Anda di halaman 1dari 17

Responsive, Volume 3 No.

4 Bulan Desember Tahun 2020 : 223 - 239

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FUNGSI PUSKESMAS SELAMA


PANDEMI COVID 19 DI PUSKESMAS MARGAHAYU
SELATAN KABUPATEN BANDUNG

Yulianti Hasanah1, Ratna Meisa Dai2, Deasy Silvya Sari3


1
Magister Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran
2
Departemen Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran
3
Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,
Universitas Padjajaran
yulianti_hasanah@ymail.com, ratna.meisa.dai@unpad.ac.id, deasy.silvya@unpad.ac.id

ABSTRAK

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menggambarkan suatu pelayanan publik yang


bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan memiliki peranan yang penting dalam Sistem
Kesehatan Nasional. Dalam mendukung Pembangunan di bidang kesehatan, Puskesmas
mempunyai peran melaksanakan kebijakan. di bidang Kesehatan. Diamanahkan bahwa untuk
melaksanakan tugasnya dalam pembangunan kesehatan, Puskesmas mempunyai peran
melaksanakan Upaya. Kesehatan .Masyarakat. (UKM) dan Upaya .Kesehatan. Perorangan
(UKP). Adapun kebijakan yang mengatur tentang Puskesmas adalah Peraturan Menteri
Kesehatan no 43 th 2019 dimana pada masa pandemic covid 19 tidak bisa dilaksanakan optimal
karena sifat virus covid 19 yang menyebar cepat tidak memungkinkan untuk melaksanakan
dua fungsi puskesmas secara normal. Beberapa kebijakan internal dikeluarkan untuk
mendukung tetap dilaksanakannya fungsi puskesmas seperti yang diamanahkan, tetapi
memiliki tujuan melindungi tenaga kesehatan dan masyarakat yang memanfaatkan pelayanan
di puskesmas dari kemungkinan terpaparnya virus covid 19 di fasilitas kesehatan/puskesmas.
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi kebijakan fungsi Puskesmas selama
pandemi Covid 19 dengan lokus Puskesmas Margahayu Selatan, Kabupaten Bandung. Metode
penelitian yang dilakukan yaitu mix methode dengan perhitungan sampel berdasarkan metode
Slovin dilakukan penyebarluasan kuesioner kepada masyarakat sebagai penerima manfaat
sedangkan kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam kepada stakeholders. Penulis
menemukan bahwa Puskesmas Margahayu Selatan telah menjalankan fungsi Puskesmas
sebagaimana amanah Peraturan Menteri Kesehatan no. 43 tahun 2019, yakni fungsi sebagai
Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat, tetapi diperlukan strategi
khusus untuk tetap menjaga kualitas pelayanan di Puskesmas untuk diperoleh capaian sesuai
dengan Standar Pelayanan Minimal yang tertuang dalam Penilaian Kinerja.

Kata kunci: Fungsi Puskesmas, Implementasi Kebijakan, Covid 19

223
Implementasi Kebijakan Fungsi Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung (Yulianti Hasanah, Ratna Meisa Dai, Deasy Silvya
Sari)

ABSTRACT

The Community Health Center (Puskesmas) is one of the public services engaged in the health
services that has an important role in the national health system. In supporting development in
the health sector, Puskesmas has the task of implementing policies in the field of Health. It is
mandated that ti carru out ts duties in health development, Puskesmas has the function of
carrying out efforts. Public health (UKM) and Health efforts individual (UKP). The policy
that regulates puskesmas is Minister of helth Regulation No 43 of 2019 which during the Covid
19 pandemic cannot be carried
out optimally bcause the fast sprading nature of the Covid 19 virus makes it impossible to carry
out the two function of the Puskesmas normally. Several internal policies wer issued tio support
the continued implementation of the function of the puskesmas as mandated, but with the aim
of protecting halth workers and public who utilize services at th puskesmas from mthe
possibility of exposure to th covid 19 virus in health facilities/puskesmas, This articles aims to
explain the implementation of the Puskesmas function policy during the covid 19 pandemi with
the margahayu selatan Puskesmas locus Bandung regency. The research method used is a mix
method with a sample calculation based on the slovin method by distributing questionnaires to
the community as beneficiaries the community as beneficiaries, while qualitatively using in
depth interviews stakeholders. The author found that Puskesmas margahayu selatan has carries
out the function of the Puskesmas asa mandated by the minister of Health Regulation no 43 of
2019, which is a function of individual health efforts and public health efforts, a special strategy
is needed to maintain the quality of services at the Puskesmas to obtain achievements in
accordance with the minimum services standars contained in the performance assessment.

Key words: Puskesmas function, Policy Impementation, Covid 19

224
Responsive, Volume 3 No. 4 Bulan Desember Tahun 2020 : 223 - 239

PENDAHULUAN Dilaporkan dari Kementerian Kesehatan


Pada Rakernas tahun 2020 membahas hingga tanggal 9/7/2020 tercatat 70.736
mengenai arah kebijakan pembangunan kasus tercatat positif Covid 19 beserta
kesehatan yaitu meningkatkan akses dan 3.417 meninggal dunia (CFR 4,8%)
kualitas pelayanan kesehatan dengan (Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
peningkatan preventif promotif untuk Covid 19, Kepmenkes
menghasilkan sumber daya manusia HK.01.07/MENKES/413/2020.
unggul menuju Indonesia maju 2045(Tema Kondisi pandemi yang semakin meluas dan
Rakernas Kementerian Kesehatan 2020). melanda 33 provinsi di Indonesia dengan
Puskesmas mengemban tugas untuk jumlah kasus dan kematian yang
melaksanakan pembangunan kesehatan di bertambah tinggi tentu memiliki akibat
wilayah kerjanya. Adapun tujuan pada aspek lain di luar kesehatan seperti
pelaksanaan pendirian Puskesmas ialah politik, budaya pariwisata, ekonomi,
menjadikan masyarakat yang sehat dengan pertahanan keamanan dan kesejahteraan
perilaku sehat didasari kesadaran, kemauan masyarakat di Indonesia. Pemerintah
dan kemampuan masyarakat untuk hidup Indonesia telah mengeluarkan beberapa
sehat dan mendapat kemudahan dalam kebijakan yaitu Keputusan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang Presiden.Nomor.11 .Tahun 2020
berkualitas, berada dalam lingkungan yang tentang.Penetapan. Kedaruratan Kesehatan
sehat yang meliputi individu, keluarga, Masyarakat .Corona .Virus Disease .2019
kelompok dan masyarakat di wilayah (COVID-19), Kepres No. 12/2020
kerjanya. Peraturan yang mengatur tentang mengenai Penetapan Bencana Non
puskesmas adalah Peraturan Menteri alam.Penyebaran Corona Virus Disease
Kesehatan Republik Indonesia no 43 tahun 2019 sebagai. Bencana Nasional.
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Kemudian, menerapkan Pembatasan Sosial
yang menyebutkan Puskesmas sebagai Berskala Besar diputuskan dengan PP No.
Sarana kesehatan yang melayani langsung 21/2020 mengenai Pembatasan Sosial
masyarakat memiliki fungsi sebagai upaya Berskala Besar dalam. Rangka.Percepatan
kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya Penanganan. Corona. Virus.Disease 2019
kesehatan perseorangan (UKP) tingkat (COVID-19), dan secara teknis dituangkan
pertama yang mengedepankan upaya pada Permenkes No. 9/2020 mengenai
pencegahan (preventif) dan promotif Pedoman Pembatasan Sosial Berskala
untuk mencapai tujuan pembangunan di Besar Dalam Rangka Percepatan.
bidang kesehatan yaitu meraih derajat Penanganan Corona Virus Disease 2019.
kesehatan masyarakat yang maksimal Peraturan tersebut. menjadi dasar
didaerah kerjanya. pembatasan sosial di berbagai sektor
Awal 2020, dunia menghadapi pandemi termasuk di Kesehatan.
diakibatkan virus jenis baru yaitu Covid Melihat dari sifat virus yang sangat mudah
19. Wabah ini telah berkembang dengan menular, maka Pemerintah mengeluarkan
sangat cepat. Data kasus covid yang kebijakan mengenai Social Distancing dan
tercatat sampai tanggal 9/7/2020, Physical Distancing sebagai upaya
Berdasarkan data dari WHO adalah mencegah penularan covid.
11.84.226 kasus diketahui positif dan Peraturan Menteri Kesehatan No.43/2019
terjadi 545.481 meninggal sedunia dengan tentang Puskesmas telah mengatur fungsi
Case Fatality Rate/CFR 4,6%. Indonesia Puskesmas sebagai Pelayanan Kesehatan
pertamakali mengumumkan kasus tanggal yang berhadapan langsung dengan
2 Maret 2020. Kasus yang terjadi di masyarakat untuk menjalankan fungsi
Indonesia semakin tinggi serta meluas UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) yang
sampai kesemua kawasan Indonesia. mengedepankan pemberdayaan

225
Implementasi Kebijakan Fungsi Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung (Yulianti Hasanah, Ratna Meisa Dai, Deasy Silvya
Sari)

masyarakat sebagai konsep paradigma adanya kasus terkorfirmasi positif di


sehat yang menekankan preventif wilayah kerja Puskesmas menjadikan
promotif, dan fungsi UKP (Upaya Kecamatan Margahayu di mana Puskesmas
Kesehatan Perorangan) . Kedua fungsi ini margahayu selatan berada termasuk zona
menjadi sayap Puskesmas dalam merah. Berdasarkan uraian di atas, maka
menjalankan peranannya dimasyarakat sebagai bagian dari pelayanan kesehatan di
untuk meraih kepercayaan masyarakat wilayah Kabupaten Bandung, Puskesmas
dengan mengedepankan mutu pelayanan margahayu selatan termasuk yang terkena
dalam konsep manajemen yang sehat. dampak dari adanya pandemi covid 19.
Puskesmas Margahayu Selatan, merupakan Manajemen perlu membuat strategi agar
salah satu puskesmas di wilayah perkotaan Puskesmas tetap dapat melaksanakan
Kabupaten Bandung. Kondisi pandemi fungsi yang diamanatkan oleh Permenkes
Covid 19 tentu memberi dampak dalam 43 th 2019 dengan tujuan menjamin
pelayanan di Puskesmas untuk kualitas pelayanan di Puskesmas tetap
menjalankan fungsinya sebagai Upaya terjaga dan melindungi dari kemungkinan
Keshatan Perorangan (UKP) dan Upaya terpaparnya penyakit iinfeksi termasuk
Kesehatan Masyarakat (UKM). Di covid bagi pasien dan karyawan di
dalam gedung untuk menjalani Puskesmas. Untuk pelayanan di dalam
fungsinya sebagai UKP, berbagai gedung yang berhadapan langsung dengan
kebijakan internal diberlakukan masyarakat sebagai fungsi Upaya
sehingga SOP (standar Operasional Kesehatan Perorangan dibutuhkan strategi-
Prosedur) pelaksanaan pelayanan strategi khusus. Sedangkan untuk fungsi
dalam gedung banyak yang dirubah Upaya Kesehatan Masyarakat yang
termasuk alur pelayanan pasien. mengedepankan preventif promotif,
Sedangkan pelaksanaan fungsi Upaya penyebaran covid yang sangat cepat
Kesehatan Masyarakat sudah pasti memaksa Puskesmas tidak melaksanakan
berdampak besar karena tidak berbagai kegiatan yang mengumpulkan
dimungkinkan adanya keramaian dan masa, tentu saja memiliki akibat capaian
mengumpulkan masa maka kegiatan di kinerja yang tidak mencapai target sesuai
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) , Standar Pelayanan Minimal (Permenkes ni
Pos Binaan Terpadu (Posbindu) 4 tentang standar tekhnis pemenuhan mutu
penyuluhan luar gedung ke sekolah dan pelayanan dasar bidang kesehatan) yang
masyarakat termasuk bulan Imunisasi menjadi keluaran dari Penilaian Kinerja
Sekolah (BIAS) ditiadakan sementara, Puskesmas.Oleh karena itu,artikel ini
Demikian pula dalam menjalankan bertujuan untuk menjelaskan implementasi
fungsi manajemen dimana kegiatan kebijakan Fungsi Puskesmas selama
perencanaan membutuhkan perubahan pandemi COVID 19 di Puskesmas
anggaran untuk penanganan covid Margahayu Selatan, Kabupaten Bandung.
yang membutuhkan logistik seperti
kesediaan Alat Pelindung Diri (APD)
yang memadai, penunjang pemeriksaan
laboratorium, Sumber Daya Manusia
(SDM) yang kompeten hingga sarana TINJAUAN PUSTAKA
prasarana yang menujang
diterapkannya protokol Kesehatan. Implementasi Kebijakan Publik
Sampai dengan Bulan Mei th 2020 di Pengertian implementasi menurut Grindle
Puskesmas Margahayu, didapat data positif adalah Proses umum berupa tindakan
kasus covid sebanyak dua orang Dengan administatif yang bisa diteliti dan dapat

226
Implementasi Kebijakan Fungsi Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung (Yulianti Hasanah, Ratna Meisa Dai, Deasy Silvya
Sari)

dilakukan apabila telah diputuskan apa


yang menjadi goalnya, siapa yang menjadi Puskesmas adalah salah satu pelayanan
sasarannya dan apa program.kegiatan yang publik yang melaksanakan pelayanan di
.telah disusun tentu ditunjang oleh.ddana bidang kesehatan memiliki peranan
yang ada. penting dalam sistem .Kesehatan. nasional.
Dalam Pasal 4 disebutkan bahwa
“Ada dua variabel besar yang akan Puskesmas memiliki tugas melaksanakan
mempengaruhi keberhasilan dari kebijakan.di bidang Kesehatan sesuai
suatu implementasi menurut Grindle tujuan pembangunan yaitu guna
yaitu isi dari suatu kebijakan (content memperoleh derajat kesehatan yang
.of .policy) .dan.konteks kebijakan maksimal di tempat kerjanya.Dalam
Implementasi.(context of melaksanakan tugasnya, Puskesmas
implementation)” memiliki fungsi melaksanakan Upaya.
Kesehatan .Masyarakat. (UKM) dan
Dalam konteks isi kebijakan menurut Upaya.Kesehatan.Perorangan (UKP).
Grindle yaitu; 1)Sampai mana kepentingan Dalam melaksanakan fungsi sebagai UKM
suatu kelompok yang menjadi sasaran maka puskesmas memiliki kewenangan
kebijakan termaktub dalam suatu kebijakan untuk; (1) Melakukan analisa masalah
; 2) Apa kegunaan dari kebijakan terhadap kesehatan dan analisa kebutuhan
target grup/sasaran; 3) Apa output yang masyarakat untuk pelayanan yang
diharapkan sebuah .kebijakan dapat dibutuhkan sebagai dasar melaksanakan
menjadikan perubahan? ; 4) Dimana perencanaan, (2) Melakukan pendekatan
suatu.program.berada dari suatu kebijakan dan menginformasikan suatu .kebijakan.di
, apakah sudah benar/tepat? ; 5) Apakah bidang Kesehatan, (3) Melaksanakan
implementornya sudah disebutkan oleh fungsi promosi yaitu KIE ( komunikasi,
suatu kebijakan dengan rinci;6) Apakah informasi, edukasi) serta melakukan
ada dukungan sumber daya yang memadai pemberdayaan masyarakat di bidang
untuk suatu program.Sedangkan, variabel Kesehatan, (4) Bekerjasama dengan lintas
konteks kebijakan mencakup: 1) Sejauh sector untuk menghidupkan publik
mana keterlibatan para aktor dalam mendata serta menyudahi persoalan
implementasi kebijakan dalam hal Kesehatan, (5) pembinaan.Tekhnis
kekuasaan, kepentingan, dan strategi.;2) terhadap sarana kesehatan swasta
karakteristik.Institusi.dan .penguasa; 3) (jaringan) pelayanan dan upaya yang
Bagaimana .tingkat .kepatuhan. dan dilakukan di bidang .Kesehatan.dengan
responsivitas .kelompok.sasaran memberdayakan masyarakat, (6)
Dilihat dari item di atas maka perlu Melakukan upaya untuk Meningkatkan
diketahui yaitu: Strategi, sumber. dan kemampuan. Petugas kesehatan sebagai
posisi .kekuasaan. implementor akan sumber .daya di puskesmas, (7) Melakukan
menentukan.tingkat.keberhasilan. dari pemantauan untuk melaksanakan
implementasi suatu kebijakan. Bila suatu pembangunan yang memiliki wawasan
kekuatan memiliki kepentingan terhadap Kesehatan, (8) Dilakukan tertib
suatu program maka pasti akan membuat administrasi berupa membuat catatan,
taktik bagaimana memenangkan kompetisi laporan dan dilakukan evaluasi terhadap
sehingga keluaran yang diharapkan jangkauan pelayanan kesehatan, kualitas,
optimal sesuai yang diharapkan. serta cakupan pelayanan di bidang
Kesehatan dan (9) memberikan
Fungsi Puskesmas sesuai dengan rekomendasi yang berhubungan dengan
Permenkes 43 th 2019 masalah Kesehatan masyarakat, termasuk

227
Implementasi Kebijakan Fungsi Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung (Yulianti Hasanah, Ratna Meisa Dai, Deasy Silvya
Sari)

dukungan terhadap System Penyakit ini merupakan penyakit yang


Kewaspadaandini serta tanggapan menular dengan cepat. Pertamakali muncul
penanggulangan penyakit. Sedangkan di Wuhan, China akhir Desember 2019 (Li
wewenang Puskesmas dalam et al, 2020). Memiliki masa inkubasi 1s
penyelenggaraan UKP tingkat pertama di ampai dengan 14 hari. Ada Risiko
wilayah kerjanya meliputi:1) penularan yang tinggi karena kepekatan
Melaksanakan pelayanan di bidang sekret yang tinggi. Pada orang yang
kesehatan kepada masyarakat yang bersifat terkena dari secret maka bias menyebarkan
dasar secara keseluruhan, berkelanjutan sampai 48 jam sebelum terlihat tanda-tanda
dan berkualitas (2). Melaksanakan (presimptomatik) sampai 14 hari sesudah
pelayanan di bidang kesehatan yang terlihat tanda-tanda. Sebuah studi Du Z et.
mengedepakan promotif dan preventif, (3) al, (2020) membaritahukan bahwa 12,6%
pelayanan di bidang Kesehatan yang dari hasil penelitiannya ternyata
dilakukan tujuannya pada pribadi, menunjukkan penularan presimptomatik.
keluarga, kelompok dan. masyarakat, (4) Ini adalah periode yang penting untuk
Dalam melaksanakan pelayanan di bidang diketahui karena virus sangat mungkin
kesehatan mengedepankan keamanan dan menempel pada benda melalui droplet
keselamatan pasien, karyawan dan orang yang terinfeksi.Pada beberapa kasus,
masyarakat yang datang ke puskesmas, (5). ada konfirmasi positif tanpa gejala,
Dalam melaksanakan pelayanan di bidang (asimptomatik), walaupun demikian tetap
Kesehatan melakukan prinsip koordinasi memiliki resiko penularan.
dan kerjasama didalam dan di luar profesi
(6) melaksanakan kegiatan administrasi METODE PENELITIAN
berupa pencatatan dokumentasi riwayat Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui
pengobatan pasien, (7)Tertib administrasi implementasi dari Permenkes no. 43 tahun
dalam membuat catatan, laporan dan 2019 dikaitkan dengan fungsi puskesmas
evaluasi untuk menjaga kualitas dan sebagai Upaya Kesehatan Perorangan
jangkauan dari suatu pelayanan kesehatan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat
(8) Untuk mendapatkan petugas kesehatan .(UKM) di saat pandemic covid 19. Pada
yang kompeten maka dilakukan upaya penelitian ini, penulis mengggunakan
peningkatan kompetensi petugas metode mix methode sehingga penelitian
kesehatan, (9).Melakukan koordinasi dan dilakukan melalui kombinasi kualitatif dan
pemantauan terhadap pelayanan bidang kuantitatif. Jenis Data, dan sumber data
Kesehatan di tempat kerjanya (10) .yang digunakan.ddalam .penelitian .ini
Puskesmas memilah pasien berdasarkan diperoleh melalui wawancara, observasi
diagnose dan indikasi gejala untuk lapangan dan pembagian kuesioner melalui
menentukan pelayanan dilakukan di dalam form goggle drive.
atau dilakukan rujukan.

Pandemi COVID 19
Pandemi Covid 19 disebabkan oleh
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Tabel .1
Jenis.data.yang .dikumpulkan, .Teknik. Pengumpulan .Data,
Instrumen, dan .Sumber.Data

228
Implementasi Kebijakan Fungsi Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung (Yulianti Hasanah, Ratna Meisa Dai, Deasy Silvya
Sari)

NO JENIS DATA TEKHNIK INSTRUMEN SUMBER DATA


PENGUMPULAN
DATA
1 Pendapat masyarakat Kuesioner Lembar Masyarakat
mengenai implementasi (kuantitatif) kuesioner (link
kebijakan puskesmas gogle drive)
dalam melaksanakan
fungsinya di saat
pandemi covid 19
2. Kebijakan dan strategi Wawancara Panduan Stake holder di
yang digunakan oleh mendalam wawancara Dinas Kesehatan
stake holder di Dinas (online dan
Kesehatan untuk tatap muka)
puskesmas tetap
melaksanakan
fungsinya di saat
pandemi covid 19
3. Kebijakan dan strategi Wawancara Panduan Manajemen
yang digunakan oleh mendalam wawancara Puskesmas Marsel
manajemen Puskesmas (online dan (kepala
untuk melaksanakan tatap muka) puskesmas, ketua
fungsinya di saat pokja UKM, ketua
pandemi covid 19 pokja UKP)
4. Pelaksanaan fungsi Observasi Lembar untuk Proses pelayanan
UKP UKM di (kualitatif) catatan dalam dan luar
puskesmas lapangan Gedung

Tabel 2
Informan dalam pelaksanaan studi kasus Implementasi kebijakan Puskesmas
dalam menjalankan fungsinya di saat adanya pandemic covid 19 di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung

No Informan Informasi yang Jumlah orang


diharapkan
1. Kepala Puskesmas Kebijakan dan 1 orang
Pelaksanaan Fungsi
Puskesmas sebagai UKP
dan UKM di saat adanya
pandemi covid 19
2. PJ UKM Strategi pelaksanaan 1 orang
fungsi UKM di saat
adanya pandemi covid 19
3. PJ UKP Strategi pelaksanaan 1 orang
fungsi UKP di saat adanya
pandemi covid 19

229
Responsive, Volume 3 No. 4 Bulan Desember Tahun 2020 : 223 - 239

4. Kasubag penyusunan Perubahan anggaran 1 orang


program informasi dan terkait kebutuhan
humas Dinas Kesehatan puskesmas saat adanya
pandemi covid 19
5. Kasie Promkes Dinas Kebijakan dan strategi 1 orang
Kesehatan dan Program Promosi
Kesehatan sebagai
penunjang fungsi UKM
saat adanya pandemi
covid 19
6. Kasie Mutu Dinas Kebijakan dan strategi 1 orang
Kesehatan Dinkes bagi Puskesmas
dalam menjalankan fungsi
Puskesmas saat pandemi
covid 19 untuk
meningkatkan mutu
pelayanan
7. Kasie Yankes Primer Kebijakan dan strategi 1 orang
Dinkes bagi Puskesmas
dalam menjalankan fungsi
Puskesmas saat pandemi
covid 19 untuk
meningkatkan mutu
pelayanan

8. masyarakat Pelayanan Puskesmas metode slovin


sesuai fungsi di mata
masyarakat saat adanya
pandemi covid 19

drive dengan media online. Hal ini


DISKUSI DAN PEMBAHASAN dilakukan karena saat penelitian dilakukan
Hasil penelitian sesuai dengan teknik dalam kondisi pandemi covid 19.
pengambilan data yang dilakukan yaitu Kuesioner dibagi menjadi 2 yaitu konten isi
mix method maka diperoleh hasil dan konten implementasi. Sesuai dengan
kuantitatif dan hasil kualitatif. Hasil teori implementasi grindle yang digunakan
penelitian kuantitatif pada penelitian ini dalam penelitian ini.
menginformasikan pendapat masyarakat Berikut adalah prosentase responden dalam
sebagai penerima manfaat pelayanan menjawab pertanyaan mengenai
puskesmas terhadap kebijakan puskesmas implementasi kebijakan Puskesmas dalam
di masa pandemi untuk tetap melaksanakan menjalankan fungsinya di masa pandemi
fungsinya. Kuesioner covid 19 dengan hasil tertera pada tabel
sebagai berikut:

disebarkan kepada masyarakat sebagai


penerima manfaat melalui link google

230
Responsive, Volume 3 No. 4 Bulan Desember Tahun 2020 : 223 - 239

Tabel 3
Prosentase responden dalam menjawab pertanyaan mengenai implementasi
kebijakanfungsi puskesmas selama pandemi covid 19 di Puskesmas Margahayu
Selatan

URAIAN PROSENTASE
YA TIDAK
KONTEN : ISI
Didalam kebijakan yang dilakukan puskesmas untuk tetap 87 13
menjalankan fungsinya di masa pandemic covid 19 memuat
kepentingan masyarakat
kebijakan yang telah dikeluarkan oleh puskesmas di masa 59,3 40.7
pandemic covid 19 ini berpengaruh terhadap pelayanan Kesehatan
di puskesmas
Kebijakanperubahan alur pelayanan dan pembatasan jumlah 88,9 11.1
pelayanan dalam dan luar Gedung dalam melaksanakan fungsi
puskesmas ini sudah tepat
Masyarakat merasakan manfaat dari perubahan kebijakan 87 13
Masyarakat tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan 74,1 25.9
pelayanan di puskesmas
kebijakan puskesmas di saat pandemi ini dapat menekan 75.9 24.1
penambahan kasus covid 19 di wilayah Kerja puskesmas.
Kebijakan puskesmas telah merubah alur pelayanan di luar 87 13
gedung (fungsi ukm)
puskesmas telah merubah perilaku untuk menggunakan protocol 98.1 1.9
Kesehatan (menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan
Kebijakan puskesmas telah sesuai dengan fungsinya (UKP ) dan 96,3 3,7
UKM
kebijakan puskesmas dalam melaksanakan pelayanan di saat 94.3 5.7
pandemic covid 19 mudah difahami
pelayanan yang diberikan oleh petugas puskesmas untuk 98.1 1.9
melaksanakan pelayanan fungsi UKP dan UKM sesuai dengan
kebijakan puskesmas
puskesmas telah menyebutkan rincian kegiatan yang dilakukan 81.5 18.5
mengenai pelayanan di saat pandemic covid 19
MAsyarakat memahami tujuan perubahan kebijakan pelayanan 90,7 9,3
dalam dan luar Gedung di saat pandemic covid 19
pelayanan puskesmas dalam melaksanakan fungsi di masa 88,9 11.1
pandemic covid 19 sudah didukung oleh sarana prasarana
pencegahan covid 19
Pelayanan puskesmas di masa pandemic dalam melaksanakan 92,6 7.4
fungsi UKP dan UKM telah didukung oleh pelaksanan yang
kompeten
KONTEKS : IMPLEMENTASI

231
Implementasi Kebijakan Fungsi Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung (Yulianti Hasanah, Ratna Meisa Dai, Deasy Silvya
Sari)

kebijakan puskesmas di masa pandemic membutuhkan 90,4 9.6


pemimpin yang memiliki kewenangan penuh
kebijakan puskesmas sejalan dengan kebijakan pemerintah di saat 98.1 1.9
pandemic covid 19
puskesmas menerapkan sanksi jika masyarakat tidak mematuhi 78,8 21.2
kebijakan puskesmas dalam melaksanakan pelayanan di saat
pandemic covid 19
kebijakan puskesmas didukung oleh lintas sector di wilayah kerja 94,2 5.8
kebijakan puskesmas di saat pandemic menunjukkan karakteristik 90,4 9.6
puskesmas
kebijakan puskesmas di saat pandemic menunjukkan kualitas 94,2 5.8
puskesmas
MAsyarakat mematuhi kebijakan puskesmas dalam 98,1 1.9
melaksanakan kegiatan pelayanan dalam Gedung(UKP) di saat
pandemic covid 19
Masyarakat mematuhi kebijakan puskesmas dalam melaksanakan 94,2% 5.8
kegiatan pelayanan luar Gedung (UKM)
Masyarakat mengikuti perkembangan penanganan covid di 86,5 13.5
puskesmas.
Masyarakat mengetahui perkembangan penanganan covid di 82,7 17,3
puskesmas

Berdasarkan data di atas, maka diketahui merasa kesulitan untuk tetap mendapatan
bahwa dalam melaksanakan fungsi UKM pelayanan dalam gedung (74,1%),
dan UKM di puskesmas margahayu kebijakan yang dikeluarkan telah merubah
selatan, dikeluarkan beberapa kebijakan perilaku masyarakat dalam melakukan
internal seperti perubahan alur masuk pengobatan di puskesmas (98,1%) yaitu
pasien saat berobat ke puskesmas, melaksanakan protocol kesehatan dan
penggunaan Alat Pelindung Diri bagi penggunaan sarana cuci tangan dan alat
tenaga kesehatan yang melakukan pelindung diri, puskemas telah
pelayanan langsung kepada masyarakat, menginformasikan kepada masyarakat
penempatan sarana dan prasarana seperti tentang kebijakan yang dikeluarkan dalam
tempat cuci tangan dan hand sanitizer di masa pandemic (81,5%). Adapun
titik masuk pasien dan pemeriksaan informasi disampaikan kepada masyarakat
screening/penafisan pasien untuk memilah melalui RT /RW, dan pemanfaatan media
pasien berdasarkan gejalanya maka social seperti WA group dan Instagram.
berdasarkan kuesioner yang dibagkan Masyarakat pada dasarnya memahi tujuan
kepada masyarakat sebagai kelompok dari perubahan kebijakan pelayanan baik di
penerima manfaat diperoleh hasil dalam maupun di luar gedung dalam
masyarakat faham bahwa perubahan menghadapi pandemic covid 19 (90,7%) ,
pelayanan yang dilakukan adalah untuk pelayanan puskesmas didukung oleh
kepentingan masyarakat (87%), 88,9% tenaga yang kmpeten (92,6%) dan sarana
masyarakat menganggap kebijakan yang prasarana yang memadai (88,9%).
dikeluarkan sudah tepat, masyarakat tidak Pertanyaan didasarkan pada tori grindle

232
Implementasi Kebijakan Fungsi Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung (Yulianti Hasanah, Ratna Meisa Dai, Deasy Silvya
Sari)

untuk konteks isi. Sedangkan dari konteks serta penyuluhan langsung ke masyarakat
implementasi masyarakat berpendapat melalui mobil keliling. Sedangkan untuk
dalam masa pandemic kepala puskesmas data kualitatif, pengambilan data dilakukan
perlu memiliki kewenangan penuh menggunakan wawancara dan observasi
(90,4%), puskesmas berhak menerapkan keadaan lapangan. Observasi dilaksanakan
sanksi bagi pasien yang melanggar di puskesmas untuk melihat secara fakta
(78,8%), kebijakan yang dikeluarkan bagaimana pelaksanaan puskesmas dalam
dianggap menunjukkan karakterisitik menjalankan fungsinya sebagai Upaya
puskesmas (90,4%) dan peraturan yang Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya
dikeluarkan oleh fasilitas kesehatan di Kesehatan Masyarakat .(UKM).di masa
masa pandemic menunjukkan kualitas pandemi.. Covid. 19. Adapun hasil dari
puskesmas (94,2%), kebanyakan Observasi di lapangan adalah sebagai
masyarakat mematuhi peaturan yang berikut:
dikeluarkan oleh puskesmas (98,1%). Dan
pelaksanaan fungsi UKM di puskesmas
nampak dari diktahuinya masyarakat
faham mengenai perkembangan
penanganan covid 19 di puskesmas, hal ini
menunjukkan bahwa puskesmas tetap
melaksanakan fungsi UKM
menyebarluaskan informasi kepada
masyarakat mengenai penyakit covid dan
penanganannya untuk preventif dan
promotifnya. (82,7%). Penyebarluasan
informasi disampaikan melalui media
social, media elektronik dan media cetak,

Tabel 3
Hasil Observasi terhadap Implentasi Kebijakan Fungsi Puskesmas
di Puskesmas Margahayu Selatan Kabupaten Bandung)

No Aspek yang diobservasi Hasil Observasi


1. Fungsi UKP Terdapat perubahan pada fungsi puskesmas sebagai Upaya
Kesehatan Perorangan( UKP )
1. Perubahan Alur pelayanan :
a. pada pintu masuk dilakukan screening pada pasien
yang dilakukan oleh petugas. Petugas screening
mngunakan Alat Pelindung Diri grade 2 mengecek
pasien menggunakan masker, cek suhu dengan
menggunakan thermal gun.Pasien diarahkan untuk
mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
mendapatkan pelayanan.kemudian petugas
screening melakukan wawancara pada pasien
mengenai gejala yang dirasakan

233
Implementasi Kebijakan Fungsi Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung (Yulianti Hasanah, Ratna Meisa Dai, Deasy Silvya
Sari)

b. Untuk pasien dengan gejala panas, batuk, pilek dan


sesak dipisahkan alurnya masuk ke ruangan UGD
yang dialihfungsikan saat pandemi covid 19
ditangani oleh dokter dan perawat yang dilengkapi
dengan APD level 2 dan pembatas antara petugas
kesehatan dan pasien
c. Sedangkan untuk pasien tanpa gejala di atas masuk
dan menunggu di ruang tunggu untuk menunggu
dipanggil pada poli yang dituju
2. Tidak ada pembatasan jumlah kunjungan, karena
jumlah pasien yang sedikit (sampai dengan bulan mei
2021). Sedangkan bulan juni terjadi lonjakan kasus
yang tinggi sehingga ada pembatasan jumlah pasien
3. Terdapat beberapa jenis layanan yang tidak dilakukan
selama pandemi covid 19 yaitu tindakan yang
menyebabkan keluarnya aerosol di pelayanan gigi
seperti scalling dan penambalan Sedangkan pencabutan
tidak dilaksanakan karena waktu interaksi yang lama
dan resiko saat anastesi.
4. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai Level
resiko pada tiap pelayanan
5. Desinfeksi ruangan sebelum dan sesudah pelayanan
2. Fungsi UKM Terdapat perubahan pada fungsi UKM yaitu :
1. Pembatasan jumlah masyarakat dalam pelayanan luar
Gedung (posyandu, posbindu, dll) dilakukan shift 5
pasien satu kali shift dengan rentang waktu 1 jam
untuk 5 pasien berikutnya.
2. Beberapa kegiatan yang berhubungan dengan sekolah
tidak dapat dilaksanakan seperti sosialisasi dan
penyuluhan ke anak sekolah untuk semua program
(pemeriksaan gigi mulut, Upaya Kesehatan Sekolah
(UKS), pemberian tablet tambah darah, penilaian
PHBS sekolah, BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
dll
3. Penggunaan APD dan protocol Kesehatan untuk setiap
jenis kegiatan UKM
4. Penempatan Sarana Prasarana yang memudahkan
protocol covid seperti sarana cuci tangan, hand
sanitizer, masker)
5. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dalam Gedung
dengan pembatasan jumlah sedangkan penyuluhan di
luar gedung tidak dapat dilaksanakan karena
menghindari pengumpulan masa. Adapun
dilaksanakan menggunakan strategi khusus seperti
penggunaan mobil untuk sosialisasi menggunakan
pengeras suara atau penggunaan media social.

234
Implementasi Kebijakan Fungsi Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung (Yulianti Hasanah, Ratna Meisa Dai, Deasy Silvya
Sari)

6. Penyebarluasan informasi menggunakan media social


seperti Instagram, facebook, media online seperti Wa
group.

Berdasarkan hasil observasi di atas maka di masa pandemic covid 19 seperti Surat
dapat disimpulkan bahwa puskesmas tetap Edaran, Surat Himbauan, Surat
melaksanakan fungsinya sebagai UKP dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi covid
UKM sesuai dengan yang disebutkan di yang intinya kegiatan di puskesmas tetap
dalam Permenkes no 43 th 2019. Tetapi bisa dilaksanakan seperti termaktub dalam
menggunakan berbagai strategi mengingat permenkes 43 th 2019 tetapi menggunakan
penyebaran covid 19 yang sangt cepat protocol kesehatan dilengkapi sarana
seperti perubahan alur pasien, prasarana seperti sarana cuci tangan,
pemanfaatan sarana prasarana, ketatnya penggunaan Alat Pelindung Diri yang
protocol kesehatan, desinfesi sebalum dan bertujuan untuk melindungi masyarat dan
sesudah pelayanan (fungsi UKP) juga tenaga kesehatan dari terpapar oleh
sedangkan untuk fungsi UKM karena tidak covid 19. Sedangkan untuk pergeseran
boleh adanya kerumunan maka puskesmas anggaran mengacu pada Permendagri No.
menggunakan media social dan 79/2018 yang menyebutkan bila mana
memperkuat hubungan lintas sector dalam dimungkinkan dilakukan pergeseran
penyebarluasan informasi di masyarakat anggaran. Maka pergeseran dapat
dari tk RT sampai kecamatan termasuk dilakukan karena bersifat fleksibel.
jejaring kesehatan.Hal ini bertujuan untuk Pergeseran anggaran dilakukan di akhir
melindungi tenaga kesehatan dan bulan maret untuk keperluan logistik
masyarakat dari kemungkinan terpapar di dalam menghadapi pandemic. Selain
tempat kerja. Sedangkan untuk wawancara perubahan anggaran dari BLUD
mendalam dilakukan kepada pemangku puskesmas , Pemerintah Daerah
kebijakan terkait pelaksanaan fungsi Kabupaten Bandung termasuk di
puskesmas baik manajemen Puskesmas dalamnya Dinas Kesehatan juga
maupun stakeholder di Dinas Kesehatan melakukan pergeseran anggaran untuk
Kabupaten Bandung. membantu bidang kesehatan dalam
memenuhi kebutuhan untuk penanganan
Berdasarkan hasil wawancara dengan pandemic covid 19. Tetapi untuk
stake holder dilakukan melalui 2 cara yaitu Pengajuan kebutuhan logistic dan
melalui media online dan melalui tatap anggaran tetap dilakukan oleh Puskesmas.
muka. Hal ini dikarenakan saat wawancara Untuk pelaksanaan fungsi Upaya
masih dalam kondisi pandemic covid 19. Kesehatan Masyarakat memang agak
Wawancara mengacu kepada teori Merille terkendala karena sifat virus yang
s Grindle yang dibagi menjadi konten isi menyebar cepat tidak dimungkinkan untuk
dan konten implementasi. Adapun mengumpulkan keramaian maka ada
berdasarkan hasil wawancara dapat beberapa kegiatan yang tidak dapat
disimpulkan bahwa Dinas Kesehatan dilaksanakan seperti Upaya Kesehatan
melalui berbagai program telah Sekolah, Bulan Imunisasi Sekolah (BIAS),
mengeluarkan berbagai kebijakan terkait penyuluhan luar gedung, Kesehatan
pelaksanaan kegiatan di puskesmas dalam Lingkungan, dan lainlain hal ini tentu
menjalankan fungsinya berdampak pada capaian kinerja dimana

235
Implementasi Kebijakan Fungsi Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung (Yulianti Hasanah, Ratna Meisa Dai, Deasy Silvya
Sari)

target yang telah ditetapkan tidak dapat kebijakan disimpulkan bahwa Dinas
dicapai. Sehingga capaian kinerja sesuai Kesehatan sebagai SKPD diatas
Standar Pelayaan Minimal (SPM) yang puskesmas mengeluarkan berbagai
harus dilakukan oleh Puskesmas tidak kebijakan yang mendukung
tercapai. Berdasarkan feedback hasil dilaksanakannya fungsi UKM UKP di
capaian kinerja Puskesmas (PKP) tahun Puskesmas berupa payung hukum seperti
2020 puskesmas margahayu selatan Surat edaran, surat himbauan, dan juga
masuk dalam kategori kurang. Diperlukan peningkatan sumber sumber
strategi khusus untuk dapat melaksanakan daya.manusia.yang.kompeten berupa OJT
kegiatan preventif promotif di masa (On Job Training), workshop, desiminasi
pandemi ini dan tetap menjalankan infomasi terkait penatalaksanaan dalam
fungsinya untuk mencapai target kinerja. menghadapi pandemic covid 19 .
Adanya kegiatan yang tidak dapat Sedangkan di tingkat Puskesmas
dilaksanakan di masa pandemic tentu melaksanakan kebijakan sesuai dengan
berakibat rendahnya penyerapan anggaran arahan dari Dinas Kesehatan dan
untuk kegiatan masyarakat yaitu hanya menyesuaikan dengan karakteristik dan
terserap 29,1%. dari total anggaran. potensi daerah.
Sedangkan berdasarkan Lingkungan
KESIMPULAN DAN SARAN Kebijakan untuk indicator (1) Seberapa
Berdasarkan teori Merilee S.Grindle besar kekuasaan, kepentingan, strategi dan
(1980), suatu kebijakan akan berhasil actor yang terlibat, berdasarkan hasil
dipengaruhi oleh dua variable yakni Isi wawancara diketahui bahwa walaupun
Kebijakan (Conten of policy) dan Kementerian Kesehatan dan Dinas
Lingkungan implementasi (Context of Kesehatan mengeluarkan berbagai
implementartion). Berdasarkan Isi kebijakan mengenai pelaksanaan kegiatan
kebijakan, (1) Indicator kepentingan di Puskesmas sesuai fungsi Puskesmas,
sasaran yang mempengaruhi kebijakan tetapi strategi dan actor yang menentukan
adalah tenaga kesehatan di Puskesmas dan berhasil tidaknya adalah manajemen
Rumah sakit serta masyarakat wilayah puskesmas sesuai dengan struktur
kerja Kabupaten Bandung.(2) indicator organisasi yang ada. (2) karakteristik
Jenis manfaat yang diterima dapat institusi/Lembaga yang sedang berkuasa,
menekan penambahan kasus covid 19 di bahwa puskesmas memiliki karakter yang
wilayah kerja puskesmas, (3) derajat beragam tergantung dari potensi, masalah
perubahan yang terjadi yaiu merubah serta karakter daerah maka kebijakan dan
perilaku masyarakat pengunjung untuk wewenang dari kepala puskesmas yang
menggunakan protocol Kesehatan (4) mengetahui karakter daerah masing-
indicator Kedudukan pembuat kebijakan masing untuk mengeluarkan kebijakan
disimpulkan bahwa di Tingkat Kabupaten, dalam melaksanakan fungsinya di masa
Dinas kesehatan mengeluarkan berbagai pandemic ini, sedangkan Dinkes
kebijakan yang harus dilaksanakan Kabupaten melaksanakan pengawasan dan
Puskesmas untuk menjalankan fungsinya pembinaan pada Puskesmas .(3) tingkat
di masa pandemic covid 19. sedangkan kepatuhan dan responsivitas dari
ditingkat Puskesmas Kepala Puskesmas kelompok sasaran, dari hasil kuesioner
diberi wewenang dalam membuat maupun observasi masyarakat mematuhi
kebijakan internal terkait pelaksanaan kebijakan yang berlaku dan memahami
fungsi UKP UKM (5) indicator pelaksana tujuan dan manfaatnya.

236
Implementasi Kebijakan Fungsi Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung (Yulianti Hasanah, Ratna Meisa Dai, Deasy Silvya
Sari)

puskesmas berdasarkan Keputusan


Dari hasil wawancara diketahui bahwa Menteri Kesehatan tentang Standar
baik tingkat Puskesmas maupun Dinas Pelayanan Minimal tidak mencapai target,
Kesehatan mengeluarkan kebijakan terkait Hal ini disebabkan banyaknya kegiatan
optimalisasi pelaksanaan fungsi yang tidak dilaksanakan terkait fungsi
Puskesmas sesuai dengan Permenkes 43 UKM dan rendahnya penyerapan anggaran
tahun 2019 di saat pandemi covid 19. (29,1%)
Seperti dengan adanya himbauan Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
penggunaan protocol Kesehatan, saran penulis adalah Diperlukan kajian
perubahan anggaran untuk ketersediaan yang membutuhkan wawasan dan disiplin
sarana prasarana pencegahan Covid 19, ilmu yang mumpuni untuk implementasi
dukungan sumber daya manusia yang suatu kebijakan yang disiapkan dalam
kompeten dan sarana prasarana untuk menghadapi berbagai kondisi tak terduga
menunjang pelaksanaan pelayanan di seperti pandemic covid 19, Diperlukan
puskesmas baik di dalam maupun di luar fleksibilitas dalam pelaksanaan fungsi
Gedung. puskesmas disesuaikan dengan kondisi,
Berbagi strategi juga dilaksanakan agar potensi dan masalah di puskesmas.
capaian kinerja puskesmas khususnya
dalam pelaksanaan fungsi Upaya
Kesehatan masyarakat tetap bisa optimal. DAFTAR PUSTAKA
Penyebarluasan informasi yang tepat Kementerian Ppn/Bappenas 2018,
sasaran. Masyarakat memahami tujuan, .Kedeputian Pembangunan Manusia,
rincian kegiatan dan manfaat yang diambil Masyarakat Dan Kebudayaan,
dari kebijakan yang diambil oleh Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar
puskesmas. Hal ini menunjukkan bahwa Di Puskesmas
fungsi puskesmas dalam menyebarluaskan Chicy Widya Morfi1, Ahmad Junaidi1,
informasi kepada masyakat terkait edukasi Elsesmita1, Diana Nur Asrini1,
mengenai penanganan covid di Puskesmas Freidlander Pangestu2, Dya Mulya
sampai kepada masyarakat. Sosialisasi Lestari2, Irvan Medison1,
atau penyebarluasan informasi adalah Russilawati1, Fauzar3, Roza Kurniati3,
merupakan fungsi puskesmas sebagai Finny Fitry Yani2, Kajian Terkini
UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Coronavirus Disease 2019 (Covid-19),
yaitu meningkakan pengetahuan Jurnal Online Ilmu Kesehatan
masyarakat sehingga memahami pesan Indonesia
yang disampaikan. Dengan mengetahui Peraturan Menteri Kesehatan Republik
pandemi covid 19, diharapkan masyarakat Indonesia No 75 Th 2014 Tentang
dapat ikut serta bersama-sama menjadi Puskesmas
mitra puskesmas dalam memberi Dr. Riant Nugroho, Public Policy,
informasi dan merubah perilaku masyakat Dinamika Kebijakan Publik, Analisis
terkait adanya pandemi covid 19 sehingga Kebijakan Publik, Manajemen Politik
dapat menekan kasus penambahan covid di Kebijakan Public, Etika Kebijakan
wilayah kerja puskesmas. Public , Kimia kebijakan Public Edisi 6.
Walaupun demikian, beberapa kegiatan Yusufa Ibnu Sina Setiawan ,Program Studi
terkait program lain di luar covid seperti Magister Ilmu Hukum Universitas
terabaikan, Penilaian Kinerja Puskesmas Muhammadiyah Malang, 2019
(PKP) yang merupakan indicator kinerja Penetapan Karantina Wilayah Menurut

237
Implementasi Kebijakan Fungsi Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung (Yulianti Hasanah, Ratna Meisa Dai, Deasy Silvya
Sari)

Pandangan Legal Positivisme Dalam


Rangka Pencegahan Dan Siti Nurhalimah, Universitas Islam Negeri
Pemberantasan Pandemi Coronavirus Syarif Hidayatullah Jakarta,2020,
Disease (Covid)-19, Jurnal Online Covid-19 Dan Hak Masyarakat Atas
Nailul Mona Program Studi Periklanan Kesehatan
Kreatif Program Pendidikan Vokasi, Anggia Valerisha , Marshell Adi Putra,
Universitas Indonesia, 2020 “Konsep Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik,
Isolasi Dalam Jaringan Sosial Untuk Universitas Katolik Parahyangan,
Meminimalisasi Efek Contagious Indonesia, 2020, “Pandemi Global
(Kasus Penyebaran Virus Corona Di Covid-19 Dan Problematika Negara-
Indonesia) , Jurnal Online Bangsa: Transparansi Data Sebagai
Tim Penanganan Kasus Pasien Dengan Vaksin Socio-Digital?”, , Jurnal Online
Penyakit Infeksi New Emerging Dan Dana Riksa Buana1 National Research
Re-Emerging Disease (Pinere) Rsupn Tomsk State University & Universitas
Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Mercu Buana, Jakarta, 2020, “Analisis
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Perilaku Masyarakat Indonesia Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Menghadapi Pandemi Virus Corona
Indonesia Rsupn Dr. Cipto (Covid-19) Dan Kiat Menjaga
Mangunkusumo, Jakarta, 2020, Kesejahteraan Jiwa”, , Jurnal Online
Tinjauan Literatur Terkini Coronavirus Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Disease 2019, Jurnal Online Indonesia Nomor
Zahrotunnimah1 Universitas Ibn Khaldun Hk.01.07/Menkes/413/2020 Tentang
Bogor,2020, Langkah Taktis Pedoman Pencegahan Dan
Pemerintah Daerah Dalam Pencegahan Pengendalian Coronavirus Disease
Penyebaran Virus Corona Covid-19 Di 2019 (Covid-19)
Indonesia, Jurnal Online Kementeraian Kesehatan Republki
Tri Agus Setiawan Agus Ilyas, Ari Putra Indonesia, Direktur Mutu & Akreditasi
Wibowo Stmik Widya Pratama Pelayanan Kesehatan 2020 , Mutu
Pekalongan, 2020, “Pencegahan Dan Pelayanan Faskes Era New Normal
Edukasi Masyarakat Dalam Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
Penanganan Endemik Penyakit Direktorat Jenderal Pelayanan
Berbasis Web Untuk Peningkatan Kesehatan Kementerian Kesehatan
Kesehatan Masyarakat Di Kota Republik Indonesia, Petunjuk Teknis
Pekalongan”, Jurnal Online Pelayanan Puskesmas Pada Masa
Afni Regita Cahyani Muis Universitas Pandemi Covid-19
Darussalam Gontor, Ponorogo Rudi Susilana, Nana Sujana Jurusan
Indonesia, 2020, Transparansi Kurikulum Universitas Pendidikan
Kebijakan Publik Sebagai Strategi Indonesia, 2004, Pendekatan Penelitian
Nasional Dalam Menanggulangi Kualitatif, Handout Pendekatan
Pandemi Covid-19, Jurnal Online Penelitian Kualitatif
Nur Rohim Yunus,1 Annissa Rezki2 Dr. Eng Lilya Susanti, Direktur Riset
Universitas Islam Negeri Syarif Tekhnologi Dan Pendidikan Tinggi
Hidayatullah Jakart, 2020 “ Kebijakan Fakultas Tekhnik Universitas
Pemberlakuan Lockdown Sebagai Brawijaya , Metode Penelitian
Antisipasi Penyebaran Corona Virus Kualitatif
Covid-19”, Jurnal Online

238
Implementasi Kebijakan Fungsi Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas
Margahayu Selatan Kabupaten Bandung (Yulianti Hasanah, Ratna Meisa Dai, Deasy Silvya
Sari)

Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian CoronaVirus Disease
(COVID 19), Juli 2020

239

Anda mungkin juga menyukai