Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 4 :

Avitia Sofyana D (06)


Ian Septian (13)
Kristin Yusenti (14)
Rachel Angel M. N (20)
Selvia Abidah S (24)

APBN 2023

Ringkasan Video :

Pada saat ini kasus Covid-19 mengalami penurunan sehingga kondisi global semakin
membaik. Hampir semua negara mulai menerapkan restriksi minimal karena terjadinya
inflasi yang mengakibatkan harga komoditas global tidak stabil. Pada tahun ini resiko yang
dihadapi bukan lagi pandemi, tetapi menjadi gejolak ekonomi global yang menjadikan
pemerintah menyusun APBN 2023 sebagai alat untuk mensejahterakan masyarakat melalui
pembangunan. APBN 2023 disusun dengan memperhatikan prediksi kondisi ekonomi tahun
depan atau asumsi makro, dengan asumsi tersebut pemerintah memperkirakan pendapatan
negara tahun 2023 sebesar Rp 2.463 T karena perekonomian yang kuat dan sistem perpajakan
semakin baik, kombinasi dari basis penerimaan negara dan kepatuhan yang meningkat
membuat Indonesia optimis. APBN 2023 akan dibelanjakan untuk beberapa keperluan yang
diperkirakan sebesar Rp 3.061,2 T ini akan dibelanjakan untuk Kualitas SDM, Infrastruktur,
Reformasi Birokrasi, Revitalisasi Industri, dan Ekonomi Hijau, sehingga defisit anggaran
sebesar Rp 598,2 T atau 2,84% terhadap PDB. Defisit anggaran dibawah 3% PDB ini
merupakan upaya pemerintah untuk melakukan konsolidasi fiskal.

Prediksi Pendapatan dan Belanja Negara pada periode 2023 :

· 2.463 Trilliun (Pendapatan)

· 3.061,2 Trilliun (Belanja)

Kebijakan yang Diterapkan Pemerintah : Kebijakan APBN 2023 Optimis Namun Tetap
Waspada (Kebijakan Defisit Anggaran)

Struktur APBN 2023 :

Anggaran Pendidikan = Rp 612,2 Trilliun

Anggaran Perlindungan Sosial = Rp 479,1 Triliun

Anggaran Kesehatan = Rp 179,75 Trilliun

Anggaran Infrastruktur = Rp 392 Trilliun

Anggaran Ketahanan Pangan = Rp 95 Trilliun


Anggaran Teknologi Informasi dan Komunikasi = Rp 28,4 Trilliun

Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) = Rp 814,7 Trilliun

Pendapatan - Belanja = Surplus/Defisit


Rp 2.463 T – Rp 3.061,2 T = Rp 598,2 T Defisit atau 2,48% terhadap PDB

Tema APBN 2023 : Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif
dan Berkelanjutan

Pendapat kami tentang Tema APBN 2023 : Menurut kami tema APBN di tahun 2023
akan terwujud karena dapat dilihat dari stuktur APBN yang telah dipaparkan di video bahwa
di 2023 ini pemerintah menerapkan defisit anggaran yang berarti sesuai dengan Tema yaitu
Peningkatan Produktivitas, pemerintah sepertinya sudah menyiapkan untuk menggenjot
pertumbuhan, ini terlihat dari Belanja Negara yang lebih besar dari Pendapatan Negara. Dan
jika dilihat dari alokasi APBN pada TKDD yang paling besar dari yang lain ini berarti sesuai
dengan Tema yaitu Untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan,
harapannya pembangunan dan fasilitas tidak Eksklusif di pusat pemerintahan atau perkotaan
saja namun juga Inklusif bisa dirasakan oleh daerah-daearah, dengan begitu mungkin akan
terwujud transformasi ekonomi yang inklusif dan terus berlanjut. Ditambah dengan Anggaran
Pendidikan yang terbesar kedua artinya disini pemerintah memang menyiapkan peningkatan
produktivitas dan tranformasi ekonomi yang diawali dari penguatan SDM. Begitu pula
dengan anggaran perlindungan sosial dan infrastruktur yang besar ini berarti pemerintah
benar-benar menyiapkan tranformasi ekonomi yang inklusif dengan upaya mengentaskan
kemiskinan dan mempercepat pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai