Anda di halaman 1dari 37

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

Kebijakan Redesain Sistem


Perencanaan dan
Penganggaran (RSPP)

E-LEARNING PERUMUSAN
KLASIFIKASI RINCIAN
OUTPUT/RINCIAN OUTPUT
(KRO/RO)
Materi Penambah Wawasan Terkait RSPP

https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/bagaimana-rspp-
menjawab-tantangan-dalam-sistem-perencanaan-dan-penganggaran-
9eb917bf/detail/

https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/perumusan-informasi-
kinerja-output-program-dalam-rspp-eed46a2f/detail/

2
POKOK BAHASAN

Konsep RSPP

Redesain Program

Redesain Kegiatan

Redesain Keluaran (KRO/RO)


3
Konsep RSPP

4
POSTUR APBN

• PDB atas dasar harga berlaku Rp15.434,2 triliun


• PDB = C+I+G+(X-M)
SASARAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Jumlah dan Persentase


Penduduk Miskin Rasio Gini
(Indikator Kesenjangan)
2015 28,28 11,13 %
0,5
04,02
0,394
2016 28,59 10,07 % 0,391
0,389 0,382

2017 28,01 10,12 %


0,4

2018 27,77 9,82 % 2015 2016 2017 2018 2019

2019 25,14 9,41 %


0,3
0 2 4 6 8 10 12

Per Maret, dalam juta orang dan persentase dari populasi Per Maret, semakin mendekati angka 1 semakin senjang
Latar Belakang RSPP…a
1945-2003 Reformasi Tantangan
Reformasi
Pengelolaan Keuangan Negara Penganggaran I
menggunakan ketentuan
Penganggaran II
❖ Spending
perundang-undangan yang
disusun pada masa Better
pemerintahan kolonial Hindia ⮚ Terbitnya 3 UU Bidang Keuangan
⮚ Penguatan Penerapan ❖ Money
Belanda, (berdasarkan Aturan Negara
PBB Follow
Peralihan Undang-Undang Dasar - UU No 17 Tahun 2003
⮚ Reformulasi KPJM Program
1945, yaitu Indische - UU No. 15 Tahun 2004
⮚ Format Baru RKA-K/L
Comptabiliteitswet/ICW) - UU No. 1 Tahun 2004 ❖ Value For
⮚ 3 Pillar Peganggaran ⮚ Monev Penganggaran
Satuan Anggaran ▪ Unified Budget ⮚ Reward Punishment Money
Rutin / Pembangunan ▪ Performance Base Budgeting ⮚ Standar Biaya ❖ Zero Base
(PBB) ⮚ Sinergi Perencanaan
▪ Kerangka Pengeluaran Jangka Budgetting
Menengah (KPJM)
Penganggaran

Pera Keppres 42 Tahun 2002 PP 21 Tahun 2004 tentang PP 90 Tahun 2010 tentang
turan Pedoman Pelaksanaan APBN Penyusunan RKAKL Penyusunan RKAKL
EVALUASI
PP 17 Tahun 2017 ttg Sinkronisasi
Perencanaan dan Pemganggaran
Doku
men DIP, DIK,DIKS RKAKL/DIPA RKAKL/DIPA
Redesain Sitem
SatuDJA penganggaran
Sistem
KRISNA
IT RP-DIK/S LK-DIP RKAKL/DIPA RenjaKL
7
Latar Belakang RSPP…b

Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Penganggaran

Program belanja pusat dan daerah saat ini tidak sinkron sehingga
capaian kinerjanya tidak optimal.

Perencanaan
Penganggaran
Program yang digunakan dalam dokumen Perencanaan dan dokumen
penganggaran berbeda, sehingga sulit dikonsolidasikan.

Rumusan Nomenklatur Program dan Outcome dari sebuah program


tidak terlihat secara langsung (bersifat normatif).

Informasi kinerja pembangunan yang tertuang dalam dokumen


perencanaan penganggaran sulit dipahami oleh publik.
8
Money Follow Program Vs Money Follow Function

ASPEK MONEY FOLLOW PROGRAM MONEY FOLLOW FUNCTION


Latar Belakang ❑ Program prioritas presiden mengacu janji kampanye ❑ Program mencerminkan Unit Kinerja Eselon I
saat pilihan presiden. Kementerian Negara/Lembaga
❑ program biasanya menggunakan nama populer: ❑ Nama program ada di dokumen penganggaran
Program Kartu Indonesia Pintar; Program Ketahanan (RKA-K/L).
Pangan.
❑ Nama program tidak ditemukan pada dokumen
penganggaran (RKA-K/L).

