Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aix Septiawan Yuliano

Kelas : 5-Audit /ASP


No : 02

Tugas Individu PI (deadline hari Jumat sore)


1. Apa yang dimaksud dengan :
a. Anggaran berimbang
Anggaran berimbang adalah anggaran yang total pendapatannya sama
dengan total belanja sehingga tidak timbul adanya surplus/defisit dan tidak
akan memunculkan pembiayaan pada postur anggarannya.
b. Fiscal non discretionary
Fiscal non discretionary adalah sebuah kebijakan fiskal yang diambil
pemerintah dengan melakukan perubahan yang bersifat diskresi dalam
belanja pemerintah dan atau/ pendapatan pajak untuk mencapai tujuan
ekonomi nasional tertentu seperti stabilitas harga, full employment, dan
pertumbuhan ekonomi.
c. Pembiayaan defisit
Pembiayaan defisit adalah penerimaan pembiayaan pada anggaran yang
difungsikan sebagai konter atau peng-off-set terhadap defisit pada anggaran
d. Keseimbangan IS-LM
Kesimbangan IS-LM adalah keseimbangan yang menunjukkan hubungan
antara interaksi pasar barang dan pasar uang dalam sistem perekonomian

2. Deskripsikan situasi dan kondisi perekonomian Indonesia (dilengkapi dengan data 3


tahun) :
a. Kondisi makro ekonomi Indonesia

Kondisi makro ekonomi Indonesia dari tahun 2020-2022 adalah sebagai berikut:

● 2020: Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar -2,07%. Hal ini
menyebabkan perekonomian Indonesia mengalami deflasi.
● 2021: Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,70%.
● 2022: Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,31%. Pertumbuhan ini merupakan
yang tertinggi sejak tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022
didukung oleh:
○ Tingginya pertumbuhan pada triwulan IV-2022 yang naik 5,01 persen (yoy)
○ Stabilitas konsumsi masyarakat
○ Inflasi yang terkendali
○ Efektivitas kebijakan penanganan pandemi Covid-19

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 tercermin dari:


● Kuartal I-2022 sebesar 4,83%
● Kuartal II-2022 sebesar 5,60%
● Kuartal III-2022 sebesar 5,77%

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan


sebesar 19,87%

b. Kondisi APBN Indonesia

Berikut ini adalah kondisi APBN Indonesia dari tahun 2020-2022:

● 2020: Setoran BUMN menurun menjadi Rp 66,1 triliun


● 2021: Setoran BUMN menurun lagi menjadi Rp 30,5 triliun
● 2022: Setoran BUMN naik menjadi Rp 40,6 triliun
● 2022: Defisit APBN ditutup dengan Rp 464,3 triliun atau 2,38% dari PDB
● 2022: Belanja negara tumbuh 10,9% menjadi Rp 3.090,7 triliun
● 2022: Pendapatan negara tumbuh 30,5% menjadi Rp 2.626,4 triliun

APBN 2022 mendorong pemulihan ekonomi agar tetap stabil. Kinerja APBN 2022
menunjukkan kondisi fiskal yang semakin sehat. Defisit APBN 2022 lebih cepat satu tahun
dalam pencapaian defisit maksimal 3% dari PDB sesuai amanat UU nomor 2 tahun 2020.

Hingga akhir Juni 2023, pendapatan negara Rp 1.407,9 triliun, belanja negara Rp 1.255,7
triliun, dan surplus APBN Rp 152,3 triliun.

c. Kondisi perdagangan internasional Indonesia

Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sejak Mei 2020. Pada


Januari–September 2022, neraca perdagangan Indonesia surplus 39,87 miliar dolar AS. Ini
lebih tinggi dari capaian periode yang sama pada 2021, yaitu 25,10 miliar dolar AS.

Berikut adalah kondisi perdagangan internasional Indonesia pada 2022:

● Januari 2022: Surplus 0,93 miliar dolar AS


● April 2022: Surplus 7,56 miliar dolar AS
● Oktober 2022: Surplus 5,59 miliar dolar AS
● November 2022: Surplus 5,16 miliar dolar AS

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 adalah:

● Januari–Desember 2022: 291,98 miliar dolar AS


● Januari–April 2023: 86,35 miliar dolar AS
● Januari–September 2023: 192,27 miliar dolar AS

Nilai ekspor nonmigas Indonesia pada 2022 adalah:

● Januari–Desember 2022: 275,96 miliar dolar AS


● Januari–April 2023: 81,08 miliar dolar AS
● Januari–September 2023: 180,48 miliar dolar AS

Anda mungkin juga menyukai