansa di Klub Paloma &
Amigos, Jakarta. Peserta acara tersebut bukanhanya warga negara Indonesia saja,
tetapi juga multinasional, termasuk warga Jepang yang menetap di Malaysia.
Berikut kronologi virus corona yang muncul di Depok, Jawa Barat, Indonesia.
Penurunan sektor ekonomi yang terdampak Covid-19 adalah sektor
pariwisata,sektor pariwisata merupakan salah satu sektor paling terdampak
pandemi Covid-19. pandemi Covid-19 berdampak luas pada industri pariwisata di
seluruh dunia karena anjloknya permintaan dari wisatawan domestik maupun
mancanegara. Indonesia memang memiliki kekayaan alam dan budaya yang
sangat luar biasa. Tak heran jika wisatawan dari berbagai penjuru dunia
berdatangan untuk mengalami sendiri keajaiban alam dan budaya di Indonesia.
Banyak sekali destinasi wisata di Indonesia yang telah populer secara mendunia.
Alam Indonesia yang terdiri dari hutan, laut, sangai dan goa menghasilkan pula
potensi wisata alam yang luar biasa. Hampir setiap jengkal tanah di Negeri ini
memiliki potensi wisataalam yang memukau. Tidak heran jika hampir rata-rata
setiap wilayah di Nusantara ini memiliki obyek wisata. (Soetopo, 2011) Wabah
virus corona mulai berdampak pada pariwisata Indonesia, dimana menurut data
Badan Pusat Statistik (BPS) Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau
wisman ke Indonesia Februari 2020 mengalami penurunan sebesar 28,85 %
dibanding jumlah kunjungan pada Februari 2019. Selain itu, jika dibandingkan
dengan Januari 2020, jumlah kunjungan wisman pada Februari 2020 juga
mengalami mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 30,42% bukan
hanya di Indonesia Pariwisata dunia pun ikut mendapat Imbas dari masalah
Covid-19 ini. Dalam kurun waktu yang belum lama ini Organisasi Pariwisata
Dunia (UNWTO) merilis situasi dan dampak virus corona akan membuat
penurunan penerimaan pariwisata internasional dengan perkiraan sekitar 20
hingga 30 persen. Berdasarkan data UNWTO, hal ini artinya berdampak pada
nilai pertumbuhan yang akan hilang selama lima hingga tujuh tahun karena wabah
Covid-19 ini.Sektor pariwisata selama ini digadang-gadang sebagai sumber
kontribusi devisa terbesar kedua bagi Indonesia. Namun, pandemi Covid-19
mengubah semuanya. Wabah Covid-19 sangat berdampak pada pengusaha
kepariwisataan dimana kekhawatiran pengusaha semakin menjadi jadi karena
tanda tanda wabah virus ini akan teratasi masih buram.
(Alimudin, 2020) Menurut data dari Kemenparekraf dalam publikasi tahun 2021
menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang
masuk ke Indonesia hanya sekitar 4,052 juta orang. Atau menyusut 25% dari
jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia pada 2019. Hal ini berdampak pada
pendapatan negara di sektor pariwisata. Adanya pembatasan sosial berskala besar
dan ditutupnya akses keluar-masuk Indonesia, menyebabkan penurunan
pendapatan negara di sektor pariwisata sebesar Rp. 20,7 miliar. Penurunan
wisatawan juga berdampak langsung pada okupansi hotel-hotel di Indonesia.
Bulan Januari-Februari, okupansi masih di angka 49,17% dan 49,22%. Namun di
bulan Maret menjadi 32,24%, dan memburuk saat memasuki bulan April, yaitu
sebesar 12,67%. (Hanoatubun, 2020) yang menyatakan terjadi penurunan sektor
penunjang pariwisata seperti hotel, restoran maupun pengusaha retail yang
terpengaruh dengan adanya virus Corona. Okupansi hotel dan restoran menjadi
yang paling terdampak dengan penurunan sampai 40 persen dari kondisi normal.
Dampak pandemi COVID-19 pada sektor pariwisata Indonesia juga terlihat dari
pengurangan jam kerja. Sekitar 12,91 juta orang di sektor pariwisata mengalami
pengurangan jam kerja, dan 939 ribu orang di sektor pariwisata sementara tidak
bekerja. Di sisi lain, pandemi COVID-19 juga berdampak langsung pada berbagai
lapangan pekerjaan di sektor pariwisata. Menurut data BPS 2020, sekitar 409 ribu
tenaga kerja di sektor pariwisata kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-
19. (Wuryandani, 2020) yang juga menyatakan bahwa terjadi penurunan
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2020 menjadi negatif (-
5,32%). Hal ini tentu berdampak pada berbagai sektor, termasuk pada sektor
wisata yang turut berpengaruh dan terdampak negatif. Ada banyak daerah di
Indonesia yang salah satu penghasil pendapatan terbesar adalah pariwisata, salah
satunya adalah Jawa Barat. Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi sumber
daya alam yang beragam. Potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh masing-
masing daerah kemudian digali melalui kegiatan pemberdayaan. Kegiatan
eksplorasi sumber daya alam dapat berupa pertambangan, pertanian, perkebunan,
peternakan, hingga pengelolaan desa wisata berbasis kekayaan alam, yang pada
umumnya mencakup kerjasama dalam kegiatan pengelolaan sumber daya alam
dan keseluruhan budaya kearifan lokal yang dimiliki. Dan juga budaya tak
berwujud yang terbentuk dalam berbagai bentuk sebagai respon dari
komersialisasi. (Rudwiarti, Pudianti, & Vitasurya, 2017 dalam Mahendra &
Faidati, 2021). Salah satu contoh destinasi wisata yang terdampak akibat
pandemic covid19 di Bandung Barat Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) ,
Bagus Widi Prasetyo , mengatakan selama hampir sepekan dibuka pihaknya sama
sekali belum mengantongi keuntungan dari penjualan tiket. Pembatasan
pengunjung dan masih minimnya kamar yang terisi membuat pemasukan yang
diperoleh belum sebanding dengan pengeluaran operasional sehari-hari. Bahkan
untuk membayar gaji karyawan tidak cukup. Dari kunjungan maksimal 30% yang
diperbolehkan pemerintah , selama hampir sepekan beroperasi pengunjung yang
datang masih dibawah 10%. maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul “Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Pendapatan Terminal Wisata
Grafika Cikole (TWGC) ”
1. Bagi peneliti, dapat memperoleh wawasan yang luas tentang Dampak Pandemi
Covid 19 Terhadap Kinerja dan Kondisi Keuangan Pada Terminal Wisata Grafika
Cikole (TWGC) ”
LANDASAN TEORI
1. Dampak
Virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularkan antara hewan dan manusia.
Berdasarkan Kementerian Kesehatan Indonesia, perkembangan kasus COVID-19
di Wuhan berawal pada tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipal
Health Committee mengeluarkan pernyataan “urgent notice on the treatment of
pneumonia of unknown cause”. Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan
sampai ke lintas negara. Sampai saat ini terdapat 188 negara yang mengkorfirmasi
terkena virus Corona. Penyebaran virus Corona yang telah meluas ke berbagai
belahan dunia membawa dampak pada perekonomian Indonsia, baik dari sisi
perdagangan, investasi dan pariwisata.
Kerangka konsep menurut (Sugiyono, 2014) adalah suatu hubungan yang akan
menghubungankan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu, antara
variabel independen dengan variabel dependen yang akan di amati atau di ukur
melalui penelitian yang akan di laksanakan. Kerangka konsep dari penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan dampak covid-19 terhadap sektor pariwisata di
Goa Pindul Gunungkidul terutama dampak ekonomi yang dijelaskan dalam proses
sebagai berikut : Analisis Dampak Ekonomi Pariwisata adanya Covid-19 di Goa
Pindul- Faktor yang mempengaruhi wisata Goa Pindul karena adanya Covid-19-
Solusi untuk mengatasi dampak covid- 19 di sektor wisata Goa Pindul.
3. Pendapatan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendapatan adalah hasil kerja (usaha atau
sebagainya). Sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen adalah uang yang
diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji,
sewa, bunga, komisi, ongkos dan laba.2 Pendapatan adalah jumlah yang
dibebankan kepada langganan untuk barang dan jasa yang dijual.
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun berupa barang
yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas dasar sejumlah
uang dari harta yang berlaku saat itu. Pendapatan merupakan sumber penghasilan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari dan sangat penting artinya
bagi kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang secara langsung mau pun
tidak lagsung (Suroto, 2000).
Menurut pendapat lain, pendapatan adalah kenaikan kotor dalam asset atau
penurunan dalam lialibilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang
dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi yang halal,
keuntungan, seperti manajemen rekening investasi terbatas. (Antonio,2001 : 204 ).
Pendapatan merupakan suatu unsure yang harus dilakukan dalam melakukan suatu
usaha karena dalam melakukan suatu usaha tentu ingin mengetahui nilai atau
jumlah pendapatan yang diperoleh selama melakukan usaha. Menurut Sumitro
Joyohadikusumo (1957) Pendapatan merupakan jumlah barang dan jasa yang
memenuhi tingkat hidup masyarakat, dimana dengan adanya pendapatan yang
dimiliki oleh setiap jiwa disebut dengan pendapatan perkapita dimana pendapatan
perkapita menjadi tolok ukur kemajuan atau perkembangan ekonomi.
Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan suatu usaha, semakin besar
pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan suatu usaha untuk
membiayai segala pengeluaran dan kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan.
Kondisi seseorang dapat diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang
menujukkan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah
tangga selama jangka waktu tertentu (Samuelson dan Nordhaus, 2013) Ada
definisi lain mengenai pendapatan yaitu pendapatan dikatakan sebagai jumlah
penghasilan yang diperoleh dari hasil pekerjaan dan biasanya pendapatan
seseorang dihitung setiap tahun atau setiap bulan.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Grafika Cikole resort ini pada awalnya merupakan sebuah perusahaan
percetakan CV Grafika Karya. Perusahaan tersebut berdiri tahun 1969.
Perusahaan tersebut berlokasi di Jl kantor pos No 2, Gombong, Jawa Tengah.
Pada tahun 1982, perusahaan percetakan tersebut memperluas bisnis dengan
mendirikan hotel dan restoran di daerah Gombong. Lambat laun, hotel dan
restoran dari Grafika Group pun berkembang pesat dan tersebar di Jawa dan Bali.
Kemudian tahun 2006, Grafika Group mendirikan sebuah terminal wisata di
daerah Cikole. Terminal Wisata tersebut dikenal dengan nama Terminal Wisata
Grafika Cikole Lembang. Tempat wisata tersebut terletak di kaki Gunung
tangkuban perahu dengan luas ±9 hektar. Terminal Wisata dengan konsep rest
area mampu menjadikan tempat tersebut sebagai destinasi wisata penginapan alam
favorit.Dengan suasana alam yang sangat mendukung, tempat-tempat tersebut
berkembang dengan sangat pesat. Bukan hanya sekedar menyajikan penginapan,
tetapi juga wisata Camping dan outbond dengan fasilitas yang kompleks.Harga
tiket masuk grafika cikole ada beberapa jenis. Hal tersebut disesuaikan dengan
kebutuhan para pengunjung. Jika pengunjung hendak mengunjungi destinasi
wisata tersebut cukup membayar kontribusi tiket masuk sebesar 15.000 IDR per
orang. Namun jika ingin menginap, grafika cikole resort menyediakan berbagai
macam jenis penginapan dengan tarif yang berbeda – beda.
Terminal Wisata Grafika Cikole atau biasa disebut dengan Grafika Cikole adalah
tempat wisata yang menawarkan outbound, restoran serta penginapanbernuansa
hutan pinus. Terminal Wisata Grafika Cikole terletak di jalan RayaTangkupan
Perahu km 8 Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten BandungBarat.
Tempat tersebut berada di kaki gunung dengan ketinggian 1400 meterdiatas
permukaan laut, bersuhu 20 derajat celcius. Terminal Wisata Grafika Cikole
memiliki kontur area yang berbukit dan dikelilingi hutan pinus seluas 9 hektar.
Terminal Wisata Grafika Cikole memiliki fasilitas outbound berupa flyingfox,
paint ball, turun tebing, rumah pohon, wisata berkuda, permainan tradisional
(angklung), outbound training sekolah, outbound training dewasa dan outbound
training anak-anak. Penginapan berupa hotel, rumah panggung, pondok wisata
alam, dan camping. Sedangkan bagian restoran berupa restoran sunda
buana,restoran sangkuriang, pedopo hutan, aula bambu, dan saung lesehan yang
memiliki varian kuliner dengan menu makanan tradisonal, western, chinese, dan
seafood. Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh Terminal Wisata
Grafika Cikole adalah melakukan promosi menggunakan media online
sepertiwebsite. Website Terminal Wisata Grafika Cikole lebih bersifat
informational yang merupakan product or service information sites, yaitusitus
yang menampilkan informasi tentang produk dan layanan serta berguna untuk
meningkatkan positioning atau meningkatkan public awareness
perusahaan/produk
Produk yang ditawarkan oleh Terminal Wisata Grafika Cikole adalah produk jasa
wisata berupa outbound, restoran serta penginapan bernuansa hutanpinus.
1.Outbound
Fasilitas outbound berupa flying fox, paint ball, turun tebing, rumah pohon,wisata
berkuda, permainan tradisional (angklung), outbound training sekolah,outbound
training Dewasa dan outbound training anak-anak.
