Anda di halaman 1dari 28

Sinkronisasi Perencanaan dan

Penganggaran dalam Pengembangan


Koperasi dan UMKM
Direktorat Pengembangan UKM dan Koperasi
Kementerian PPN/Bappenas

Bogor, 12 November 2021


Kerangka Paparan

Prinsip Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran dalam Pembangunan

Tantangan Pengembangan Koperasi dan UMKM

Kebijakan Pengembangan Koperasi dan UMKM Tahun 2022

Pendekatan Pengembangan Koperasi dan UMKM


Secara Terpadu

Kegiatan-Kegiatan Prioritas Deputi Bidang Usaha Mikro Tahun 2022

Kementerian PPN/Bappenas 2
Prinsip Sinkronisasi Perencanaan dan
Penganggaran dalam Pembangunan
Pesan Presiden untuk Program-Program
Pembangunan yang Lebih Tepat Sasaran
Sidang Kabinet Paripurna dengan topik RPJMN 2020- 2024
Pidato Pelantikan Presiden, 20 Oktober 2019 di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019)

Saya tidak mau birokrasi pekerjaannya hanya sending-sending saja.


Sasaran pokok serta prioritas nasional tersambung, termasuk
Saya minta dan akan saya paksa bahwa birokrasi
dengan rencana-rencana strategis setiap kementerian. Presiden
tugas adalah making delivered. Tugas meminta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
birokrasikita itu agar manfaat program itu menjamin (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
dirasakan oleh masyarakat dapat menjadi clearing house.
3
Kementerian PPN/Bappenas 4
Prinsip Money Follow Program
dalam Perencanaan dan Penganggaran

Prinsip Money Follow Program diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17
Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional

Pasal 3 Poin a
Penyusunan perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional dilakukan dengan pendekatan
penganggaran berbasis program (money follow program) melalui penganggaran berbasis kinerja

Pasal 3 Poin c
Pendekatan penganggaran berbasis program (money follow program) melalui penganggaran
berbasis kinerja sebagaimana dimaksud pada huruf a dilaksanakan melalui:
1. kerangka pendanaan;
2. kerangka regulasi; dan
3. kerangka pelayanan umum dan investasi.

“Money Follow Program" adalah pendekatan perencanaan pembangunan yang lebih holistik, integratif, tematik
dan spasial, dari berbagai Program Prioritas yang sejalan dengan visi misi Presiden. Tujuan dari pelaksanaan
money follow program adalah untuk mewujudkan hasil pelaksanaan pembangunan yang langsung dapat
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Kementerian PPN/Bappenas 5
Pendekatan THIS dalam Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan

Penyusunan RKP 2022 dilakukan dengan menggunakan pendekatan penganggaran berbasis money follow
program, serta pendekatan perencanaan berbasis Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS).

Tematik: penentuan tema- Holistik: penjabaran Integratif: upaya keterpaduan Spasial: penjabaran
tema prioritas dalam suatu tematik program Presiden pelaksanaan perencanaan program Presiden
jangka waktu perencanaan ke dalam perencanaan program Presiden dilihat dari dalam satu kesatuan
yang komprehensif (hulu- peran K/L/D dan pemangku wilayah dan
hilir) dalam rangkaian kepentingan lainnya, dan upaya keterkaitan antar
kegiatan keterpaduan berbagai sumber wilayah
pendanaan
Kementerian PPN/Bappenas 6
Butir-Butir Penting dalam Perencanaan dan
Penganggaran Pembangunan
MERINCI PRIORITAS PEMBANGUNAN sampai dengan
level satuan 3 (proyek) dengan keluaran dan lokus

MENGINTEGRASIKAN PENDANAAN untuk prioritas


(belanja K/L, Non K/L, Transfer Daerah dan Dana Desa,
BUMN, KPBU)

PENGENDALIAN MELALUI INTEGRASI SISTEM


perencanaan dan penganggaran

Kementerian PPN/Bappenas 7
Penyelarasan Dokumen Perencanaan dan
Dokumen Perencanaan
Penganggaran Dokumen Penganggaran

UU 25/2004
Rincian
Renstra K/L Renja K/L RKA K/L APBN

Pemerintah Pusat
pedoman pedoman

pedoman bahan diacu bahan

RPJP RPJM
Nasional pedoman Nasional dijabarkan RKP pedoman RAPBN APBN

diacu diperhatikan diserasikan melalui


Musrenbang

Pemerintah Daerah
RPJP RPJM RKP RAPBD APBD
Daerah pedoman Daerah dijabarkan Daerah pedoman

pedoman bahan diacu bahan

Renstra Rincian
Renja SKPD pedoman RKA SKPD APBD
SKPD pedoman
UU 17/2003
sumber

Pemerintah Desa
diacu UU 6/2014
masukan

RPJM RKP
Desa Desa pedoman RAPBDes APBDes
dijabarkan
8
8
Kementerian PPN/Bappenas 88
Integrasi Sumber Pendanaan
• Integrasi pendanaan belanja K/L (Rupiah Murni, SBSN, PHLN, PDN,
KPBU) sudah tercantum dalam Renja K/L.
• Secara mudah teridentifikasi di level komponen RO (khususnya
PHLN & SBSN)
• Data KRISNA RENJA K/L digunakan sebagai dasar perencanaan
Proyek PHLN dan SBSN serta bahan untuk berkomunikasi dengan
calon Mitra Pembangunan
• Sehingga terdapat konsistensi antara nomenklatur di dalam Renja
K/L dengan nomenklatur di Naskah Perjanjian (Loan/Grant
Agreement)

Kementerian PPN/Bappenas 9
Opsi Pemanfaatan Sumber Pendanaan Pembangunan
INSTRUMEN SUMBER PENGGUNAAN JENIS/KARAKTER KEGIATAN
PENDANAAN

• Penerimaan pajak • Kegiatan operasional • Kegiatan bersifat urgen/segera


• Investasi dasar pemerintah dalam
• Penerimaaan negara bukan pajak penyediaan layanan umum dan dasar • Konsep desain investasi sederhana
Rupiah Murni

• Proyek infrastruktur, ekonomi, dan sosial


• Pinjaman Tunai atau Pinjaman
yang memiliki daya ungkit yang tinggi • Komplemen terhadap investasi swasta/pemerintah
Kegiatan dari mitra bilateral atau
(leverage) • Proyek skala besar, jangka panjang dan multistakeholder
Pinjaman LN lembaga keuangan multilateral. • Alih teknologi dan praktik baik internasional • Memiliki nilai tambah tinggi dari alih teknologi dan akses
• Piloting yang dapat direplikasi dengan rupiah kerjasama internasional
/ instrumen lainnya.

• Pemberdayaan industri dalam negeri


• Pinjaman yang berasal dari
BUMN/BUMD sektor perbankan • Saat ini fokus pada sektor hankam namun • Komplemen terhadap investasi swasta/pemerintah
dan Pemda terdapat potensi penggunaan untuk sektor • Memiliki risiko tinggi terhadap kepentingan strategis nasional
Pinjaman DN selain Hankam

• Penerbitan SUN (Surat Utang


Negara) atau • Membiayai operasional dan investasi • Penggunaan lebih fleksibel
• Penerbitan SBSN (Surat Berharga pemerintah • SBSN-PBS: sensitif terhadap waktu (tidak boleh terlambat) dan
Surat Berharga Syariah Negara) dalam rupiah atau • SBSN-PBS diutamakan untuk infrastrukur dan aset fungsional
Negara valas penyediaan sarana pelayanan umum dengan • Memiliki risiko tinggi terhadap kepentingan strategis nasional
• Berupa sukuk underlying dan berbasis aset. (imbal hasil %-%)
sukuk project financing (SBSN-PBS)

• Nilai dan pemanfaatan terbatas sesuai kesepakatan dengan


donor
• Berupa uang, barang/jasa, atau • Program pembangunan nasional
surat berharga dari dalam dan luar • Penanggulangan bencana • Kedepan diarahkan untuk peningkatan sistem investasi publik
antara lain melalui: (i) peningkatan kualitas penyiapan; (ii)
Hibah negeri • Bantuan kemanusiaan menaikkan profil/kredibilitas proyek; (iii) capacity building (iv)
derisking proyek.

Kementerian PPN/Bappenas 10
Tantangan Pengembangan Koperasi dan
UMKM
Karakteristik Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia

98,68% usaha nonpertanian di Indonesia 90,24% UMK nonpertanian tidak


didominasi oleh usaha mikro dan kecil. menggunakan internet.

Dari total UMK nonpertanian, 93,78% UMK nonpertanian tidak


60,74% berada di Pulau Jawa. menggunakan komputer dalam usaha.

97,55% UMK nonpertanian mulai 88,30% UMK nonpertanian tidak


beroperasi sejak sebelum tahun 2016. memperoleh atau mengajukan kredit.

93,45% UMK nonpertanian tidak


memiliki badan usaha.
Berdasarkan Sensus Ekonomi, permasalahan utama
93,05% UMK nonpertanian tidak menjalin yang dihadapi oleh UMK nonpertanian
kemitraan. pemasaran, permodalan, dan persaingan usaha

Sumber: BPS, SE 2016-lanjutan (2019)


Kementerian PPN/Bappenas 12
Isu Utama Pengembangan UMKM

Adanya perbedaan
Adanya perbedaandefinisi
definisiUMKM
UMKMantar
antar
lembaga serta
lembaga sertabelum
belumadanya
adanyabasis
basisdata
datayang
yang
terintegrasi.
terintegrasi.

Jumlah UMKM
Jumlah UMKMyang
yangbesar
besarbelum
belumseimbang
selaras • 99% usaha di Indonesia didominasi oleh UMKM
dengan kontribusinya
dengan kontribusinyapada
padaPDB.
PDB. • UMKM hanya berkontribusi 57% terhadap PDB

Rendahnya UMKM
Rendahnya UMKM yang
yangterjalin
terjalindalam
dalam • 93% UMK tidak menjalin kemitraan
kemitraan, termasuk
kemitraan, termasukberjejaring
berjejaringdalam
dalamrantai
global • UMKM berkontribusi sebesar 14% terhadap total ekspor
nilai global
value chain.(global value chain). Indonesia

• 88% UMK tidak memperoleh atau mengajukan kredit


Akses pembiayaan bagi UMKM masih rendah • Rasio kredit UMKM di perbankan terhadap total kredit
perbankan 20%

Rendahnya pemanfaatan teknologi dalam • 94% UMK tidak menggunakan komputer dalam
menjalankan usahanya, termasuk digitalisasi menjalankan usahanya
• 90% UMK tidak menggunakan internet
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM(2019), BPS SE 2016-lanjutan (2019)

Kementerian PPN/Bappenas 13
Adaptasi UMKM terhadap Perubahan Ekosistem Bisnis
Perubahan Perilaku Konsumen Pada Masa Rekomendasi Kajian Analisis Kebijakan
Pandemi Covid-19 Penanggulangan Dampak Covid-19:
Diperlukan Akses Pasar UMKM Terintegrasi

51% 78% Pemanfaatan pasar digital seperti website,


Konsumen baru yang melakukan Konsumen pernah melakukan
e-commerce ataupun media sosial.
belanja daring saat PSBB.1 pembelian produk/jasa secara
daring.2

94% 87% Perluasan pasar secara offline dengan


memanfaatkan ruang-ruang di fasilitas
Konsumen baru layanan digital Konsumen belanja daring publik.
berniat melanjutkan pembelian menggunakan perangkat desktop
secara daring pascapandemi.3 atau computer.2
Pengembangan kemitraan strategis dengan
usaha besar.
Pandemi menyebabkan perubahan ekosistem bisnis
sehingga memaksa UMKM bertransformasi terutama
melalui digitalisasi Sumber: Kajian Analisis Kebijakan Penanggulangan Dampak COVID-19 bagi UMKM
(Bappenas, 2020)

Sumber: 1 Katadata.co.id, Mei 2021; 2 Hootsuite, Januari 2021; 3 Kantar dalam “e-Conomy SEA
2020”, Google, Temasek, dan Bain, 2020.

Kementerian PPN/Bappenas 14
Kebijakan Pengembangan Koperasi dan
UMKM Tahun 2022
Arahan Presiden dan Tujuh (7) Agenda Pembangunan dalam RPJMN
2020-2024
VISI-MISI PRESIDEN ARAHAN PRESIDEN 7 AGENDA PEMBANGUNAN
Ketahanan Ekonomi untuk
1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
1 Pembangunan
SDM
1 Pertumbuhan Berkualitas dan
Berkeadilan
Struktur Ekonomi yang Produktif,
2 Mandiri,dan Berdaya Saing
2 Pengembangan Wilayah untuk
Mengurangi Kesenjangan
2
Pembangunan yang Merata dan Pembangunan
3 Berkeadilan Infrastruktur
Mencapai Lingkungan Hidup yang 3 SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
4 Berkelanjutan

5
Kemajuan Budaya yang Mencerminkan
Kepribadian Bangsa 3 Penyederhanaa
n Regulasi 4 Revolusi Mental dan
Pembangunan Kebudayaan
Penegakan Sistem Hukum yang Bebas
6 Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya Infrastruktur untuk
5 Ekonomi dan Pelayanan

7
Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan
Memberikan Rasa Aman pada Seluruh
4 Penyederhanaa
n Birokrasi
Dasar

Warga Lingkungan Hidup, Ketahanan


6
Bencana, dan Perubahan Iklim
Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih,
8 Efektif, dan Terpercaya

9
Sinergi Pemerintah Daerah dalam 5 Transformasi
Ekonomi 7
Stabilitas Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan
Kerangka Negara Kesatuan Publik
Kementerian PPN/Bappenas 16
Kebijakan Pengembangan Koperasi dan UKM
dalam RPJMN 2020-2024

PN 1 PN 2 PN 3 PN 4 PN 5 PN 6 PN 7
Penguatan Mengembangkan Meningkatkan Membangun Memperkuat Infrastruktur Membangun Memperkuat Stabilitas
Ketahanan Ekonomi Wilayah untuk SDM yang Kebudayaan dan untuk Mendukung Lingkungan Hidup, Polhukhankam &
untuk Pertumbuhan Mengurangi Berkualitas dan Karakter Bangsa Pengembangan Ekonomi
Meningkatkan Transformasi
yang Berkualitas Kesenjangan dan Berdaya Saing dan Pelayanan Dasar
Ketahanan Bencana, Pelayanan Publik
Menjamin Pemerataan
dan Perubahan Iklim

PP 1 PP 2 PP 3
PP 4
Pemenuhan Kebutuhan Energi dengan Peningkatan Kuantitas/Ketahanan Air Peningkatan Ketersediaan,
Peningkatan Pengelolaan
Mengutamakan Peningkatan Energi Baru untuk Mendukung Pertumbuhan Akses dan Kualitas Konsumsi
Kemaritiman, Perikanan, dan Kelautan
Terbarukan (EBT) Ekonomi Pangan

PP 5 PP 6 PP 7
PP 8
Penguatan Kewirausahaan dan Peningkatan Kuantitas/Ketahanan Air Peningkatan Ekspor Bernilai Tambah Tinggi
Penguatan Pilar Pertumbuhan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk Mendukung Pertumbuhan dan Penguatan Tingkat Kandungan Dalam
dan Daya Saing Ekonomi
(UMKM), dan Koperasi Ekonomi Negeri (TKDN)

KP 1 KP 2 KP 3 KP 4
KP 5
Peningkatan kemitraan usaha Peningkatan kapasitas Peningkatan kapasitas, Peningkatan penciptaan
Peningkatan Nilai Tambah
antara Usaha Mikro Kecil dan usaha dan akses jangkauan, dan inovasi start-up dan peluang
Usaha Sosial
Usaha Menengah Besar pembiayaan bagi wirausaha koperasi usaha

Struktur PN, PP, KP, ProPN dalam RPJMN sama dengan struktur dalam RKP

Kementerian PPN/Bappenas 17
Proyek Prioritas dalam PP Penguatan Kewirausahaan, UMKM dan
Koperasi RKP 2022

Proyek Prioritas dalam KP 1 Proyek Prioritas dalam KP 2 Proyek Prioritas dalam KP 3


Peningkatan kapasitas, jangkauan, dan inovasi
Peningkatan kemitraan usaha antara Usaha Mikro Peningkatan kapasitas usaha dan akses koperasi dilakukan melalui:
Kecil dan Usaha Menengah Besar dilakukan pembiayaan bagi wirausaha 1. Peningkatan kapasitas pengurus dan
melalui: dilakukan melalui:
manajer koperasi
1. Pengembangan kapasitas usaha dan kualitas 1. Penyediaan skema pembiayaan bagi 2. Pendampingan kelompok untuk
produk wirausaha dan UMKM berkoperasi
2. Penguatan kapasitas kelembagaan 2. Dukungan Modal Awal Usaha 3. Pengembangan jangkauan dan cakupan
3. Perluasan kemitraan usaha 3. Pendampingan mengakses kredit/
usaha koperasi
pembiayaan 4. Pengembangan inovasi koperasi

Proyek Prioritas dalam KP 4


Peningkatan penciptaan peluang usaha dan start-
up dilakukan melalui:
Proyek Prioritas dalam KP 5
Peningkatan nilai tambah usaha sosial
1. Pelatihan kewirausahaan
dilakukan melalui:
2. Inkubasi usaha
1. Pembinaan Wirausaha Sosial
3. Penguatan kapasitas layanan usaha
2. Pembinaan Wirausaha Berdampak Sosial
4. Pengembangan sentra industri kecil dan
dan berdampak lingkungan 
menengah
5. Pembinaan Wirausaha Mapan

Kementerian PPN/Bappenas 18
Kemudahan bagi Koperasi dan UMKM dalam UU Cipta Kerja

Melalui UU Cipta Kerja, Pemerintah memberi kemudahan berusaha, pemberdayaan dan perlindungan.

1. Izin Tunggal Bagi UMK 4. Produk UMK diprioritaskan dalam 8. Kemudahan Pembiayaan
• Pemberian nomor induk berusaha (NIB) pengadaan jasa pemerintah dan Insentif Fiskal
melalui Perizinan Berusaha secara • Penyederhanaan administrasi
elektronik perpajakan
• NIB Berlaku untuk semua kegiatan usaha: • Perizinan berusaha tanpa biaya
izin usaha, izin edar, SNI dan sertifikasi 5. Kemitraan UMK atau ada keringanan
produk halal Rest area, stasiun, dan terminal (angkutan, • Insentif pajak penghasilan
Pelabuhan, dan bandara) untuk promosi dan • Insentif kepabeanan bagi UMK
2. Pemerintah alokasi DAK untuk penjualan produk UMK dengan pola kemitraan ekspor
pemberdayaan dan pengembangan
UMKM
6. Bantuan perlindungan hukum 9. Pemerintah pusat dan
3. Pengelolaan terpadu UMK kepada UMK daerah bisa memberikan
• Sinergi pemerintah pusat, daerah, dan insentif dan kemudahan
stakeholder
• Pendampingan berupa dukungan
7. Kemudahan untuk Koperasi berusaha bagi usaha
• Pembentukan koperasi primer minimal 9 menengah dan besar yang
manajemen, SDM, anggaran dan sarana-
orang
prasana
• RAT bisa secara daring atau luring
bermitra dengan UMK
• Pemberian fasilitas: lokasi, sertifikasi,
• Koperasi bisa usaha syariah
promosi, pemasaran.

Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian


Kementerian PPN/Bappenas 19
Pendekatan Pengembangan Koperasi dan UMKM
Secara Terpadu
Contoh Rekomendasi Kolaborasi Program Pemberdayaan Ekonomi
Produktif Bagi Penduduk Miskin dan Rentan

KemenKUKM dan K/L


Kementerian Sosial
Pemberdayaan Ekonomi Lain

Penjangkauan & advokasi untuk identifikasi Bekerja bersama pekerja sosial Kementerian
embrio usaha pada kelompok miskin-rentan. Sosial untuk melakukan identifikasi penerima
manfaat dan pemberian layanan.

Menjadi fasilitator dan pemberi rujukan bagi Memperluas kapasitas & cakupan program
masyarakat miskin-rentan untuk mengakses pendampingan teknis usaha dan permodalan
program pemberdayaan usaha (PLUT, KUR, UMI, untuk masyarakat miskin-rentan.
dsb.).

Pelayanan perantara/katalis komunikasi antara Meningkatkan kapasitas pendamping


pendamping usaha profesional dan potensi mitra profesional untuk penjangkauan penduduk
usaha (perusahaan offtaker) dengan pelaku usaha miskin-rentan, diantaranya dengan Pendekatan
miskin-rentan. Keperantaraan.

Kementerian PPN/Bappenas 5
Pendekatan Pengembangan UMKM Terpadu:
Penguatan Rantai Nilai melalui Kemitraan Strategis
“Kemitraan adalah kerjasama usaha antara Faktor Kunci Kesuksesan Kemitraan Strategis
Penguatan UMK dengan UMB, disertai pembinaan dan
Penguatan 1. Pendekatan rantai nilai dalam pengembangan UMKM.
Kelembagaan,
Kapasitas dan
pendampingan,
pengembangan oleh Usaha Menengah dan
pendampingan atau Usaha Besar, dengan memperhatikan 2. Mengedepankan prinsip business to business yang saling
fasilitasi pasar
Pemerintah prinsip saling memerlukan, saling memerlukan, membutuhkan, dan menguntungkan.
memperkuat dan saling menguntungkan” 3. UMB/pembeli (offtaker) harus memiliki nilai-nilai dan
komitmen untuk menyejahterakan mitra dan bersedia
Usaha melakukan pembinaan bersama dengan Pemerintah.
BDO
mikro kecil Koperasi/ 4. Pemilihan lokasi dan komoditas harus sesuai dengan
Kelompok Produk Olahan Pemasaran kondisi dan kebutuhan pasar.
Produk
5. Pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan
Bahan baku/ UMB dilakukan oleh Business Development Officer (BDO)
Spesifikasi Konsumen
pendampingan/ Spesifikasi Produk Produk sebagai perantara teknis dan teknologi.
pengolahan/ dan pendampingan
6. Monitoring dan evaluasi secara berkala.
Pembiayaan/ pembiayaan Pembiayaan/
Peralatan Peralatan
Pembinaan Pembinaan
Peran Pemangku Kepentingan
Pemerintah Usaha Menengah Besar (UMB)
Lembaga Keuangan 1. Menginisiasi pengembangan kemitraan strategis 1. Memberikan informasi atau pendampingan teknis
2. Menyediakan pendamping lapangan selama 3 tahun khususnya terkait alih keterampilan dan teknologi
Peran Koperasi 2. Memberikan informasi kebutuhan pasar dan harga.
3. Menyediakan rumah produksi bersama
• Agregator/offtaker produk UMKM, 4. Mengoordinasikan penyediaan tim ahli (expert) 3. Memberikan kepastian pasar.
termasuk menjaga kualitas produk. Business Development Officer (BDO)
5. Melakukan penguatan kelembagaan
• Proses produksi sesuai kebutuhan pasar.
• Pendampingan UMKM. 6. Melakukan pendataan potensi komoditas dan Menjadi perantara antara UMK dan UMB serta
• Akses pembiayaan dan pasar. pengembangannya memberikan pendampingan teknis dan kelembagaan
Kementerian PPN/Bappenas 22
Pengembangan Kemitraan Berdasarkan Karakteristik UMKM

Usaha Mikro Peningkatan


• Sumber penghasilan utama/tambahan Berbasis Jasa Jasa

Kompetensi
Informal
• Sudah/belum terlayani lembaga keuangan
• Pasar lokal di sekitar tempat tinggal
• Contoh: warung di rumah, produksi Peningkatan
makanan/ minuman yang dititipkan ke Berbasis Produk Kapasitas Produk Akhir
warung/toko lain, usaha jahitan di rumah, Usaha dan
aneka jasa tidak berjadwal, dll. Kualitas
Produk
Bahan Baku/
** ** Penolong
UMKM
Usaha Kecil dan Menengah Kemitraan
Berbasis Produk
• Sumber penghasilan utama Rantai Pasok/Nilai
• Informal/formal
** Produk Akhir
• Sudah/belum terlayani lembaga keuangan
• Pasar lokal, regional, nasional dan/atau Peningkatan
Berbasis Jasa Jasa
terhubung dengan ekspor Kompetensi
**
Jejaring dan Kolaborasi
Peningkatan Kompetensi, Produksi dan Pemasaran Produk,
Usaha Individu/Kelompok Berbasis
Kualitas dan Manajemen • Jejaring dengan dunia event, dll.
Kreativitas*
Produksi usaha
• Komersialisasi Hak
* UMKM berbasis kreativitas biasanya memiliki aset non moneter (intangible asset) yang tidak berwujud fisik tetapi memiliki nilai/manfaat ekonomi Kekayaan Intelektual (HKI)
seperti hak cipta, paten, merek dagang, hak guna/pemanfaatan, dll., yang berlaku lebih dari satu tahun. Aset ini banyak dimiliki pelaku ekonomi
kreatif di bidang seni gabungan, seni tari, film, perpustakaan, literatur, museum, musik, teater, seni visual, dan sektor lain yang sejenis.
** Secara bertahap dapat diarahkan dan diseleksi untuk menerima pekerjaan atau menyediakan jasa bagi kemitraan di bidang yang terkait melalui Prioritas Pengembangan Kemitraan
pengorganisasisan job order and delivery. Strategis
Kementerian PPN/Bappenas 23
Kegiatan-Kegiatan Prioritas Deputi Bidang
Usaha Mikro Tahun 2022
Kegiatan-Kegiatan Prioritas Deputi Usaha Mikro (1)
MP PN Kegiatan KRO RO Satuan Target Alokasi
01-Memperkuat Ketahanan QDG-Fasilitasi dan
44-Pengelolaan Ekonomi untuk Pertumbuhan 2739-Penguatan Rantai Pembinaan 001-Usaha Mikro yang
Terpadu UMKM yang Berkualitas dan Berkeadilan Pasok Usaha Mikro UMKM mendapat Pembinaan UMKM 600 5165940
003-Skema/Sistem
01-Memperkuat Ketahanan QDG-Fasilitasi dan Jaringan Pemasaran untuk
44-Pengelolaan Ekonomi untuk Pertumbuhan 2739-Penguatan Rantai Pembinaan 10 Kelompok/Klaster
Terpadu UMKM yang Berkualitas dan Berkeadilan Pasok Usaha Mikro UMKM Usaha Mikro UMKM 150 753188
4445-Pendampingan
01-Memperkuat Ketahanan dan Peningkatan QDG-Fasilitasi dan 001-Usaha Mikro Sektor
44-Pengelolaan Ekonomi untuk Pertumbuhan Kualitas SDM Usaha Pembinaan Prioritas yang menerima
Terpadu UMKM yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro UMKM Pelatihan UMKM 1860 8002591
002-Kelompok/Klaster
Usaha Mikro Unggulan
4445-Pendampingan mendapatkan Pelatihan
01-Memperkuat Ketahanan dan Peningkatan QDG-Fasilitasi dan dan Pendampingan
44-Pengelolaan Ekonomi untuk Pertumbuhan Kualitas SDM Usaha Pembinaan Pengembangan Kapasitas
Terpadu UMKM yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro UMKM Usaha UMKM 540 2636241
003-Kelompok/Klaster
4445-Pendampingan Usaha Mikro
01-Memperkuat Ketahanan dan Peningkatan QDG-Fasilitasi dan mendapatkan fasilitasi
44-Pengelolaan Ekonomi untuk Pertumbuhan Kualitas SDM Usaha Pembinaan Standardisasi Kompetensi
Terpadu UMKM yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro UMKM SDM Usaha Mikro UMKM 360 4154992
4446-Perkuatan 001-Usaha Mikro yang
01-Memperkuat Ketahanan Fasilitasi Pembiayaan QDG-Fasilitasi dan difasilitasi Pendampingan
44-Pengelolaan Ekonomi untuk Pertumbuhan dan Pengembangan Pembinaan untuk Peningkatan Usaha
Terpadu UMKM yang Berkualitas dan Berkeadilan Investasi Usaha Mikro UMKM (KUR, SHAT) UMKM 12000 6771317

Kementerian PPN/Bappenas 25
Kegiatan-Kegiatan Prioritas Deputi Usaha Mikro (2)
MP PN Kegiatan KRO RO Satuan Target Alokasi
4451-Penguatan 001-Usaha Mikro yang
01-Memperkuat Ketahanan Pengelolaan dan QDG-Fasilitasi dan mendapat Fasilitasi dan
44-Pengelolaan Terpadu Ekonomi untuk Pertumbuhan Perlindungan Usaha Pembinaan Pembinaan Standarisasi
UMKM yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro UMKM dan Sertifikasi Produk UMKM 375 2445046
01-Memperkuat Ketahanan 2738-Pendampingan QDG-Fasilitasi dan 001-Sosialisasi dan
Ekonomi untuk Pertumbuhan Konsultasi dan Bantuan
Pembinaan Kebijakan Hukum bagi
yang Berkualitas dan Berkeadilan Hukum UMKM Usaha Mikro UMKM 3601 5448000
002-Usaha Mikro Bidang
01-Memperkuat Ketahanan QDG-Fasilitasi dan Kuliner (Rumah Produksi
Ekonomi untuk Pertumbuhan 2739-Penguatan Rantai Pembinaan Bersama) yang difasilitasi
yang Berkualitas dan Berkeadilan Pasok Usaha Mikro UMKM Kemitraan UMKM 250 1000000
004-Usaha Mikro yang
01-Memperkuat Ketahanan QDG-Fasilitasi dan difasilitasi Perluasan
Ekonomi untuk Pertumbuhan 2739-Penguatan Rantai Pembinaan Jangkauan Pemasaran
yang Berkualitas dan Berkeadilan Pasok Usaha Mikro UMKM melalui E Comerce/Online UMKM 540 706379
4445-Pendampingan
01-Memperkuat Ketahanan dan Peningkatan QDG-Fasilitasi dan 004-Usaha Mikro Berbasis
Ekonomi untuk Pertumbuhan Kualitas SDM Usaha Pembinaan Kompetensi yang
yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro UMKM menerima pelatihan UMKM 570 8214463
4445-Pendampingan
01-Memperkuat Ketahanan dan Peningkatan QDG-Fasilitasi dan 005-Pemasyarakatan
Ekonomi untuk Pertumbuhan Kualitas SDM Usaha Pembinaan Kegiatan Strategis Bagi
yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro UMKM Usaha Mikro UMKM 3960 5967156

Kementerian PPN/Bappenas 26
Kegiatan-Kegiatan Prioritas Deputi Usaha Mikro (3)
MP PN Kegiatan KRO RO Satuan Target Alokasi
001-Pemerintah Daerah Daerah
4446-Perkuatan UBA-Fasilitasi dan yang mendapatkan (Prov/Kab
01-Memperkuat Ketahanan Fasilitasi Pembiayaan Pembinaan pembinaan dalam /Kota)/Pr
Ekonomi untuk Pertumbuhan dan Pengembangan Pemerintah Pengembangan Usaha ovinsi/Ka
yang Berkualitas dan Berkeadilan Investasi Usaha Mikro Daerah Mikro b/Kota 2 748811
4451-Penguatan
01-Memperkuat Ketahanan Pengelolaan dan QDG-Fasilitasi dan
Ekonomi untuk Pertumbuhan Perlindungan Usaha Pembinaan 002-Sosialisasi Formalisasi
yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro UMKM Usaha Mikro Strategis UMKM 3600 5462356
4451-Penguatan 003-Usaha Mikro yang
01-Memperkuat Ketahanan Pengelolaan dan QDG-Fasilitasi dan difasilitasi penerbitan izin
Ekonomi untuk Pertumbuhan Perlindungan Usaha Pembinaan usaha (Nomor Induk
yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro UMKM Berusaha/NIB) UMKM 7500 2174069
4451-Penguatan
01-Memperkuat Ketahanan Pengelolaan dan 001-Bantuan Permodalan
Ekonomi untuk Pertumbuhan Perlindungan Usaha QEE-Bantuan bagi Usaha Mikro yang
yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro Kebencanaan Terdampak Bencana Paket 1250 3856800
4451-Penguatan 002-Bantuan Permodalan
01-Memperkuat Ketahanan Pengelolaan dan bagi Usaha Mikro yang
Ekonomi untuk Pertumbuhan Perlindungan Usaha QEE-Bantuan Terdampak Bencana Non
yang Berkualitas dan Berkeadilan Mikro Kebencanaan Alam Paket 5900 7480000
4942-Koordinasi
01-Memperkuat Ketahanan Perencanaan, Data, 001-Koordinasi
Ekonomi untuk Pertumbuhan Umum, Pelaporan dan Pelaksanaan Kegiatan
yang Berkualitas dan Berkeadilan Kinerja Bidang Mikro AEA-Koordinasi Program kegiatan 1 1550000

Kementerian PPN/Bappenas 27
TERIMA KASIH

Kementerian PPN/Bappenas 28

Anda mungkin juga menyukai