INDONESIA
“Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Sektor
Pariwisata ”
Disusun Oleh:
ADMINISTRASI BISNIS
2022
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
Sektor Pariwisata
Saat ini dunia digemparkan dengan penyebaran wabah virus corona yang berawal dari China.
Akibat virus ini banyak penduduk China dan beberapa negara lainnya meninggal dunia.
Perekonomian China ikut terpuruk akibat banyaknya perusahaan yang harus tutup.
Mengingat China merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia dan mitra
dagang utama Indonesia, maka terganggunya perekonomian China akan memengaruhi
perekonomian dunia termasuk Indonesia. Tulisan ini mengkaji dampak virus corona terhadap
perekonomian Indonesia dan upaya yang dibutuhkan untuk mengatasinya. Dampak paling
dominan terjadi pada sektor pariwisata.
Kondisi pandemi yang terjadi di Indonesia membuat industri pada sektor pariwisata khusunya
di Bali memasuki low season. Penurunan kunjungan yang terjadi karena diberlakukan penutupan
sementara pada penerbangan langsung dari dan ke China sejak Februari 2020.
Hal ini memengaruhi aktivitas pariwisata seperti beberapa perhotelan yang mulai tutup
dikarenakan kurangnya pengguna layanan kamar hotel. Tingkat hunian kamar hotel berbintang di
Bali turun dari 45,98 persen pada Februari 2020 menjadi 25,41 persen pada Maret 2020.
Penurunan yang terjadi pada sektor pariwisata tersebut lapangan usaha lain yang terkait juga
mengalami penurunan yang sangat drastis.
Potensi Kerugian
Sebagai gambaran, realisasi kunjungan wisatawan mancanegara selama 2019 mencapai 16,3 juta
dari target 18 juta. Dari total kunjungan itu, sebanyak 12% wisatawan berasal dari Tiongkok,
atau setara dengan 1,95 juta orang.
Di sektor pariwisata, kunjungan wisatawan Tiongkok yang saat ini jumlahnya terbesar kedua
diperkirakan menurun. Begitu pula pada sektor investasi dan perdagangan. Dalam beberapa
tahun terakhir, nilai investasi Tiongkok terus meningkat. Bahkan menjadi terbesar kedua pada
2019. Di sektor perdagangan, Tiongkok merupakan mitra terbesar Indonesia.
Upaya Pemerintah
Pemerintah menyiapkan tiga strategi untuk mengantisipasi penurunan kinerja pariwisata.
Pertama, mendorong wisatawan domestik. Kedua, mengalihkan rute penerbangan Tiongkok
menjadi rute dalam negeri. Ketiga, mempromosikan alternatif tujuan pariwisata.
Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif pada sektor pariwisata sebesar Rp298 miliar
yang diharapkan memberikan dampak untuk mengakselerasi wisatawan dengan target sebesar
736 ribu yang difokuskan ke pasar-pasar lain selain cina yaitu di negara seperti Australia,
Amerika, dan Eropa.
sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah
satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber
daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pembangunan ekonomi.
Kedatangan wisatawan pada suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW) telah memberikan
kemakmuran dan kesejahteraan bagi penduduk setempat. Seperti halnya dengan sektor
lainnya, pariwisata juga berpengaruh terhadap perekonomian di suatu daerah atau
negara tujuan wisata. Besar kecilnya pengaruh itu berbeda antara satu daerah dan
daerah lainnya atau antara suatu Negara dengan negara lainnya.
Menurut Salah Wahab (Salah,2003) dalam bukunya “Tourism Management” pariwisata
adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi
yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, standar hidup serta menstimulasi sektor-
sektor produktivitas lainnya.Dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pariwisata
global bisa memangkas 50 juta pekerjaan industri pariwisata.
Asia terkena dampak yang paling buruk ini dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
penduduk dan perekonomian Indonesia terutama disektor pariwisata, yang mana
banyak pekerja yang sudah tidak dipekerjakan lagi oleh perusahaannnya atau para
pengusaha.
Cara ini tentu memberi dampak langsung terhadap perekonomian bangsa, karena akan
banyak pengurangan aktivitas bekerja di luar rumah. Misalnya, berbagai pusat
perbelanjaan memutuskan untuk menutup sementara operasionalnya, sehingga
pendapatan otomatis menurun.
Sejumlah hotel di daerah-daerah wisata seperti Bali, Jakarta, dan Yogyakarta Surabaya
ditutup. Padahal aktivitas ekonomi adalah salah satu bentuk upaya manusia dalam
konteks pemenuhannya kebutuhan. Karena keberadaan manusia tidak dapat dipisahkan
dari sifat alami untuk berusaha mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup.
Di indonesia pemerintah melakukan berbagai strategi dan kebijakan untuk
menstabilkan kembali aktivitas perekonomian. Terlebih pada aktivitas lintas sektor
pariwisata juga berdampak pada lintas pelaku ekonomi lainnya. Seperti penawaran
barang dan jasa secara tidak langsung dapat membantu kegiatan ekonomi masyarakat
melalui sektor parawisata.
Menkes Terawan mencontohkan salah satu protokol kesehatan bagi pekerja di lokasi
wisata yaitu memastikan diri dalam kondisi sehat sebelum berangkat bekerja,
sedangkan salah satu protokol kesehatan yang harus diterapkan oleh pengunjung adalah
memastikan diri dalam kondisi sehat sebelum melakukan kunjungan ke lokasi wisata.
Dalam hal ini perubahan tren di sektor pariwisata akan bergeser ke alternatif liburan
yang tidak banyak orang, disebut dengan solo travel tour atau virtual tourism untuk
menghindari kerumunan banyak orang. Perlunya dilakukan banyak inovasi oleh para
pelaku ekonomi sektor pariwisata.
DAFTAR PUSTAKA
https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Tren-Pariwisata-Indonesia-di-Tengah-
Pandemi
https://www.kompas.id/baca/nusantara/2021/11/01/dampak-pandemi-covid-19-masih-
pengaruhi-pariwisata-bali-2
Norhayati, N., Abbas, E. W., & Putra, M. A. H. (2019). Social Interaction Pattern Jelai River banks South
Basirih. The Innovation of Social Studies Journal, 1(1), 12-20.
Hadiwardoyo, Wibowo. (2020). Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19. BASKARA: Journal
of Business & Entrepreneurship, 2(2), 83- 92.
Harirah, Z., & Rizaldi, A. (2020). Merespon Nalar Kebijakan Negara dalam Menangani Pandemi Covid 19
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/7091/140907070.pdf?
sequence=1&isAllowed=y file:///C:/Users/Downloads/113-Article%20Text-428-2-10-
20200609%20(2).pdf