D A L A M P En
P E R A N P E T U G A S PROMOS I K E S E H ATA N P U S K E S M A S
N A N G G U L A N G A N COVID-19
PUSKESMAS
Panduan 1
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
pihak terkait, membuat panduan tentang Peran Petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas
dalam penanggulangan COVID-19. Secara umum isi dari panduan ini adalah pentingnya
peran Petugas promosi kesehatan puskesmas dalam membudayakan penerapan PHBS
Kami menyadari bahwa, Panduan ini belum sempurna, untuk itu masukan dan saran sangat
kami harapkan agar menjadi lebih baik.
Panduan 2
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
SAMBUTAN
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat,
Kementerian Kesehatan RI.
Panduan 3
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
kesehatan individu sebagai anggota keluarga dan
kelompok masyarakat untuk tahu, mau dan mampu
melakukan PHBS pencegahan COVID-19 melalui
peningkatan kapasitas sumber daya, dan peran KIE, serta
dan 2) Melakukan mobilisasi sosial/penggerakan
masyarakat dan
pengorganisasian potensi masyarakat dalam Penanggulangan
COVID-19.
Akhirnya, saya berharap panduan ini dapat dipergunakan sebagai acuan bagi Petugas Promosi
Kesehatan serta petugas kesehatan
Panduan 4
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
DAFTAR I SI
K a t a Pe n ga n t a r 1
Sambutan 3
Daft ar Isi 5
Daft ar S i n g k at a n 6
I. Gambaran umum Peran Petugas Promkes Puskesmas dalam Penanggulangan
COVID-19 | 7
A. Latar Belakang | 8
B. Azas dan Prinsip | 17
C. Tujuan dan Sasaran | 17
II. Peran Petugas Promosi Kesehatan dalam Penanggulangan COVID-19 | 19
A. Terintegrasi dengan UKP | 20
B. Terintegrasi dengan UKM | 38
Implementasi Promosi Kesehatan di Puskesmas dalam Penanggulangan
III COVID-19 | 50
.
A. Pemberdayaan Individu dan Keluarga | 53
B. Pemberdayaan Tatanan | 65
C. Pemberdayaan Masyarakat | 71
L a m p i ra n
1. Manajemen Kesehatan Masyarakat | 78
2 Promosi Kesehatan pada wilayah zona hijau, kuning, orange dan merah
| 92
Panduan 5
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
DAFTAR S I N G K ATA N
APBDes : Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
COCD : Community Organization/Community Development
C O VID-19 : Coronavirus Disease 19
Germas : Gerakan Masyarakat
HIV-AIDS : Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immune
Deficiency Syndrome
KB : Keluarga Berencana
Kemendagri : Kementerian Dalam Negeri
Kemenkes : Kementerian Kesehatan
KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
KIPK : Komunikasi Interpersonal dan Konseling
KIS : Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi
MM Desa/Kelurahan : Musyawarah Masyarakat Desa/Kelurahan
O AT : Obat Anti TBC
PCR : Polymerase Chain Reaction
Permenkes : Peraturan Menteri Kesehatan
PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PIS-PK : Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga
PKK : Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
PSBB : Pembatasan Sosial Berskala Besar
Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat
RT : Rukun Tetangga
RW : Rukun Warga
SDM : Sumber Daya Manusia
UKBM : Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat
UKP : Upaya Kesehatan Perorangan
Panduan 6
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
BAGIAN I
G A M B A R A N UMUM P E R A N
P E T U G A S P RO M K E S P U S K ES M A S
DA L A M P E N A N G G U L A N G A N
COVID-19
Bagian 1
8
Peran Puskesmas dalam penanggulangan COVID-19, secara koordinasi, integrasi
dan sinkronisasi melakukan upaya kesehatan mengacu pada kebijakan yang ada,
yaitu dalam kegiatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, maupun sebagai
pemberi layanan kesehatanyang mengacu pada Permenkes No. 43 Th. 2019 serta
Petunjuk Teknis Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-19 yang telah
dikeluarkan oleh Kemenkes RI.
Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
3. • Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan UKM
dan UKP tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya, dalam rangka mewujudkan Kecamatan
Sehat-Kab/Kota Sehat
• Tujuan mewujudkan wilayah kerja puskesmas yang sehat, dengan masyarakat yang
memiliki perilaku sehat dan mempunyai kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat; mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu; hidup dalam
lingkungan sehat; dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat
• Prinsip: Paradigma sehat; Pertanggungjawaban wilayah;
Kemandirian masyarakat; Ketersediaan akses pelayanan kesehatan
Bagian I 10
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-19
PENANGGULANGAN COVID-19
TERINTEGRA ADVOKASI
SI DENGAN KEMITRAAN
UKM PEMBERDY-MASY
TUJUAN
YASKENDAS DI
TERINTEGRA
PUSKESMAS DAN
SI DENGAN
FASYANKES
UKP
LAINNYA
PENETAPAN ZONA
12
Promosi kesehatan dalam penanggulangan COVID-19 merupakan proses untuk
memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat agar tahu, mau dan mampu
menerapkan PHBS pencegahan dan pengendalian COVID-19, melalui kegiatan
penyebarluasan informasi, mempengaruhi dan membantu masyarakat agar berperan
aktif mendukung perubahan perilaku dan lingkungannya, sehingga tetap sehat dan tidak
tertular COVID-19 Pada bagan tersebut, dapat diketahui bahwa peran petugas promosi
kesehatan di Puskesmas dalam penanggulangan COVID-19, adalah:
• Mengintegrasikan UKM dan UKP.
• Terkoordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dengan kegiatan Satgas Penaganan
COVID-19 di Kecamatan, desa/kelurahan, RW, dan RT.
• Menerapkan strategi promosi kesehatan untuk meningkatkan literasi kesehatan
bagi individu, keluarga dan masyarakat dalam pencegahan-pengendalian COVID-
19.
• Sasaran kegiatan adalah wilayah RT, RW, desa/kelurahan serta tatanan potensial
penularan COVID-19 yang ada di wilayah kerja Puskesmas (kecamatan), misalnya
pasar tradisional, warung, mini market, tempat ibadah, Pesantren, dll
Bagian 1
13
PROMKES PENANGGULANGAN COVID-19 TERINTEGRASI DENGAN UKP
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-19
2
Analisis Hasil
Surveilans
Surveilans Rencana Pemberdayaan Pemantauan dan
Berbasis Lokmin Aksi Nyata
Berbasis Intervensi Tatanan Penilaian
Masyarakat
masyarakat
• Konektifitas dengan mitra yang lebih luas secara ter-KIS (Koordinasi, Integrasi
dan Sinkronisasi) saling give and take sesuai dengan prinsip melakukan kemitraan
yang memperhatikan “3 Prinsip Kemitraan ” yaitu Kesetaraan, Keterbukaan dan
Saling Menguntungkan yang berlandaskan pada 8 SALING yaitu, Saling
memahami kedudukan, tugas, fungsi, dan struktur; Saling memahami kemampuan;
Saling menghubungi; Saling mendekati; Saling bersedia membantu dan dibantu;
Saling mendorong dan mendukung; Saling sinergi dan Saling menghargai.
Promkes penanggulangan COVID-19 oleh petugas Puskesmas harus ter-KIS
dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 tk. Kecamatan, Desa/Kelurahan yang
terfokus pada upaya pemberdayaan individu, keluarga, masyarakat, serta tatanan
potensial dalam menerapkan PHBS pencegahan COVID-19 sesuai protokol
kesehatan. Puskesmas sebagai fasyankes tingkat pertama harus menjalin
konektifitas dengan Fasyankes Mandiri yang ada di wilayah kerjanya (Dokter
Praktik Mandiri/DPM; BPM, Apotik, Klinik, dll) serta Fasyankes Rujukan.
Puskesmas juga harus mempunyai konektifitas dengan pengelola tatanan potensial
(mini market, pabrik, bank, tempat ibadah, tempat kerja, pasar, TTU, dll)
Bagian I 15
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
mendukung upaya pemberdayaan
indvidu menerapkan pencegahan COVID-19
sesuai ketentuan
PHBS protokol kesehatan.
•
mengakomodir kemajuan teknologi komunikasi,
meliputi
penggunaaan metode dan teknik komunikasi di era digital. Kegiatan ini meliputi
KIE/desiminasi informasi, rujukan, konsultasi, pembinaan dan pemantauan
penerapan PHBS oleh keluarga serta tatanan potensial, melakukan musyawarah
dengan tim Penanganan COVID-19, dll. Dengan demikian kegiatan prom kes
di puskesmas di masa pandemi ini harus didukung oleh sarana
komunikasi digital/media daring serta memperhatikan kualitas jaringan
komunikasi di suatu wilayah.
01 02 03
KONEKTIVITAS
DENGAN MITRA LEBIH
DIMENS
KUAT (KIS-3 PRINSIP KEMAJUAN
I
PERSONAL KEMITRAAN)
Berfokus pada
PUSKESMA TEKNOLOGI
Pemberdayaan
S KOMUNIKAS
Masyarakat
I
Bagian I 16
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
B. A z a s d a n Prinsip Promosi Ke s e h a t a n
di P u s ke s m a s dalam P e n a n g g u l a n g a n
1. Azas
a. Paradigma sehat;
b. Pertanggungjawaban wilayah
c. Kemandirian masyarakat
2. Prinsip
a. Mengutamakan upaya promotif dan preventif
b. Mengintegrasikan UKP dan UKM
c. Merupakan UKM Esensial wajib dilaksanakan;
d. Melibatkan Petugas Promosi kesehatan dan petugas kesehatan lainnya
yang melakukan
promosi kesehatan secara terkoordinasi/integrasi/sinkronisasi (KIS);
e. Menerapkan manajemen Puskesmas dalam
tata kelola kegiatan promkes di puskesmas
C. Tujuan d a n S a s a r a n P e n i n g k a t a n P e ra n
Pe tu ga s Promosi Ke s e h a t a n di P u s ke s m a s
dalam Pen an g gu l a ngan COVID-19
3. • Tujuan Umum
Optimalisasi kegiatan promosi kesehatan dalam penanggulangan
COVID-19 di Puskesmas
• Tujuan Khusus
a. Meningkatnya peran Petugas Promosi Kesehatan serta petugas kesehatan lainnya
b. Meningkatnya dukungan dan peran aktif individu, kelompok dan masyarakat
sebagai mitra potensial
c. Meningkatnya dukungan sumberdaya serta kebijakan dari pengambil keputusan
d. Meningkatnya upaya pemberdayaan individu dan keluarga dalam menerapkan
PHBS pencegahan dan pengendalian COVID-19 (KELUARGA SAJA).
Bagian 1
17
1. • Sasaran Petugas Puskesmas
a. Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas
b. Petugas Kesehatan lain, yang aktif melaksanakan kegiatan promosi kesehatan
yang terintegrasi dengan teknis pelayanannya.
• Sasaran Promosi Kesehatan
Bagian I 18
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
B A G I A N II
P E R A N P E T U G A S P RO M O S I
K E S E H ATA N DA L A M
P E N A N G G U L A N G A N COVID-19
-
Probabel, Kontak
Erat dan Konfirmasi,
KIS DENGAN Kelompok PASIEN/KELUARGANYA,
YANKES (DPM, BPM, Komorbiditas PENGUNJUNG NAKES,
BP, KLINIK, tDLL) DI TAHU, MAU, DAN
WILAYAH KERJA MAMPU BER-PHBS
PUSKESMAS DALAM PENCEGAHAN
DAN PENANGANAN
COVID-
19
19
Bagian 1I
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
20
R u a n g L i n g k u p Ke g i at a n Po ko k B e r d a s a r k a n Pe l aya n a n
a. Di Dalam Gedung
• Memobilisasi potensi dan sumberdaya (5 M) yang ada di Puskesmas/ fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk mengoptimalkan- kegiatan promosi kesehatan
penanggulangan COVID-19 termasuk menyediakan sarana prasana pendukung perilaku
pencegahan- COVID-19.
• Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi (KIS) dengan lintas program serta unit
pengelola layanan teknis kesehatan di Puskesmas dan fasyankes lainnya yang ada di
wilayah kerja puskesmas dengan melaksanakan Standar Prosedur Operasional dan
Edukasi (SPOE) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), sesuai dengan Petunjuk
Teknis Pelayanan Puskesmas pada Masa Pandemi COVID-19 tahun 2020.
Mengembangkan dan menggandakan media komunikasi untuk
•
mendukung kegiatan promosi kesehatan penanggulangan COVID-19, meliputi
media cetak, media elektronik/digital, media sosial; dan media komunikasi lainnya.
• Melakukan tatakelola/manajemen kegiatan promosi kesehatan penanggulangan COVID-19 di
Puskesmas (Perencanaan;- Penggerakan dan Pelaksanaan; Pemantauan, Pencatatan dan
Pelaporan)
b. Di Luar Gedung
• Mendata bersama dengan Satgas Penanganan COVID-19 di
desa/kelurahan terkait dengan penentuan Kasus Suspek,
Bagian 1I 21
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
INFORMASI TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19
TAHUN 2020
Ringkasan Manajemen Kesehatan Masyarakat
berdasarkan Kriteria Kasus
KASUS SUSPEK
Probabel
1. ISPA dan Riwayat dari
negara/wilayah transmisi lokal
Dilakukan pengambilan RINGAN : isolasi mandiri
2.Orang dengan salah satu gejala/tanda
spesimen untuk pemeriksaan RT- SEDANG : rawat di RS darurat Konfirmasi
ISPA dan Riwayat kontak dengan
PCR hari ke-1 dan ke-2 Berat : rawat di RS rujukan
pasien konfirmasi COVID-19
3.ISPA berat yang perlu perawatan RS
tidak ada penyebab lain Discarded
Dilakukan pemantauan
Suspek
KONTAK ERAT selama 14 hari
Bagi petugas Kesehatan,
1. Tanpa gejala dilakukan pemeriksaan Karantina mandiri Konfirmasi
2.Riwayat kontak dengan pasien RT-PCR segera setelah kasus
konfirmasi/probabel COVID-19 dinyatakan sebagai
probabel/konfirmasi
Discarded
KASUS
KONFIRMASI GEJALA ISOLASI Tanpa follow up Selesai
Isolasi Sembuh
RINGAN DIRI DI RT-PCR
Seseorang yang RUMAH
dinyatakan positif
terinfeksi virus
COVID-19 yang
dibuktikan dengan GEJALA RUJUK KE Tanpa follow up
pemeriksaan Kematian
SEDANG RS RT-PCR
laboratorium DARURAT
RT-PCR.
Catatan : Definisi operasional dapat dilihat di Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Diesease 2019
(COVID-19)t
Bagian 1I 22
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Ddalam Penanggulangan COVID-
19
I N FO R M A S I B A G I K E L O M P O K R E N TAN
Secara umum setiap individu diharapkan menerapkan PHBS – Keluarga SAJA yaitu “4
SAJA” dan protokol kesehatan saat masuk rumah, di dalam rumah serta keluar rumah.
Selanjutnya secara khusus menerapkan PHBS sesuai dengan kondisinya, yakni:
a) Ibu Hamil
• media daring
Konseling
(WA/SMS/telepon/video call) agar ibu
hamil secara mandiri untuk:
melalui
o Pengukuran tinggi dan berat badan
o Pengukuran lingkar lengan atas (LILA)
oPengukuran tekanan darah mandiri o
Memastikan gerak janin diawali usia
kehamilan 20 minggu, setelah 28 minggu, hitung
gerakan janin (minimal 10 gerakan per 2 jam)
o Minum pil penambah darah atau zat besi selama 90
hari
o Melakukan senam ibu hamil dengan melihat video yang
sebelumnya sudah direkam oleh petugas Puskesmas
o Menggunakan Buku KIA sebagai panduan perawatan
kesehatan mandiri
o Pengisian Stiker P4K
• Antenatal care/pemeriksaan kehamilan di fasyankes masih bisa
dilakukan, sebaiknya ibu hamil:
o Membuat janji terlebih dahulu, menggunakan masker, dan baju lengan
panjang
o Hindari menggunakan kendaraan umum yang tidak memenuhi kriteria jaga
jarak
• Peran petugas Puskemas, bila kedatangan ibu hamil yang telah terkonfirmasi
COVID-19 atau PDP, melakukan protokol kunjungan pasien ke Puskesmas:
o Menggunakan APD
o Menjaga jarak
o Menempatkan pasien dan bayi dalam ruangan khusus, jika tidak ada maka
pasien harus segera dirujuk
o Fasilitas perawatan terpisah antara ibu dan bayi
Bagian 1I 23
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
• Memberikan informasi mengenai tanda-tanda bahaya pada ibu hamil
• Memberikan informasi terkait perilaku pencegahan penularan COVID-19
• Ibu hamildengan kasus COVID-19 akan dilaksanakan sesuai dengan tatalaksana
persalinan oleh PP POGI
Pe r ila ku Ib u H a m i l D i r u m a h
• Menjauhkan diri dari keramaian, apabila mau keluar rumah gunakan masker
• Rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir
• Konsumsi air mineral setidaknya 8 gelas sehari
• Tidak merokok dan minuman beralkohol
• Konsumsi makanan gizi seimbang
• Periksakan diri dan segera ke Puskesmas jika ada risiko/tanda bahaya
• Aktivitas fisik minimal 30 menit sehari
• Menjaga kebersihan diri
• Membaca Buku KIA
• Segera hubungi petugas kesehatan bila ada gejala COVID-19, bisa melalui Hotline
COVID-19 di wilayah tempat tinggal atau 119 Ext. 9
Bagian 1I 24
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
b) I b u Bers alin
• Peran petugas Puskemas, bila kedatangan ibu bersalin yang telah terkonfirmasi
COVID-19, melakukan protokol kunjungan pasien ke Puskesmas:
o Menggunakan APD
o Menempatkan ibu bersalin di ruangan khusus, dengan dilakukan penanganan
multidisiplin
o Hanya 1 orang keluarga yang menemani dengan menggunakan APD
o Apabila ibu memutuskan untuk merawat bayi sendiri, tindakan pencegahan yang
dilakukan adalah:
- Bayi harus ditempatkan di inkubator tertutup
- Ketika bayi berada di luar inkubator dan ibu menyusui, memandikan, merawat,
memeluk, ibu disarankan menggunakan APD
- Menerapkan etika batuk
- Bayi harus dikeluarkan dari ruangan jika ada prosedur yang menghasilkan
aerosol di dalam ruangan
• Memantau ibu yang akan bersalin melalui media daring (WA/SMS/
telepon/video call)
Bagian 1I 25
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
c) Ib u N ifa s d a n Bayi B a r u L ah ir
• Memberikan informasi risiko-risiko bagi ibu nifas dan bayi
baru lahir, baik melalui media daring (WA/SMS/telp/video
call) dan kunjungan rumah Komunikasi Interpersonal-
• Konseling (KIP-K) kepada ibu terkonfirmasi COVID-19 yang
memutuskan untuk merawat bayi sendiri pasca persalinan,
tindakan pencegahan yang dilakukan adalah:
• Pemeriksaan pasca salin dilakukan dengan kunjungan rumah sesuai prosedur dengan
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
• Memberikan informasi risiko bagi ibu nifas dan bayi baru lahir baik melalui media
daring (WA/SMS/telp/video call) dan kunjungan rumah
•
Apabila Ibu terkonfirmasi COVID-19, maka diberikan informasi:
o Sesering mungkin CTPS di air mengalir seperti sebelum dan sesudah makan,
sebelum dan sesudah memegang bayi, dan aktivitas lainnya
o Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum CTPS di air mengalir
o Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang sakit
o Jika sakit gunakan masker dan tetap di rumah, jika memburuk segera ke Puskesmas
setempat, dimana telah membuat janji terlebih dahulu melalui WA
o Terapkan etika batuk
o Konsumsi gizi seimbang
o Aktivitas fisik minimal 30 menit sehari
o Menjaga kebersihan diri
Bagian 1I 26
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
d) Ib u Menyusui
• Bayi yang mendapat ASI melalui kontak dekat dengan ibu, mempunyai risiko terjadi
penularan COVID-19, melalui droplet.
