Anda di halaman 1dari 8

KARYA ILMIAH BAHASA INDONESIA

EKONOMI DIMASA PANDEMI


Karya ilmiah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa
Indonesia

NAMA : ODY PRATAMA ELMAHDI


KELAS : XII IPS 4

T/P : 2021/2022
SMA NEGERI 4 MANDAU

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kita panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kita, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ekonomi dimasa pandemi.

Artikel ini saya buat, untuk menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia untuk nilai akhir sekolah,
semoga artikel yang saya ketik bisa membantu dan bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................1

Daftar Isi..............................................................................................2

Isi.......................................................................................................4-9

Daftar Pustaka..................................................................................10
EKONOMI DIMASA PANDEMI

Dampak yang terlihat dari adanya Covid-19 tidak hanya mempengaruhi kesehatan
masyarakat, tetapi juga mempengaruhi perekonomian diberbagai Negara. Bahkan saat ini
perekonomian di masyarakat mengalami tekanan berat yang diakibatkan oleh virus tersebut.

Perekonomian dunia pada negara-negara tertentu mengalami pertumbuhan ekonomi negatif


pada pada triwulan I dan II di tahun 2020. Pandemi Covid-19 menimbulkan efek negatif dari
kesehatan ke masalah sosial dan berlanjut ke ekonomi Negara.

Hasil yang ditemukan adalah pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat lemah akibat adanya
pandemi COVID-19, dimana pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02% namun
sejak pandemi tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 2,97%.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan
perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena
perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang stabil.

Dampak yang pertama yang sangat terasa dan mudah sekali dilihat adalah melemahnya
konsumsi rumah tangga atau melemahnya daya beli masyarakat secara luas. Hingga saat ini,
masyarakat mengalami penurunan daya beli yang sangat signifikan.

Beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengatasi masalah ekonomi yang ada
selama pandemi.

1. Pengembangan Sektor Digital.

2. Mengatur Ulang Rencana Keuangan.

3. Menunda Keinginan Liburan.

4. Maksimalkan Bantuan Pemerintah.


5. Cari Penghasilan Tambahan.

Dalam kehidupan yang seperti ini, khususnya di Indonesia, terdapat beberapa masalah
ekonomi, antara lain seperti pengangguran, kemiskinan, harga, keuntungan, inflasi, hutang,
sistem ekonomi, ekonomi politik, kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi.

Terdapat tiga potensi dampak sosial negatif berkepanjangan yang mengancam peserta didik
akibat efek pandemi COVID-19. Ketiga dampak tersebut seperti putus sekolah, penurunan
capaian belajar, serta kekerasan pada anak dan risiko eksternal.

Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah sosial karena banyaknya
individu yang tidak mampu mencukupi kebutuhan dasarnya. Kemiskinan tersebut menjadikan
mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan sandang, papan, pangan, pendidikan, dan
kesehatan.

Kendati ekonomi Indonesia mengalami krisis akibat Covid-19, Bank DBS Indonesia melihat
potensi ekonomi digital mampu mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Pandemi COVID-19 juga memberikan dampak pada meningkatnya tingkat pengangguran di


kawasan. Kontribusi peningkatan pengangguran terbesar di kawasan Asia dan Pasifik terutama
berasal dari kelompok pekerja informal yang terdiri dari jutaan pekerja berketerampilan rendah
dengan upah rendah.

Jadi, beberapa tindakan pemerintah untuk memperbaiki ekonomi di awal kemerdekaan


adalah melakukan pinjaman nasional, pemindahan pelabuhan ekspor, mendorong pengusaha
swasta, dan lain-lain.

