Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 8
Pendidikan Kewarganegaraan
(MKWU4109)

Otonomi daerah adalah kebijakan yang diterapkan untuk percepatan


pemerataan pembangunan di seluruh wilayah di Indonesia. Namun di dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa persoalan, salah satunya adalah masalah
korupsi di pemerintahan daerah. Kasus korupsi ini merupakan bukti tata kelola
pemerintahan yang buruk dan hal ini bertentangan dengan prinsip good and
clean government.

Pendapat saya mengenai hal tersebut adalah saya sangat menyayangkan dan
saya sangat menentang atas maraknya kasus korupsi di daerah yang
melibatkan baik kepala daerah maupun anggota legislatif di daerah. Aparatur
pemerintahan daerah seharusnya berperilaku dengan benar dan bermoral.
Korupsi sendiri adalah tindakan kejahatan mencuri uang rakyat dan menurut
saya suatu bentuk pengkhianatan terhadap masyarakat. Kasus korupsi yang
terjadi bertentangan dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang
baik dan bersih (good and clean government). Prinsip-prinsip tersebut
meliputi partisipasi, taat hukum, transparansi, responsif, berorientasi
kesepakatan, kesetaraan, efektif dan efisien, akuntabilitas, dan visi strategi.
Pelaku korupsi seharusnya diberi hukuman yang setimpal agar jera.
Pemerintah daerah seharusnya menggunakan kewenangan yang diberikan
dengan sebaik-baiknya serta menjalankan tanggung jawabnya dengan benar
dan bekerja untuk kepentingan rakyat.

Saran yang bisa saya berikan agar pelaksanaan otonomi daerah bisa
mengurangi terjadinya perilaku korupsi adalah pemerintah seharusnya
melengkapi peraturan hukum dan undang-undang yang mengatur pelaksanaan
otonomi daerah agar menjadi lebih jelas, terutama mengenai pengelolaan
APBD. Penyebab terjadinya kasus korupsi daerah juga harus diselidiki agar
bisa disusun strategi preventif. Pengendalian internal di pemerintah daerah
juga harus diperkuat. Demikian pula pemeriksaan dan audit pemerintah daerah
harus dilakukan dengan lebih efektif untuk mendeteksi kasus korupsi yang
terjadi. Sanksi hukum pidana atas tindak kejahatan korupsi seharusnya

1
diperberat agar aparat yang ingin melakukan korupsi akan berpikir dua kali
sebelum bertindak.

Untuk mengatasi korupsi di daerah, peran serta masyarakat juga diperlukan,


terutama sebagai pengawas. Jika masyarakat menemui tindakan yang
mengindikasikan terjadinya KKN, masyarakat harus berani melaporkan kepada
pihak yang berwenang. Pemerintah juga seharusnya menyediakan layanan
pengaduan masyarakat yang mudah diakses agar masyarakat bisa
menyampaikan laporan pengaduan, usul, kritik, dan saran kepada pemerintah.
Di samping itu, masyarakat juga harus berpartisipasi secara aktif dalam
pemerintahan daerah, misalnya melalui Musrenbang (Musyawarah
Perencanaan Pembangunan) mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan,
hingga kabupaten agar program-program pembangunan di daerah sepenuhnya
dilakukan untuk kepentingan rakyat. Peran KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi) dan lembaga masyarakat yang berperan dalam pengawasan korupsi
juga harus ditingkatkan sebagai pengawas kegiatan pemerintahan.

Referensi:
Lasiyo, Wikandaru, R., & Hastangka. (2022). Pendidikan Kewarganegaraan.
Penerbit Universitas Terbuka. Hal 9.18-9.21.
Syaukani, Gaffar, A., & Rasyid, R. (2002). Otonomi Daerah Dalam Negara
Kesatuan. Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai