Anda di halaman 1dari 10

Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,

Volume 5 Nomor 4 Bulan Desember Tahun 2022 : 255 - 263

KOMUNIKASI PARIWISATA DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN


PUBLIK PASCA PANDEMI COVID-19 DI KOTA SINGKAWANG
Dea Varanida
Universitas Tanjungpura
dea.varanida@fisip.untan.ac.id

Submitted: 10-01-2023; Accepted: 07-02-2023: Published : 09-02-2023

ABSTRAK

Wabah penyakit corona virus (Covid-19) ditetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
telah meresahkan dan telah menyebar ke hampir seluruh negara termasuk Indonesia. Sektor pariwisaa
menjadi salah satu bagian yang terkena dampak signifikan akan pandemi ini. Berbagai kebijakan serta
himbauan telah diupayakan oleh pemerintah baik pusat hingga daerah. Tujuan penelitian adalah
mengkaji penerapan komunikasi pariwisata terhadap kebijakan pemerintah pasca pandemic Covid-19
di Kota Singkawang. Konsep teori dalam penelitian ini adalah terkait implementasi kebijakan yang di
dalamnya terdapat komunikasi sebagai kunci dari proses kebijakan tersebut. Jenis pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif dianggap dapat memberikan gambaran yang komprehensif
mengenai upaya akan sektor pariwisata di Kota Singkawang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan komunikasi pariwisata terkait pengambilan keputusan kebijakan pasca pandemi Covid-19 di
Kota Singkawang menerapkan strategi komunikasi publiknya yaitu mengedepankan pilar-pilar
komunikasi dalam pariwisata, Upaya ini dibangun kesamaan pemahaman tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan berbagai bidang termasuk kesehatan. Berbagai penanganan telah diupayakan dalam
bentuk macam-macam saluran komunikasi dalam pelaksanaan kebijakan publik. Persiapan komunikasi
publik diikuti dengan penyampaian yang baik, secara langsung maupun melalui media sosial.
Kesimpulan penelitian adalah terdapat implementasi kegiatan pariwisata yang membutuhkan peran
komunikasi efektif secara menyeluruh dalam menenetukan kebijakan untuk mendukung pariwisata kota
Singkawang yaitu transmisi, konsistensi serta kejelasan baik dari media social terkait kebijakan-
kebijakan yang mendukung sektor pariwisata,

Kata kunci: Implementasi Kebijakan Publik, Komunikasi Pariwisata, Covid-19

ABSTRACT
The outbreak of the corona virus disease (Covid-19) was declared a Public Health Emergency which
has been troubling and has spread to almost all countries including Indonesia. The tourism sector is
one of the parts that has been significantly affected by this pandemic. Various policies and appeals have
been pursued by both central and regional governments. The research objective is to examine the
application of tourism communication to government policies after the Covid-19 pandemic in
Singkawang City. The theoretical concept in this study is related to policy implementation in which
there is communication as the key to the policy process. The type of approach used is a qualitative
approach which is considered to be able to provide a comprehensive picture of the efforts towards the
tourism sector in Singkawang City. The results of the study show that the application of tourism
communication related to post-Covid-19 pandemic policy decision making in Singkawang City applies
its public communication strategy, namely prioritizing the pillars of communication in tourism. This
effort builds a common understanding of various matters relating to various fields including health.
Various treatments have been attempted in the form of various communication channels in the
implementation of public policies. Preparation for public communication is followed by good delivery,
directly or through social media. The conclusion of the research is that there is an implementation of
tourism activities that requires an overall effective communication role in determining policies to
support Singkawang city tourism, namely transmission, consistency and good clarity from social media
related to policies that support the tourism sector.
Keywords: Public Policy Implementation, Tourism Communication, Covid-19

255
Komunikasi Pariwisata Dalam Penerapan Kebijakan Publik Pasca Pandemi COVID-19 Di Kota Singkawang
(Dea Varanida)

PENDAHULUAN
Beberapa dekade terakhir sektor melakukan pemulihan dengan beroperasi kembali
pariwisata di Indonesia mengalami pertumbuhan dengan tetap mentaati penuh penerapan protokol
secara terus menerus sehingga dapat berhasil kesehatan. Mengutip dari covid19.kemkes.go.id
memberikan devisa kepada negara. Maka dari itu protokol kesehatan adalah rangkaian aturan yang
pariwisata dapat mendukung dan mempengaruhi dikeluarkan oleh pemerintah melalui
sektor ekonomi hingga sektor budaya di dalam Kementerian Kesehatan untuk menjaga
kawasan atau suatu daerah untuk berkembang. keamanan beraktivitas selama masa pandemi
Pariwisata modern berkesinambungan dengan Covid-19 . Tujuannya adalah untuk membantu
pengembangan sektor ekonomi dan ranah masyarakat dan tidak membahayakan kondisi
komunikasi karna semakin banyak destinasi baru kesehatan orang lain.
yang muncul. Dinamika tersebut mengubah Kemudian berdasarkan data yang paling
sektor pariwisata menjadi pendorong yang utama terbaru telah dikeluarkan oleh Kementerian
dalam kemajuan ekonomi, sosial dan budaya pada Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan
suatu negara khususnya berbagai kawasan di Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik
Indonesia. Indonesia, kunjungan wisatawan ke Indonesia
Sejak diumumkannya pandemi Covid- melalui seluruh pintu masuk bulan Desember
19 diumumkan membuat pemerintah Indonesia 2021 berjumlah 163.619 kunjungan atau
menerapkan kebijakan dan tindakan untuk mengalami penurunan sebesar 0,28%
menghentikan sementara kegiatan dengan dibandingkan bulan Desember 2020 yang
menerapkan lockdown. Untuk membatasi berjumlah 164.079 kunjungan. Berdasarkan data
penyebaran COVID-19, pemerintah di seluruh tersebut tentunya diperlukan pemikiran dan
dunia telah mengambil tindakan drastis dengan langkah-langkah strategis untuk merespon situasi
mengunci seluruh negara atau kota-kota yang krisis seperti ini.
paling terkena dampak dan juga dengan melarang Langkah strategi diharapkan dapat
masuk ke perbatasan mereka, yang mengatasi periode krisis dan segera setelahnya,
mengakibatkan memukul bagi industri pariwisata jalur komunikasi yang jelas antara pemangku
global, khususnya sektor perjalanan dan kepentingan pariwisata sangat penting untuk
perhotelan (Fotiadis, 2021). menghindari kesalahpahaman dan spekulasi.
Termasuk di Indonesia, pemerintah juga Pembangunan pariwisata di daerah
berupaya menekan laju penularan virus Covid-19 sebagai salah satu sektor pembangunan tidak
dengan menghentikan penerbangan untuk dapat dilepaskan dari pembangunan masyarakat
membatasi mobilisasi orang dari luar negeri lokal dan pembangunan fasilitas pendukungnya
untuk masuk ke wilayah Indonesia. Dampak (Yasir, 2021: 1). Kesiapan suatu wilayah dalam
pengaruh yang besar Kebijakan tersebut proses pembukaan kembali dan pemulihan
menimbulkan dampak yang berpengaruh besar kegiatan pariwisata di masa adaptasi new normal,
terhadap sektor pariwisata di Indonesia yang juga membutuhkan pengetahuan dan kesadaran
disebabkan oleh berkurangnya pengunjung industri pariwisata dan calon wisatawan dengan
wisatawan lokal maupun asing pada berbagai dukungan seluruh stakeholder tentunya.
destinasi wisata, perhotelan, restoran sehingga Salah satu kawasan di Indonesia yang
menyebabkan devisa negara pada sektor ini sudah melakukan penerapan protokol kesehatan
menurun. di era new normal adalah kota Singkawang.
Jika dilihat dari penurunan jumlah Kegiatan pariwisata dan destinasi wisata yang ada
kunjunan wisatawan mancanegara dikutip dari mengalami perubahan misalnya perayaan Cap Go
Risetberbagi.com, di awal tahun jumlah Meh yang tiap tahunnya bisa mendatangkan
kunjungan wisatawan mancanegara menurun - pengunjung wisatawan dari luar daerah, namun
7,62% dari bulan Desember ke bulan dua tahun belakang ini hanya dihadiri wisatawan
Januari. Dan semakin terasa pada bulan Februari lokal dan penduduk setempat.
2020 yang mana kunjungan wisatawan Kota Singkawang merupakan kota
mancanegara makin menurun sebasar -30,42%. dengan destinasi wisata yang mempunyai
Melihat dan menimbang dari situasi dan keragaman budaya hingga terciptanya toleransi
kondisi pandemi Covid-19 upaya selanjutnya hingga melahirkan produk dan destinasi wisata
pemerintah Indonesia melakukan pemberian yang menarik untuk dikunjungi. Namun berbeda
kekuasaan bagi sektor pariwisata untuk di dua tahun ini, hal ini juga diungkapkan oleh

256
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 4 Bulan Desember Tahun 2022 : 255 - 263

Sekretaris PHRI Kota Singkawang Erik Sudarso pariwisata untuk menentukan kebijakan agar
yaitu dikutip dari rri.co.id. Beliau mengatakan, tepat dan efektif dalam mengambil keputusan.
selama masa pandemi covid 19 saat ini, pelaku Karna sektor pariwisata menjadi salah satu
usaha wisata maupun perhotelan hanya penunjang kota Singkawang, maka ketika
mengandalkan pengunjung pada akhir pekan atau mengalami kendala peneliti merasakan harus ada
weekend yaitu pada hari Jumat hingga Minggu. kebijakan ataupun pengambilan keputusan
Hal ini dikarenakan, pariwisata di Kota hingga strategi komunikasi untuk
Singkawang hanya mengandalkan perayaan Cap mengembalikan keadaan. Komunikasi pariwisata
Go Meh yang mana perayaan tersebut biasanya merupakan konteks yang dapat diambil perannya
jumlah wisatawan yang hadir mencapai ribuan dalam mengambil Langkah implementasi
pengunjung. Sedangkan pada saat pandemi, kebijakan yang tepat sasaran untuk upaya
dihimbau untuk tidak melakukan kerumunan perbaikan sektor pariwisata.
yang dapat menularkan hingga meningkatkan Implementasi kebijakan sering dianggap
penyebaran virus Covid-19. Maka dari itu sangat hanya merupakan pelaksanaan dari apa yang telah
disayangkan jika wisata di kota Singkawang diputuskan oleh legislatif atau para pengambil
hanya mengandalkan perayaan Cap Go Meh saja. keputusan, seolah-olah tahapan ini kurang
Penelitian ini juga memiliki relevansi berpengaruh. Akan tetapi dalam kenyataannya,
dengan penelitian-penelitian yang terkait dengan tahapan implementasi menjadi begitu penting
komunikasi pariwisata. Penelitian 2020 dengan karena suatu kebijakan tidak akan berarti jika
judul Keberagaman Pariwisata Dan Budaya tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.
Sebagai Identitas Masyarakat (Strategi Dengan kata lain implementasi merupakan tahap
Komunikasi Pemasaran Dinas Pariwisata, dimana suatu kebijakan dilaksanakan secara
Pemuda Dan Olahraga Di Kota Singkawang). maksimal dan dapat mencapai tujuan kebijakan
Perbedaannya adalah penelitian tersebut memiliki itu sendiri.
urgensi media-media baru yang lahir dalam Implementasi kebijakan publik juga dipengaruhi
Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh oleh beberapa faktor baik secara bersama-sama
komunikator maupun komunikan dalam maupun sendiri-sendiri. George C. Edward III
mengembangkan promosi yang dilakukan yaitu dalam Nurjaman dan Umam (2012 : 322)
dari pihak swasta maupun dari masyarakat mengemukakan model implementasi kebijakan
sehingga melahirkan identitas dalam publik, yaitu :
keberagaman pariwisata dan budaya yang ada di a. komunikasi (communication),
Kota Singkawang. Sedangkan penelitian ini akan b. sumber- sumber (resources),
membahas komunikasi dalam mendukung c. kecenderungan atau tingkah laku
kebijakan pariwisata setelah pasca pandemic (dispositions),
covid-19. d. struktur birokrasi (bureaucratic structure).
Fenomena terkait pandemi covid-19 Selanjutnya dijelaskan agar pelaksanaan
tersebut menyebabkan terjadinya aktivitas kebijakan dapat berjalan efektif, maka kebijakan
kepariwisataan di Singkawang sebagian besar harus diketahui oleh orang-orang yang diserahi
lumpuh sehingga menimbulkan masalah baru tanggung jawab untuk melaksanakannya dengan
bagi masyarakat dan sektor ekonomi mulai jelas, tentu saja dalam hal ini diperlukan
menurun. Akibatnya sangat terasa bagi komunikasi yang akurat dan dilaksanakan dengan
masyarakat terutama bagi pelaku atau stakeholder tepat oleh para pelaksana. Dalam konteks
pariwisata serta yang terkait lainnya. implementasi kebijakan publik terdapat tiga
Dikarenakan belum adanya kepastian akan aspek yang penting untuk dapat
berakhirnya pandemi Covid 19 di Indonesia dan mengimplementasikan sebuah kebijakan, yaitu
Singkawang khususnya menjadi masalah transmisi, kejelasan, dan konsistensi.
tersendiri yaitu terjadi mulai dari matinya sektor Informasi sebagai unsur dari komunikasi
ekonomi pariwisata yang sebelumnya sangat memengaruhi munculnya gangguan atau
potensial mengalami kemunduran. hambatan dalam implementasi kebijakan publik.
Oleh sebab itu, menelaah peran Kurangnya informasi menyebabkan
komunikasi dalam meningkatkan sektor implementasi kebijakan publik tidak berjalan

257
Komunikasi Pariwisata Dalam Penerapan Kebijakan Publik Pasca Pandemi COVID-19 Di Kota Singkawang
(Dea Varanida)

sebagaimanamestinya. Fungsi komunikasi dapat sadar akan fungsi sosialnya, sehingga ia


diidentikan dengan peranan komunikasi karena dapat aktif di masyarakat.
merujuk pada kegiatan apa yang dilakukan. 3. Motivasi, yakni menjelaskan tujuan
Berdasarkan definisi yang dibuat pakar masyarakat baik jangka pendek maupun
komunikasi Harold Lasswell (Effendy, 2013:10), jangka panjang, mendorong orang
komunikasi memiliki lima unsur yang saling menentukan pilihannya dan keinginannya,
berketergantungan satu sama lain, diantaranya serta mendorong kegiatan individu dan
adalah sumber, sering disebut juga pengirim, kelompok berdasarkan tujuan yang dikejar
penyandi, komunikator dan pembicara. bersama.
Selanjutnya, Lasswell menyebutkan lima unsur 4. Perdebatan dan diskusi, yakni
utama komunikasi, yaitu: menyediakan dan saling menukar fakta
1. Sumber (komunikator), yaitu pihak yang yang diperlukan untuk memungkinkan
berinisiatif atau mempunyai atau persetujuan atau menyelesaikan perbedaan
kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber pendapat mengenai masalah publik,
bisa menjadi seorang individu, kelompok, menyedakan bukti-bukti yang relevan
atau bahkan sebuah organisasi. Proses ini sesuai kebutuhan masyarakat umum
dikenal dengan penyandian (encoding). dengan tujuan agar masyarakat lebih
2. Pesan, yaitu seperangkat simbol verbal atau melibatkan diri dalam masalah yang
non-verbal yang mewakili perasaan, nilai menyangkut kepentingan bersama.
dan gagasan dari komunikator. 5. Pendidikan, yakni pengalihan ilmu pengetahuan
3. Saluran, yaitu alat atau wahana yang sehingga mengembangkan intelektual,
digunakan komunikator untuk pembentukan watak, dan pendidikan
menyampaikan pesannya kepada penerima. keterampilan serta kemahiran yang diperlukan
Saluran merujuk kepada penyampaian pada semua bidang kehidupan.
pesan, bisa melalui tatap muka, atau lewat 6. Memajukan kebudayaan, yakni penyebarluasan
media (cetak/elektronik) hasil kebudayaan dan seni dengan maksud
4. Penerima, yaitu orang yang menerima melestarikan warisan masa lalu, perkembangan
pesan dari sumber, yang biasa disebut kebudayaan dengan memperluas horizon
dengan sasaran/tujuan, komunikate, seseorang, membangun imajinasi, serta
penyandi-balik, khalayak, pendengar, atau mendorong kreativitas seseorang sesuai
penafsir. kebutuhan estetikanya.
5. Efek, yaitu kejadian pada penerima setelah 7. Hiburan, yakni penyebarluasan simbol, sinyal,
ia menerima pesan tersebut, meliputi suara, dan citra dari drama, tari, kesenian,
penambahan pengetahuan, terhibur, kesusastraan, komedi, olah raga, dan lain
perubahan sikap, perubahan keyakinan, sebagainya untuk kesenangan.
atau perubahan perilaku. 8. Intergrasi, yakni menyediakan bagi bangsa,
Sean MacBride (Effendy, 2013:26) kelompok, dan individu kesempatan untuk
memberikan pandangannya tentang fungsi memperoleh berbagai pesan yang diperlukan agar
komunikasi. Menurut MacBride, setidaknya mereka dapat saling mengenal dan menghargai
komunikasi memiliki delapan fungsi, yang terdiri kondisi, pandangan, serta keinginan orang lain.
dari:
1. Informasi, yakni pengumpulan, Berdasarkan semua penjelasan diatas
penyimpanan, pemrosesan, penyebaran dapat diketahui bahwa komunikasi merupakan
berita, data, gambar, fakta dan pesan, opini suatu proses pengalihan informasi dari
dan komentar yang memberikan pengaruh komunikator kepada komunikan sehingga
terhadap lingkungan, serta mengambil nantinya diperoleh pemahan tentang apa yang
keputusan dengan tepat. dimaksud antara satu sama lainnya. Komunikasi
2. Sosialisasi, yakni penyediaan sumber ilmu yang efektif bisa kita dapatkan apabila antara
pengetahuan yang memungkinkan orang penyebar pesan dan penerima pesan dapat
bersikap dan bertindak sebagai anggota menimbulkan suatu pengertian yang sama
masyarakat yang efektif dan membuat dia terhadap pesan yang akan disampaikan tersebut.

258
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 4 Bulan Desember Tahun 2022 : 255 - 263

Sektor Pariwisata wisatawan kenyamanan selama berwisata.


Pariwisata saat ini telah menjadi satu Fasilitas dalam hal ini meliputi akomodasi, usaha
sisi yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan pengolahan makanan, hiburan, dan rekreasi.
sosial di masyarakat, pariwisata era ini 3. Kemudahan akses, kemudahan akses menjadi
bertransformasi menjadi salah satu bagian dalam salah satu faktor penentu dalam ramai atau
gaya hidup di mata masyarakat, yang mana tidaknya sebuah objek wisata dikunjungi oleh
dengan seringnya seseorang berwisata dapat wisatawan, dikarenakan kemudahan akses dapat
menunjukkan status sosialnya di lingkungan ia menjadi faktor penentu dalam berwisata. Selama
berada. Namun, kembali pada dasar dari ini mungkin kita seringkali mendengar banyak
pariwisata itu sendiri yang kita pahami sebagai tempat wisata yang memiliki daya tarik dan
sebuah perjalanan yang dilakukan beberapa kali fasilitas yang mumpuni namun sepi dikarenakan
atau berulang kali dengan berbagai maksud dan tidak terpenuhinya kemudahan akses menuju
tujuan, seperti rekreasi, mengembangkan diri, lokasi objek wisata sebagai sebuah produk wisata.
maupun belajar dari daya tarik wisata yang
dikunjungi. Komunikasi pariwisata diharapkan dapat
Effendy mengutip dalam jurnal Diaz menghasilkan beberapa model kebijakan serta
Luthfan yaitu menjabarkan mengenai strategi strategi yang baik untuk meningkatkan sektor
komunikasi yang memuat 2 aspek, yaitu strategi pariwisata hingga meningkatkan kembalili geliat
secara makro dan strategi secara mikro. wisatawan untuk berkunjung ke kota
Selanjutnya 2 aspek tersebut memiliki fungsi Singkawang. Hal ini menjadi masalah yang serius
berbeda, yaitu: a. Menyebarluaskan suatu pesan bagi pariwisata Singkawang terkait dengan
yang menginformasi, membujuk, serta menyuruh berkelanjutankah atau tidak menjadi destinasi
secara sistematis kepada target yang ditentukan andalan lagi. Bertitik tolak dari permasalahan
guna meraih hasil optimal. b. Mengurangi kesenjangan yang ada, maka dilakukan penelitian
kesenjangan budaya, seperti melaksanakan suatu untuk dapat merumuskan dan memformulasikan
kebudayaan di kebudayaan lain yang berbeda strategi yang relevan terkait dengan kondisi
dapat dilakukan dengan menggunakan strategi pariwisata kota Singkawang. Maka dari itu
komunikasi yang baik. peneliti ingin menelaah penerapan komunikasi
Perlu kita ketahui pariwisata pariwisata terhadap kebijakan pemerintah pasca
sebagaimana industri-industri yang lainnya pandemic Covid-19 di Kota Singkawang.
pariwisata tentunya memiliki produk-produk.
Produk dari pariwisata sendiri merupakan segala
hal terkait dengan pelayanan yang diterima Tujuan Penelitian
wisatawan sejak ia pergi meninggalkan tempat Tujuan penelitian ini adalah untuk
asalnya, saat singgah atau berada di daerah wisata menelaah bagaimana komunikasi dalam
yang dikunjungi sampai pulang ke daerah mendukung sektor pariwisata terhadap
asalnya. Adapun produk pariwisata dibedakan pengambilan keputusan kebijakan pemerintah
menjadi tiga bagian (Payangan, 2018:34), sebagai pasca covid-19 di Kota Singkawang. Mengacu
berikut: dari tujuan tersebut, pertanyaan penelitian adalah
1. Daya tarik objek wisata, daya tarik sendiri Bagaimana penerapan komunikasi pariwisata
merupakan salah satu modal penting dalam terhadap kebijakan publik yang dilakukan oleh
sebuah pariwisata yang mana hal ini dapat pemerintah daerah dalam upaya untuk
mengundang wisatawan untuk berkunjung dan menghidupkan kembali pariwisata kota
menjadi salah satu alasan wisatawan untuk Singkawang.
berkunjung ke objek wisata. Daya tarik dalam hal
ini termasuk di dalamnya citra yang dibayangkan METODE PENELITIAN
oleh wisatawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
2. Fasilitas daerah tujuan, fasilitas tidak dapat kualitatif yakni penelitian yang menurut Bodgan
dipungkiri menjadi sebuah bagian yang tidak dan Taylor (1975) menghasilkan data deskriptif
dapat dipisahkan dari pariwisata, di mana fasilitas berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
dapat menunjang daya tarik dan memberikan orang dan perilaku yang bisa diamati (dalam

