Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Tugas Tutorial 1
Akuntansi Keuangan Syariah
(EKMA4482)

Jawaban No 1

Ketentuan-ketentuan syariah agar perbankan syariah dapat beroperasi dengan


efektif dan efisien meliputi:
1) Instrumen yang diperlukan untuk mengatasi masalah likuiditas.
2) Instrumen moneter yang sesuai dengan prinsip syariah untuk keperluan
pelaksanaan tugas bank sentral.
3) Standar akuntansi, standar audit, dan standar pelaporan.
4) Ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai prinsip kehati-hatian,
dsb.

Referensi:
Muhammad, R. (2022). Akuntansi Keuangan Syariah. Penerbit Universitas
Terbuka.
Hal 1.29.

Jawaban No 2

Akad dalam transaksi kasus dalam soal adalah akad mudharabah. Mudharabah
adalah akad kerja sama antara shahibul maal dan mudharib ketika shahibul
maal sepenuhnya menanggung modal usaha dan mudharib mengelola dana
dengan porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati pada awal akad. Nisbah
ditentukan dalam bentuk persentase, baik dengan model bagi pendapatan
(revenue sharing) atau bagi untung/rugi (profit/loss sharing). Jika terjadi
kerugian, maka kerugian tersebut ditanggung oleh shahibul maal sepanjang
bukan karena kelalaian mudharib.
Dari soal dapat diketahui bahwa akad mudharabah dilakukan selama 6 bulan di
usaha peternakan dengan shahibul maal memberikan modal sebesar 40 juta
rupiah. Nisbah bagi hasil yang disepakati adalah 40:60 (40% untuk shahibul
maal dan 60% untuk mudharib). Usaha tersebut menghasilkan keuntungan 20

1
juta rupiah, sehingga 8 juta rupiah adalah hak shahibul maal dan 12 juta rupiah
adalah hak mudharib.

Referensi:
Muhammad, R. (2022). Akuntansi Keuangan Syariah. Penerbit Universitas
Terbuka.
Hal 2.9-2.11.

Jawaban No 3

Kerangka dasar penting untuk disusun karena beberapa alasan:


1) Penyusunan standar seharusnya berdasarkan pada konsep dan tujuan
yang jelas agar menjadi berguna. Konsep tersebut harus bervisi jauh ke
depan dan memiliki tingkat konsistensi yang tinggi. Satu kesatuan
standar dan ketentuan harus dibangun dengan landasan yang sama.
Kerangka dasar sebagai landasan penyusunan standar seharusnya
mampu meningkatkan pemahaman penggunaan laporan keuangan,
keyakinan atas substansi laporan keuangan, dan dan meningkatkan daya
banding antar laporan keuangan.
2) Permasalahan yang baru muncul dalam praktik transaksi keuangan
syariah dapat lebih cepat diselesaikan dengan menggunakan dasar teori
dan kerangka dasar yang telah disusun. Kebutuhan akan kerangka dasar
yang lebih komprehensif menjadi sebuah keharusan yang harus segera
diwujudkan. KDPPLKS (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Syariah) menjadi jawaban akan kebutuhan kerangka
dasar yang lebih komprehensif.

Referensi:
Muhammad, R. (2022). Akuntansi Keuangan Syariah. Penerbit Universitas
Terbuka.
Hal 3.4-3.8.

Jawaban No 4

Komponen laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai entitas


syariah meliputi:
1) Neraca

2
Neraca memberi informasi posisi keuangan perusahaan pada tanggal
tertentu. Pemakai laporan keuangan dapat menilai likuiditas, struktur
pendanaan, dan menganalisis komponen kekayaan perusahaan.
2) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi memberi informasi mengenai keberhasilan manajemen
dalam mengelola perusahaan, yaitu dari kemampuan menghasilkan laba
(selisih antara pendapatan dan biaya).
3) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai arus kas perusahaan
dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Lapkran ini memberikan
informasi mengenai kegiatan manajemen dalam mengelola kas.
4) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan ini adalah penghubung laporan laba rugi dan neraca. Laba rugi
dan transaksi modal neto akan masuk dalam laporan ini sehingga angka
modal akhir akan diperoleh.
5) Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
Laporan ini berisi informasi keuangan mengenai rekapitulasi penerimaan
zakat yang dikelola entitas syariah sebagai pelaksana fungsi baitul maal.
Zakaf bisa berasal dari individu dalam entitas syariah maupun dari luar
entitas syariah.
6) Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
Laporan ini berisi informasi keuangan mengenai penerimaan dana
kebajikan dari infaq, shodaqoh, hasil pengelolaan dana wakaf,
pengembalian dana kebajikan produktif, denda, dan pendapatan non halal
lainnya.
7) Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan ini berisi informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan
dan kebijakan akuntansi yang digunakan, informasi yang diwajibkan
disajikan sesuai dengan PSAK, dan informasi material tambahan.

Referensi:
Muhammad, R. (2022). Akuntansi Keuangan Syariah. Penerbit Universitas
Terbuka.
Hal 4.10-4.12.

Anda mungkin juga menyukai