Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 5
Akuntansi Sektor Publik
(EKSI4207)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah anggaran atau


rencana keuangan pemerintah pusat. APBN terdiri dari lima komponen, yaitu
Pendapatan Negara dan Hibah, Belanja Negara, Keseimbangan Primer,
Surplus/Defisit Anggaran, dan Pembiayaan.

Hal-hal yang menjadi fokus pemerintah dalam menyusun Anggaran


Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2021 terdiri dari
empat kebijakan, yaitu penanganan kesehatan, perlindungan sosial, pemulihan
ekonomi, dan reformasi struktural.
1) Penanganan kesehatan
Kebijakan penanganan kesehatan akan berfokus pada penyediaan vaksin
Covid-19, baik vaksin dari luar negeri maupun vaksin dalam negeri.
Pemerintah juga menyiapkan anggaran untuk sarana dan prasarana
kesehatan, serta laboratorium penelitian dan pengembangan. Belanja di
bidang kesehatan dialokasikan sebesar Rp169,7 triliun.
2) Perlindungan sosial
Kebijakan perlindungan sosial akan difokuskan pada kelompok yang
rentan dan kurang mampu dengan memberikan berbagai macam bantuan
sosial. Pemerintah telah menyiapkan Rp408,8 triliun untuk alokasi
belanja untuk perlindungan sosial. Bantuan akan diberikan agar daya
beli masyarakat meningkat dan mampu menggerakan ekonomi,
khususnya di lapisan bawah.
3) Pemulihan ekonomi
Kebijakan pemulihan ekonomi akan difokuskan pada pemberian
dukungan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berupa
bantuan dana modal kerja dan subsidi bunga. Subsidi bunga yang akan
diberikan sebesar Rp35,28 triliun untuk lebih dari 60 juta penerima
bantuan.
4) Reformasi struktural
Kebijakan reformasi struktural akan dilakukan di bidang kesehatan,
pendidikan, perlindungan sosial, dll. Presiden menyarankan agar APBN

1
di seluruh sektor segera dibelanjakan untuk menggerakan
perekonomian.

Dalam APBN 2021, pendapatan negara dianggarkan sebesar Rp1.743,6 triliun,


yang terdiri dari pendapatan dalam negeri sebesar Rp1.742,7 triliun dan
penerimaan hibah sebesar Rp900 miliar. Pembiayaan dianggarkan sebesar
Rp1.006,4 triliun.

Belanja negara dialokasikan sebesar Rp2.750 triliun, yang terdiri dari belanja
untuk kementerian dan lembaga sebesar Rp1.954,5 triliun dan untuk transfer
daerah dan dana desa sebesar Rp795,5 triliun. Alokasi belanja pada tahun
2021 meningkat sebesar 0,4% dibandingkan dengan pada tahun 2020. Belanja
negara tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan di berbagai bidang,
misalnya pendidikan sebesar Rp550 triliun, infrastruktur sebesar Rp417,4
triliun, ketahanan pangan Rp99 triliun, pembangunan teknologi dan informasi
Rp26 triliun, dst.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang menjadi fokus pemerintah dalam
menyusun APBN tahun 2021 terdiri dari empat kebijakan, yaitu penanganan
kesehatan, perlindungan sosial, pemulihan ekonomi, dan reformasi struktural.

Referensi:
Bastian, I. (2022). Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Universitas Terbuka. Hal
6.43-6.44.
BPMI Setpres. (2020, November 25). " Empat Fokus Kebijakan Pemerintah
dalam APBN 2021". https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/empat-fokus-
kebijakan-pemerintah-dalam-apbn-2021/amp

Anda mungkin juga menyukai