Anda di halaman 1dari 14

“ ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (NEGARA) DI TENGAH

PANDEMI VIRUS COVID-19”


NUR AINA
21.23.1030
Nurainaaina14102002@gmail.com
Ekonomi Syariah, STAI An-Nadwah Kuala Tungkal

“ABSTRAK”
“Penelitian ini bertujuan untuk memahami perekonomian Negara yang mempengaruhi
Pendapatan Nasional disaat wabah Covidd-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang telah ada pada
obyek penelitian atau data hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, dimana
data tersebut bersumber dari dokumen organisasi tersebut atau institusi lainnya, yang
dianggap berkaitan atau relevan dengan masalah yang di bahas. Sedangkan untuk metode
pengumpulan data yang digunakan penulis adalah metode penelitian kepustakaan (library
research).”
Hasil penelitian ini memaparkan bahwa perekonomian negara yang bertungkap dalam
sektor pariwisata di berbagai provinsi, khususnya provinsi Jambi, mengalami penurunan saat
pandemi Covid-19. Akibat penerapan PPKM oleh pemerintah, arus kas sektor pariwisat
terkena dampak negatif. Namun, penetapan PPKM saat Covid-19 tidak membuat penduduk
Jambi Pasrah. Bahkan, mereka menjadi lebih kreatif merancang produk cinderamata, pakaian,
atau bahkan produk khas daerah untuk di pasarkan di media sosial. Melihat hal itu, jelaslah
bahwa fenomena pandemi Covid-19 berdampak negatif baik bagi perekonomian negara
maupun bagi Pendapatan Nasional Negara.

Kata-Kata Kunci: Pendapatan Nasional, Covid-19, Perekonomian, Pariwisata

ABSTRACT
This study aims to understand the country’s economy which affects national income
during the Covidd-19 outbreak. This study uses a qualitative method. The data source for this
research is secondary data which is data that already exists on the object of research or
research data that has been done before, where the data comes from documents from the
organization or other institutions, which are considered related or relevant to the problem
under discussion. As for the data collection method used by the author is the method of
library research (library research).
The results of this study explained that the country’s economy which was involved in
the tourism sector in various provinces, especially Jambi province, experienced a decline
during the Covid-19 pandemic. As a result of PPKM implementation by the government, the
cash flow of the tourism sector has been negatively affected. However, the establishment of
PPKM during Covid-19 did not make Jambi residents surrender. In fact, they are becoming
more creative in designing souvenirs, clothing, or even typical regional products to be
marketed on social media. Seeing this, it is clear that the phenomenon of the Covid-19
pandemic has had a negative impact both on the country’s economy and on the State’s
National Income.

Keywords: National Income, Covid-19, Economy, Tourism

Pendahuluan
“Pendapatan nasional adalah jumlah dari semua pendapatan yang diterima masyarkat
disebuah negara dalam kurun waktu satu tahun. Pada ilmu ekonomi konvensional,
pendapatan nasional bisa dihitung memakai total GNP (Gross Nastional Produk). GNP terdiri
atas 3 hal, yaitu pengeluaran untuk membeli barang dan jasa, nilai barang dan jasa akhir, dan
faktor produksi dengan menjumlahkan penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor
produksi (upah, bunga, sewa, keuntungan).”
Pendapatan Nasional disuatu negara salah satunya pasti bergantung pada sektor
pariwisita. Pasalnya disektor pariwista ini banyak meraup keuntungan yang cukup lumayan
besar bagi pendapatan perkapita maupun pendapatan nasional negara.
Bagi banyak negara di dunia, sektor pariwisata memiliki peran penting dalam
meningkatkan ekonomi nasional yang mempengaruhi pendapatan Nasional. Melalui
penciptaan ribuan lapangan pekerjaan dan pengembangkan infrastruktur, pariwisata dapat
mengangkat martabat ekonomi suatu negara (Noviantoro & Zurohman, 2020). Pariwisata
merupakan sumber devisa bagi negara, termasuk Indonesia. Mengutip laporan kinerja
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenparekraf) bahwa sektor pariwisata adalah
aset pilar ekonomi nasional. Dalam peranannya, pariwisata memiliki bargaining power
ataupun daya tawar yang tinggi terhadap kebijakan pembangunan, sehingga akan berdampak
baik pada perekonomian nasional(Rahayu & Sulistyawati, 2021).1
1
Adinugraha, H. H., & dkk. (2021). Ekonomi Makro Islam. Pekalongan: PT. Nasya
Expanding Management.
Dari segi ekonomi, masyarakat akan mendapatkan manfaat dari perluasan sector
pariwisata disuatu wilayah terrtentu. Namun sebaliknya, jika perluasannya tidak diimbangi
dengan manajerial dan tata kelola yang baik, justru akan mengakibatkan permasalahan sosial
yang dapat merugikan masyarakat (Noviantoro et al., 2021). Sejak ditetapkannya otonomi
daerah pada tahun 2001,pemerintah daerah telah berkomitmen untuk memaksimalkan setiap
sumber daya yang tersedia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan
cepat. Pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berkualitas adalah kolaborasi efektif
antara sumber daya fisik dan sosial yang ada (Boedirachminarni & Suliswanto, 2017). Dalam
hal ini,sebagai pemangku kebijakan, pemerintah daerah memiliki peran yang strategis dalam
memberdayakan sumber daya lokal, tidak terkecuali provinsi Jambi.2
Provinsi Jambi merupakan provinsi yang berpotensial untuk meraup untuk dalam
sektor pariwisata. Provinsi ini memiliki setidaknya 30 destinasi tempat wisata terbaik dan
terpopuler. Seperti:
a. Danai Gunung Tujuh, Kerinci
b. Danau Kaco, Kerinci, Kota Jambi
c. World of Water Water Park, Muaro Jambi
d. Monumen Keris Siginjai, Kota Jambi
e. Kampoeng Radja Jambi, Kota Jambi
f. GeoPark Merangin, Merangin
g. Gentala Arasy, Kota Jambi
h. Tugu Juang, Kota Jambi
i. Tugu Pers, Kota Jambi
j. Jambi Paradise, Kota Jambi
k. Air Terjun Sigerincing, Merangin
l. Museum Siginjei, Kota Jambi
m. Air Terjun Arai Indah, Kerinci
n. Gunung Kerinci, Kerinci
o. “Air Terjun Sungai Medang, Kerinci”
p. “Air Terjun Kolam Jodoh, Merangin”
q. Telago Biru, “Merangin”
r. “Taman Telun Berasap, Kerinci”
2
Andinata, C. P., Adenan, M., & Jumiati, A. (2018). Analisis Pendapatan Nasional di
Negara-negara Anggota (ASEAN). Jurnal Ekonomi Ekuilibrium (JEK), 2(1), 31-44.
s. Candi Tinggi, Muaro Jambi
t. Candi Muaro Jambi, Muaro Jambi
u. dan lain sebagainya
Sejak pemerintah merilis dan meresmikan lock down nasional atau yang lebih dikenal
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada bulan Maret 2020,
perekonomian nasional pun juga merasakan imbasnya. Termasuk aktivitas ekonomi wisata
masyarakat Jambi yang selama ini memanfaatkan destinasi wisata di Kota Jambi.
Sebagaimana yang dipaparkan oleh Wulung, dkk (2021) bahwa wabah COVID-19 yang
berlangsung di Indonesia memberikan pengaruh yang signifikan pada turunnya pemasukan
sektor pariwisata nasional (Wulung et al., 2021).COVID-19 memiliki dampak positif dan
negatif pada aktivitas pariwisata di Kota Jambi. Dampak positifnya yakni lingkungan alam
konservasi mengalami pembaharuan keseimbangan secara natural berkat berkurangnya
intensitas manusia sekitar karena ketiadaan pengunjung. Sedangkan dampak negatifnya
adalah penurunan drastis pendapatan asli daerah dan pendapatan masyarakat Jambi akibat
destinasi di Kota Jambi banyak yang ditutup atau dilakukan pembatasan kunjungan (Wulung
et al., 2021). 3
Selama pandemi COVID-19, pemerintah selaku pemangku kebijakan menerapkan
aturan standart operasional prosedur (SOP) yang ketat pada aktivitas wisata di Kota Jambi.
Karena itu setelah dibuka kembali destinasi wisata di Kota Jambi pasca pandemi, diperlukan
rancangan yang tepat untuk menarik minat kembali wisatawan dengan berfokus pada
peningkatan kebersihan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan. Penelitian lain tentang
bagaimana pelaku ekonomi wisata disekitar itu melakukan penyesuaian diri selama masa
pandemi COVID-19 menyatakan bahwa resiliensi pelaku wisata masyarakat adalah dengan
kembali pada pekerjaan utama sebelum menjalanka nekonomi wisata yaitu menjadi petani
bagi masyarakat yang memiliki lahan guna memenuhi kebutuan keluarga (Muchammad et al.,
2021). Hal tersebut membuktikan bahwa Pariwisata berperan dalam mengembangkan
ekonomi lokal masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan, wabah COVID-19
memberikan pengaruh besar pada bidang pariwisata.
Kini, masa wabah COVID-19 telah berlalu. Hal ini ditandai dengan dicabutnya aturan
penutupan sementara destinasi wisata sehingga wisatawan dapat berlibur ke Kota Jambi.
Aktivitas masyarakat kembali normal dan ekonomi wisata pun berangsur-angsur membaik.

3
“Apriliana, E. S. (2020). UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL DI
TENGAH WABAH VIRUS CORONA PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM. AL-
IQTISHADIYAH Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum…Ekonomi Syariah, 6(1), 19-28.
Artinya Kota Jambi tourist effect akan bersiap kembali menjadi sumber pundi-pundi
masyarakat4

KAJIAN LITERATUR
Konsep Pendapatan Nasional
1. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross National Bruto), merupakan total nilai produk
dan layanan yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara dalam kurun waktu tertentu
(biasnya setahun). Ini termasuk produksi dalam negeri dan barang serta layanan yang berada
di luar negara. Serta menerima barang impor dari luar negeri.
Rumus PNB/GNP = Produk bersih PDB di luar negeri
2. NNP (Net National Product), merupakan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu masyarakat dalam kurun waktu tertentu, masyarakat tidak tinggal diam menumpuk
barang atau layanan.
Rumus NNP = depresi GNP
3. NNI (Net National Income), yaitu total pendapatan masyarakat setelah dikurangi pajak
tidak langsung. Masyarakat juga wajib membayar pajak kepada negara untuk membantu
mendanai pembangunan fasilitas negara.
Rumus NNI = NNP-Pajak tidak langsung
4. PI (Personal Income), mengacu pada semua pendapatan yang sebenarnya diterima oleh
sosial setelah pemotongan laba ditahan, premi asuransi, kontribusi asuransi sosial, pajak
pribadi dan mereka juga harus menerima atau membayar.
Rumus PI = (NNI + pembayaran transfer) – (keuntungan yang tidak didistribusikan + uang
asuransi + uang jaminan sosial + pajak pribadi)
5. DI (Disposible Income), merupkan opini yang diterima orang-orang, siap digunakan oleh
penerimanya. Apapun keputusan yang diambil pemerintah, opini publik juga harus diterima.4
Rumus DI = PI – Pajak langsung5

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional


1. Perhitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran
Dilakukan dengan menjumlahkan permintaan akhir unit ekonomi, yaitu:
4
Huda, N. (2018). Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis. Jakarta: Kencana.”

5
Adinugraha, H. H., & dkk. (2021). Ekonomi Makro Islam. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.
a) Konsumsi Rumah Tangga (consumption/C)
b) Investasi Perusahaan (investment/I)
c) Pengeluaran pemerintah (government/G)
d) Pengeluaran ekspor dan import (export-import/X-M)
Berikut adalah persamaan Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan ini:
a) Y=C+I, untuk perekonomian tertutup tanpa peranan pemerintah.
b) Y=C+I+G, untuk perekonomian tertutup dengan peranan pemerintah
c) Y=C+I+G+X-M, untuk perekonomian terbuka.
2. Perhitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Produksi
Dilakukan dengan menjumlahkan nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
berbagai unit produksi di suatu wilayah tertentu (satu tahun).
“Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi di Indonesia
dilakukan dengan menjumlahkan semua bidang industry yang ada yang dikelompokkan
kedalam 11 bidang atas dasar ISIC (International Standartd Industrial Classsification) yang
meliputi:”
a) Bidang produksi pertanian
b) Bidang produksi pertambangan dan penggalian
c) Bidang industry manufaktur
d) Bidang produksi listrik, gas, dan air minum
e) Bidang produksi bangunan
f) Bidang produksi perdagangan, hotel, dan restoran
g) Bidang produksi transportasi dan komunikasi
h) Bidang produksi bank dan lembaga keuangan lainnya
i) Bidang Bidang produksi sewa rumah
j) Bidang produksi pemerintah dan pertahanan
k) Bidang produksi jasa lainnya.

3. “Perhitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pendapatan


Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan, dilakukan dengan jumlah balas jasa yang

dihitung oleh faktor produksi yang mengikut sertakan dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu

tertentu (satu tahun). Upah dan Gaji, Sewa Tanah, Bunga Modal, dan Keuntungan adalah faktor produksi utama yang

harus diperhatikan. Menurut sektor, jumlah total dari setiap komponen pembayaran dikenal sebagai tarif pajak kasar
sektoral. Produk domestic bruto merupakan bagian penting dari global bruto nilai (lapangan usaha). Dengan demikian,

pengukuran indikator ini berbeda dengan GNP.

COVID-19
Virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh virus oleh SARS-CoV-2. Covid-19 muncul pertama kali
diWuhan, Republik Rakyat Tiongkok pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe
AcuteRespiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2)6. Virus ini lazimnya menjangkit
manusiadan hewan. Pada kebanyakan orang, virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran
pernapasansehingga mengakibatkan penderitanya mengalami flu hingga sindrom pernapasan
akut.Dampak fatalnya dapat mengakibatkan tewasnya si penderita (Tim Komunikasi Gugus
Tugas Nasional)
“Virus Corona menular melalui droplet yang dihasilkan saat seseorang terinfeksi,
yang keluar dari hidung atau punmulut ketika seseorang batuk, bersin, atau berbicara.
Sebagaimana penyakit saluran pernapasanyang lainnya, COVID-19 juga memiliki indikasi
yang sama seperti pilek, sakit tenggorokan,dan demam. Hampir 80% kasus COVID-19 dapat
sembuh tanpa perlu treatmen khusus.Sekitar 1 dari 6 penderita akan merasakan sakit parah
yang disertai pneumonia denganditandai kemunculannya yang bertahap. Meskipun angka
kematian akibat penyakit initergolong rendah yakni sekitar 3%, namun bagi lansia dan
penderita komorbid, penyakit iniakan menjadi momok yang dapat berakibat fatal sehingga
sangat rentan mengakibatkansakitnya semkain bertambah parah (Tim Komunikasi Gugus
Tugas Nasional, 2020).”

Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Saat Pandemi Covid-19


Perekonomian mengalami penurunan yang parah akibat virus corona. Dengan adanya
virus corona ini, sehingga diterapkannya Lockdown dan Pembatasan Sosial Berskala Besar7
(PSBB) yang merupakan dua tindakan yang dilakukan pemerintah. Akibatnya, banyak
kegiatan ekonomi tidak dapat berjalan dengan lancar. Sehingga perekonomian Indonesia

6
“Putri, Gloria Setyvani. 2020. WHO Resmi Sebut Virus Corona Covid-19 sebagai Pandemi Global
https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/12/083129823/who-resmi.”

7
“Santoso, Yusuf Imam. 2020. Ini delapan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia akibat wabah virus
Corona https://nasional.kontan.co.id/news/ini-delapan-dampak-negatif-bagi-perekonomian-indonesia-akibat-
wabah-virus-corona (diakses tanggal 03 Desember2022).”
mengalami keterpurukan akibat pandemi COVID-19. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS),
perekonomian Indonesia akan mengalami keterlambatan sekitar 2,97% (year over year) pada
triwulan I tahun 2020. Jika dibandingkan dengan Triwulan IV tahun 2019 perekonomian
Indonesia mengalami penurunan sebesar 2,41%. Pertumbuhan ekonomi melambat sejalan
dengan konsumsi sehari-hari atau daya beli masyarakat yang melemah. Daya beli masyarakat
merupakan hal yang menjadi komponen yang dipakai sebagai alat ukur terhadap pengeluaran
pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga melemah. Pertumbuhan konsumsi rumah
tangga mencapai 2,84% disituasi pandemi saat ini. Angka ini melambat dibandingan dengan
triwulan IV 2019 yang tembus diangka 5,02%. Hal ini menunjukan fakta bahwa konsumsi
rumah tangga dapat meningkatkan nilai barang domestik bruto lebih dari 50%.