Yang pertama yang sangat terasa dan mudah sekali dilihat adalah melemahnya konsumsi
rumah tangga atau melemahnya daya beli masyarakat secara luas. Hingga saat ini, masyarakat
mengalami penurunan daya beli yang sangat signifikan.
Setidaknya, terdapat tiga potensi dampak sosial negatif berkepanjangan yang mengancam
peserta didik akibat efek pandemi COVID-19. Ketiga dampak tersebut seperti putus sekolah,
penurunan capaian belajar, serta kekerasan pada anak dan risiko eksternal.

yang dapat diolah dan menghasilkan nilai guna sehingga menjadikan itu sebagaisumber
pendapatan nasional dan termasuk kas negara itu sendiri.Pendapatan nasional adalah jumlah
nilai-nilai hasil produksi yang telah dihasilkan negara selama masa tertentu atau satu periode,
yang kemudian akan dihitung dan didata sesuai apa yang telah diproduksi negara selama itu.

Pendapatan nasional inilah yang menjadi acuan sebagai data dan perbandingan dalam
mengukur pertumbuhan ekonomi serta kemajuan negara yang dapat menjadi pembanding
dengan negara-negara lain dalam konteks persaingan dunia.

Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga metodeyaitu, metode


produksi, pendapatan, dan pengeluaran. Di mana ketiga sektor metode inilah yang menjadi
acuan perhitungan dalam menghitung dan mengetahui berapa pendapatan nasional di dalam
suatu negara tersebut.

Metode produksi meliputi hasil-hasil kekayaan alam maupun hasil produksi yang diproduksi
dan diperoleh dari negara tersebut ataupun investasi dari produk-produk negara lain yang ikut
berkontribusi di dalamnya. Sektor produksi ini meliputi seperti pertanian, peternakan,
perikanan, hasil tanah, minyak dan gas, pertambangan, restaurant, dan perdagangan.

Sedangkan dalam metode pendapatan itu adalah hasil balas jasa produksi dari negara-negara
yang berkontribusi dalam melakukan produksi barang dan jasa dalam satu tahun periode,
meliputi upah, sewa, modal, dan laba. Dan dalam metode pengeluaran pula adalah nilai total
seluruh jumlah pengeluaran pemerintah yang dijumlahkan dalam satu tahun ke depan dengan
meliputi sektor belanja pemerintah, belanja masyarakat, modal, ekspor dan impor.

Indonesia telah berada pada titik lemahnya dari segala aspek terutama pada kesehatan,
ekonomi dan sosial. Yang semua ini dilatarbelakangi oleh wabah virus corona yang membawa
imbas kematian.
Permasalahan-permasalahan yang seperti inilah yang sekarang marak terjadi yang menimpa
bangsa, meluluhlantakkan segenap tembok pertahanan. Pada masa pembatasan sosial berskala
besar (PSPBB) berakibat seluruh akses sosial di luaran rumah terbatas.

penjagaan jarakpun sudah terbentang luas, sehingga kehidupan sosial itu sempit, dan upaya
penggerakan di bidang perekonomian itu sulit, dan akhirnya perekonomian negara menurun
drastis.

Tetapi, ada dampak positif yaitu kemajuan pada bidang teknologi.


Daftar Pustaka

Https://eprints.uny.ac.id, hakikat peningkatan, diakses 20 Oktober 2021Sadono Sukirno,


Makro Ekonomi, (2010). Rajagrafindo.
Yoshanda Andana Agung. Pendapatan Nasional, Jurnal Edukasi, 2020.
Handayani, Diah, dkk..Penyakit Virus Corona 2019. Jurnal Ilmiah (2020).
Fahri, dkk.. Meningkatnya Angka Pengangguran di Tengah Pandemi. Al-Mizan: Jurnal
Ekonomi Syariah Vol.2, Ed.2 (Desember 2019). 45-60
Yuniarti, Vinna Sri, Ekonomi Makro Syariah, (2016). Pustaka Setia.
http://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.i, Rini Wahyu. E-modul Ekonomi Pendapatan
Nasional, (2019).
http://eprints.binadarma,ac,id, Chandra Teddy, Priyono, Esensi Ekonomi Makro: (2016).
Mohamad Ikhsan Modjo (2020). Memetakan Jalan Penguatan Ekonomi Pasca Pandemi. The
Indonesian Journal of Development Planning Volume IV No.2 - Juni 2020. 103-116.

Anda mungkin juga menyukai