1, April 2022
Received: 07 Agustusi 2021 | Accepted: 18 Maret 2022 | Published: 01 April 2022
*e-mail: widiastutinany@gmail.com
Abstrak
Terjadinya pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) memerlukan kebijakan dari kepemimpinan
strategis untuk dapat mengatasi berbagai dampak dari pandemi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis kepemimpinan I Wayan Koster sebagai Gubernur Provinsi Bali di dalam menanggulangi
pandemi COVID-19 di daerahnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Data didapatkan melalui teknik pengumpulan data sekunder dengan pembatasan
topik terkait kondisi pandemi COVID-19 dan penanganannya yang berasal dari data sekunder berupa jurnal
penelitian terdahulu, media massa online bereputasi yang memberitakan kondisi Bali selama masa pandemi
dan juga situs resmi pemerintah. Hasil yang didapatkan adalah Gubernur Bali mampu menerapkan
kepemimpinan strategis melaui penerapan kebijakan penanggulangan berbasis adat dan konsep Tri Hita
Kirana yang merupakan pedoman hidup masyarakat Bali sehingga diharapkan mampu dijadikan sebagai
pilar utama untuk mendisiplinkan masyarakat Bali yang masih memegang teguh aturan adat dan norma
sosial melalui hukum adat, agar masyarakat tertib dalam menjalankan protokol kesehatan.
Kata kunci: Kepemimpinan Strategis; Kepemimpinan Daerah; Pandemi COVID-19; Provinsi Bali
Abstract
The occurrence of the Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pandemic requires strategic leadership
policies to overcome the various impacts of this pandemic. This study aimed to analyze the leadership of I
Wayan Koster as the Governor of Bali Province in tackling the COVID-19 pandemic in his area. This study
uses a qualitative research method with a descriptive approach. The data was obtained through secondary
data collection techniques with topic restrictions related to the COVID-19 pandemic condition and its
handling, which came from secondary data in the form of previous research journals reputable online mass
media that reported on the condition of Bali during the pandemic and also the official government website.
The results obtained are that the Governor of Bali is able to apply strategic leadership through the application
of customary-based coping policies and the concept of Tri Hita Kirana, which is a way of life for the Balinese
people so that it is expected to be used as the central pillar to discipline the Balinese people who still adhere
to customary rules and social norms through customary law so that the community is orderly in carrying out
health protocols.
baik lokal maupun mancanegara terbesar di teknis, Surat Edaran dan lainnya. Upaya
Indonesia di mana perekonomian penanggulangan tidak hanya sampai pada
masyarakatnya tergantung pada mobilitas penetapan kebijakan namun juga
wisatwan. bagaimana upaya Pemerintah Daerah di
dalam pengimplementasian kebijakan-
METODE kebijakan tersebut agar dipatuhi oleh
Untuk mendapatkan data pada masyarakat, karena pada kenyataannya
penelitian ini, dilakukan dengan metode banyak masyarakat yang tidak
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. memperdulikan dan melaksanakan apa
Jenis penelitian yang digunakan adalah yang telah diatur oleh Pemerintah terutama
studi kasus terhadap sikap kepemimpinan terkait dengan protokol kesehatan.
dari Gubernur I Wayan Koster dalam Dalam upaya untuk mencegah
penanganan pandemi COVID-19 di Bali penyebaran virus COVID-19 yang masiv,
berdasarkan dari kebijakan-kebijakan yang maka dibutuhkan strategi penanganan yang
diambil dan apakah tujuan dari kebijakan- efektif dan bersinergi antara Pemerintah
kebijakan tersebut berhasil tercapai. Daerah dengan Pemerintah Pusat dengan
Dikarenakan masa pandemi yang melibatkan aparat keamanan. Di bawah
mengharuskan untuk mengurangi mobilitas kepemimpinan Gubernur I Wayan Koster,
demi keamanan dan kesehatan, maka Provinsi Bali mengambil langkah antisipasi
teknik pengumpulan data dilakukan melalui cepat terhadap pandemi COVID-19. Hal ini
desk study dengan pembatasan topik terkait tidak terlepas dari pengalaman menangani
kondisi pandemi COVID-19 dan bencana terdahulu seperti penyebaran virus
penanganannya terutama di Bali. Data SARS (Genik, 2020). Pemerintah Bali
terkait kepemimpinan serta penanganan menerapkan strategi penanggulangan
COVID-19 berasal dari jurnal penelitian COVID-19 berbasis adat yang merapkan
terdahulu dalam kurun waktu 2020-2021, langkah bersama antara pemerintah dengan
media massa online yang bereputasi yaitu unsur desa adat (Suharyanti & Sutrisni,
kompas.com, tribunews.com dan 2020). Gubernur Bali menetapkan
bali.bisnis.com yang memberitakan kondisi Keputusan Gubernur Nomor 270/04-
Bali selama masa pandemi. Data-data juga G/HK/2020 tentang Penetapan Status
diambil dari situs resmi pemerintah seperti Tanggap Darurat Bencana Wabah Penyakit
covid19.who.int, covid19.go.id, Akibat Virus Corona di Bali serta Keputusan
kemenkes.go.id dan vaksin.kemkes.go.id Bersama Gubernur dan Majelis Adat
yang kesemuanya merupakan data dalam Provinsi Bali menetapkan Keputusan
kurun waktu bulan Juni 2020 sampai dengan Bersama Nomor 472/1571/PPDA/DPMA
Juli 2021. dan Nomor 05/SK/MDA-Prov bali/III/2020
Teknik analisis data yang dilakukan tentang Pembentukan Satuan Tugas
adalah dengan teknik analisis data interaktif Gotong Royong Pencegahan COVID-19
oleh Miles & Huberman (Nasucha & berbasis Desa Adat di Bali (bantenharini.id.,
Rohmadi, 2015) yaitu dengan 2020). Rapat koordinasi Pembentukan
mengumpulkan data terkait pandemi Satuan Tugas (Satgas) Gotong Royongpun
COVID-19 dan penanggulangannya diadakan untuk penyampaian kepada
terutama, kemudian mereduksinya untuk seluruh Bendesa Adat se-Bali oleh Dinas
mengambil data yang diperlukan yang Pemajuan Masyarakat Adat Pemerintah
kemudian disajikan dalam bentuk narasi Provinsi Bali agar Bendesa Adat se-Bali
yang fokus terhadap permasalahan dan membentuk Satgas Gotong Royong COVID-
akhirnya ditarik kesimpulan dari narasi 19. Hal ini mengawali strategi Pemimpin di
tersebut. Provinsi bali dalam penanggulangan
COVID-19 berbasis adat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pelibatan Desa Adat di dalam
Gambaran Umum Penanggulangan penanggulangan COVID-19 dianggap
Pandemi COVID-19 di Provinsi Bali memiliki peranan penting dan strategis. Di
Pemerintah Pusat telah menetapkan dalam melaksankan tugasnya, Satgas akan
berbagai kebijakan sebagai upaya dalam menggunakan fasilitas Desa Adat sebagai
penanggulangan pandemi COVID-19. pos koordinasi Satgas dan berkoordinasi
Berbagai kebijakan tersebut tentunya harus serta bersinergi dengan pihak-pihak terkait
ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah baik termasuk aparat keamanan di desa Adat.
dengan Peraturan Gubernur, pedoman Konsep penanggulangan COVID-19
berbasis adat yang diterapkan tersebut bencana yang berlangsung tanggal 26 tiap
didasari pada konsep Tri Hita Karana yang bulannya yang bertujuan untuk melatih dan
merupakan pedoman hidup yang digunakan mengajak semua komponen, stakeholder
oleh masyarakat Bali khususnya terutama masyarakat dan warga Bali untuk
masyarakat yang beragama Hindu yang terus bersiaga menghadapi bencana yang
terdiri dari: (1) Parahyangan yaitu hubungan mungkin saja terjadi. Selain itu, Gugus tugas
manusia dengan Tuhan yang diwujudkan COVID-19 Bali lebih dulu melakukan
dengan melakukan permohonan kepada Ida langkah-langkah dalam menanggulangi
Bhatara Sasuhunan agar wabah COVID-19 COVID-19 dibanding Gugus Tugas Nasional
segera berakhir; (2) Pawongan yaitu dengan memulai aktivitas posko sejak 10
hubungan manusia dengan sesamanya Maret 2020 (Genik, 2020)
yang diwujudkan dengan melakukan Pemerintah Pusat memberikan
pengawasan keluar masuknya masyarakat apresiasi terhadap penanganan COVID-19
dan pembagian masker melalui pecalang di Bali karena berhasil menurunkan angka
(apparat keamanan adat). Upaya lain yaitu kematian mingguan periode 19-25 Oktober
dengan penutupan tempat pariwisata dan 2020 dan 26 Oktober – 1 November
kegiatan sabung ayam yang merupakan 2020 (Yunanto, 2020).
tradisi Bali; (3) Palemahan yaitu hubungan Berdasarkan hasil survey yang
manusia dengan alam sekitarnya dengan dilakukan oleh University of Maryland
menyediakan tempat cuci tangan dan dengan kemitraan bersama Facebook pada
penyemprotan disinfektan di lingkungan tanggal 10 Januari hingga 31 Maret 2021,
desa adat. didapatkan hasil bahwa provinsi dengan
Konsep ini digunakan karena penggunaan masker tertinggi di depan
kehidupan masyarakat Bali khususnya umum adalah Provinsi Bali yaitu sebanyak
umat Hindu sangat terkait dengan tiga 92%. (Kemenkes, 2021). Presiden Joko
dimensi tersebut sehingga di dalam upaya Widodo mengapresiasi upaya Pemerintah
penanggulangan COVID-19 juga harus Provinsi Bali dalam penanggulangan
melalui ketiga jalan tersebut (Yasa, 2020) COVID-19 dengan memberikan predikat
Strategi berbasis adat yang dilakukan The Best Provinsi dalam penanganan
oleh Pemimpin Provinsi Bali dirasa efektif COVID-19 ((BNPB) & (UI), 2020)
membantu menekan penyebaran virus Imbas dari pandemi COVID-19 tidak
COVID-19. Strategi berbasis adat ini hanya pada sektor kesehatan, namun juga
menekankan pada tiga hal yaitu dengan pada sektor ekonomi, terlebih perekonomian
memanfaatkan sumber daya yang ada yaitu Bali sebagain besar berpusat pada industri
kearifan lokal, menggerakkan desa adat pariwisata yang mengandalkan pergerakan
serta gotong royong berbasis adat. Desa manusia. Untuk itu, Pemerintah Bali telah
adat dijadikan sebagai pilar utama untuk melakukan beberapa usaha untuk
mendisiplinkan masyarakat Bali yang masih memperbaiki perekonomian di Bali (Susila,
memegang teguh aturan adat dan norma 2020), antara lain:
sosial melalui hukum adat, agar 1. Pemberian stimulus bagi pelaku
masyarakat tertib dalam menjalankan UMKM, bagi para siswa SMA/ SMK,
protokol kesehatan. mahasiswa hingga media baik itu
Bentuk strategi lain adalah strategi media cetak maupun online.
komunikasi dengan pendekatan relijius
dalam bentuk penyebaran informasi oleh 2. Penerapan Clean, Health, Safety and
desa adat kepada masyarakat luas dengan Environment (CHSE) untuk
dikeluarkannya Surat Edaran Nomor membangun kepercayaan di kalangan
472/1571/PPDA/DPMA dan Nomor para wisatawan yang akan berkunjung
05/SK/MDA-ProvBali/III/2020 tanggal 28 ke Bali
Maret 2020 yang salah satunya berisi 3. Penerapan pembayaran nontunai
himbauan agar melakukan doa bersama dengan aplikasi QRIS terus
dalam jumlah terbatas untuk memohon digencarkan sehingga wisatawan akan
keselamatan kepada Tuhan Yang Maha merasa aman dan nyaman untuk
Esa sesuai dengan adat kebiasaaan berwisata ke Bali
masing-masing. Pemerintah Pusat dalam hal ini
Provinsi Bali adalah satu-satunya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif turut
provinsi yang menetapkan Hari mengambil kebijakan untuk mendongkrak
Kesiapsiagaan Nasional menghadapi kembali sektor pariwisata Bali melalui
program Work From Bali dengan target dari total penduduk Bali, sementara untuk
sasaran para ASN, perusahaan-perusahaan dosis kedua berada pada urutan kedua
BUMN dan perusahaan rintisan atau start up setelah Jakarta dengan capaian 786.100
yang rencananya akan dimulai secara (23,19%) (vaksin.kemkes.go.id). Hal ini
bertahap (Rammadhian, 2021). Namun menunjukkan keseriusan pemerintah Bali
dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan dalam mensukseskan pelaksanaan program
Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, vaksinasi COVID-19 dalam rangka
maka program ini harus ditunda namun penanggulangan virus COVID-19.
tanpa menghentikan persiapannya Gubernur I Wayan Koster telah
(Widyanti, 2021). menerima penghargaan dari Kapolri sebagai
Menurut data pada situs milik Pelaksana PPKM Mikro Terbaik Provinsi
Kementerian Kesehatan sampai dengan dan Kabupaten/Kota karena memiliki
tanggal 22 Juli 2021, Bali merupakan strategi dan peran yang paling efektif dalam
provinsi dengan pemberian dosis terbanyak tata kelola pengendalaian COVID-19 dan
vaksin COVID-19 untuk dosis pertama yang penerapan PPKM Mikro di daerah Bali
saat ini telah mencapai 2.973.471 (87,32%) (Dhae, 2021).
Kepemimpinan Strategis Gubernur Bali adat serta komitmen masyarakat Bali yang
dalam Penanaganan Pandemi COVID-19 masih sangat menghormati tata karma serta
Pandemi COVID-19 merupakan adat yang berlaku di daerahnya.
ujian bagi para Pemimpin di penjuru dunia Strategi yang dilakukan I Wayan
termasuk Pemimpin Provinsi Bali. Bagaiman Koster yang menghubungkan tiga hal, yaitu
upaya penanggulangannya menjadi batu uji tujuan, cara dan alat yang digunakan adalah
kepemimpinan suatu wilayah. I Wayan sebagai berikut.
Koster sebagai Gubernur Provinsi Bali 1. Tujuan adalah untuk menekan
berupaya melakukan penanggulangan penyebaran COVID-19 di Provinsi Bali
pandemi COVID-19 berbasis Desa Adat sebagai provinsi dengan mobilitas
dengan memanfaatkan jajaran pemangku wisatawan yang tinggi.
2. Cara yang dilakukan adalah dengan royong berbasis adat dan juga
memanfaatkan kearifan lokal dan memanfaatkan Bendesa Adat serta
menggerakkan desa adat serta gotong konsep Tri Hita Kirana sebagai
royong berbasis adat dalam pedoman.
pembentukan Satgas COVID-19 3. Pemimpin harus mengembangkan
dengan konsep Tri Hita Kirana. Cara sumber daya manusia yang dimiliki.
berikutnya adalah dengan Penetapan Gubernur Bali mengembangkan
hari Kesiagaan Nasional dengan tujuan sumber daya manusia Bali dengan
untuk melatih dan mengajak semua membentuk Satgas COVID-19 yang
komponen, stakeholder terutama melibatkan para pemangku adat dan
masyarakat dan warga Bali untuk terus juga masyarakat. Dengan melibatkan
bersiaga menghadapi bencana yang pemangku adat, maka pengawasan
mungkin saja terjadi. Cara selanjutnya terhadap masyarakat menjadi lebih
adalah dengan pendekatan relijius dekat.
dengan menyebarkan informasi melalui 4. Pemimpin harus menjaga atau
desa adat kepada masyarakat luas mempertahankan budaya organisasi
agar melakukan doa bersama dalam yang efektif.
jumlah terbatas untuk memohon Bali dikenal dengan adat istiadat dan
keselamatan kepada Tuhan Yang budaya relijinya yang kental. Gubernur
Maha Esa sesuai dengan adat Bali mampu menggunakan hal tersebut
kebiasaaan masing-masing. untuk melakukan pendekatan kepada
masyarakat melalui konsep Tri Hirata
3. Alat yang digunakan yaitu regulasi
Kirana.
Keptusan Gubernur Nomor 270/04-
5. Pemimpin harus menekankan pada
G/HK/2020 tentang Penetapan Status
praktek yang sesuai dengan etika.
Tanggap Darurat Bencana Wabah
Gubernur Bali menerapkan kejujuran di
Penyakit Akibat Virus Corona di Bali
dalam memberikan iformasi-informasi
serta Keputusan Bersama Gubernur
kepada masyarakat terkait pandemic
dan Majelis Adat Provinsi Bali
COVID-19 sehingga mampu
menetapkan Keputusan Bersama
mendapatkan kepercayaan dari
Nomor 472/1571/PPDA/DPMA dan
masyarakat sehingga tumbuh rasa
Nomor 05/SK/MDA-Prov bali/III/2020
tanggung jawab pada masyarakat
tentang Pembentukan Satuan Tugas
untuk bersama-sama melakukan upaya
Gotong Royong Pencegahan COVID-
penanggulangan COVID-19. Upaya-
19 berbasis Desa Adat di Bali.
upaya lain yang dilakukan untuk
Analisa terhadap apakah Gubernur
mendapatkan kepercayaan
Bali memiliki komponen seorang pemimpin
masyarakat adalah dengan
yang memiliki gaya kepemimpinan strategis,
memanfaatkan nilai-nilai budaya yang
dapat dijabarkan sebagai berikut:
berlaku dalam masyarakat Bali.
1. Pemimpin tersebut harus dapat
6. Pemimpin harus menetapkan kontrol
menentukan tujuan atau visi.
organisasi yang seimbang.
Gubernur Bali telah menentukan visi
Penetapan kebijakan oleh gubernur
Pemerintah Bali yang sejalan dengan
yang bersinergi dengan Majelis Adat
Pemerintah Pusat yaitu menekan
Provinsi Bali memudahkan Pemerintah
penyebaran COVID-19 yang ditetapkan
dalam melakukan koordinasi,
dalam Surat Keputusan Gubernur Bali
pengendalian dan pengawasan
Nomor 270/04-G/HK/2020 tentang
pelaksanaan kebijakan.
Penetapan Status Tanggap Darurat
Strategi yang digunakan Gubernur
Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus
Bali I Wayan Koster sebagai pemimpin
Corona-19 di Provinsi Bali .
tertinggi di Bali menunjukkan hasil yang baik
2. Pemimpin harus mempergunakan dan
terbukti dengan jumlah masyarakat Bali
mempertahankan kompetensi utama
yang menggunakan masker, jumlah
atau inti dari organisasi.
masyarakat yang terpapar yang lebih sedikit
Dalam upaya mewujudkan visinya,
ketimbang beberapa provinsi besar lainnya,
Gubernur Bali menggunakan
serta diterimanya beberapa penghargaan
kompetensi Bali yang masih kental
terkait dengan penanganan COVID-19 di
dengan sistem adatnya yaitu dengan
Bali.
menggunakan desa adat dan gotong