Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN USAHA RUMAHAN

LAYANGAN JAMALI

UNTUK MEMENUHI TUGAS ILMU EKONOMI

DOSEN PENGAMPU : SRI KASNELLY, S.E, M.M, CIQAR

DISUSUN OLEH : NUR AINA (21.23.1030)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

LOKAL 2 B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH

KUALA TUNGKAL

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas tentang
“Penelitian usaha rumahan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah ILMU EKONOMI. Selain itu, penelitian ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang usaha rumahan yang ada di
wilayah Tanjung Jabung Barat lebih tepatnya di daerah BETARA, bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri


Kasnelly, S.E, M.M, CIQaR selaku Dosen ILMU EKONOMI yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya sehingga saya bisa mengerjakan tugas sesuai dengan yang saya
inginkan dan tepat pada waktunya.

Penyusun

Nur Aina
USAHA LAYANGAN RUMAHAN “JAMALI”

1. Sejarah Singkat Berdirinya

Usaha layangan rumahan jamali merupakan sebuah usaha yang khusus membuat
produk berupa layangan saja. Usaha ini berdiri pada tahun 2017 oleh sepasang kakak
adik yang bernama Jamali (kakak) dan Rudiansyah (adik) di Lorong 1 RT 01 Desa
Serdang Jaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Ide awal berdirinya usaha ini adalah dari sang kakak yang bernama Jamali, dia
merupakan seorang Tunarungu dan Tunawicara yang memiliki hobi membuat layangan
dari bambu. Dari hobinya tersebut ia menciptakan berbagai macam layangan, mulai
dari yang kecil hingga yang besar. Setelah ia menyelesaikan salah satu layangannya, ia
langsung menerbangkan layangan tersebut kelangit, serta banyak orang yang melihat
dan tertarik untuk memiliki layangan yang dibuat olehnya. Layangannya yang cantik
dan bisa terbang tinggi dan seimbang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta
layangan. Terlebih lagi orang yang membuat layangan tersebut adalah seorang yang
berkebutuhan khusus (Tunarungu dan Tunawicara) yang memiliki bakat yang luar
biasa.
Karena keterbatasan yang dimiliki oleh kakaknya yang membuat sang kakak
kesulitan untuk berkomunikasi kepada para pelanggan, sang adik yang bernama
Rudiansya itupun ikut andil dalam usaha yang didirikan oleh kakaknya tersebut. Ia ikut
membantu dalam proses pembuatan dan berkomunikasi kepada para pelanggan.
Usaha layangan milik Jamali dan adiknya ini terus berkembang melalui mulut ke
mulut. Tidak terdapat spanduk atau benner apapun yang mencantumkan usaha yang
mereka dirikan ini.
Saya memilih Jamali dan Rudiansyah menjadi narasumber dalam tugas ini adalah
karena melihat kegigihan yang dimiliki oleh orang berkebutuhan khusus yang
mempunyai tekad kuat dan berani mengembangkan hobi yang dimilikinya untuk
membangun sebuah usaha.
2. Darimana Modal Untuk Mendirkan Usaha Ini?

Menurut Rudiansyah, modal awal usaha yang didirikan oleh dirinya dan kakaknya
tersebut adalah hasil dari tabungan mereka. Dari uang tabungan tersebut mereka
membeli bahan bahan untuk membuat layangan tersebut, seperti kertas minyak warna-
warni, benang wol, gunting, lem, selotip, meteran, spidol, dan juga pita. Kalau bahan
bambu biasanya mereka akan mencarinya di kebun milik mereka sendiri. Jadi perkiraan
total yang mereka keluarkan saat awal mendirikan usaha adalah Rp. 200.000.

3. Peralatannya Apa Saja Yang Dibutuhkan Untuk Usaha Ini?

Alat yang dibututhkan yaitu:

No Nama Unit kegunaan


1 Kertas minyak 12 Sebagai pembungkus kerangka layangan
2 Benang wol 3 Sebagai pengikat antar kerangka layangan
3 Gunting 3 Untuk memotong bahan-bahan layangan
4 Lem 2 Untuk merekatkan kertas minyak
5 Selotip 2 Untuk merekatkan kertas minyak
6 Pita 3 Untuk dijadikan ekor layangan
7 Bambu 4 Sebagai kerangka layangan
8 meteran 1 Untuk mengukur panjang bambu atau kertas
9 spidol 2 Unutk menandai bambu atau kertas minyak

4. Berapa Keuntungan Yang Didapat?

Menurut Rudiansyah, karena layangan merupakan permainan tradisional musiman,


keuntungan yang didapat sangat tidak menentu setiap saat. Jika sedang memasuki
musimnya layangan, mereka bisa memproduksi banyak sekali layangan, mulai dari
yang kecil hingga yang besar, mulai dari yang biasa saja sampai yang sangat bagus
sekali. Saat musimnya layangan tiba mereka bisa medapatkan Rp. 500.000
perminggunya. Saat sedang tidak musim layangan, hanya laku 1 atau 2 layangan saja
mereka hanya dapat Rp 10.000.

5. Untung Yang Didapatt Dari Hasil Ini Kalau Boleh Tau Dipergunakan Untuk Apa?

Menurut Rudiansyah, untung yang didapat dari usaha ini dipergunakan untuk makan
sehari-hari, dan keperluan kebun mereka.

6. Bagaimana Anda Mencatat Pembukuan Pemasukan Dan Pengeluran Keuangan Yang


Didapat Dari Usaha Ini?

Mereka mencatat seperti biasanya menggunakan buku catatan baik pemasukan


ataupun pengeluaran. Dan yang bertugas untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran
tersebut adalah Rudiansyah.

7. Biasanya Dimana Anda Membeli Bahan-Bahan Yang Dibutuhkan?

Menurut Rudinsyah, mereka biasanya membeli bahan-bahan dan alat-alat untuk


membuat layangan tersebut di pasar Serdang Jaya dan biasanya beli di toko Uda.

8. Apakah Stok Yang Anda Siapkan Untuk Perharinya Selalu Habis Terjual Atau Ada
Sisanya?

Menurut Rudiansyah, saat sedang musim layangan stok yang mereka siapkan untuk
perharinya pasti terjual habis, malah kadang kurang. Tapi jika saat sedang tidak musim
layangan untuk laku 1 layangan saja perhari rasanya susah.

9. Apa Tujuan Membuka Usaha Ini?


Menurut Rudiansyah, tujuan mereka membuka usaha ini yaitu untuk
mengembangkan hobi jadi lebih bermanfaat

10. Apakah Pernah Mengalami Kesulitan Modal?

Menurut Rudiansyah, mereka Alhamdulillah tidak pernah mengalami kesulitan


modal

11. Berapa Pcs Layangan Yang Dapat Dihasilkan Perhari Saat Ramai?

Menurut Rudiansyah, saat ramai atau saat sedang musim layangan mereka bisa
mengerjakan 20 pcs layangan kecil dan 3 layangan untuk ukuran besar. Jika ada
pemesanan layangan dengan bentuk yang relatif rumit mereka membutuhkan
setidaknya 3 hari untuk 1 pcs layangan.

12. Media Promosi Apa Yang Digunakan?

Tidak ada, hanya melalui mulut ke mulut saja.

13. Bentuk Distribusi Apa Yang Dilakukan?

Biasa konsumen datang membeli ke rumah. Jika pembeli memesan bentuk


layangan atau ukuran layangan yang berbeda, si pembeli harus datang ke rumah mereka
dan memberitahukan layangan seperti apa yang pembeli tersebut inginkan.

14. Apakah Usaha Ini Memiliki Tenaga Kerja (Karyawan)

Menurut Rudiansyah, mereka tidak memiliki karyawan karena usaha yang mereka
dirikan ini masih tergolong kecil sekali dan begantung kepada musiman. Jadi mereka
belum berani untuk menggaji karyawan.

15. Masalah Apa Yang Ditemui Selama Usaha Ini Berdiri?


Menurut Rudiansyah, masalah selama usaha ini berdiri yaitu usaha ini sangat
bergantung kepada musiman. Jadi hasil yang didapat tidak begitu menjanjikan, tapi
sangat cukup jika untuk makan dan kebutuhan sehari-hari.

16. Bagaimana Proses Pembuatan Layangannya?

a. Buat tanda salib dengan stik. Ambil stik sepanjang 50 cm dan letakkan pada stik
sepanjang 60 cm sehingga membentuk tanda salib. Inilah kerangka layang-layangnya.
b. Rekatkan kedua stik memakai benang atau lem. Balutkan benang di persilangan kedua
stik 1-2 kali. Kemudian, ikat dengan simpul kecil dan gunting benang berlebih. Anda
juga bisa membubuhkan lem super pada persilangan kedua stik dan tekan sehingga
melekat erat dan tidak bergerak.
c. Buat takik horizontal sepanjang 2,5-5 cm pada ujung setiap stik. Gunakan gunting
untuk membuat 1 takik di setiap ujung stik. Arah takik ini harus horizontal atau di
sepanjang lebar stik. Buatlah cukup dalam supaya pas dengan benang yang akan
dipakai memasang layar

d. Regangkan benang pada kerangka. Ikatkan benang pada takik atas kerangka, dan
balutkan 1-2 kali. Kemudian, tarik benang melalui takik di kanan kerangka, dan balutkan juga
1-2 kali. Lanjutkan dengan meregangkan dan membalutkan benang ke takik bawah, lalu
melalui ujung kiri kerangka. Terakhir, balutkan benang 1-2 kali di ujung atas kerangka.
Gunting benang yang tersisa.

e. Gunakan kantong plastik, kertas, atau kain selebar 100 cm sebagai layar. Kantong
sampah besar putih sudah sangat ideal karena kuat dan mudah dihias. Anda juga bisa
memakai kertas contact putih kuat atau kertas koran.
f. Rebahkan kerangka di atas layar. Bentangkan bahan layar di lantai. Lalu,
letakkan kerangka di tengah layar.
g. Jiplak garis bentuk kerangka dengan bantuan penggaris. Posisikan penggaris
sehingga menyentuh ujung atas dan ujung kanan kerangka. Tarik garis
diagonal memakai pensil dari ujung atas stik ke ujung kanan, dan gunakan
penggaris sebagai panduan supaya garis tidak bengkok. Ulangi dari ujung
kanan ke ujung bawah kerangka, lalu dari ujung bawah ke ujung kiri kerangka.
Selesaikan dengan menggambar garis diagonal dari ujung kiri ke ujung atas
kerangka
h. Potong layar lebih besar 10 cm dari garis yang digambar. Potong bentuk
layang-layang memakai gunting, dan sisakan sebagian layar di luar garis yang
digambar sehingga bisa dibalut ke kerangka dengan mudah.

i. Lipat pinggiran layar pada kerangka dan rekatkan sampai kuat dengan lem.
Bubuhkan lem super di sepanjang kerangka dan tekan pinggiran layar padanya
supaya melekat dengan kuat. Anda juga bisa memakai selotip penutup
(masking tape) atau selotip listrik untuk merekatkan layar pada kerangka, dan
melekatkan pinggirannya ke bagian dalam layar.
j. Pasang benang layang. Gunakan benang dengan panjang minimal 50 cm untuk
menerbangkan layang-layang. Buat lubang kecil persis di atas pertemuan
kedua stik memakai gunting. Lubang harus bisa dimasuki benang layang.
Tarik satu ujung benang melalui lubang dan ikatkan dengan kuat pada
persilangan stik. Biarkan benang menggantung bebas selagi Anda
menyelesaikan sisa layang-layang.
k. Buat ekor dengan benang tebal sepanjang 2 meter. Pasangkan ekor ke ujung
bawah kerangka, dan lilitkan beberapa simpul sebelum mengikatnya dengan
kuat. Gunakan benang tebal atau setrip kain sebagai ekor.

l. Pasang kain atau pita di ekor pada interval 30 cm. Gunakan lembar kain atau
pita sepanjang 5-7,5 cm. Ikatkan pada ekor dengan simpul kecil sehingga bisa
menjuntai dari benang. Kain atau pita akan membantu ekor tetap seimbang
dan layang-layang terbang lurus.
m. Hias layang-layang dengan spidol atau kertas warna. Setelah Anda selesai
merakit layang-layang, salurkan kreativitas dengan menuliskan kata-kata
inspirasional atau kutipan terkenal dengan spidol. Anda juga bisa mewarnai
layang-layang dengan spidol, atau membuat pola menarik seperti polkadot
atau setrip. Coba tempelkan kertas warna berbentuk segitiga, lingkaran, atau
bintang pada layar.
n. Cobalah terbangkan layang-layang di tempat tanpa pepohonan atau tiang
listrik.

17. Saran Dari Saya

Sebaiknya usaha ini dikembangkan dengan lebih serius lagi agar bisa ramai seperti usaha-
usaha pada umumnya. Lalu media pemasarannya juga ada baiknya ebih diperluas lagi, tidak
hanya mengandalkan dari mulut ke mulut saja. Namun, dapat juga melalui sosial media.

Terima Kasih Atas Perhatiannya. Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai