Kementerian PPN/Bappenas 2
Prinsip Sinkronisasi Perencanaan dan
Penganggaran dalam Pembangunan
Pesan Presiden untuk Program-Program
Pembangunan yang Lebih Tepat Sasaran
Sidang Kabinet Paripurna dengan topik RPJMN 2020- 2024
Pidato Pelantikan Presiden, 20 Oktober 2019 di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019)
Prinsip Money Follow Program diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17
Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
Pasal 3 Poin a
Penyusunan perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional dilakukan dengan pendekatan
penganggaran berbasis program (money follow program) melalui penganggaran berbasis kinerja
Pasal 3 Poin c
Pendekatan penganggaran berbasis program (money follow program) melalui penganggaran
berbasis kinerja sebagaimana dimaksud pada huruf a dilaksanakan melalui:
1. kerangka pendanaan;
2. kerangka regulasi; dan
3. kerangka pelayanan umum dan investasi.
“Money Follow Program" adalah pendekatan perencanaan pembangunan yang lebih holistik, integratif, tematik
dan spasial, dari berbagai Program Prioritas yang sejalan dengan visi misi Presiden. Tujuan dari pelaksanaan
money follow program adalah untuk mewujudkan hasil pelaksanaan pembangunan yang langsung dapat
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Kementerian PPN/Bappenas 5
Pendekatan THIS dalam Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan
Penyusunan RKP 2022 dilakukan dengan menggunakan pendekatan penganggaran berbasis money follow
program, serta pendekatan perencanaan berbasis Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS).
Tematik: penentuan tema- Holistik: penjabaran Integratif: upaya keterpaduan Spasial: penjabaran
tema prioritas dalam suatu tematik program Presiden pelaksanaan perencanaan program Presiden
jangka waktu perencanaan ke dalam perencanaan program Presiden dilihat dari dalam satu kesatuan
yang komprehensif (hulu- peran K/L/D dan pemangku wilayah dan
hilir) dalam rangkaian kepentingan lainnya, dan upaya keterkaitan antar
kegiatan keterpaduan berbagai sumber wilayah
pendanaan
Kementerian PPN/Bappenas 6
Butir-Butir Penting dalam Perencanaan dan
Penganggaran Pembangunan
MERINCI PRIORITAS PEMBANGUNAN sampai dengan
level satuan 3 (proyek) dengan keluaran dan lokus
Kementerian PPN/Bappenas 7
Penyelarasan Dokumen Perencanaan dan
Dokumen Perencanaan
Penganggaran Dokumen Penganggaran
UU 25/2004
Rincian
Renstra K/L Renja K/L RKA K/L APBN
Pemerintah Pusat
pedoman pedoman
RPJP RPJM
Nasional pedoman Nasional dijabarkan RKP pedoman RAPBN APBN
Pemerintah Daerah
RPJP RPJM RKP RAPBD APBD
Daerah pedoman Daerah dijabarkan Daerah pedoman
Renstra Rincian
Renja SKPD pedoman RKA SKPD APBD
SKPD pedoman
UU 17/2003
sumber
Pemerintah Desa
diacu UU 6/2014
masukan
RPJM RKP
Desa Desa pedoman RAPBDes APBDes
dijabarkan
8
8
Kementerian PPN/Bappenas 88
Integrasi Sumber Pendanaan
• Integrasi pendanaan belanja K/L (Rupiah Murni, SBSN, PHLN, PDN,
KPBU) sudah tercantum dalam Renja K/L.
• Secara mudah teridentifikasi di level komponen RO (khususnya
PHLN & SBSN)
• Data KRISNA RENJA K/L digunakan sebagai dasar perencanaan
Proyek PHLN dan SBSN serta bahan untuk berkomunikasi dengan
calon Mitra Pembangunan
• Sehingga terdapat konsistensi antara nomenklatur di dalam Renja
K/L dengan nomenklatur di Naskah Perjanjian (Loan/Grant
Agreement)
Kementerian PPN/Bappenas 9
Opsi Pemanfaatan Sumber Pendanaan Pembangunan
INSTRUMEN SUMBER PENGGUNAAN JENIS/KARAKTER KEGIATAN
PENDANAAN
Kementerian PPN/Bappenas 10
Tantangan Pengembangan Koperasi dan
UMKM
Karakteristik Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia
Adanya perbedaan
Adanya perbedaandefinisi
definisiUMKM
UMKMantar
antar
lembaga serta
lembaga sertabelum
belumadanya
adanyabasis
basisdata
datayang
yang
terintegrasi.
terintegrasi.
