BASYIR NIM : 2213201076 TUGAS : PEMBIAYAAN DAN PENGANGGARAN KESEHATAN
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio
Kacaribu menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 masih akan difokuskan salah satunya untuk penanganan pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari porsi anggaran kesehatan yang masih lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh Undang-Undang (UU). Pada APBN Tahun Anggaran (TA) 2022, alokasi anggaran untuk kesehatan adalah sebesar Rp256 triliun atau 9,4 persen dari total belanja negara yaitu Rp2.714,2 triliun. Anggaran kesehatan ini nantinya akan digunakan untuk membiayai kegiatan penanganan pandemi seperti vaksinasi Covid-19 dan perawatan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu juga termasuk sosialisasi dan pengawasan protokol kesehatan Covid-19, serta pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment). Selain itu, anggaran turut dialokasikan untuk melanjutkan reformasi sistem kesehatan nasional seperti Jaminan Persalinan (Jampersal) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Febrio menambahkan salah satu fokus yang masih dilanjutkan dalam anggaran kesehatan APBN 2022 adalah untuk melanjutkan percepatan penurunan stunting. Adapun, total belanja negara pada APBN 2022 adalah Rp2.714,2 triliun, lebih tinggi dari outlook belanja negara 2021 sebesar Rp2.697,2 triliun. Belanja 2022 terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.944,5 triliun, dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp769,6 triliun. Hubungan pembiayaan kesehatan dengan derajat kesehatan,adapun biaya kesehatan yang tinggi dapat mempengaruhi derajat kesehatan yang baik ,dikarenakan pelayanan kesehatan yang didapat akan semakin baik. Tapi balik lagi ke anggaran tersebut apakah sudah tersalur tepat sasaran atau tidak, jika tidak tepat sasaran maka masyarakat juga yang kena dampaknya.
Kebijakan Refocussing Dan Realokasi Anggaran Tahun Anggaran 2021 Serta Pengaruhnya Dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia Akibat Dampak Pandemi Covid-19
Arsip Peran Belanja PemerintahPeran Belanja Pemerintah Dalam Menjaga Ketahanan Ekonomi Masyarakat Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional Dampak Pandemi Covid-19 Di Kabupaten Fakfak