2.Restaurant
Restoran Aula Bambu dapat digunakan tamu wisata rombongan dengan kapasitas
600 orang dan tersedia live music bagi tamu wisata rombongan yang
membutuhkan hiburan. Bentuk bangunan Aula Bambu bergaya minimalis
mengadopsi bangunan balai desa di Jawa Barat dengan furnitur kayu berupa
mejakayu dan bangku kayu panjang. Restoran Saung Lesehan merupakan rumah
makan pondok terbuka yang dibangun dengan konsep menyerupai saung
dipersawahan. Lantai Saung Lesehan menggunakan kayu dengan pagar setinggi
betis dan beratap rumbia. SaungLesehan ini ditujukan bagi tamu perorangan
maupun keluarga. Di Terminal Wisata Grafika Cikole menyediakan 18 Saung
Lesehan berukuran kecil dan besar.Saung berukuran kecil berkapasitas 4
orang dan Saung berukuran besar berkapasitas 20 orang.
BAB IV
PEMBAHASAN
Terminal Wisata Grafika Cikole merupakan salah satu tempat wisata yang cukup
diminati wisatawan lokal khususnya wisatawan yang berasal dari bandung dan
Jabodetabek. Hal tersebut dapat dilihat dari tingginya rata-rata okupansi Terminal
Wisata Grafik Cikole sebelum pandemi covid 19 yaitu berkisar pada angka 70%.
Dengan tingginya minat wisatawan untuk memilih Terminal Wisata Grafika
Cikole serta banyaknya fasilitas yang dimiliki membuat usaha Terminal Wisata
Grafika Cikole dapat menghasilkan omzet yang cukup tinggi yaitu berkisar 10
milyar pertahun. Adapun gambaran terkait omzet yang dihasilkan Terminal
Wisata Grafika Cikole sebelum pandemi Covid 19 sebagai berikut:
Fasilitas yang disediakan Kapasitas Harga Okupansi Rata-rata Penunjung Rata-rata Omzet
Mingguan Bulanan Tahunan Mingguan Bulanan Tahunan
Tiket Masuk 20.000 250 1.000 12.000 5.000.000 20.000.000 240.000.000
Bird Park 20.000
Outdoor Activity
Personal Game Flying Fox 1 Jalur 125 meter 15.000 50 200 2400 750.000 3.000.000 36.000.000
Personal Game Flying Fox PP 250 meter 25.000 50 200 2400 1.250.000 5.000.000 60.000.000
Paket Terusan 50.000 25 100 1200 1.250.000 5.000.000 60.000.000
Zip Coaster 50.000 25 100 1200 1.250.000 5.000.000 60.000.000
Paint Ball 85.000 25 100 1200 2.125.000 8.500.000 102.000.000
Game Sendiri (Minimal 20 Pax) 30.000 25 100 1200 750.000 3.000.000 36.000.000
Archery 75.000 30 120 1440 2.250.000 9.000.000 108.000.000
Rumah Pohon/Per Anak 50.000 75 300 3600 3.750.000 15.000.000 180.000.000
Wortel/Per ikat 5.000 30 120 1440 150.000 600.000 7.200.000
Total Omzet 210.565.800 842.263.200 10.107.158.400
Fasilitas yang disediakan Kapasitas Harga Okupansi Rata-rata Penunjung Rata-rata Omzet
Mingguan Bulanan Tahunan Mingguan Bulanan Tahunan
Tiket Masuk 20.000 25 100 1.200 500.000 2.000.000 24.000.000
Bird Park 20.000
Outdoor Activity
Personal Game Flying Fox 1 Jalur 125 meter 15.000 5 20 240 75.000 300.000 3.600.000
Personal Game Flying Fox PP 250 meter 25.000 5 20 240 125.000 500.000 6.000.000
Paket Terusan 50.000 5 20 240 250.000 1.000.000 12.000.000
Zip Coaster 50.000 5 20 240 250.000 1.000.000 12.000.000
Paint Ball 85.000 5 20 240 425.000 1.700.000 20.400.000
Game Sendiri (Minimal 20 Pax) 30.000 5 20 240 150.000 600.000 7.200.000
Archery 75.000 5 20 240 375.000 1.500.000 18.000.000
Rumah Pohon/Per Anak 50.000 10 40 480 500.000 2.000.000 24.000.000
Wortel/Per ikat 5.000 20 80 960 100.000 400.000 4.800.000
Total Omzet 30.184.400 120.737.600 1.448.851.200
Berikut perbandingan penurunan yang terjadi sebelum dan setelah pandemi covid
19.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk mengatasi kondisi pandemi ini yaitu: