Anda di halaman 1dari 15

Tugas Makalah Kelompok

Mata Kuliah : Perilaku Organisasi Kesehatan


Dosen Pengampu : Dr. Balqis, SKM, M.ScPH, M.Kes

ANALISIS KOORDINASI DAN KOLABORASI DALAM PROGRAM


KESEHATAN
Penanganan Pandemi Covid-19: Kolaborasi Pemerintah Kabupaten Bersama
KNPI Gianyar Di Kabupaten Gianyar, Bali

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3
ANDI SUCI LESTARI S. ALAM K012211002
RIMA EKA JULIARTI K012211019

S2 ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah Perilaku Organisasi Kesehatan ini
dengan baik sebagai tugas kelompok kami pada semester kedua. Makalah ini
membahas mengenai analisis koordinasi dan kolaborasi dalam program kesehatan
(Covid-19) yang mengacu pada jurnal yang berjudul Penanganan Pandemi Covid-
19: Kolaborasi Pemerintah Kabupaten Bersama KNPI Gianyar di Kabupaten
Gianyar, Bali dan disajikan berdasarkan penulisan dari beberapa referensi.
Maka dari itu, kami berterima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Perilaku Organisasi Kesehatan yang telah menuntun kami, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Namun makalah ini tak luput dari kekurangan. Maka dari itu, kami berharap
kepada pembaca agar senantiasa menyumbangkan kritik dan sarannya yang
bersifat membangun. Agar saya dapat menjadikannya pelajaran untuk penyusunan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 30 Mei 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
C. Tujuan .............................................................................................. 4
D. Manfaat ............................................................................................ 4
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Kolaborasi dan Koordinasi ............................................................... 5
B. Analisis Masalah .............................................................................. 6
C. Analisis Stakeholder ......................................................................... 6
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2
(SARS-CoV-2) yang menyerang sistem pernapasan. Pada 12 Maret 2020,
WHO telah resmi mengumumkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global
(Susilo et al., 2020).
Fenomena wabah Covid-19 yang berlangsung sejak Desember 2019 di
Wuhan Cina memberikan pengaruh kepada kondisi masyarakat yang ada di
Indonesia. Penyebaran Covid-19 di Indonesia baru disadari oleh masyarakat
seiring dengan pengumuman yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo
melalui media pada tanggal 2 Maret 2020 tentang dua warga negara Indonesia
yang positif terinfeksi Covid-19. Berdasarkan data dari Satuan Tugas
Penanganan COVID-19 (2022), jumlah kasus COVID-19 per 28 Mei 2022 di
Indonesia yaitu sebanyak 6.054.005 kasus terkonfirmasi, 5.894.438 pasien
sembuh, 156.566 orang meninggal dunia dan 3.001 kasus aktif.
Tingkat kematian sebesar 8,9%, tersebar di 32 provinsi. Hal ini
menggambarkan kasus Covid-19 telah terkonfirmasi terdapat di 94% provinsi.
Kasus Covid-19 terbanyak terdapat di Provinsi DKI Jakarta, yaitu 48,49% dari
seluruh kasus terkonfirmasi di Indonesia, diikuti oleh Provinsi Jawa Barat
sebesar 12,96% dan Provinsi Banten sebanyak 9,29%. Dari ketiga wilayah
provinsi tersebut sudah mencakup 70,74% kasus terkonfirmasi, sehingga
provinsi-provinsi ini disebut sebagai daerah inti utama adanya kasus. Melihat
pola penyebaran Covid-19 yang cepat, maka perlu penerapan model kebijakan
untuk menghambat atau memutus kecepatan penularan Covid-19 tersebut
dengan berbagai cara-cara yang dapat dilakukan. Untuk itu pemerintah,
masyarakat dan pihak swasta perlu bergerak bersama-sama dan membentuk
kolaborasi yang kuat untuk menangani penyebaran Covid-19. Pemerintah
sebagai pemegang kekuasaan harus mampu menggerakkan masyarakat untuk
dapat berpartisipasi aktif di dalam mencegah perkembangan Covid-19.

1
Adapun penelitian terkait yang dijadikan acuan dalam makalah ini yaitu
penelitian dengan judul Penanganan Pandemi Covid-19: Kolaborasi
Pemerintah Kabupaten Bersama KNPI Gianyar Di Kabupaten Gianyar, Bali
Tahun 2020.
Provinsi Bali tidak luput dari serangan Covid-19. Kasus pandemi Covid-
19 di Provinsi Bali semakin masif. Bali merupakan ikon pariwisata Indonesia,
namun akibat pandemi ini ekonomi masyarakat di Provinsi Bali menjadi anjlok
karena mayoritas ekonomi masyarakat sangat bergantung pada pariwisata.
Rincian data terakhir tercatat 1.527 kasus positif, sembuh 860 orang,
meninggal 15 orang dan dirawat 652 orang. Dari total angka positif Covid-19
di Bali, sejumlah 112 kasus positif terdapat di Kabupten Gianyar, dengan
sembuh 64 orang, meninggal 1 orang dan dirawat 47 orang. Sedangkan sisa
dari total kasus tersebut terdapat di 8 Kabupaten/ Kota lain, domisili luar Bali
dan warga negara asing (Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Bali, 2020).
Kabupaten Gianyar merupakan wilayah yang identik memiliki potensi
destinasi wisata otentik dan kental dengan unsur kebudayaan dan kesenian,
sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun
mancanegara. Terdapat dua wilayah zona merah di Kabupaten Gianyar yaitu
Banjar Teges Gianyar dan Desa Selat Samplangan dimana wilayah ini cukup
dekat dengan Kota Gianyar dan harus segera dipulihkan. Dalam
menanggulangi pandemi ini, tidak cukup hanya mengacu pada kebijakan dan
intrusksi dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Pemerintah
Kabupaten wajib mengeluarkan kebijakan mandiri yang sesuai dengan situasi
dan kondisi wilayahnya sendiri.
Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gianyar adalah dengan
mengeluarkan Instruksi Bupati Gianyar Nomor: 140/928/DPMD/2020 tentang
Percepatan Penanganan dan Pencegahan Penularan Covid-19 di Desa/
Kelurahan di Kabupaten Gianyar dengan Dana Desa digunakan untuk
penanganan Covid-19 ini. Namun ternyata penularan rantai Covid-19 belum
bisa diputus. Persoalan yang terjadi akibat adanya pandemi ini tidak bisa
ditangani sendiri oleh pemerintah. Pemerintah memiliki keterbatasan sehingga

2
memerlukan kontribusi dan dukungan dari masyarakat agar saling
bergandengan dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Taktik kolaborasi Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam membendung
penyebaran Covid-19 yaitu membangun strategi kebijakan dengan
berkolaborasi bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional
Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Gianyar. KNPI Gianyar merupakan
organisasi kepemudaan yang anggotanya terdiri dari perwakilan pemuda di
seluruh wilayah Kabupaten Gianyar, adapun pergerakannya adalah
berpartisipasi dan men-support pembangunan di Kabupaten Gianyar.
Kerjasama ini fokus pada upaya pencegahan yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dan juga pendekatan dengan tradisi menyama braya
(gotong royong). Kolaborasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi
penerapannya berwujud Aplikasi Karina, dimana penggunaan teknologi sangat
bermanfaat di masa pandemi ini.
Lebih lanjut Pemerintah Kabupaten juga menggiatkan pendekatan nilai
kearifan lokal menyama braya (gotong royong) antar pemuda di seluruh
wilayah Kabupaten Gianyar dalam melawan pandemi Covid-19 di bawah
naungan KNPI Gianyar, dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemuda
Perangi Covid-19. Pihak-pihak yang berkolaborasi tersebut saling bertukar
pikiran, bergerak bersama dan terjadilah simbiosis mutualisme (saling
menguntungkan). Adanya kolaborasi ini, dapat memaksimalkan proses
kebijakan untuk segera memulihkan Gianyar kembali ke new normal.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut: Bagaimanakah penanganan pandemi Covid-19 atas
hasil kolaborasi Pemerintah Kabupaten bersama Komite Nasional Pemuda
Indonesia (KNPI) di Kabupaten Gianyar?

3
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk menjelaskan dan
menggambarkan secara mendalam terkait penanganan pandemi Covid-19 atas
hasil kolaborasi Pemerintah Kabupaten bersama KNPI Gianyar di Kabupaten
Gianyar.

D. Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi terkait gambaran penanganan pandemi Covid-
19 berdasarkan hasil kolaborasi Pemerintah Kabupaten bersama KNPI
Gianyar di Kabupaten Gianyar melalui analisis masalah dan
stakeholder.
2. Memperluas wawasan keilmuan baik bagi penulis maupun pembaca.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Kolaborasi dan Koordinasi
Kolaborasi adalah suatu proses yang mendasar dari kerjasama yang
menghasilkan integritas, kepercayaan, dan terobosan. (Edward M Marshall,
1995). Kolaborasi merupakan proses kebersamaan, pembagian rencana kerja,
kesetaraan, dan tanggung jawab antara beberapa orang yang aktivitasnya
memiliki keterhubungan dan tujuan yang sama. Kolaborasi dalam sektor publik
akan menghasilkan barang dan peningkatan pelayanan publik. Pihak-pihak
yang terlibat dalam kolaborasi tersebut adalah pemerintah, private sector dan
civil society. Kolaborasi juga merupakan strategi pelaksanaan dalam good
governance (Anggara, 2016: 209) yaitu “kepemerintahan yang memiliki
rencana strategi dengan pendekatan baru dalam penyelenggaraan negara dan
pembangunan yang terarah pada terwujudnya kepemerintahan yang baik (good
governance) dimana dalam proses pengelolaannya pemerintah diharapkan
dapat menerapkan prinsip demokratis, profesional, partisipatif, transparan,
keadilan, bersih dan akuntabel menjunjung tinggi supermasi hukum dan HAM,
desentralistik, berdaya guna, berhasil guna, dan berorientasi pada peningkatan
daya saing bangsa.”
Koordinasi adalah penyerasian yang teratur terkait usaha-usaha dalam
menyiapkan jumlah yang sebagaimana mestinya, waktu dan pengarahan
pelaksanaan hingga menghasilkan tindakan-tindakan harmonis dan terpadu
menuju sasaran yang telah ditentukan (George R. Terry). Koordinasi
merupakan suatu proses pemaduan sasaran dan kegiatan dari unit-unit kerja
yang terpisah agar dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif (James AF
Stoner). Koordinasi pada hakikatnya adalah upaya memadukan
(mengintegrasikan), menyerasikan dan menyelaraskan berbagai kepentingan
dan kegiatan yang saling berhubungan beserta segenap gerak, langkah dan
waktunya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran bersama (LAN, 1997).
Koordinasi kegiatan vertikal di daerah adalah upaya yang dilaksanakan oleh
Kepala Wilayah untuk mencapai keselarasan, keserasian dan keterpaduan baik

5
dalam perencanaan maupun pelaksanaan tugas serta kegiatan semua instansi
vertikal, dan antara instansi vertikal dengan dinas daerah agar tercapai hasil
guna dan daya guna (PP. No. 6 th 1988).

B. Analisis Masalah
Pandemi Covid-19 di Provinsi Bali semakin memperihatinkan, dimana
Bali merupakan pusat daerah pariwisata di Indonesia. Akibat dari pandemi
Covid-19 ini, perekonomian masyarakat sekitar menjadi menurun karena
mayoritas ekonomi masyarakat sangat bergantung pada pariwisata. Kabupaten
Gianyar adalah daerah yang identik memiliki potensi destinasi wisata otentik
dan kental dengan unsur kebudayaan dan kesenian khas Indonesia, sehingga
wilayah tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik
domestik maupun mancanegara. Saat pandemi Covid-19 ini menyerang,
berbagai destinasi wisata diharuskan untuk tidak beroperasi sampai fase new
normal ditetapkan. Terdapat dua wilayah yang termasuk ke dalam zona merah
di Kabupaten Gianyar yaitu Banjar Teges Gianyar dan Desa Selat Samplangan.
Kedua wilayah tersebut cukup dekat dengan Kota Gianyar dan harus segera
dipulihkan. Dalam menanggulangi pandemi Covid-19 ini, tidak cukup hanya
mengacu pada kebijakan dan intrusksi dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Provinsi. Pemerintah Kabupaten wajib mengeluarkan kebijakan mandiri yang
sesuai dengan situasi dan kondisi wilayahnya sendiri.

C. Analisis Stakeholder
Berbagai proses perumusan, implementasi, dan evaluasi kebijakan
terkait permasalahan akibat pandemi Covid-19 ini dapat diarahkan untuk
berdasar pada tindakan kolektif dan kolaboratif (Abidarin dan Anggreni,
2013:10). Hal ini memetakan bahwa terdapat 3 aktor yang berperan dalam
proses governance. Ketiga aktor/pihak tersebut yaitu pemerintah, swasta, dan
masyarakat. Pihak-pihak tersebut saling berkolaborasi dan berkoordinasi dalam
proses penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Pemerintah tidak lagi memonopoli pemerintahan dikarenakan
mereka tidak lagi berperan sebagai aktor tunggal, melainkan memerlukan

6
bantuan dari aktor/pihak lain karena keterbatasan kemampuan pemerintah.
Pemerintah berperan sebagai motivator, pembuat regulasi, fasilitator,
monitoring serta evaluasi. Pihak swasta dapat menyarankan inovasi baru yang
dapat diadopsi ataupun berkolaborasi serta berkoordinasi bersama pemerintah
dalam menunjang suatu pembangunan. Sedangkan peran masyarakat sangat
dibutuhkan partisipasinya dalam berkontribusi secara aktif dengan
pembentukan organisasi seperti KNPI Gianyar, dimana program kerja dalam
organisasi ini akan direalisasikan dan dapat disenergikan dengan pemerintah.
Berbagai pihak yang berkolaborasi dan berkoordinasi tersebut saling
bertukar pikiran, bergerak bersama dan terjadilah proses yang saling
menguntungkan antar pihak. Adanya proses ini, diharapkan dapat
memaksimalkan proses kebijakan agar segera memulihkan wilayah Gianyar
kembali ke kondisi new normal. Pemerintah Kabupaten Gianyar memberikan
privilese kepada KNPI Gianyar untuk berkarya dalam memberikan saran atau
ide-ide kreatif dan inovatif, sebab Pemerintah Kabupaten Gianyar yakin akan
semangat pejuang pemuda Gianyar. Bagi para pemuda, bukan jamannya lagi
untuk menjadi pelaku yang pasif atau hanya menjadi penonton dari perubahan
sosial yang saat ini terjadi, tetapi juga harus mewarnai perubahan tersebut atau
turut berpartisipasi dimana pemuda Gianyar perlu diandalkan. Para pemuda
harus mampu berperan sebagai agen perubahan yang terus mendorong,
memotivasi, dan mempelopori terbentuknya pembaharuan dalam merumuskan
kebijakan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Pemuda Gianyar
akan menjadi calon pemimpin masa depan yang tentunya sudah terlatih untuk
peka dan bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai perubahan sosial dan
kelak akan mampu berkontribusi di ranah pemerintahan yaitu dalam
merumuskan kebijakan, mengimplementasi dan juga menjadi sosial kontrol.
Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar bersama KNPI Gianyar juga
berkolabarasi serta berkoordinasi dengan membentuk Satgas Pemuda Perangi
Covid-19 berbasis menyama braya (Kertha Adhi et al, 2019: 124). Hal ini
merupakan salah satu aset kearifan lokal dari Bali yang dapat digunakan
sebagai media pemersatu bangsa adalah konsep menyama braya. Makna yang

7
terkandung dalam nilai menyama braya yaitu nilai persamaan, persaudaraan,
pengakuan sosial bahwa kita semua bersaudara dan bersama dalam suka
maupun duka. Konsep menyama braya pada dasarnya membawa opini
masyarakat untuk menciptakan kerukunan dan kegotong-royongan dalam
pembangunan daerah. Pemuda Gianyar terkenal sangat patuh dengan tradisi
menyama braya, terlebih di era pandemi Covid-19 ini. Berlandaskan pada nilai
tersebut, menjadikan sangat relevan bagi Pemerintah Kabupaten Gianyar yang
dalam hal ini berperan sebagai motivator agar semangat pemuda Gianyar terus
bertumbuh dan dapat membentuk bibit unggul.
Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar mengharapkan peran aktif dari
seluruh pemuda Gianyar untuk saling membantu dalam menekan penyebaran
virus Covid-19. KNPI Gianyar memiliki peran yang sangat berpengaruh dalam
memfasilitasi aspirasi pemuda Gianyar. Tidak hanya memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi, KNPI Gianyar tidak melupakan jati diri dengan
tetap teguh berpedoman pada nilai budaya menyama braya. Hingga KNPI
Gianyar memiliki inisiatif bersinergi dengan seluruh pemuda di Kabupaten
Gianyar untuk menghasilkan kinerja yang berkualitas bagi masayarakat.
Pembentukan Satgas ini dilakukan untuk menyadarkan seluruh pemuda
Gianyar terkait maraknya kasus Covid-19, agar bersama-sama saling
membantu dalam melakukan upaya pencegahan. Satgas ini melakukan
kolaborasi dan koordinasi dengan Satgas Kabupaten Gianyar karena tidak bisa
hanya mengandalkan pemerintah, mengandalkan kelurahan atau desa tetapi
harus bersama dari seluruh pihak yaitu pemerintahan, pemuda, beserta
masyarakat dalam rangka penanggulangan Covid-19. Satgas Pemuda Perangi
Covid-19 bergerak dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait
protokol kesehatan dan aktif melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai
tempat.
Kegiatan ini sangat didukung oleh seluruh Desa Adat/Pakraman,
Karang Taruna dan Sekaa Teruna (ST) yang ada di Kabupaten Gianyar dengan
melibatkan seluruh pemuda di desa masing-masing. Penyemprotan disinfektan
yang dilakukan oleh KNPI Gianyar secara langsung dilakukan di Desa

8
Abianbase Gianyar dan Desa Buahan Payangan. Untuk desa lainnya dilakukan
serentak, berkala dan mandiri, salah satunya Desa Batubulan yang secara rutin
melakukan penyemprotan disinfektan setiap satu minggu sekali. Penyemprotan
dilakukan di berbagai tempat beraktivitas masyarakat seperti: tempat umum,
tempat suci (Pura), balai desa, balai banjar, rumah penduduk, perbasatasan desa
dan pasar yang ada di desa. Kegiatan ini dilakukan oleh para pemuda Desa
Batubulan yaitu Sekaa Teruna (ST) dengan sistem gotong royong/saling
membantu dan bergilir. Penyebaran informasi terkait protokol kesehatan
dilakukan oleh KNPI Gianyar via media sosial resmi KNPI serta para pemuda
Gianyar melakukan pemasangan baliho terkait protokol kesehatan dan
penertiban wilayah wajib masker di beberapa titik strategis di wilayah masing-
masing.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kolaborasi juga merupakan strategi pelaksanaan dalam good
governance (Anggara, 2016: 209) yaitu “kepemerintahan yang memiliki
rencana strategi dengan pendekatan baru dalam penyelenggaraan negara dan
pembangunan yang terarah pada terwujudnya kepemerintahan yang baik (good
governance) dimana dalam proses pengelolaannya pemerintah diharapkan
dapat menerapkan prinsip demokratis, profesional, partisipatif, transparan,
keadilan, bersih dan akuntabel menjunjung tinggi supermasi hukum dan HAM,
desentralistik, berdaya guna, berhasil guna, dan berorientasi pada peningkatan
daya saing bangsa.” Sedangkan Koordinasi adalah upaya memadukan
(mengintegrasikan), menyerasikan dan menyelaraskan berbagai kepentingan
dan kegiatan yang saling berhubungan beserta segenap gerak, langkah dan
waktunya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran bersama.
Akibat dari pandemi Covid-19, perekonomian masyarakat sekitar
menjadi menurun karena mayoritas ekonomi masyarakat sangat bergantung
pada pariwisata. Kabupaten Gianyar adalah daerah yang identik memiliki
potensi destinasi wisata otentik dan kental dengan unsur kebudayaan dan
kesenian khas Indonesia, sehingga wilayah tersebut memiliki daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Saat
pandemi Covid-19 ini menyerang, berbagai destinasi wisata diharuskan untuk
tidak beroperasi sampai fase new normal ditetapkan. Terdapat dua wilayah
yang termasuk ke dalam zona merah di Kabupaten Gianyar yaitu Banjar Teges
Gianyar dan Desa Selat Samplangan. Kedua wilayah tersebut cukup dekat
dengan Kota Gianyar dan harus segera dipulihkan.
Terdapat 3 aktor yang berperan dalam proses governance yaitu
pemerintah, swasta, dan masyarakat. Pihak-pihak tersebut saling berkolaborasi
dan berkoordinasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemerintah tidak lagi memonopoli
pemerintahan dikarenakan mereka tidak lagi berperan sebagai aktor tunggal,

10
melainkan memerlukan bantuan dari aktor/pihak lain karena keterbatasan
kemampuan pemerintah. Pemerintah berperan sebagai motivator, pembuat
regulasi, fasilitator, monitoring serta evaluasi. Pihak swasta dapat menyarankan
inovasi baru yang dapat diadopsi ataupun berkolaborasi serta berkoordinasi
bersama pemerintah dalam menunjang suatu pembangunan. Sedangkan peran
masyarakat sangat dibutuhkan partisipasinya dalam berkontribusi secara aktif
dengan pembentukan organisasi seperti KNPI Gianyar, dimana program kerja
dalam organisasi ini akan direalisasikan dan dapat disenergikan dengan
pemerintah.

11
DAFTAR PUSTAKA
Abidarin Rosidi dan Anggraeni. (2013). Reveinting Local Government,
Demokrasi, dan ReformasiPelayanan Publik. Yogyakarta: Cv. Andi Offset.
Andriyani, L. (2020). Kolaborasi Pusat dan Daerah Dalam Penanganan Covid-19.
In ReseachGate (Nomor August, hal. pp.161-174). PT RajaGraindo Persada.
Info Corona Provinsi Bali. (2020). Update Perkembangan Kasus Penyebaran
Covid-19 di Provinsi Bali. Sumber: https://infocorona.baliprov.go.id/
Instruksi Bupati Gianyar Nomor: 140/928/DPMD/2020 tentang Percepatan
Penanganan dan Pencegahan Penularan Covid-19 di Desa/ Kelurahan di
Kabupaten Gianyar dengan Dana Desa digunakan untuk penanganan Covid-
19.Satuan Tugas Penanganan Covid-19. (2021). Peta Sebaran. Bnpb.
https://covid19.go.id/
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen,
L. K., Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F.,
Jasirwan, C. O. M., & Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus disease 2019:
Tinjauan literatur terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45.
https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415

Anda mungkin juga menyukai