Jumlah UMKM
Jumlah UMKMyang
yangbesar
besarbelum
belumseimbang
selaras • 99% usaha di Indonesia didominasi oleh UMKM
dengan kontribusinya
dengan kontribusinyapada
padaPDB.
PDB. • UMKM hanya berkontribusi 57% terhadap PDB
Rendahnya UMKM
Rendahnya UMKM yang
yangterjalin
terjalindalam
dalam • 93% UMK tidak menjalin kemitraan
kemitraan, termasuk
kemitraan, termasukberjejaring
berjejaringdalam
dalamrantai
global • UMKM berkontribusi sebesar 14% terhadap total ekspor
nilai global
value chain.(global value chain). Indonesia
Rendahnya pemanfaatan teknologi dalam • 94% UMK tidak menggunakan komputer dalam
menjalankan usahanya, termasuk digitalisasi menjalankan usahanya
• 90% UMK tidak menggunakan internet
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM(2019), BPS SE 2016-lanjutan (2019)
Kementerian PPN/Bappenas 13
Adaptasi UMKM terhadap Perubahan Ekosistem Bisnis
Perubahan Perilaku Konsumen Pada Masa Rekomendasi Kajian Analisis Kebijakan
Pandemi Covid-19 Penanggulangan Dampak Covid-19:
Diperlukan Akses Pasar UMKM Terintegrasi
Sumber: 1 Katadata.co.id, Mei 2021; 2 Hootsuite, Januari 2021; 3 Kantar dalam “e-Conomy SEA
2020”, Google, Temasek, dan Bain, 2020.
Kementerian PPN/Bappenas 14
Kebijakan Pengembangan Koperasi dan
UMKM Tahun 2022
Arahan Presiden dan Tujuh (7) Agenda Pembangunan dalam RPJMN
2020-2024
VISI-MISI PRESIDEN ARAHAN PRESIDEN 7 AGENDA PEMBANGUNAN
Ketahanan Ekonomi untuk
1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
1 Pembangunan
SDM
1 Pertumbuhan Berkualitas dan
Berkeadilan
Struktur Ekonomi yang Produktif,
2 Mandiri,dan Berdaya Saing
2 Pengembangan Wilayah untuk
Mengurangi Kesenjangan
2
Pembangunan yang Merata dan Pembangunan
3 Berkeadilan Infrastruktur
Mencapai Lingkungan Hidup yang 3 SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
4 Berkelanjutan
5
Kemajuan Budaya yang Mencerminkan
Kepribadian Bangsa 3 Penyederhanaa
n Regulasi 4 Revolusi Mental dan
Pembangunan Kebudayaan
Penegakan Sistem Hukum yang Bebas
6 Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya Infrastruktur untuk
5 Ekonomi dan Pelayanan
7
Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan
Memberikan Rasa Aman pada Seluruh
4 Penyederhanaa
n Birokrasi
Dasar
9
Sinergi Pemerintah Daerah dalam 5 Transformasi
Ekonomi 7
Stabilitas Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan
Kerangka Negara Kesatuan Publik
Kementerian PPN/Bappenas 16
Kebijakan Pengembangan Koperasi dan UKM
dalam RPJMN 2020-2024
PN 1 PN 2 PN 3 PN 4 PN 5 PN 6 PN 7
Penguatan Mengembangkan Meningkatkan Membangun Memperkuat Infrastruktur Membangun Memperkuat Stabilitas
Ketahanan Ekonomi Wilayah untuk SDM yang Kebudayaan dan untuk Mendukung Lingkungan Hidup, Polhukhankam &
untuk Pertumbuhan Mengurangi Berkualitas dan Karakter Bangsa Pengembangan Ekonomi
Meningkatkan Transformasi
yang Berkualitas Kesenjangan dan Berdaya Saing dan Pelayanan Dasar
Ketahanan Bencana, Pelayanan Publik
Menjamin Pemerataan
dan Perubahan Iklim
PP 1 PP 2 PP 3
PP 4
Pemenuhan Kebutuhan Energi dengan Peningkatan Kuantitas/Ketahanan Air Peningkatan Ketersediaan,
Peningkatan Pengelolaan
Mengutamakan Peningkatan Energi Baru untuk Mendukung Pertumbuhan Akses dan Kualitas Konsumsi
Kemaritiman, Perikanan, dan Kelautan
Terbarukan (EBT) Ekonomi Pangan
PP 5 PP 6 PP 7
PP 8
Penguatan Kewirausahaan dan Peningkatan Kuantitas/Ketahanan Air Peningkatan Ekspor Bernilai Tambah Tinggi
Penguatan Pilar Pertumbuhan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk Mendukung Pertumbuhan dan Penguatan Tingkat Kandungan Dalam
dan Daya Saing Ekonomi
(UMKM), dan Koperasi Ekonomi Negeri (TKDN)
KP 1 KP 2 KP 3 KP 4
KP 5
Peningkatan kemitraan usaha Peningkatan kapasitas Peningkatan kapasitas, Peningkatan penciptaan
Peningkatan Nilai Tambah
antara Usaha Mikro Kecil dan usaha dan akses jangkauan, dan inovasi start-up dan peluang
Usaha Sosial
Usaha Menengah Besar pembiayaan bagi wirausaha koperasi usaha
Struktur PN, PP, KP, ProPN dalam RPJMN sama dengan struktur dalam RKP
Kementerian PPN/Bappenas 17
Proyek Prioritas dalam PP Penguatan Kewirausahaan, UMKM dan
Koperasi RKP 2022
Kementerian PPN/Bappenas 18
Kemudahan bagi Koperasi dan UMKM dalam UU Cipta Kerja
Melalui UU Cipta Kerja, Pemerintah memberi kemudahan berusaha, pemberdayaan dan perlindungan.
1. Izin Tunggal Bagi UMK 4. Produk UMK diprioritaskan dalam 8. Kemudahan Pembiayaan
• Pemberian nomor induk berusaha (NIB) pengadaan jasa pemerintah dan Insentif Fiskal
melalui Perizinan Berusaha secara • Penyederhanaan administrasi
elektronik perpajakan
• NIB Berlaku untuk semua kegiatan usaha: • Perizinan berusaha tanpa biaya
izin usaha, izin edar, SNI dan sertifikasi 5. Kemitraan UMK atau ada keringanan
produk halal Rest area, stasiun, dan terminal (angkutan, • Insentif pajak penghasilan
Pelabuhan, dan bandara) untuk promosi dan • Insentif kepabeanan bagi UMK
2. Pemerintah alokasi DAK untuk penjualan produk UMK dengan pola kemitraan ekspor
pemberdayaan dan pengembangan
UMKM
6. Bantuan perlindungan hukum 9. Pemerintah pusat dan
3. Pengelolaan terpadu UMK kepada UMK daerah bisa memberikan
• Sinergi pemerintah pusat, daerah, dan insentif dan kemudahan
stakeholder
• Pendampingan berupa dukungan
7. Kemudahan untuk Koperasi berusaha bagi usaha
• Pembentukan koperasi primer minimal 9 menengah dan besar yang
manajemen, SDM, anggaran dan sarana-
orang
prasana
• RAT bisa secara daring atau luring
bermitra dengan UMK
• Pemberian fasilitas: lokasi, sertifikasi,
• Koperasi bisa usaha syariah
promosi, pemasaran.
Penjangkauan & advokasi untuk identifikasi Bekerja bersama pekerja sosial Kementerian
embrio usaha pada kelompok miskin-rentan. Sosial untuk melakukan identifikasi penerima
manfaat dan pemberian layanan.
Menjadi fasilitator dan pemberi rujukan bagi Memperluas kapasitas & cakupan program
masyarakat miskin-rentan untuk mengakses pendampingan teknis usaha dan permodalan
program pemberdayaan usaha (PLUT, KUR, UMI, untuk masyarakat miskin-rentan.
dsb.).
Kementerian PPN/Bappenas 5
Pendekatan Pengembangan UMKM Terpadu:
Penguatan Rantai Nilai melalui Kemitraan Strategis
“Kemitraan adalah kerjasama usaha antara Faktor Kunci Kesuksesan Kemitraan Strategis
Penguatan UMK dengan UMB, disertai pembinaan dan
Penguatan 1. Pendekatan rantai nilai dalam pengembangan UMKM.
Kelembagaan,
Kapasitas dan
pendampingan,
pengembangan oleh Usaha Menengah dan
pendampingan atau Usaha Besar, dengan memperhatikan 2. Mengedepankan prinsip business to business yang saling
fasilitasi pasar
Pemerintah prinsip saling memerlukan, saling memerlukan, membutuhkan, dan menguntungkan.
memperkuat dan saling menguntungkan” 3. UMB/pembeli (offtaker) harus memiliki nilai-nilai dan
komitmen untuk menyejahterakan mitra dan bersedia
Usaha melakukan pembinaan bersama dengan Pemerintah.
BDO
mikro kecil Koperasi/ 4. Pemilihan lokasi dan komoditas harus sesuai dengan
Kelompok Produk Olahan Pemasaran kondisi dan kebutuhan pasar.
Produk
5. Pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan
Bahan baku/ UMB dilakukan oleh Business Development Officer (BDO)
Spesifikasi Konsumen
pendampingan/ Spesifikasi Produk Produk sebagai perantara teknis dan teknologi.
pengolahan/ dan pendampingan
6. Monitoring dan evaluasi secara berkala.
Pembiayaan/ pembiayaan Pembiayaan/
Peralatan Peralatan
Pembinaan Pembinaan
Peran Pemangku Kepentingan
Pemerintah Usaha Menengah Besar (UMB)
Lembaga Keuangan 1. Menginisiasi pengembangan kemitraan strategis 1. Memberikan informasi atau pendampingan teknis
2. Menyediakan pendamping lapangan selama 3 tahun khususnya terkait alih keterampilan dan teknologi
Peran Koperasi 2. Memberikan informasi kebutuhan pasar dan harga.
3. Menyediakan rumah produksi bersama
• Agregator/offtaker produk UMKM, 4. Mengoordinasikan penyediaan tim ahli (expert) 3. Memberikan kepastian pasar.
termasuk menjaga kualitas produk. Business Development Officer (BDO)
5. Melakukan penguatan kelembagaan
• Proses produksi sesuai kebutuhan pasar.
• Pendampingan UMKM. 6. Melakukan pendataan potensi komoditas dan Menjadi perantara antara UMK dan UMB serta
• Akses pembiayaan dan pasar. pengembangannya memberikan pendampingan teknis dan kelembagaan
Kementerian PPN/Bappenas 22
Pengembangan Kemitraan Berdasarkan Karakteristik UMKM
Kementerian PPN/Bappenas 25
Kegiatan-Kegiatan Prioritas Deputi Usaha Mikro (2)
MP PN Kegiatan KRO RO Satuan Target Alokasi
4451-Penguatan 001-Usaha Mikro yang
01-Memperkuat Ketahanan Pengelolaan dan QDG-Fasilitasi dan mendapat Fasilitasi dan
44-Pengelolaan Terpadu Ekonomi untuk Pertumbuhan Perlindungan Usaha Pembinaan Pembinaan Standarisasi
UMKM yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro UMKM dan Sertifikasi Produk UMKM 375 2445046
01-Memperkuat Ketahanan 2738-Pendampingan QDG-Fasilitasi dan 001-Sosialisasi dan
Ekonomi untuk Pertumbuhan Konsultasi dan Bantuan
Pembinaan Kebijakan Hukum bagi
yang Berkualitas dan Berkeadilan Hukum UMKM Usaha Mikro UMKM 3601 5448000
002-Usaha Mikro Bidang
01-Memperkuat Ketahanan QDG-Fasilitasi dan Kuliner (Rumah Produksi
Ekonomi untuk Pertumbuhan 2739-Penguatan Rantai Pembinaan Bersama) yang difasilitasi
yang Berkualitas dan Berkeadilan Pasok Usaha Mikro UMKM Kemitraan UMKM 250 1000000
004-Usaha Mikro yang
01-Memperkuat Ketahanan QDG-Fasilitasi dan difasilitasi Perluasan
Ekonomi untuk Pertumbuhan 2739-Penguatan Rantai Pembinaan Jangkauan Pemasaran
yang Berkualitas dan Berkeadilan Pasok Usaha Mikro UMKM melalui E Comerce/Online UMKM 540 706379
4445-Pendampingan
01-Memperkuat Ketahanan dan Peningkatan QDG-Fasilitasi dan 004-Usaha Mikro Berbasis
Ekonomi untuk Pertumbuhan Kualitas SDM Usaha Pembinaan Kompetensi yang
yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro UMKM menerima pelatihan UMKM 570 8214463
4445-Pendampingan
01-Memperkuat Ketahanan dan Peningkatan QDG-Fasilitasi dan 005-Pemasyarakatan
Ekonomi untuk Pertumbuhan Kualitas SDM Usaha Pembinaan Kegiatan Strategis Bagi
yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro UMKM Usaha Mikro UMKM 3960 5967156
Kementerian PPN/Bappenas 26
Kegiatan-Kegiatan Prioritas Deputi Usaha Mikro (3)
MP PN Kegiatan KRO RO Satuan Target Alokasi
001-Pemerintah Daerah Daerah
4446-Perkuatan UBA-Fasilitasi dan yang mendapatkan (Prov/Kab
01-Memperkuat Ketahanan Fasilitasi Pembiayaan Pembinaan pembinaan dalam /Kota)/Pr
Ekonomi untuk Pertumbuhan dan Pengembangan Pemerintah Pengembangan Usaha ovinsi/Ka
yang Berkualitas dan Berkeadilan Investasi Usaha Mikro Daerah Mikro b/Kota 2 748811
4451-Penguatan
01-Memperkuat Ketahanan Pengelolaan dan QDG-Fasilitasi dan
Ekonomi untuk Pertumbuhan Perlindungan Usaha Pembinaan 002-Sosialisasi Formalisasi
yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro UMKM Usaha Mikro Strategis UMKM 3600 5462356
4451-Penguatan 003-Usaha Mikro yang
01-Memperkuat Ketahanan Pengelolaan dan QDG-Fasilitasi dan difasilitasi penerbitan izin
Ekonomi untuk Pertumbuhan Perlindungan Usaha Pembinaan usaha (Nomor Induk
yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro UMKM Berusaha/NIB) UMKM 7500 2174069
4451-Penguatan
01-Memperkuat Ketahanan Pengelolaan dan 001-Bantuan Permodalan
Ekonomi untuk Pertumbuhan Perlindungan Usaha QEE-Bantuan bagi Usaha Mikro yang
yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro Kebencanaan Terdampak Bencana Paket 1250 3856800
4451-Penguatan 002-Bantuan Permodalan
01-Memperkuat Ketahanan Pengelolaan dan bagi Usaha Mikro yang
Ekonomi untuk Pertumbuhan Perlindungan Usaha QEE-Bantuan Terdampak Bencana Non
yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro Kebencanaan Alam Paket 5900 7480000
4942-Koordinasi
01-Memperkuat Ketahanan Perencanaan, Data, 001-Koordinasi
Ekonomi untuk Pertumbuhan Umum, Pelaporan dan Pelaksanaan Kegiatan
yang Berkualitas dan Berkeadilan Kinerja Bidang Mikro AEA-Koordinasi Program kegiatan 1 1550000
Kementerian PPN/Bappenas 27
TERIMA KASIH
Kementerian PPN/Bappenas 28