• Bagi ibu atau bayi yang positif COVID-19 tetap aman memberikan ASI selama si Ibu melakukan
tindakan pencegahan yang tepat dan masih sehat secara fisik untuk melakukannya, karena
ASI akan memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi.
• Menurut WHO, ibu masih bisa menyusui bayinya dengan syarat :
o Menjaga kesehatan pernapasan dan selalu memakai masker ketika menyusui
o Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi
o Rutin membersihkan permukaan barang untuk membasmi kuman
o Jika ibu yang positif COVID-19 tidak sehat secara fisik untuk menyusui, maka
dapat dilakukan cara memompa ASI atau mencari donor ASI
Bagian 1I 27
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
e) Pero ko k Akti f
Bagian 1I 28
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
f) B a g i L a n s i a ( > 6 0 Tahun)
Bagian 1I 29
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
Bagian 1I 30
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
I N F O R M A S I B A G I K E L O M P O K KO M O R B I DI TA S (P EN YA KI T
PENYERTA)
Secara umum setiap individu diharapkan menerapkan PHBS – Keluarga SAJA yaitu “4
SAJA” dan protokolkKesehatan saat masuk rumah, di dalam rumah, serta keluar rumah.
Selanjutnya secara khusus menerapkan PHBS sesuai dengan kondisinya, yakni:
a ) B A G I PEN DERITA PE N YA K I T PA R U
i. Penyakit Pa r u Obstrukti f Kro n is ( P P O K ) atau a s m a k ro n is y a n g
berat
Bagian 1I 31
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
ii. Pe nyak it Tuberkulosis (TBC)
Bagian 1I 32
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
b) B a g i Pe nd er ita Penyakit K a n ke r d a n HI V- A IDS
• Tinggal di rumah saja namun jika ada rehabilitasi khusus penderita harus
dilaksanakan
• Minum obat sesuai ketentuan dan memastikan ketersediaan obat di rumah
• Menjauhkan diri dari keramaian
• Manjaga jarak dengan anggota rumah lainnya
• Menggunakan masker medis jika sakit
• Konsumsi makanan gizi seimbang dan suplemen (bila ada).
• Istirahat cukup
• Berolahraga di rumah minimal 30 menit sehari
• Rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir
• Tidak merokok
• Segera, hubungi petugas kesehatan bila ada gejala COVID-19, bisa melalui Hotline
COVID-19 di wilayah tempat tinggal atau 119 Ext. 9
Bagian 1I 33
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
c) B a g i Pen d erita P e n g i d a p Diab etes Melitus
Z
ZZ Extreme
fatigue
Always
thirsty
High
blood
sugar
Wounds
heal
Weigh
loss
Bagian 1I 34
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
d) B a g i Pend er ita Penyakit J a n t u n g
• Tinggal di rumah saja namun jika ada rehabilitasi khusus jantung harus
dilaksanakan
• Minum obat sesuai ketentuan dan memastikan ketersediaan obat di rumah
• Menjauhkan diri dari keramaian
• Manjaga jarak dengan anggota rumah lainnya
• Menggunakan masker
• Konsumsi air mineral setidaknya 8 gelas sehari
• Tidak merokok
• Mengurangi konsumsi garam dan lemak
• Konsumsi makanan gizi seimbang
• Kontrol tekanan darah
• Rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir
• Berolahraga setidaknya 30 menit sehari
• Kelola stress
• Segera hubungi petugas kesehatan bila ada gejala COVID-19, bisa melalui Hotline
COVID-19 di wilayah tempat tinggal atau 119 Ext. 9
Bagian 1I 35
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
e) B a g i Pe nd er ita Te ka n a n D a r a h T in g gi (Hipertensi)
Bagian 1I 36
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
f) B a g i Pen der ita G a g a l G i n j a l
• Tinggal di rumah saja namun jika ada rehabilitasi khusus penderita harus
dilaksanakan
• Menjauhkan diri dari keramaian
• Manjaga jarak dengan anggota rumah lainnya
• Menggunakan masker medis jika sakit
• Konsumsi makanan sesuai yang dianjurkan
• Asupan cairan sesuai yang dianjurkan
• Rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir
• Kelola stres
• Istirahat cukup
• Segera hubungi petugas kesehatan bila ada gejala COVID-19, bisa melalui Hotline
COVID-19 di wilayah tempat tinggal atau 119 Ext. 9
Bagian 1I 37
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
B. Terintegrasi d e n g a n U K M
Tujuan dari kegiatan promosi kesehatan dalam penanggulangan COVID-19 yang
terintegrasi dengan UKM adalah individu, keluarga, dan masyarakat mampu menerapkan
PHBS pencegahan COVID-19 secara mandiri dan konsisten, menjadi “Keluarga SAJA”.
Sehingga terwujud Keluarga Ber-PHBS- Aman COVID-19, dan menjadikan wilayah
RT, RW, desa/kelurahan, kecamatan aman COVID-19.
Untuk mencapai tujuan tersebut, peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas adalah
melakukan promosi kesehatan secara kemitraan, advokasi, serta pemberdayaan masyarakat
(yang menekankan pada upaya penggerakan dan pengorganisasian masyarakat/
Community Development-Community Organization). Dengan dukungan Tim
Satgas Penanganan COVID-19 Desa/Kelurahan maka melalui kegiatan promosi
kesehatan, individu yang ada di keluarga serta di Tatanan Potensial akan meningkat
literasi dalam
Bagian 1I 38
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
PROMOSI KESEHATAN P E NA N GGULAN GA N COVID-19 TERINTEGRASI DE N GA N UKM
Peningkatan Literasi
Kesehatan dan
Mobilisasi Sosial
ADVOKASI - Mandiri PHBS Kecamatan
Individu, Keluarga,
serta Masyarakat. Kelurahahn/Desa
KEMITRAA Fokus
CO-CD Pada Dampak RW
Peningkatan N Upaya
Dukungan Sumberdaya, Masyarakat di RT, RT
Kapasitas Petugas RW, Desa/Kelurahan
Kebijakan dan Peran Aktif Aman COVID-19 Keluarga
Kesehatan - Promosi Siaga Aktif
Kesehatan P. Satgas Penanganan
COVID-19 melakukan PHBS-P
COVID-19 (AKP) COVID-19
39
Bagian 1I
R u a n g L i n g k u p Ke g i a t a n Po ko k
a. M e l a k u k a n ke m it raa n
Bagian 1I 40
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
b. M e l a k u k a n a d v o ka s i
Bagian 1I 41
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
c. M e n i n g k at k a n Literasi Ke s e h at a n (KIE, p e n i n g k a t a n k a p a s i t a s
d a n p e ra n serta m asya ra kat )
Bagian 1I 42
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
I N FO R M A S I UMUM C O V I D - 1 9
a) C O V I D - 1 9
• Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah peradangan pada sistem
pernapasan yaitu paru-paru (pneomonia) yang disebabkan oleh virus corona jenis
baru yakni virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus
2 (SAR-CoV-2),
• COVID-19 merupakan infeksi virus yang sangat meresahkan, karena sangat mudah
menular dan berakibat fatal, bila tidak mendapatkan penanganan yang baik/adekuat.
• Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin pencegahan COVID-19.
• Pencegahan penularan COVID-19 , lakukan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) secara konsisten.
• Dari data yang ada sekitar 80%, penderita dapat sembuh tanpa perawatan khusus,
melainkan dengan menerapkan PHBS pencegahan COVID-19.
T
idak s engaja ter hi r up
percikan ludah (droplets) dari
bersin atau batuk penderita
COVID-19
M
elal u i tan gan yan g
memegang mulut atau
hi dung tanpa mencuci
tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan
air liur penderita COVID-19.
K
ontak jarak dekat dengan
penderita COVID-19,
misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan.
Bagian 1I 43
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
b) C a r a M a s u k C O V I D - 1 9 ke D a l a m Tubuh M a n u s i a
Bagian 1I 44
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
Bagian 1I 45
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
c) Gejala Orang Tertular COVID-19
Masa/periode inkubasi adalah waktu dari sejak terkena virus sampai dengan waktu ketika
orang tersebut menunjukkan adanya gejala infeksi.
Untuk COVID-19, masa inkubasinya adalah 2-14 hari, biasanya kira-kira pada hari ke 5,
orang terinfeksi virus sudak mulai merasa tidak enak badan/merasa sakit.
minimal
Bagian 1I 46
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
• Melakukan Isolasi Mandiri
o Adalah upaya mencegah tertular COVID-19, dari orang lain maupun paparan benda–
benda atau lingkungan yang kemungkinan terkontaminasi Virus Corona
Wajib melakukan isolasi mandiri adalah: Kasus Suspek, Kontak Erat, Probabel dan
o Konfirmasi dengan gejala ringan atau tidak bergejala.
o Lakukanlah:
- Tinggal di rumah, tidak bekerja di luar rumah.
- Selalu menggunakan masker
- Melakukan pengecekan suhu tubuh, keadaan batuk serta keluhan lain
setiap hari.
- Mengusahakan menjaga jarak satu meter dengan anggota keluarga
- Menggunakan alat pribadi yang terpisah dengan anggota keluarga lainnya, seperti
handuk, piring, gelas, dll.
- Mengusahakan tinggal di satu kamar tersendiri.
- Makan makanan gizi seimbang, istirahat cukup, makan obat-obatan influenza untuk
meredakan gejala yang diderita.
- Melakukan PHBS: CTPS, berjemur, menerapkan
etika batuk, menggunakan hand sanitizer, menjaga
kebersihan kamar menggunakan disinfektan.
- Bila keluhan terus berlanjut disertai sesak nafas, segera hubungi
- Hotline COVID-19 di wilayah tempat tinggal atau 119 Ext. 9.
1. Kelompok Rentan
o Ibu Hamil
o Ibu Bersalin
o Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir
o Ibu Menyusui
o Perokok Aktif
o Lansia (>60 Tahun)
2. Kelompok Komordibitas
o Penderita Penyakit Paru
- Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) atau asma kronis yang berat
- Penyakit Tuberkulosis (TBC)
o Penderita Penyakit Kanker dan HIV-AIDS
o Penderita Pengidap Diabetes Melitus
o Penderita Penyakit Jantung
o Penderita Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
o Penderita Gagal Ginjal
Bagian 1I 47
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
f) Mobilisasi Sosial d alam p en g galian potensi/sumberdaya m asyara kat
Bagian 1I 48
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
g) Membuat media promosi kesehatan dapat dalam media cetak
media elektronik, media sosial.
Kegiatan yang dilakukan:
1) Menetapkan isu penting sebagai bahan dalam pengembangan pesan
2) Menetapkan pesan sesuai tujuan dan karakteristik sasaran dengan kaidah “7 Kriteria
Efektif”
3) Mengembangan desain grafis/ storyboard
4) Mengembangan prototipe media
5)Mengadakan/penggandaan dan distribusi media promosi kesehatan 6)
Menggunakan media dalam pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan penanggulangan COVID-19
7) Memantau dan menilai efektiivtas penggunaan
Bagian 1I 49
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
B A G I A N III
IMP LEMENTA SI P RO M K ES
D I P U S K ES M A S DA L A M
PENANGGULANGAN
C OV I D - 1 9
-
lain nan
TAHAP 2.
a)
TAHAP 1.
ny
a
mi nang
dan s Pe
tra AKSI
19 tga
D- Sa
VI S (
ANALISIS
CO LP-L
KIS-Satgas Penanganan
COVID-19
L Satgas Penanganan
COVID-19
osi
promosi
kesehatan
Bagian III
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
• Tahap 2 adalah Aksi
a. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan RPK yaitu yang terintegrasi
dengan UKP dan UKM di dalam dan di luar gedung yang dilakukan secara ter-Koordinasi,
Intagrasi dan Sinkronisasi dengan LP dan LS.
b. Melakukan asistensi dan pembinaan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar,
berdaya, dan berhasil guna.
c. Melakukan monitoring dan evaluasi yaitu melakukan pemantauan saat proses kegiatan
berlangsung agar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, dan bila ada masalah bisa segera
diatasi.
d. Selanjutnya, melakukan penilaian hasil kegiatan. Hasil dari monev tersebut dibahas oleh
tim yang terlibat kemudian disusun rencana tindak lanjut untuk meningkatkan upaya
pemberdayaan indvidu, keluarga, dan masyarakat serta tatanan dalam penerapan PHBS
penanggulangan COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas.
Bagian III 52
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
A. Pe m b e r d ay a a n In dividu d a n K e l u a r g a
Keberhasilan promosi kesehatan penanggulangan COVID-19 yang dilakukan oleh
Petugas Promosi Kesehatan bersama petugas kesehatan Puskesmas lainnya dan lintas sektor
(Satgas Penaganan COVID-19) adalah meningkatkan literasi kesehatan (KIE, peningkatan
kapasitas dan peran serta) individu sebagai anggota keluarga melakukan PHBS secara
konsisten, mandiri, dan bertanggung jawab.
Dalam kegiatan ini, ikon kegiatan promosi kesehatan penanggulangan COVID-19
adalah “Keluarga SAJA” kepanjangan “Keluarga Saling Jaga”, arti/maknanya adalah sesama
anggota keluarga melakukan PHBS sesuai ketentuan dan memantau penerapan PHBS
anggota keluarga lainnya (Saling Jaga). Makna lainya adalah meningkatnya kepedulian antar
keluarga/tetangga dalam menerapkan PHBS agar tercipta lingkungan tetangga bebas
COVID-19. Upaya ini mengacu pada penerapan Kebijakan PIS-PK, sesama anggota
keluarga Saling Jaga dan dengan keluarga tetangga juga peduli/Saling Jaga.
Bagian III 53
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
INFORMASI BAGI PETUGAS PROMKES PUSKESMAS TENTANG PENGGERAKAN
DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN COVID-19
19
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
Ceklis
h ,
c
Dibahas oleh
Satgas
Penanganan
COVID-19 bersama/
Bagian III
berkoordinasi dengan
Puskesmas untuk
merespon laporan tsb
(terutama bila ada hal
penting)
Kualitas hidup terkait kesehatan (bahasa Inggris: health-related quality of life, HRQoL)
merupakan suatu penilaian tentang bagaimana kesejahteraan individu seiring berjalannya waktu
mempunyai kemungkinan terpengaruh oleh penyakit, disabilitas, atau gangguan kesehatan lainnya
sehingga untuk mengantisipasi keadaan tersebut, setiap individu harus dimampukan untuk
melakukan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bila diperlukan.
Daerah.
Dalam kedua Undang-undang tersebut mengamanatkan
memprioritaskan
agar upaya meningkatkan quality of life setiap keluarga, sehingga terwujud
keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat dan produktif. Pemerintah pusat dan
pemerintah daerah telah menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga, untuk mendukung keluarga agar dapat melaksanakan
fungsinya secara optimal (Permenkes No.39/2016 tentang PIS PK).
P e m b e r d ay a a n In d ivid u d a n K e l u a r g a
dalam Pe na ng g ul a nga n COVID-19
Mengacu pada undang-Undang serta pengertian promosi kesehatan hasil kongres di Shanghai
(Health Promotion is abt enabling and empowering people, community, and
societies to take charge of their own health and quality of life-9th Global Conf on
HP, Shanghai 2016), maka upaya promosi kesehatan dalam penanggulangan COVID-19
difokuskan pada peningkatan ketahanan keluarga (quality of life), melalui ”Keluarga SAJA”
sehingga menjadikan “Keluarga Ber-PHBS-Aman COVID-19.
Bagian III 55
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
Pe n e ra p a n K e l u a r g a SA JA m e r u p a k a n p e n i n g k at a n literasi ke s e h atan
penan ggua langan COVID-19 dalam membangun Ketahanan Keluarga
A m a n C O V I D - 1 9 di E ra N ew N o r m a l
#dirumahsaja #keluargasaja
I N G AT L A K U K A N P H B S
Bersatu m e l awa n
COVID-19
1. Jaga Jarak
2. Pakai Masker
3. CTPS
4. Kenali Gejala dan
Periksakan
PHBS Masuk Rumah
PHBS di dalam Rumah
PHBS Keluar Rumah
K E LUARG A SA JA
“ Ke l u a rg a P H B S
A m a n C OV I D - 1 9 ”
Bagian III 56
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
Pada gambar tersebut, pemberdayaan individu dalam keluarga dilakukan melalui prinsip
penggerakan dan pengorganisasian masyarakat, untuk mewujudkan “Keluarga Sehat Bebas
COVID-19”, yaitu:
• Secara umum perilaku yang wajib dilakukan oleh setiap individu adalah “4 SAJA (Saling
Jaga)” yaitu 1) Jaga Jarak; 2) Pakai Masker; 3) CTPS; 4) Kenali
Gejala dan Periksakan.
• Secara khusus perilaku yang harus dilakukan oleh setiap individu adalah:
1) Perilaku masuk rumah; 2) Perilaku di dalam rumah; 3) Perilaku di luar
rumah.
• Cara melakukan pemberdayaan individu adalah setiap anggota keluarga
mengisi Ceklis Keluarga SAJA, setiap hari dengan sejujur-jujurnya.
• Dalam kegiatan Keluarga SAJA, Ayah sebagai penangung jawab, Ibu sebagai komandan yang
membantu ayah (PIC), dan anggota keluarga lainnya sebagai pelaku dan pemantau PHBS di
dalam
keluarga itu.
• Ibu bersama anggota keluarga lainnya melakukan pemantauan pengisian
ceklis setiap hari dan merekap setiap minggu sekali, kemudian dievaluasi dan
ditetapkan Kategori Kemampuan Anggota Keluarga dalam
melakukan PHBS yaitu Hijau (kategori baik), Kuning (kategori sedang) dan Merah
(kategori kurang). Didalam Ceklis Keluarga SAJA juga, ada catatan penting alasan/penyebab
tidak melakukan PHBS sesuai ketentuan. Ayah/ibu memberikan umpan balik kepada
anggota keluarga yang belum ber-PHBS dengan baik, dan memotivasi agar menjadi lebih
baik lagi (merupakan penerapan “Mawas Diri”).
Bagian III 57
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
PERAN KADER DASAWISMA DALAM PENGGERAKAN DAN
PEMBERDAYAAN KELUARGA–PENCEGAHAN COVID-19
1. Melakukan pendataan dan pemetaan warga binaannya (nama KK, jumlah anggota keluarga,
status kesehatan anggota keluarga termasuk adanya kelompok Risti COVID-19)
2. Membentuk Group WA/ Peer Group Education untuk semua keluarga binaan.
3. Memberikan informasi bahwa setiap anggota keluarga melakukan PHBS Pencegahan COVID-
19 (saat masuk rumah, di dalam rumah, keluar rumah)
4. Memberikan penjelasan serta motivasi agar keluarga bersedia mengisi Ceklis Pemantauan
Perilaku anggota keluarga setiap hari, dan melaporkan kepada kader setiap minggu (melalui WA)
5. Kader Dasawisma memberikan respon kepada keluarga berdasarkan hasil laporannya.
6. Melakukan pemantauan pengisian ceklis setiap keluarga binaan dan memberikan kesempatan
keluarga berkonsultasi (surveilans berbasis masyarakat).
7. Merekap laporan keluarga dan menyampaikan ke Kader Posyandu, Ketua RT .
8. Meminta bantuan kepada Kader Posyandu-RT melakukan penanganan rujukan bila ada anggota
keluarga yang sakit.
Bagian III 58
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
C E K L I S PE R I L A KU “ K E LUA R G A SA JA”
DALA M P E N C E G A H A N C O V I D - 1 9
NAMA KK :…………………………………………………
NAMA IBU-RT :…………………………………………………
JUMLAH ANAK :…………………………………………………
JUMLAH ANGGOTA KEL :…………………………………………………
ALAMAT lengkap RT/RWDESA/KEL. :…………………………………………………
Hari/Tanggal/Tahun :………………………………………………..
Anggota
Pemantauan Ayah Ibu Anak 1 Anak 2
No Perilaku “Keluarga SAJA” Keluarga
lain
I Perilaku Masuk Rumah (40) Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak
1. Lepaskan sepatu sebelum
masuk pintu rumah
2. Letakkan pakaian dari luar dan
taruh ke keranjang untuk segera
dicuci
3. Letakkan kunci, tas, dan bawaan
dari luar di kotak pada pintu
masuk
4. Langsung CTPS atau lebih baik
mandi dan menggan� pakaian
bersih
5. Bersihkan HP, tas, kacamata
dengan air dan sabun/alkohol
dan benda lainnya yang dari luar
dengan disinfektan.
Perilaku di Dalam rumah (20)
6. Hindari menerima tamu kecuali
II mendesak
7. Pakai dan ru�n mencuci masker
kain se�ap selesai digunakan
8. Bersihkan rumah dan benda-
benda yang sering digunakan
secara ru�n, pas�kan ruang
keluarga memiliki sirkulasi udara
yang baik..
Bagian III 59
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
Anggota
Pemantauan Ayah Ibu Anak 1 Anak 2
No Perilaku “Keluarga SAJA” Keluarga
lain
4. Berjemur antara pukul 8 - 10
pagi, cukup 15 menit guna
meningkatkan imun tubuh.
5. Pas�kan menerima
informasi
dari sumber resmi
pemerintah.
6. CTPS dengan air mengalir
sesering mungkin..
7. Tidur/beris�rahat cukup
se�ap
hari
8. Melakukan ak�vitas fisik
se�ap
hari
9. Melakukan kegiatan
menyenangkan bersama
keluarga.
10. Melakukan ibadah di rumah
III saja.
Perilaku di Luar Rumah (40)
11.Pakai masker kain
12.Pakai baju lengan panjang dan
sepatu
13.Membawa Hand Sanitizer
14.Jaga jarak 1-2 meter dengan
orang lain
15.Jangan menyentuh mata, hidung
dan mulut, jika belum CTPS
Total Nilai
Catatan pen�ng anggota keluarga: (merupakan catatan perilaku penyebab anggota keluarga
�dak mau/mampu melakukan perilaku yang sesuai Ceklis dan non perilaku/lingkungan/kebi-
jakan.
Contoh:
• Perilaku yang membuat belum/�dak melakukan Perilaku sesuai Ceklis: Malas, Bosan/
Jenuh, …
• Non Perilaku/lingkungan/kebijakan: Tidak tahu/paham, �dak ingat, �dak punya sarana
CTPS (air bersih sulit didapat) yang mudah dijangkau/didapat, �dak punya cairan
disinfektan, �dak ada aturan/teguran jika �dak menggunakan masker keluar rumah, …
Bagian III 60
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
Cara penilaian perilaku anggota keluarga:
Penetapan penilaian dengan menggunakan bobot, sebagai berikut:
• Perilaku Masuk Rumah, bobot 40%, nilai tiap perilaku 8
• Perilaku Dalam Rumah, bobot 20%, nilai tiap perilaku 2
• Perilaku Keluar Rumah, bobot 40%, nilai tiap perilaku 8
Penetapan kategori Keluarga Hijau = Perilaku Baik; Keluarga Kuning: Perilaku Sedang;
Keluarga Merah : Perilaku Kurang
1. Kategori Hijau (Perilaku Baik) jika anggota keluarga tersebut mempunyai total nilai
“ya” = 100.
2. Kategori Kuning (Perilaku Sedang) jika anggota keluarga tersebut mempunyai total
nilai “ya” = / > 90.
3. Kategori Merah (Perilaku Kurang) jika anggota keluarga tersebut mempunyai total nilai “ya”
< 90.
KK 1
KK 2
KK 3
dst
KK 1
KK 2
KK 3
dst
Bagian III 61
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
T I N G K AT RW
JUMLAH KELUARGA KATEGORI
RT PENILAIAN RT
HIJAU KUNING MERAH
RT 1
RT 2
RT 3
dst
Penilaiaian RT :
1. Kategori Hijau bila seluruh KK masuk dalam Kategori Hijau
2. Kategori Kuning 90% sampai dengan kurang dari 100% KK yang masuk dalam
Kategori Hijau
3. Kategori Merah kurang dari 90% KK yang masuk dalam Kategori Hijau
T I N G K AT D E S A / K E LU R A H A N
RW JUMLAH KELUARGA KATEGORI PENILAIAN RW
BIRU KUNING MERAH
RW 1
RW 2
RW 3
dst
Penilaian RW :
1. Kategori Hijau bila seluruh RT masuk dalam Kategori Hijau
2. Kategori Kuning 90% sampai dengan kurang dari 100% RT yang masuk dalam
3. Kategori Hijau
Kategori Merah kurang dari 90% RT yang masuk dalam Kategori Hijau
Bagian III 62
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
T I N G K AT K ECA MATA N
JUMLAH KELUARGA KATEGORI PENILAIAN DESA/KEL
DESA/KEL.
BIRU KUNING MERAH
Desa/Kel 1
Desa/Kel 2
Desa/Kel 3
dst
Penilaian Desa/Kelurahan
1. Kategori Hijau bila seluruh desa/kelurahan masuk dalam Kategori Hijau
2. Kategori Kuning 90% sampai dengan kurang dari 100% Desa/Kelurahan yang masuk
dalam Kategori Hijau
3. Kategori Merah kurang dari 90% Desa/Kelurahan yang masuk dalam Kategori Hijau
Bagian III 63
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
Contoh: Pe m b e r d ay a a n In dividu d a l a m Pe n e ra p a n P H B S
P e n a n g g u l a n g a n COV I D - 1 9 , di E ra N e w N o r m a l
Contoh: Pe m b e r d ay a a n In dividu d a l a m Pe n e ra p a n P H B S
P e n a n g g u l a n g a n COV I D - 1 9 , di E ra N e w N o r m a l
Bagian III 64
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
B. Pemberdayaan Tatanan
Tatanan merupakan tempat-tempat yang potensial menyebabkan terjadinya penularan
COVID-19. Tatanan potensial tersebut adalah tempat berkumpulnya orang atau warga
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya, misalnya: pasar lokal, warung,
minimarket, bank/ATM, pesantren, tempat ibadah, sekolah, tempat kerja/pabrik, dll. Dalam
pengendalian dan pencegahan COVID-19 setiap tatanan potensial yang ada di wilayah
puskesmas, wajib menerapkan protokol kesehatan.
1. Tempat Kerja
Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/ MENKES/328/2020
tentang Panduan Pencegahan COVID-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri
Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
Bagian 1I 65
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
2. Tempat-tempat Umum
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ MENKES/382/2020
tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam
Rangka Pencegahan dan pengendalian COVID-19, telah ditetapkan protokol kesehatan
yang harus diterapkan masyarakat, di pasar dan sejenisnya, di pusat perbelanjaan/ mall.
Pertokoan dan sejenisnya, di tempat ibadah, mushola, rumah makan/ restoran dan
sejenisnya, hotel, penginapan, asrama, pusat kebugaran, kolam renang, sarana/kegiatan
olah raga, moda transportasi, stasiun/terminal/pelabuhan/bandara udara, tempat wisata,
dll.
Bagian 1I 66
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
3. Pondok Pesantren
Pondok pesantren juga merupakan tempat yang berisiko untuk menjadi cluster penularan
COVID-19. Oleh sebab itu, pihak pengelola, pengunjung serta penghuni Pondok
Pesantren wajib memperhatikan serta menerapkan protokol kesehatan untuk mewujudkan
Pondok Pesantren yang Aman Covid-19. Secara umum protokol kesehatan dalam
pencegahan COVID-19 yang harus diterapkan adalah, selalu menerapkan 4 M-Plus :
1) Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, atau menggunakan handsanitizer
2) Menjaga jarak
3) Menggunakan masker
4) Mengenali gejala, serta memeriksakan diri bila tidak sehat/ mengisolasi diri (pemeriksaan
suhu tubuh, screening )
Plus : Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan menggu- nakan desinfektan
serta tidak meminjam peralatan pribadi.
2) Menjaga jarak
3) Menggunakan masker
4) Mengenali gejala, serta memeriksakan diri bila tidak sehat/ mengisolasi diri (pemeriksaan
suhu tubuh, screening)
Plus : Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan menggunakan desinfektan
serta tidak meminjam peralatan pribadi.
Melakukan koordinasi dengan TP. UKS, Komite Sekolah, Pengawas Sekolah, Yayasan serta
1 Ka-Sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan promkes dalam pencegahan dan pengendalian COVID-
19 di sekolah/madrasah
Melakukan advokasi agar Komite Sekolah, Yayasan serta Kepala Sekolah agar mengeluarkan
Bagian 1I 68
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
Dalam penanggulangan COVID-19, Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas
harus melakukan upaya pemberdayaan
pengelola/ penanggung jawab tatanan potensial tersebut, juga berperan aktif dalam melakukan
upaya pemberdayaan individu dalam menerapkan PHBS penanggulangan COVID-19 di
tempatnya. Seperti menyediakan tempat CTPS, memasang informasi
PHBS Cegah COVID-19, melakukan penerapan jaga jarak pengunjung,
memantau dan memotivasi agar pengunjung melakukan PHBS (CTPS/pakai hand sanitizer,
pakai masker, jaga jarak).
Petugas Promkes Puskesmas bersama Tim Satgas Penanganan COVID-19 melakukan
advokasi dan edukasi agar pengelola/ penanggung jawab tatanan tersebut mengeluarkan
kebijakan, melakukan pengorganisasian, menyusun rencana kegiatan, melakukan pemantauan,
dan penilaian. Dengan demikian individu yang ada/datang ke tatanan tersebut berperan aktif
menerapkan PHBS Penanggulangan COVID-19. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
bagan berikut:
PEMBERDAYAAN TATANAN POTENSIAL DALAM PENANGGULANGAN COVID-19
Bagian III 69
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
Peran Kades Sebagai Ketua Tim Peran Pengelola Tatanan dalam
19
Satuan Tugas dalam Penanggulangan Penanggulangan COVID-19
COVID-19 Individu dalam Tatanan
k k
p k
k
Bagian 1I 71
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
f. Tempat pelayanan berupa ruangan dengan sirkulasi udara keluar masuk yang baik
g. Memastikan area tempat pelayanan dibersihkan sebelum dan sesudah pelayanan sesuai
dengan prinsip pencegahan penularan infeksi
h. Menyediakan fasilitas CTPS, handsanitizer atau cairan desinfektan di pintu masuk
dan di area pelayanan
i. Mengatur jarak meja pelayanan: jaga jarak 1-2 meter antar petugas; jaga jarak 1-2
meter antar petugas dan sasaran; jaga jarak 1-2 meter antar sasaran
j. Membatasi jenis pelayanan kesehatan yang diberikan , misa : pem- berian imunisasi
.
k. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
o APD untuk lingkungan orang sehat (Pasien/pengasuh/kader).
APD untuk tenaga kesehatan di pelayanan posyandu/kunjungan rumah.
o
o APD untuk tenaga kesehatan yang bertugas di ruang konsultasi/ pemeriksaan.
Bagian 1I 72
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
19
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam pemberdayaan masyarakat adalah
sebagai fasilitator, katalisator, dinamisator, edukator, dan advokator dalam memobilisasi
potensi dan peran serta masyarakat untuk mengoptimalisasi promosi kesehatan
penanggulangan COVID-19 di wilayah kerjanya. Proses pemberdayaan masyarakat dalam
penanggulangan COVID-19 dilakukan melalui beberapa tahapan:
Pemantauan
Penialaian
dan
Puskesmas dan Satags Penanganan COVID-19
Perubahan
Tatanan Potensial
Kesehatan
Bagian III 73
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-19
Proses pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan COVID-19,
seperti yang tergambar pada skema di atas, adalah sebagai berikut:
1. Su rveilans Ke s e h at a n B er b asis Masyarakat/Community Ba se d
Surveilance
Melakukan pemantauan serta penilaian secara kontinu perilaku individu di keluarga dan di
tatanan dalam Penerapan PHBS Penanggulangan COVID-19 (dengan menggunakan
instrumen Ceklis Keluarga SAJA) yang kemudian hasilnya direkapitulasi. Kegiatan ini
dilakukan oleh Satgas Penaganan COVID-19 bersama petugas puskesmas.
2. Analisis Ha s i l Surveilans
Hasil rekapitulasi Surveilans Kesehatan Berbasis Masyarakat, kemudian dianalisis untuk
mendapatkan informasi gambaran penerapan PHBS oleh individu di keluarga dan di tatanan
beserta permasalahannya. Selain itu dapat diketahui faktor penyebab individu tersebut tidak
melakukan PHBS
Bagian III 74
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-19
5. Realisasi/ Implementasi Aksi Nyata
Jenis kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah disetujui, disepakati dan ditetapkan
melalui Musyawarah Masyarakat Desa/ Kelurahan, kemudian
disusun rencana pelaksanaannya dan selanjutnya dilakukan pemantapan penggerakan
dan pengorganisasian pelaksanaan kegiatannya (siapa berbuat apa) agar tujuan yang
diharapkan dapat dicapai (dituangkan dalam Format RPK/ Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
6. Pe m a n t a u a n d a n Penilaian
Pada tahap ini Tim melakukan pemantauan dan penilaian terhadap proses pelaksanaan
kegiatan serta hasilnya. Bila ada permasalahan dan hasilnya dirasakan kurang optimal, maka
dilakukan kegiatan tindak lanjut.
Bagian III 75
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-19
C atatan
1:
19
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmasdalam Penanggulangan COVID-
Peran Kades/Lurah Sebagai Ketua Peran Ketua RWpadaKegiatan Pengge- Peran Ketua RT pada Kegiatan
Satgas Penanganan COVID-19 dalam rakan dan Pemberdayaan Masyarakat Penggerakandan Pemberdayaan
Penanggulangan COVID-19 dalamPenanggulangan COVID-19 MasyarakatdalamPenanggulangan
COVID-19
reward
6
7
Catatan
2:
19
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmasdalam Penanggulangan COVID-
Peran Ketua TP PKK Desa/ Kelurahan Peran Ketua TP PKK RW pada Peran Ketua TP PKK RT pada
padaKegiatan Penggerakan dan Kegiatan Penggerakan dan Kegiatan Penggerakan dan
Pemberdayaan Keluarga dalam Pemberdayaan Keluarga dalam Pemberdayaan Keluarga dalam
Penanggulangan COVID-19 Penanggulangan COVID-19 Penanggulangan COVID-19
reward
77
B agian III
LAMPIRAN I
M A N A J E M E N K E S E H ATA N
MA SYA RA K AT
Lampiran I 78
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
1. Ka s u s S u s p e k
Apabila menemukan kasus suspek maka dilakukan manajemen kesehatan masyarakat meliputi:
a. Dilakukan isolasi sesuai dengan kriteria sebagaimana terlampir. Isolasi dilakukan sejak
seseorang dinyatakan sebagai kasus suspek. Isolasi dapat dihentikan apabila telah
memenuhi kriteria discarded.
b. Pengambilan spesimen untuk penegakan diagnosis Pengambilan spesimen dilakukan oleh
petugas laboratorium setempat yang berkompeten dan berpengalaman baik di fasyankes atau
lokasi pemantauan. Jenis spesimen dan waktu pengambilan dapat dilihat pada tabel jenis
spesimen. Pengiriman spesimen disertai formulir penyelidikan epidemiologi.
c. Pemantauan sejak mulai munculnya gejala Pemantauan terhadap suspek dilakukan berkala
selama menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Pemantauan dapat melalui telepon atau melalui kunjungan berkala (harian) secara
dan dicatat pada formulir pemantauan harian
sebagaimana terlampir. Pemantauan dilakukan dalam bentuk
pemeriksaan suhu tubuh dan skrining gejala harian. Pada suspek yang melakukan isolasi
mandiri di rumah, pemantauan dilakukan oleh petugas FKTP dan berkoordinasi dengan
dinas kesehatan setempat. Pemantauan dapat dihentikan apabila hasil pemeriksaan RT-PCR
selama 2 hari berturut-turut dengan selang waktu > 2 4 jam menunjukkan hasil negatif.
Kasus suspek yang sudah selesai isolasi dan pemantauan, dapat diberikan surat pernyataan
selesai masa pemantauan.
d. Komunikasi risiko Petugas kesehatan memberikan komunikasi risiko pada kasus
termasuk kontak eratnya berupa informasi mengenai COVID-19, pencegahan penularan,
tatalaksana lanjut jika terjadi perburukan, dan lain-lain. Suspek yang melakukan isolasi
mandiri harus melakukan kegia- tan sesuai dengan protokol isolasi mandiri.
e. Penyelidikan epidemiologi Penyelidikan epidemiologi dilakukan sejak seseorang
dinyatakan sebagai suspek, termasuk dalam mengidentifikasi kontak erat.
Lampiran
2. K a s u s P ro b ab l e
Apabila menemukan kasus probable maka dilakukan manajemen kesehatan masyarakat
meliputi:
a. Dilakukan isolasi sesuai dengan kriteria. Isolasi pada kasus probable dilakukan selama
belum dinyatakan selesai isolasi.
b. Pemantauan terhadap kasus probable dilakukan berkala selama belum dinyatakan selesai
isolasi sesuai dengan definisi operasional selesai isolasi. Pemantauan dilakukan oleh
petugas FKRTL. Jika sudah selesai isolasi/pemantauan maka dapat diberikan surat
pernyataan.
c. Apabila kasus probable meninggal, tatalaksana pemulasaraan jenazah sesuai protokol
pemulasaraan jenazah kasus konfirmasi COVID-19.
d. Penyelidikan epidemiologi Penyelidikan epidemiologi tetap dilakukan terutama untuk
mengidentifikasi kontak erat.
e. Komunikasi risiko Petugas kesehatan memberikan komunikasi risiko kepada kontak erat
kasus berupa informasi mengenai COVID-19, pencegahan penularan, pemantauan
perkembangan gejala, dan lain-lain.
Lampiran
3. K a s u s Konfi r masi
Apabila menemukan kasus konfirmasi maka dilakukan manajemen kesehatan masyarakat
meliputi:
a. Dilakukan isolasi sesuai dengan kriteria sebagaimana terlampir. Isolasi pada kasus
konfirmasi dilakukan selama belum dinyatakan selesai isolasi.
b. Pengambilan spesimen pada kasus dengan gejala berat/kritis untuk follow up
pemeriksaan RT-PCR dilakukan di rumah sakit. Pada kasus tanpa gejala, gejala ringan, dan
gejala sedang tidak perlu dilakukan follow up pemeriksaan RT-PCR.
c. Pengambilan spesimen dilakukan oleh petugas laboratorium setempat yang berkompeten dan
berpengalaman baik di fasyankes atau lokasi pemantauan. Jenis spesimen dapat dilihat pada
tabel jenis spesimen. Pengiriman spesimen disertai formulir penyelidikan epidemiologi.
d Pemantauan terhadap kasus konfirmasi dilakukan berkala selama belum dinyatakan selesai
isolasi sesuai dengan definisi operasional selesai isolasi. Pada kasus konfirmasi yang
melakukan isolasi mandiri di rumah, pemantauan dilakukan oleh petugas FKTP/FKRTL
berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat. Pemantauan dapat melalui telepon atau
melalui kunjungan secara berkala (harian) dan dicatat pada formulir pemantauan harian.
Pemantauan dilakukan dalam bentuk pemeriksaan suhu tubuh dan skrining gejala harian.
Jika sudah selesai isolasi/ pemantauan maka dapat diberikan surat pernyataan sebagaimana
formulir terlampir. Pasien tersebut secara konsisten juga harus menerapkan protokol
kesehatan.
e. Komunikasi risiko Petugas kesehatan memberikan komunikasi risiko pada kasus
termasuk kontak eratnya berupa informasi mengenai COVID-19, pencegahan penularan,
tatalaksana lanjut jika terjadi perburukan, dan lain-lain. Kasus konfirmasi yang
melakukan isolasi mandiri harus melakukan kegiatan sesuai dengan protokol isolasi
mandiri.
f. Penyelidikan epidemiologi Penyelidikan epidemiologi pada kasus konfirmasi juga
termasuk dalam mengidentifikasi kontak erat.
Lampiran
4. Ko n t a k Erat
Apabila menemukan kasus suspek maka dilakukan manajemen kesehatan masyarakat meliputi:
a. Dilakukan karantina sesuai dengan kriteria sebagaimana terlampir Karantina dilakukan
sejak seseorang dinyatakan sebagai kontak erat selama 14 hari sejak kontak terakhir
dengan dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19. Karantina dapat dihentikan
apabila selama masa karantina tidak menunjukkan gejala (discarded).
b. Pemantauan dilakukan selama masa karantina. Pemantauan terhadap kontak erat dilakukan
berkala untuk memantau perkembangan gejala. Apabila selama masa pemantauan muncul
gejala yang memenuhi kriteria suspek maka dilakukan tatalaksana sesuai kriteria.
Pemantauan dapat melalui telepon atau melalui kunjungan secara berkala (harian) dan dicatat
pada formulir pemantauan harian. Pemantauan dilakukan dalam bentuk pemeriksaan suhu
tubuh dan skrining gejala harian. Pemantauan dilakukan oleh petugas FKTP dan
berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat.
c. Kontak erat yang sudah selesai karantina/pemantauan, dapat diberikan surat pernyataan.
d Bagi petugas kesehatan yang memenuhi kriteria kontak erat yang tidak menggunakan APD
sesuai standar, direkomendasikan untuk segera dilakukan pemeriksaan RT-PCR sejak
kasus dinyatakan sebagai kasus probable atau konfirmasi:
1) Apabila hasil positif, petugas kesehatan tersebut melakukan isolasi mandiri selama
10 hari. Apabila selama masa isolasi, muncul gejala dilakukan tata laksana sesuai
kriteria kasus konfirmasi simptomatik.
2) Apabila hasil negatif, petugas kesehatan tersebut tetap melakukan karantina mandiri
selama 14 hari. Apabila selama masa karantina, muncul gejala dilakukan tata laksana
sesuai kriteria kasus suspek
e. Komunikasi Risiko
Petugas kesehatan memberikan komunikasi risiko pada kontak erat berupa informasi
mengenai COVID-19, pencegahan penularan, tatalaksana lanjut jika muncul gejala, dan
lain-lain
f. Penyelidikan epidemiologi
Penyelidikan epidemiologi dilakukan ketika kontak erat mengalami perkembangan gejala
sesuai kriteria kasus suspek/konfirmasi
Lampiran
5. P e l a k u P e r j a l a n a n
Dalam rangka pengawasan pelaku perjalanan dalam negeri (domestik) maupun luar negeri,
diharuskan untuk mengikuti ketentuan sesuai protokol kesehatan ataupun ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Bagi pelaku perjalanan yang akan berangkat ke luar negeri
harus mengikuti protokol yang sudah ditetapkan negara tujuan. Protokol kesehatan dilakukan
sesuai dengan penerapan kehidupan masyarakat produktif dan aman terhadap COVID-19.
Lampiran
Tab el J e n i s S pes i men C O V I D - 1 9
Keterangan: *Stabilitas virus COVID-19 di dalam Saline Steril atau VTM dapat bertahan selama 14 hari pada suhu
2-8 o C. Sebagai pengganti Saline Steril dapat digunakan PBS (Phospate Buffer Saline).
Lampiran
Formulir Pe nyel i d i ka n Epidemi ol ogi
Lampiran
Lampiran
KETERANGAN:
*) Diisi sesuai dengan definisi operasional (lihat pedoman)
**) Oksigenasi membran ekstrakorporea
***) Diisi jika kriteria suspek, konfirmasi dan probabel.
INSTRUKSI:
• Semua pertanyaan dalam formulir ini harus diisi, tidak boleh ada pertanyaan apapun yang kosong/tidak terjawab.
• Untuk pertanyaan dengan pilihan jawaban “Ya/Tidak/Tdk Tahu”, pilih salah satu jawaban saja
Lampiran
Formulir P e m a n t a u a n H a r i a n
Tgl
Jenis
kontak Hasil Ket (diisi
spesimen
terakhir Pemeriksaan upaya yang
Tanggal dan hasil & tgl
Nama JK Umur (diisi Pengambilan
Penunjang (jika dilakukan,
untuk pemantauan *)
berubah tempat rujukan
(jika berubah
kontak kasus, dll)
status) statu s)
erat)
Lab (darah,
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst. sputum) Ro’
Keterangan: Form ini diisi oleh Petugas Kesehatan di tempat pemantauan dan dikirimkan kepada
Dinas Kesehatan setempat serta ditembuskan ke PHEOC
Lampiran
Tab el P e r b e d a a n Kriteria K a s u s Unt uk Ko nfi r mas i
Laborator ium d e n g a n RT-PCR
Lampiran
Contoh Surat Pe r nyat a an Seles ai P e m a n t a u a n
LOGO INSTANSI*
Selama masa observasi, tidak ditemukan gejala dan tanda infeksi Coronavirus Disease
(COVID- 19), dan selanjutnya pada saat ini dinya- takan SEHAT.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan mohon dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
Nama Nama
SIP NIP
* Surat Ini dikeluarkan oleh Instansi yang merawat atau melakukan pemantauan kasus
Lampiran
Kriteria Pas i en Konfi r masi y a n g D i nyat ak an Selesai Isolasi
Kriteria pasien konfirmasi yang dinyatakan selesai isolasi, sebagai berikut:
a. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) Pasien konfirmasi asimptomatik tidak
dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR. Dinyatakan selesai isolasi apabila sudah
menjalani isolasi mandiri selama 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis
konfirmasi.
b. Kasus konfirmasi dengan gejala ringan dan gejala sedang Pasien konfirmasi dengan gejala
ringan dan gejala sedang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR. Dinyatakan
selesai isolasi harus dihitung 10 hari sejak tanggal onset dengan ditambah minimal 3
hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.
c. Kasus konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang dirawat di rumah sakit.
1) Kasus konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang dirawat di rumah sakit dinyatakan
selesai isolasi apabila telah mendapatkan hasil pemeriksaan follow up RT-PCR 1
kali negatif ditambah minimal 3 hari tidak lagi menunjukkan gejala demam dan
gangguan pernapasan.
2) Dalam hal pemeriksaan follow up RT-PCR tidak dapat dilakukan, maka pasien
kasus konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang dirawat di rumah sakit yang sudah
menjalani isolasi selama 10 hari sejak onset dengan ditambah minimal 3 hari tidak
lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan, dinyatakan selesai isolasi,
dan dapat dialihrawat non isolasi atau dipulangkan.
Lampiran
L A M P I R A N II
P RO M O S I K E S E H ATA N
PA DA W I L AYA H Z O N A H I JA U ,
KUNING, ORANGE,
MERA H
Zona orange diberikan pada negara Zona kuning diberikan pada negara
atau wilayah yang berdekatan atau wilayah yang memiliki beberapa
dengan zona merah virus corona, di kasus penularan lokal, namun tanpa
mana penyebaran di wilayah ini penularan kelompok atau komunitas
relatif parah
Z O N A MERAH Z O N A HI JAU
Zona hijau biasanya diberikan pada
Zona orange diberikan kepada negara atau wilayah yang tidak
wilayah dengan penularan virus memiliki kasus terkonfirmasi, atau
corona yang sudah tidak terkendali tanpa ada pelancong yang terinfeksi
atau datang dari zona merah
Lampiran 93
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
P R O M O S I K ES E H ATA N P E N A N G G U L A N G A N C O V I D - 1 9 D I
DAERA H/WILAYA H Z O N A H I J A U
• Petugas Promkes bersama Tim Satuan Penanganan COVID-19 melakukan promosi
kesehatan pencegahan yang menekankan pada penerapan PHBS pencegahan COVID-19.
• Melakukan penyuluhan-edukasi meningkatkan kesadaran
masyarakat
untuk akan bahaya wabah virus corona, termasuk menerapkan protokol pencegahan
penularan penyakit dengan Jaga jarak, CTPS, Pakai Masker, Makan dengan Gizi Seimbang,
Meningkatkan daya tahan tubuh serta kenali gejala dan periksa
• Upaya pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah merespons secara cepat
setiap gejala terkait dengan COVID-19. Orang-orang yang mengalami gejala COVID-19,
seperti demam, batuk, dan sesak napas, wajib melapor untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut.
• Semua orang perjalanan yang masuk ke zona hijau, wajib diperiksa. Jika
terbukti ada penumpang yang positif COVID-19, maka dia wajib dikarantina selama 14 hari
sebelum dipersilakan masuk ke zona hijau. Pemerintah di zona hijau juga wajib mengisolasi
setiap pelancong yang datang ke wilayahnya selama kurang lebih 14 hari.
P R O M O S I K ES E H ATA N P E N A N G G U L A N G A N C O V I D - 1 9 D I
DAERAH/WILAYAH Z O N A K U N I N G
• Petugas Promkes bersama Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19
melakukan promosi kesehatan penggulangan COVID-19 yang
menekankan pada upaya pencegahan dengan menerapkan PHBS-
Protokol Kesehatan Penanggulangan COVID-19.
Lampiran 94
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
P R O M O S I K E S E H ATA N P E N A N G G U L A N G A N C O V I D - 1 9 D I
DAERAH/WILAYAH Z O N A O R A N G E
• Status zona oranye diberikan pada kota atau wilayah yang berdekatan dengan zona merah virus
corona, di mana penyebaran di wilayah ini relatif parah.
• Kegiatan promkes dilakukan bersama Tim Satgas Penanganan COVID-19, ditekankan pada
upaya perlindungan individu-keluarga, dengan menerapkan PHBS-Penanggulangan COVID-
19 (Ceklis Keluarga SAJA)
• Masyarakat dihimbau untuk diam di rumah dan membatalkan semua
pertemuan yang tidak penting. Tidak berkumpul di tempat-tempat umum.
• Petugas kesehatan melakukan tes masif pada ODP dan PDP untuk segera
mengidentifikasi apakah mereka positif COVID-19 atau tidak. Pemerintah juga wajib
memberlakukan PSBB.
P R O M O S I K ES E H ATA N P E N A N G G U L A N G A N C O V I D - 1 9 D I
DAERAH/WILAYAH Z O N A MERAH
• Status zona merah ditetapkan kepada wilayah dengan penularan virus corona yang sudah tidak
terkendali. Di zona merah, semua aktivitas sosial ditangguhkan, termasuk pemberhentian
sekolah, tempat ibadah, dan perkantoran.
• Semua perjalanan di zona merah akan dibatasi, kecuali beberapa perjalanan yang sifatnya
darurat, seperti penyaluran logistik dan penanganan medis. Wilayah di zona merah akan
menerapkan intervensi ketat, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia
atau lockdown.
Lampiran 95
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-
Penyusun
Lampiran 96
Peran Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Penanggulangan COVID-