METODE
“Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana dampak Cvid-19 terhadap
pendapatan nasional negara saat ini. Dalam studi ini digunakan pendekatan kualitatif. Sumber
data yang digunakan untuk studi kali ini merupakan data skunder. Data skunder adalah data
hasil studi yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, dan data ini berasal dari dokumen-
dokumen organisasi maupun instusi lainnya yang dianggap berhubungan dengan masalah
yang diamati.”
“Lalu, untuk metode yang digunakann penulis untuk pengumpulan data adalah
metode kepustakaan (library research). Pengertian dari penelitian kepustakaan (library
research) adalah penelitian yang dilakukan dengan mengambil beberapa sumber seperti
broswsur, majalah, buku serta karangan lain yang berkaitan erat dengan masalah yang
diamati. Dengan memakai penelitian kepustakaan ini penulis tidak perlu turun secara
langsung ke lapangan untuk pengambil data, penulis hanya perlu mengambil berbagai
referensi yang berkaitan dengan studi yang diamati.”
Selain menggunakan teknik pengumpulan data kepustakaan, penulis juga
menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan menulis info penting
ketika melakukan analisis data menggunakan kaidah redeksi data, display data, serta
gambaram kesimpulan, hingga mendapatkn gambaran kesimpulan terkait dengan studi
literatur untuk diuraikan dalam studi ini. Serta untuk validasi data memakai triangulasi
sumber data.
Pem bahasan
Gentala Arasy Sebagai Salah Satu Pariwisata Di Jambi dan Perekonomian Masyarakat
Jambi
Destinasi Gentala Arasy merupakan salah satu tempat pariwisata yang menyajikan
pemandangan alam Jambi yang sangat indah. Kemudahan jalan untuk diakses serta fasilitas
yang memadai menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan lokal maupun manca negara.
Gentala Arasy ini terletak di Kelurahan Arab Melayu, Pelayangan, Kota Jambi. Gentala
Arasy ini merupakan sebuah menara jam yang tingginya sekitar 80 meter serta di dalamnya
terdapat museum kebudayaaan Jambi yang berisikan lebih dari 100 koleksi fakta peninggalan
sejarah Jambi dimasa lalu. Lalu di dalam Gentala Arasy ini jugaa terdapat fasillitas bioskop
mini yang berisikan macam-macam tontonan budaya di bumi Sepucuk Jambi Sembilan
Lurah. Bangunan Gentala Arasy, jika dilihat secara seksama memiliki corak yang dominan
dengan karakter Melayu dan Islam (Arab).8
Hasil penelitian ini memaparkan bahwa keberadaan objek wisata Gentala Arasy ini
sangat membantu perekonomian masyarakat Kota Jambi dan Jambi khususnya yang berada di
sekitar destinasi. Kehidupan masyarakat memanfaatkan kegiatan pariwisata dengan
mengembangkan potensi lokal dalam mendukung pengembangan objek wisata Gentala
Arasy. Misalnya persewaan transportasi, warung makan, suvenir,serta usaha penginapan
dengan pemandangan khas Jambi seperti Sungai Batang Hari, Jembatan Gentala, Ketek
(pompong), dan lain sebagainya.
Secara umum masyarakat Jambi mayoritas berpangku jiwa sebagai petani. Hal ini
karena di daerah tersebut tanahnya subur sehingga sangat mendukung menjadi lahan
pertanian karet, gambir, pinang, sawit, kopra, kopi, kelapa, kulit manis, dan lain sebagainya.
Selain memiliki tanah yang subuh, Jambi juga mempunyai warisan laut yang sangat kaya dan
beraneka ragam. Seperti ikan, udang, kerang, dan lain sebagainya.
Selain itu, ekonomi masyarakat juga terbantu dengan mata pencaharian sampingan
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Diantaranya yakni sebagai pelaku ekonomi
wisata Gentala. Adanya pekerjaan sampingan tersebut berkat potensi keindahan Gentala
Arasy yang banyak menarik wisatawan. Oleh karenanya, secara tidak langsung profesi
sampingan warga Kota Jambi sangat membantu para wisatawan saat berkunjung ke Gentala.

8
“Muhamad Imam Sholihuddin, 2021, Skripsi Strategi Promosi Wisata Gentala Arasy Jambi Di Era
Digital.”
Dampak COVID-19 terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar Gentala
Pariwisata merupakan sektor penting bagi peningkatan perekonomian nasional. Salah
satunya destinasi pariwisata provinsi Jambi. Jambi memiliki berbagai macam objek wisata
yang menyuguhkan keindahan alam, salah satunya yaitu objek wisata Gentala Arasy. Gentala
Arasy merupakan wilayah yang memiliki potensi pengembangan kegiatan pariwisata yang
relatif baik.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, masyarakat Jambi khususnya wilayah
disekitar Gentala mengalami dampak perubahan pendapatan ekonomi dengan adanya objek
wisata Gentala tersebut. Mereka mampu menyediakan berbagai fasilitas untuk keperluan
wisatawan yang berkunjung ke Gentala Arasy ini. Namun, adanya wabah corona ini
menyebabkan destinasi wisata Gentala ini ditutup sementara. Tentu saja hal tersebut berimbas
pada pendapatan ekonomi masyarakat yang berkerja di sektor pariwisata tersebut. Namun
untuk mengatasi pendapatan yang berkurang tersebut masyarakat Kota Jambi memutar otak
dengan mencari pekerjaan alternatif yakni menjual beberapa oleh-oleh khas Jambi di media
sosial di antaranya seperti, souvenir, kaos/pakaian icon Jambi dan lain sebagainya. Di
samping itu tidak sedikit pula masyarakat kembali fokus hanya menjadi petani saja, sembari
menunggu pandemi berlalu.
Menaikkan laju dan tingkat pendapatan nasional bergantung pada kenaikan laju
pembentukan modal. Dan pembentukan modal adalah landasan untuk perluasan ekonomi.
Jika tidak ada keuntungan yang didapat disektor pariwisata disaat pandemi tersebut, maka
pendapatan nasional negarapun juga pasti akan berkurang.9

Menurut Badan Pusat Statistik


Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi menurut
Wilayah Kabupaten/Kota (Persen)
2019 2020 2021
Provinsi jambi 4,35 -0,44 3,66
Kerinci 4,23 3,86 4,16
Merangin 4,25 0,83 5,09
sarolangon 4,26 -0,25 6,61

9
Muhamad Imam Sholihuddin, 2021, Skripsi Strategi Promosi Wisata Gentala Arasy Jambi Di Era
Digital,
Batang hari 5,07 -0,39 4,74
Muaro jambi 4,79 0,37 4,08
Tanjung jabung timur 4,21 -3,92 0,13
Tanjung jabung barat 5,01 -0,60 1,36
Tebo 4,76 -0,02 4,32
Bungo 4,19 -0,44 5,12
Kota jambi 4,73 -3,96 3,94
Kota sungai penuh 5,01 -0,16 3,67

“Menurut data di atas pendapatan perkapita yang ikut mempengaruhi pendapatan


nasional diseluruh kabupaten di provinsi Jambi mengalami penurunan yang sangat mencolok.
Dimana pada 2019 pendapatan perkapitanya masih terhitung stabil. Lalu pada saat tahun
2020, dimana saat itulah pertama kali Indonesia dinyatakan sebagai salah satu negara yang
terkena pandemi covid-19. Pendapatan perkapitanya pun langsung merosot secara drastis.”10
Salah satunya di Kota Jambi, yang mana pada tahun 2019 pendapatan perkapitanya
adalah sebesar 4,73. Lalu pada tahun 2020 disaat masa awal pandemi, pendapatan
perkapitanya adalah -3,96. Yang mana jumlah tersebut sangat jauh nilai pemerosotannya,
dari 4,73 turun ke -3,96. Kemudian disaat tahun 2021, pendapatan perkapita mulai kembali
ke nilai stabil diangka 3,94.
Hal ini menyatakan bahwa dengan adanya covid-19 serta diberlakukannya PPKM. 11
Sektor pariwisata menjadi sepi akan pengunjung, dan menjadikan masyarakat di Kota Jambi
kehilangan salah satu sumber penghasilannya. Mengingat penghasilan dari bidang wisata ini
adalah upaya mereka mencari penghasilan untuk bertahan hidup.
Dimasa pandemi saat itu, penghasilan yang didapat dari sektor wisata sangat kecil
sekali, bahkan kadang tidak ada. Penghasilan yang kecil tersebut mengakibatkan pendapatan
perkapitapun sedikit. Pendapatan perkapita yang sedikit sudah pasti ikut mempengaruhi
pendapatan nasional negara.

10
https://jambi.bps.go.id/indicator/11/1855/1/laju-pertumbuhan-ekonomi-provinsi-jambi-menurut-
kabupaten-kota.html (diakses pada 04 Desember 2022)

11
https://jambiprov.go.id/berita-al-haris-lepas-ekspor-komiditi-pertanian-senilai-2026-miliar.html
(diakses pada 04 Desember 2022)
Destinasi Wisata Gentala Arasy Pasca Covid-19
Sejak PPKM akibat pandemi COVID-19 di Indonesia mulai diberlakukan bulan
Maret2020 sampai Mei 2022, sektor pariwisata merasakan dampak yang cukup besar. Demi
memutus mata rantai penyebaran virus, destinasi wisata harus ditutup sementara. Dengan
adanya kebijakan PPKM oleh pemerintah, pihak Gentala Arasy pun melakukan penutupan
sementara kawasan destinasi Gentala dan sekitarnyas ebagai upaya pemutusan mata rantai
virus Covid-19.
Setelah dibuka kembali destinasi pariwisata Gentala Arasy ini, pengelola menetapkan
segala kebijakan baru guna untuk menarik kembali para wisatawan agar datang berkunjung
ke Gentala Arasy ini. Salah satu strategi promosi yang digunakan oleh pengelola destinasi
pariwisata Gentala Arasy ini adalah dengan memanfaatkan era digital melalui media social
seperti Facebook, YouTube, Twitter, Instagram, dan Blog yang sering digunakan oleh
masyarakat umum. Supaya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengiklakan
usahanya.
“Pengelola museum akan bekerja keras untuk meningkatkan kualitas museum dan
menarik lebih banyak pengunjung. Setiap strategi pemasaran di era digital ini berpotensi
meningkatkan dukungan publik. Dengan adanya promosi Instagram yang menampilkan foto-
foto yang memanjakan mata, orang semakin bersemangat untuk mengikutinya. Informasi ini
menjadi indikator geografis utama kedekatan Museum Gentala dengan Kota Jambi yang
terletak di Desa Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi. Jembatan kawasan ini,
juga dikenal sebagai jembatan penyeberangan, yang menghubungkan ke Sungai Batanghari.
Gentala Arasy secara resmi telah ditetapkan sebagai Kabupaten Budaya Islam Melayu Jambi
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.”12

KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan perekonomian masyarakat Kota
Jambi ikut bergantung kepada sektor pariwisata. Sebagian besar warga di sekitar destinasi
Gentala yang awalnya bekerja di sektor pertanian, banyak beralih ke sektor pariwisata karena
pendapatannya yang relatif lebih menjanjikan. Sehingga secara otomatis destinasi Gentala
juga ikut memengaruhi struktur mata pencaharian masyarakat setempat. Maka, dengan
terjadinya fenomena CovidD-19 jelas sangat berpengaruh terhadap keadaan perekonomian
12
“Muhamad Imam Sholihuddin, 2021, Skripsi Strategi Promosi Wisata Gentala Arasy Jambi Di Era
Digital.”
masyarakat Kota Jambi. Hal tersebut terbukti dari pendapatan masyarakat yang menurun
drastis semenjak dilakukan penutupan objek wisata Gentala karena diberlakukan aturan
PPKM oleh pemerintah. Agar tetap bisa mendapatkan penghasilan masyarakatpun menjual
segala pernak-pernik khas Jambi seperti Kaos, Gelang, Kupluk, dan souvenir lainnya di e-
commerce. Perubahan tersebut mutlak harus dilakukan mengingat masyarakat dituntut untuk
beradaptasi dalam keadaan pandemi agar tetap dapat melangsungkan perekonomian.

DAFTAR PUSTAKA
Adinugraha, H. H., & dkk. (2021). Ekonomi Makro Islam. Pekalongan: PT. Nasya Expanding
Management.
Andinata, C. P., Adenan, M., & Jumiati, A. (2018). Analisis Pendapatan Nasional di Negara-
negara Anggota (ASEAN). Jurnal Ekonomi Ekuilibrium (JEK), 2(1), 31-44.
Apriliana, E. S. (2020). UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL DI
TENGAH WABAH VIRUS CORONA PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM. AL-
IQTISHADIYAH Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum…Ekonomi Syariah, 6(1), 19-28.
Huda, N. (2018). Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis. Jakarta: Kencana.
Ulya, H. N. (2021). Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teori Makro Ekonomi…
Konvensional dan Islam. Peklaongan: PT. Nasya Expanding Management.
Putri, Gloria Setyvani. 2020. WHO Resmi Sebut Virus Corona Covid-19 sebagai Pandemi Global
https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/12/083129823/who-resmi

Santoso, Yusuf Imam. 2020. Ini delapan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia akibat wabah virus
Corona https://nasional.kontan.co.id/news/ini-delapan-dampak-negatif-bagi-perekonomian-indonesia-akibat-
wabah-virus-corona (diakses tanggal 03 Desember2022).

Sandi,Ferri. 2020. Ini Dampak Mengerikan COVID-19 ke Industri RI, THR Terancam?
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200331091721-17-148640/ini-dampak-mengerikan-covid-19-ke-
industri-ri-thr-terancam (diakses tanggal 03 Desember 2022)
Fitriani, Feni F. 2020. Parah! Pertumbuhan EkonomiIndonesia Hanya 2,9 Persen Kuartal1/2020.
https://m.bisnis.com/amp/read/20200505/9/1236510/parah-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-hanya-29-persen-
kuartal-i2020 (diakses tanggal 03 Desember 2022).

Hanoatubun, Silpa. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia. Journal of Education,
Psychology and Counseling. Volume 2 Nomor 1. ISSN Online: 2716-4446

Kurnia Maulidi Noviantoro, 2022. DAMPAK BROMO EFFECT TERHADAP PEREKONOMIAN.


Dinamika Sosial: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Vol 1 No3.
https://jambi.bps.go.id/indicator/11/1855/1/laju-pertumbuhan-ekonomi-provinsi-jambi-menurut-
kabupaten-kota.html (diakses pada 04 Desember 2022)
https://jambiprov.go.id/berita-al-haris-lepas-ekspor-komiditi-pertanian-senilai-2026-miliar.html
(diakses pada 04 Desember 2022)
Siti Indayani1 , Budi Hartono2, September 2020, Analisis Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi
sebagai Akibat Pandemi Covid-19, Perspektif: Jurnal Ekonomi & Manajemen Universitas Bina
Sarana Informatika, Volume 18 No. 2,
Eka Sri Apriliana, Juni 2020, Upaya Peningkatan Pendapatan Nasional Di Tengah Wabah Virus
Corona Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Ekonomi Syariah Dan Hukum Ekonomi Syariah, Volume 6
No. 1,
Masrida Zasriati, Maret 2022, Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan Perkapita Dan Pembentukan
Modal Terhadap Perekonomian Di Provinsi Jambi Tahun 2016-2020, Al-Fiddoh Vol. 3 (1)
Muhamad Imam Sholihuddin, 2021, Skripsi Strategi Promosi Wisata Gentala Arasy Jambi Di Era
Digital,

Anda mungkin juga menyukai