Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 7
Manajemen Strategik
(EKMA4414)

1. Strategi pertumbuhan (growth strategy) adalah strategi perusahaan yang


memiliki tujuan untuk mengembangkan perusahaan untuk pencapaian tujuan
jangka panjang. Strategi pertumbuhan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
integrasi vertikal dan integrasi horizontal.

1) Integrasi Vertikal
Integrasi vertikal adalah strategi pertumbuhan perusahaan yang
dilakukan dengan perluasan usaha pada bidang usaha pemasok dan
bidang usaha konsumen sepanjang rantai pasokan. Integrasi vertikal
dapat dibedakan menjadi integrasi ke hulu ( backward integration) dan
integrasi ke hilir (forward integration). Backward integration adalah
perluasan usaha ke bidang usaha pemasok. Sedangkan forward
integration adalah perluasan usaha ke bidang usaha konsumen. Integrasi
vertikal dapat dilakukan dengan akuisisi maupun pertumbuhan internal.
Contoh integrasi vertikal adalah perusahaan pakaian yang mengakuisisi
perusahaan penghasil kain.

2) Integrasi Horizontal
Integrasi horizontal atau akuisisi horizontal adalah strategi pertumbuhan
perusahaan yang dilakukan dengan menambah atau membeli unit bisnis
strategis yang menghasilkan produk yang sama dengan unit bisnis yang
dimiliki perusahaan. Pengertian produk yang sama adalah produk yang
memiliki keterkaitan. Pada masa lalu, integrasi horizontal banyak
dilakukan oleh perusahaan. Integrasi horizontal dinilai memiliki risiko
yang relatif kecil. Integrasi horizontal diharapkan dapat memberikan
sinergi dan keterkaitan dalam operasi perusahaan. Contoh integrasi
horizontal adalah akuisisi bank komersial oleh bank komersial lainnya.

Referensi:
Suwarsono. (2021). Manajemen Strategik. Penerbit Universitas Terbuka. Hal
8.12-8.18.

1
2. Salah satu contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan strategi
integrasi vertikal ke belakang (vertical integration-backward) adalah PT Gajah
Tunggal Tbk (GJTL). PT Gajah Tunggal Tbk adalah perusahaan produsen ban
mobil dan ban motor terbesar di Asia Tenggara. PT Gajah Tunggal Tbk
mengakuisisi 92,9% saham PT Filamendo Sakti pada tanggal 28 Juli 2018. PT
Filamendo Sakti adalah perusahaan yang memproduksi benang filament nilon 6
yang merupakan bahan baku utama kain ban nilon 6. PT Gajah Tunggal Tbk
melakukan akuisisi ini dengan tujuan untuk menjamin pasokan dan kualitas
bahan baku, menurunkan biaya produksi, serta untuk melanjutkan integrasi
vertikal hulu rantai produksi.

Akuisisi yang dilakukan oleh PT Gajah Tunggal Tbk terhadap PT Filamendo


Sakti termasuk dalam integrasi vertikal ke belakang. Alasannya adalah karena
PT Filamendo Sakti merupakan perusahaan pemasok ( supplier) yang memasok
bahan baku berupa benang filament nilon untuk produk ban nilon yang
diproduksi oleh PT Gajah Tunggal Tbk. Sebelum melakukan akuisisi, PT Gajah
Tunggal Tbk secara rutin membeli benang filament nilon dari PT Filamendo
Sakti.

Referensi:
Indopremier. (2018, Juli 3). " Kilas Emiten: BRPT, MYOR, GJTL, dan AISA ".
https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?
jdl=Kilas_Emiten__BRPT__MYOR__GJTL__dan_AISA

Anda mungkin juga menyukai