Kebijakan fiskal APBN 2021 mengusung tema Percepatan Pemihan Ekonomi dan
Penguatan Reformasi artinya kebijakan bukan hanya untuk merespon tantangan jangka
pendek, tetapi juga melaksanakan reformasi penguatan fondasi. 4 arah utamanya yaitu:
1. Menjaga dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional atan PEN
2. Formasi APBN termasuk reformasi di bidang perpajakan, subsidi, perlindungan
sosial
3. Penguatan reformasi struktural
4. Akselerasi prioritas pembanganan
Pendapatan negara 2021 ditargetkan sebesar 1743,6 trilliun, pajak 1444,5 trilliun,
PNBP 298,2 trilliun, penerimaan hibah 0,9 trilliun. Sedangkan belanja negara 2021
ditargetkan 2750 trililliun, belanja pemerintah pusat 1954,5 trilliun, TKDD 795,5
trilliun, sehingga pembiayaan anggaran 2021 defisit 5,7% dari PDB. Tingkat defisit
dijaga dan dikelola secara hati-hati serta digunakan secara produktif.
Pendapatan negara 2021 ditargetkan sebesar 1743,6 trilliun, pajak 1444,5 trilliun, PNBP
298,2 trilliun, penerimaan hibah 0,9 trilliun. Sedangkan belanja negara 2021 ditargetkan
2750 trililliun, belanja pemerintah pusat 1954,5 trilliun, TKDD 795,5 trilliun, sehingga
pembiayaan anggaran 2021 defisit 5,7% dari PDB. Tingkat defisit dijaga dan dikelola
secara hati-hati serta digunakan secara produktif.
4. Struktur APBN
Uraian Jumlah
Pendapatan Negara
Penerimaan Pajak 1444,5 T
Penerimaan Negara Bukan Pajak 298,2 T
Penerimaan Hibah 0,9 T
1.743,6 T
Belanja Negara
Belanja K/L 1032,0 T
Belanja Non K/L 922,6 T
Transfer ke Daerah 723,5 T
Dana Desa 72,0 T
2.750,1 T
Surplus/Defisit Anggaran (1.006,5 T)
Realisasi pendapatan negara pada APBN Tahun 2021 tercatat mencapai 2.011,3
trilliun, sementara prediksi APBN Tahun 2021 yaitu, pendapatan negara ditargetkan
sebesar 1743,6 trilliun, pajak 1444,5 trilliun, PNBP 298,2 trilliun, penerimaan hibah 0,9
trilliun. Sedangkan belanja negara 2021 ditargetkan 2750 trililliun, belanja pemerintah
pusat 1954,5 trilliun, TKDD 795,5 trilliun.