Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
paper standarisasi. Paper ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok
bantuan dari berbagai pihak, maka kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang terkait. Dalam menyusun paper ini kami telah berusaha dengan
Semoga dengan tersusunnya paper ini diharapkan dapat berguna bagi kami
semua dalam belajar dimata kuliah Standarisasi. Sebagai pemula tentunya masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan paper ini, oleh karenanya
kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen agar paper ini bisa menjadi lebih
baik.
Demikianlah kata pengantar ini dan kami berharap semoga paper ini dapat
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………… 1
C. Permasalahan………………………………………….……..3
1. Definisi……………………………………………… 6
2. Tujuan standarisasi…………………………...…….. 7
3. Prinsip standarisasi………………………..………... 9
A. Kesimpulan………………………………………….…….... 18
B. Saran…………………………………………….…………... 18
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok, kini telah menginfeksi lebih dari
29,1 juta orang (WHO, 14 September 2020) yang telah menyebar ke lebih
masker, melakukan isolasi diri di dalam rumah, serta tidak melakukan kontak
fisik dengan orang lain. Tetapi langkah tersebut tidak serta-merta dapat
1
2
oleh lebih dari 10 juta pengusaha UMKM dengan bantuan dalam bentuk tunai
(BLT) sebanyak Rp2,4 juta dan akan diberikan kepada sisa pengusaha
Saat situasi krisis seperti saat ini maka diperlukan perlakuan khusus
kepada UMKM yang berkontribusi besar dalam PDB nasional dan menjadi
negara. Pada saat yang sama, UMKM adalah bisnis yang paling rentan karena
bisnis.
C. Permasalahan
Terjadi resesi pada saat pandemic sehingga para UMKM mencari tau
PSBB dan WFH sehingga terjadi penutupan lapak para UMK diharapkan
5P.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
kapasitas produksi dalam barang dan jasa dengan fisik sesuai pada kurun
negara akan berupaya untuk menaikan dan memberikan hal yang terbaik
konsumsi rumah tangga yang diikuti oleh sektor Pembentuk Modal Tetap
Bruto (PMTB).
dari gejala ringan sampai berat. Dengan adanya coronavirus ini yang melanda
di seluruh negara di dunia, sekitar 200 negara lebih yang terkena wabah ini.
dunia. Pada tanggal 11 Maret 2020 Organisasi kesehatan Dunia (WHO) resmi
2,97% (year on year) yang terjadi pada kuartal I per tahun 2020. Jika
rumah tangga mencapai 2,84%, hal itu melambat jika dibandingkan dengan
kuartal IV per tahun 2019 yang dapat menembus angka 5,02%. Kinerja
ekonomi, karena konsumsi rumah tangga dapat menopang lebih dari 50%
B. Teori Standarisasi
1. Definisi Standarisasi
disetujui oleh suatu lembaga yang telah diakui bersama. Definisi standar
diacu dari PP No. 102 Tahun 2000 adalah sebagai berikut: Standar adalah
spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan
2. Tujuan Standarisasi
kinerja suatu proses, produk atau jasa dan metode untuk evaluasi
pisau cukur (silet) dari merek berbeda dapat digunakan di alat cukur
yang sama.
8
Agar kode tadi pada setiap saat dikenali oleh berbagai jenis piranti,
yang benar, begitu pula pemakaian besi beton untuk beton bertulang
3. Prinsip Standarisasi
konsensus.
e. Standar perlu ditinjau ulang dalam perioda tertentu dan direvisi atau
bila perlu dinyatakan tidak berlaku lagi agar standar yang berlaku
Bila suatu standar harus ditetapkan secara wajib, maka hal ini harus
BAB III
PEMBAHASAN
Krisis yang menimpa Indonesia tahun 1997 diawali dengan krisis nilai
tukar rupiah terhadap dollar AS dan krisis moneter yang berdampak pada
yang benar-benar memiliki struktur yang kuat dan dapat bertahan dalam
Kondisi krisis terjadi priode tahun 1997 hingga 1998, hanya sector UMKM
(Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang mampu tetap berdiri kokoh. Data
Badan Pusat Stastistik merilis keadaan tersebut pasca krisis ekonomi jumlah
mampu menyerap 85 juta hingga 107 juta tenaga kerja samapai tahun 2012.
Pada tahun itu jumlah pengusaha di Indonesia sebanyak 56.539.560 unit. Dari
Sisanya sekitar 0,01% atau sebesar 4.968 unit adalah Usaha berskala besar.
lain bisa berkembang. Salah satu sektor yang terpengaruh dari pertumbuhan
UMKM adalah sektor jasa perbank yang ikut terpengar, sebab hampir 30%
12
tersebut telah menyadar kan banyak pihak, untuk memberikan porsi lebih
besar terhadap bisnis skala mikro, kecil, dan menengah. Persoalan klasik
seperti akses permodalan kepada lembaga keuangan pun mulai bisa teratasi.
(LPPI&BI,2015:1).
bagian dari perekonomian juga harus lebih meningkatkan daya saing dengan
harus lebih.
memiliki potensi yang cukup baik, karena ternyata sektor UMKM memiliki
kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu menyerap lebih
dari 99,45% tenaga kerja dan sumbngan terhadap PDB sekitar 30%. Upaya
lebih banyak lagi tenaga kerja yang ada dan tentu saja akan dapat
usahanya.
standar, produk yang memenuhi standar secara konsisten agar dapat bertahan
SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI
practice, yaitu:
1. Openess (keterbukaan)
2. Transparency (transparansi)
5. Coherence
nasional.
Mikro, Kecil dan Menengah Bab II pasal 3 tujuan dari UMKM adalah:
16
UMKM.
khusus komoditi ekspor. Menurut Peni, Standar adalah satuan ukuran yang
karya yang ada. Dalam arti yang lebih luas maka standar meliputi spesifikasi
baik produk, bahan maupun proses. Standar harus sedapat mungkin diikuti
standar ini mencakup: persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk, material
yaitu:
teknologi.
kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan,
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
UMKM yang potensi yang cukup baik. Hal itu dilakukan dengan menerapkan
secara tertib dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan dan
pemerintah juga menyadari jumlah UMKM terutama usaha mikro yang sangat
B. Saran
Nasional.
Fitriyani, I., Sudiyarti, N., & Fietroh, M. N. (2020). Strategi manajemen bisnis
Humanities, 1(2), 87-95.
bisnis melalui metode o2o pada usaha mikro, kecil dan menengah (umkm) di