259
Komunikasi Pariwisata Dalam Penerapan Kebijakan Publik Pasca Pandemi COVID-19 Di Kota Singkawang
(Dea Varanida)

Moleong, 2008:4).Penelitian kualitatif bertujuan interaksi dan percakapan sehingga dapat diamati
untuk menjelaskan fenomena secara mendalam perilaku verbal dan nonverbal sekaligus.
dengan pengumpulan data yang dalam pula. 3) Dokumentasi
Metode penelitian ini dianggap paling Dokumentasi merupakan teknik
sesuai oleh peneliti untuk memberikan gambaran pengumpulan data dalam penelitian yang tidak
yang komprehensif mengenai penerapan pernah dapat ditinggalkan. Dokumen merupakan
komunikasi pariwisata. Melalui metode catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono,
penelitian ini berusaha membuat deskripsi dan 2007:82). Dokumen yang digunakan adalah
analisis berbagai bentuk komunikasi pariwisata semua data tertulis yang dapat berupa dokumen
dalam upaya pencegahan virus covid-19 yang pribadi maupun dokumen resmi yang dimiliki
dilakukan oleh pemerintah daerah. informan seperti laporan pertanggungjawaban,
program kerja, hasil pemeriksaan, surat
Teknik Pengumpulan Data keputusan, gambar, foto, dan sebagainya yang
Kegiatan pengumpulan data adalah dapat dijadikan pendukung dalam penelitian.
prosedur yang sangat menentukan baik atau
buruknya kualitas sebuah penelitian (Kriyantono,
2010:95).Data dalam penelitian ini diperoleh HASIL PENELITIAN
melalui wawancara mendalam, observasi, dan Pandemi Covid-19 menyebabkan
dokumentasi. banyak kekhawatiran publik pada bidang
1) Wawancara mendalam kesehatan, tetapi selain itu yang utamanya juga
Peneliti sebagai instrumen utama dalam adalah khawatir akan dimensi kemanusiaan,
penelitian kualitatif harus mampu memperoleh sosial dan ekonomi secara lebih luas. Banyak
sebanyak-banyaknya data melalui pihak telah melakukan berbagai upaya
wawancara.Dalam penelitian ini, wawancara komunikasi secara serentak dan dalam waktu
bersifat tidak terstruktur dan terbuka.Peneliti yang sama. Harapan publik adalah secara cepat
dilengkapi pedoman wawancara (interview dan tepat untuk mendapatkan informasi terkini.
guide) yang sangat umum dan hanya akan Namun masih banyak kelemahan yang terjadi
mencantumkan isu-isu yang harus diteliti tanpa salah Satunya adalah pesan yang terlalu banyak
menentukan urutan pertanyaan. dikeluarkan cenderung bersifat random dan
Proses menentukan informan dalam selalu berubah.
penelitian ini menggunakan teknik purposive Hal ini dapat menyebabkan gangguan
sampling yaitu teknik pengambilan sampel dan hambatan dalam penerimaan pesan dan pada
sumber data dengan pertimbangan tertentu. akhirnya publik sulit untuk memahami dan
Adapun informan dalam penelitian ini adalah mengubah perilakunya. Oleh karena itu penting
unsur-unsur pemerintah, kebijakan serta peran bagi pelaku komunikasi baik pemerintah maupun
dari masyarakat dalam upaya melakukan masyarkat memberi prioritas dan perhatian penuh
komunikasi pariwisata pada tujuan perubahan perilaku masyarakat
2) Observasi sebagai perilaku kunci yang efektif dan efisien
Observasi yaitu pengumpulan data dengan untuk meningkatkan wisatawan yang berkunjung
melakukan pencatatan terhadap data-data yang ke kota Singkawang.
dibutuhkan dan melakukan pengamatan terhadap Maka dari itu komunikasi pariwisata
situasi serta kondisi yang berhubungan dengan menjadi konsep strategis untuk menekankan
masalah penelitian.Sugiyono (2010:145) bahwa komunikasi menjadi perencanaan secara
mengungkapkan bahwa teknik mengumpulkan seksama dengan tujuan jangka panjang.
data dengan observasi dilakukan bila penelitian Komunikasi pariwisata merupakan proses
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, pertukaran pesan dari komunikator kepada
gejala-gejala alam dan bila responden yang khalayak dalam bentuk komunikasi lisan maupun
diamati tidak terlalu besar. Keunggulan dari melalui saluran perantara. Konteks komunikasi
metode pengumpulan data melalui observasi ialah publik juga dapat mendukung bentuk strategis
data yang dikumpulkan terdapat dua bentuk, yaitu dalam sektor pariwisata untuk menjawab
tantangan dari perubahan perilaku dan kebijakan

260
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 4 Bulan Desember Tahun 2022 : 255 - 263

sektor pariwisata yang disebabkan oleh pandemi pengontrol atas penentuan pesan yang telah
Covid-19. diberikan oleh pemerintah sehingga khalayak
Melalui komunikasi pariwisata, atau masyarakat kota Singkawang dapat
pemerintah menyampaikan pesan-pesan kepada menjalani kehidupan new normal dengan baik
publik/ masyarakat tentang apa kegiatan-kegiatan sehingga angka konfirmasi positif Covid-19 bisa
kebijakan pemerintah dan bagaiamana pelaksaan semakin menurun bahkan tidak ada lagi.
tanggung jawab pemerintah kepada publik dalam
sektor pariwisata. Besar harapan dari komunikasi Komunikator Pariwisata
kepada publik tersebut adalah lahirnya Berbagai komunikator pariwisata
komunikasi yang efektif dan memiliki tujuan mempengaruhi kebijakan sektor pariwisata.
utnuk memudahkan publik memahami pesan Upaya yang di lakukan berbagai aktor pariwisata
tersebut. Setelah lahirnya komunikasi yang untuk mendukung sektor ini dalam upaya
efektif dalam komunikasi publik maka tujuan pemulihan dan mendukung pariwisata bangkit
informasi yang disampaikan dapat melahirkan kembali dari keterpurukan pasca pandemi Covid-
feedback atau timbal balik dari publik atau 19. Dari hasil penelitian, berbagai peran aktor
masyarakat. dalam menumbuhkan sektor pariwisata yaitu
Komunikasi pariwisata dalam sistem dengan menggiatkan potensi wisata yang ada di
pemerintahan untuk mewujudkan komunikasi kota Singkawang. Kegiatan-kegiatan pelatihan
yang efektif memerlukan beberapa aspek yang pun ditingkatkan setelah pandemi covid-19
pertama adalah keterbukaan informasi, kedua seperti pelatihan dnegan bekerjasama dinas
adalah berorientasi kepada khalayak, ketiga terkait yaitu Diskominfo, Disporapar dan pihak
bersikap tanggap terhadap feedback dan keempat lain yang terkait yaitu pihak swasta dalam
adalah menjadikan komunikasi sebagai strategis mendukung pariwisata Kota Singkawang
untuk memelihara citra pemerintahan melalui semakin hebat dan maju.
pesan-pesan dalam sektor pariwisata Kebijakan yang dilakukan untuk
Beberapa model bisa lahir dari konsep mengupayakan peningkatan kunjungan
komunikasi pariwisata. Namun model strategis wisatawan tidak hanya pada saat kegiatan besar
tersebut harus bisa ditelaah lebih lanjut dengan misalnya Cap Go Meh, ataupun perayaan imlek.
menyesuaikan perkembangan teknologi untuk Potensi destinasi wisata dapat menumbuhkan
mendukung proses komunikasi. Perlu adanya keinginan masyarakat untuk berkunjung kota
persiapan komunikasi publik untuk mengambil Singkawang. Pemerintah juga melibatkan aktor
kebijakan terkait sektor pariwisata untuk yang memliki kredibilitas dan daya tarik
mendukung peningkatan geliat ekonomi. komunikator.
Persiapan komunikasi pariwisata
mempengaruhi kebijakan publik yang dilakukan Peran Media Massa dalam Komunikasi
oleh pemerintah Kota Singkawang tidak hanya Kebijakan Publik
satu arah tetapi dilakukan dengan dua arah. Komunikasi Kebijakan publik akan
Berbagai pertukaran pesan dilakukan dengan dilihat terhadap konsistensi daripada
sejumlah orang yang berada dalam sebuah implementasi kebijakan komunikasi publik ini,
organisasi atau di luar organisasi secara tatap dengan target bahwa pemberitaan haruslah
muka ataupun melalui media. Pemerintah kota update, terkait kasus konfirmasi positif, angka
Singkawang melakukan komunikasi kebijakan kesembuhan, angka kematian dan juga sosialisasi
publik dua arah dengn cara mendapatkan penanganan dalam upaya mencegah penularan
feedback atau timbal balik dari masyarakat virus Covid-19. Hal ini menunjukkan
dengan berbagai opsi. kesinambungan dari implementasi tersebut.
Meskipun efektivitas komunikasi Dalam komunikasi kebijakan publik
kebijakan publik ditentukan oleh proses interaksi dalam mengelola informasi maka menjaga
transaksional namun khalayak memegang peran hubungan baik dengan media massa diterapkan
sebagai kunci penerima yang dapat memberikan dengan melakukan updating issue. Juga
feedback dengan menaati protokol kesehatan dan hubungan baik dengan masyarakat melalui media
melakukan social distancing. Khalayak menjadi sosial, yang ditampilkan adalah mengenai

261
Komunikasi Pariwisata Dalam Penerapan Kebijakan Publik Pasca Pandemi COVID-19 Di Kota Singkawang
(Dea Varanida)

pemberitaan yang menarik hati masyarakat, pemerintah. Dalam komunikasi publik juga hal
sehingga diharapkan masyarakat dapat ketiga yang menjadi sebuah simbol dari
pengetahuan yang benar, pemahaman yang baik understanding dalam komunikasi ialah sikap atau
serta sikap yang paling penting guna untuk hasil dari pengetahuan dan pemahaman
melihat hasil kebijakan publik sudah berhasil atau komunikasi publik yang telah dilakukan oleh
tidak sehingga capaian kebijakan publik dapat pemerintah kota Singkawang dengan wujud
tercapai. kepatuhan akan protokol kesehatan.
Perkembangan teknologi saat ini erat
dengan digital marketing. Digital marketing KESIMPULAN
memfasilitasi many-to-many communications Berbagai upaya komunikasi pariwisata
karena tingkat konektivitasnya sangat tinggi dan terhadap kebijakan publik di Kota Singkawang
biasanya digunakan untuk mempromosikan yaitu dengan mengembangkan strategi
produk dan jasa secara timely, relevant, personal komunikasi yang efektif sehingga mampu
and cost-effective manner atau hemat biaya. memotivasi dan melibatkan masyarakat untuk
Dapat disimpulkan bahwa digital marketing mendukung pelaksanaan program
adalah komunikasi pemasaran hakiki atau yang pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk
sebenarnya, karena mengggunakan media menambah kapasitas masyarakat agar siap
komunikasi dalam melakukan aktivitas bangkit menjalankan roda perekonomian pasca
pemasarannya (Sulthan, 2017) pandemi covid. Strategi komunikator yang
Dari berbagai pembahasan terkait hasil menggunakan para pemimpin sebagai policy
penelitian dalam upaya penanganan Covid-19 di maker yang memiliki kredibilitas dan daya tarik
kota Singkawang, media sosial memang yang sehingga ucapannya dapat di percaya,
paling menjadi opsi alternatif paling aksesibel dimengerti dan diikuti oleh khalayaknya.
dan efektif serta efisien. Apalagi saat pandemi Upaya yang dilakukan pemerintah kota
saat ini yang kita senantiasa dihimbau untuk Singkawang untuk mengatasi dan memulihkan
melakukan WFH (Work From Home) serta geliat pariwisata Kota Singkawang. Melalui
menghindari kerumunan agar menjaga himbauan berbagai kebijakan pemberdayaan masyarakat
terkait social distancing. yang dikomunikasikan melalui strategi
Analisa pendekatan Stakeholder Theory komunikasi yang efektif sehingga dapat
menjelaskan bahwa melalui komunikasi publik memotivasi dan mendapatkan partisipasi aktif. Hal
yang intensif dan konsisten kepada masyarakat ini kemudian dapat dijadikan pengambilan
sebagai khalayak sasaran dalam upaya mematuhi keputusan kebijakan pemerintah yang dapat
protokol kesehatan, sangat tepat dilakukan agar diadopsi oleh daerah lain yang memiliki
pencegahan penularan virus ini dapat kita atasi karakteristik serupa dalam upaya memulihkan
secara bersama. Karena saat ini kita sedang sektor pariwisatanya pada masa pasca pandemi
menghadapi perang terhadap hal yang tidak covid-19.
tampak maka dari itu, berbagai upaya dari Komunikasi publik turut mendukung
kebijakan publik yang harus diiringi dengan model strategis dalam sektor pariwisata.
komunikasi publik yang baik serta penggunaan Terdapat beberapa upaya yaitu keterbukaan
media sosial sebagai saluran komunikasi publik informasi, kedua adalah berorientasi kepada
dari pemerintah kepada masyarakat. khalayak, ketiga bersikap tanggap terhadap
Berbagai kanal media massa telah feedback dan keempat adalah menjadikan
digunakan dalam upaya memberikan informasi komunikasi untuk menghasilkan sebiah
kepada masyarakat kota Singkawang untuk kebijakan yang efektif dan mendukung geliat
memenuhi tiga pilar dalam komunikasi kebijakan ekonomi hingga sektor pariwisata,
publik. Yang pertama adalah agar masyarakat Kunci model strategis tersebut dapat
memiliki pengetahuan yang benar dan tidak dilihat dari berbagai respon masyarakat yang
termakan oleh teori-teori serta informasi ikut mendukung potensi-potensi wisata yang
menyimoang yang dapat menyebabkan ada di Kota Singkawang. Hal ini dapat dilihat
pemahaman yang salah sehingga tidak akan dari berbagai postingan di media sosial dan juga
terjadi ketidak percayaan masyarakat terhadap harapannya adalah wisatawan yang berkunjung

262
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 4 Bulan Desember Tahun 2022 : 255 - 263

bukan hanya pada saat perayaan hari besar, Abdul (2020) Komunikasi Kebijakan Publik
tetapi dilain hari jumlah wisatawan diharapkan Pemerintahan Kabupaten Samosir
terus meningkat. Dalam Pengembangan Sektor
Pariwisata Di Masa Pandemi Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial UIN Sumatera Utara, Medan.
Buku http://repository.uinsu.ac.id/8121/
Effendy, Onong Uchjana. 2013. Ilmu Sulthan, Muhammad. (2017). Komunikasi
Komunikasi Teori dan Praktek. Pemasaran Pariwisata Kabupaten
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Purbalingga (Studi Pada Analisis
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Komunikasi Pariwisata Berbasis
Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Digital).
Moleong, Lexy J. 2008. Metode Penelitian https://core.ac.uk/download/pdf/22966
Kualitatif. Bandung: Remaja 9065.pdf
Rosdakarya.
Nurjaman, K. & Umam, K. (2012).Komunikasi
dan Public Relations. Bandung:
Penerbit Pustaka Setia.
Payangan, Otto R. 2018. Pemasaran Jasa
Pariwisata. Bogor: IPB Press.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian
Kualitatif.Bandung: Alfabeta.

Artikel
Assyafiq, Diaz Luthfan. (2022). Strategi
Komunikasi Dalam Mensosialisasikan
Kebijakan Pariwisata Pada Masa
Pandemi COVID-19 (Strategi
Komunikasi Dinas Pariwisata &
Kebudayaan Kabupaten Wonosobo
Kepada Pelaku Wisata Budaya)
https://dspace.uii.ac.id/handle/1234567
89/38263
Fotiadis, A. etc. (2021). The good, the bad and
the ugly on COVID-19 tourism
recovery. Annals of Tourism Research.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.
annals.2020.103117
Yasir. (2021). Komunikasi pariwisata dalam
pengembangan destinasi wisata di
Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.
https://doi.org/10.24198/jkk.v9i1.2617
0.

Internet
https://www.risetberbagi.com/baca/detil/42688
2/pariwisata/pengaruh-covid-19-pada-
kunjungan-wisatawan-mancanegara
Sazali, Hasan and Abidin, Syahrul and Rasyid,

263
Komunikasi Pariwisata Dalam Penerapan Kebijakan Publik Pasca Pandemi COVID-19 Di Kota Singkawang
(Dea Varanida)

264

Anda mungkin juga menyukai