Poin Penting ❑ pentingnya integrasi proses perencanaan dan ❑ Akuntabilitas tiap Unit Kinerja Eselon I
penganggaran Kementerian Negara/Lembaga terjaga
❑ pertemuan dan forum-forum koordinasi ❑ Banyak forum koordinasi
perencanaan dan penganggaran tidak sekadar
❑ Informasi IT perencanaan dan penganggaran
memenuhi prosedur administrasi
berbeda dan tidak terhubung
❑ penyederhanaan proses dan pengembangan
informasi berbasis IT untuk mendukung proses
perencanaan dan penganggaran
▪ https://ekonomi.bisnis.com/read/20170131/10/624470/jokowi-jangan-ada-2-rezim- money-follows-program-harus-jalan
▪ Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan Dan Penganggaran Pembangunan Nasional.
PRIORITAS
428 PROGRAM NASIONAL Top
3209 KEGIATAN
Down
86 KL INDIKATOR SASARAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR SASARAN
289 UKE I PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS NASIONAL
RPJMN
235 PROGRAM
2587 KEGIATAN PROGRAM KL PROGRAM KL PROGRAM KL
GAMBARAN
Hasil kinerja program yang Sasaran Program Sasaran Program RSPP dalam
dicapai secara nasional
(Outcome) (Outcome) Struktur
Indikator Sasaran Program Indikator Sasaran Program
Anggaran
Suatu aktivitas yang
dilaksanakan oleh KL Kegiatan Kegiatan
untuk menghasilkan
Keluaran (Output) dalam
rangka mendukung
terwujudnya sasaran Sasaran Kegiatan
pembangunan
Sasaran Kegiatan
Indikator Sasaran Indikator Sasaran
(Outcome-Jangka Pendek) Kegiatan (Outcome-Jangka Pendek) Kegiatan

Kumpulan output KL
KRO KRO

Keluaran (output) riil yang


Bottom
sangat spesifik dihasilkan RO RO Up Perdirjen
oleh unit kerja KL yang
berfokus pada isu
dan/atau lokasi tertentu Anggaran
serta berkaitan langsung
dengan fungsi unit kerja
Komponen Komponen Output No. PER-
dalam mendukung
pencapaian kegiatan yang
telah ditetapkan • Akun • Akun
4/AG/2022
• Detil Biaya • Detil Biaya

8/31/2022
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10
LOGIC MODEL
Outcomes

Outputs Midle Impact


Resources Activities Short Long

Model Knowlton & Philips (2013)

Resources/ Outputs Impact


Activities Outcomes
Inputs

1 2 3 4 5

Your Planned Work Your Intended Results

Model W. K. Kellog Foundation (2004)


RKK (POK) SATKER, BAGIAN DARI RKAKL-DIPA PETIKAN

DIPA PETIKAN Output


Activities
(process)

Input

INFORMASI KINERJA >>> LOGIC MODEL RENGGAR


ISU-ISU STRATEGIS
REDESAIN SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN… (1)
1. Sinkronisasi Rumusan Indikator Kinerja RSPP dalam RKA-KL dengan target-target kinerja di
dalam RKP
Menjaga kesesuaian target-target pembangunan yang tercantum dalam RKAKL 2021 selaras
dengan RKP Tahun 2021
2. Sinkronisasi Rumusan informasi kinerja RSPP dalam belanja K/L dengan TKDD

✔ Rumusan Program/Keluaran Belanja K/L dengan Belanja TKDD agar selaras


✔ Mewujudkan RSPP Belanja Pusat dan RSPP TKDD yang sinkron
✔ Anggaran dan Target Pembangunan Belanja Pusat dan TKDD dapat diagregasi

3. Penyesuaian Peraturan Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran Serta Apliksi / Sistem IT


a.l. Aplikasi a.l.
PMK Juksiun RKAKL/DIPA Aplikasi SMART,SILABI, SAS, GPP,
PMK Revisi SPM/SP2D, eRekonLK (untuk migrasi Saldo
PMK Standar Biaya (SBK/SBM) Awal GLP secara terpusat), termasuk
PMK Monver Kinerja Anggaran Interkoneksi IT dgn K/L, a.l. STINKO (KPK)
SIPP (Setneg) Aplikasi SMART,SILABI, SAS 13
ISU-ISU STRATEGIS
REDESAIN SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN… (2)

4. Penguatan Kolaborasi Sistem Perencanaan dan Penganggaran


• Penguatan verifikasi dan validasi data KRISNA, SAKTI, SPAN, dan SATU DJA untuk mewujudkan
proses penganggaran yang semakin berkualitas.
5. Penguatan Sinergi Lintas Unit Eselon I di Lingkup Kementerian Keuangan
• Sinergi Penyusunan Kebijakan Fiskal (DJA, BKF, DJPK)
• Sinkronisasi dan konfirmasi Rencana Kebutuhan BMN K/L Tahun 2021 dengan alokasi belanja
Pemeliharaan BMN dalam RKAKL tahun 2021 (DJA-DJKN)
• Informasi BMN hasil belanja K/L yang berpotensi menjadi Bantuan Pemerintah Yang Belum
Ditetapkan Statusnya/BPYBDS (DJA – DJKN)
• Spending Review/Evaluasi Pelaksanaan Anggaran TA 2020 dalam pengalokasian anggaran TA 2021
(DJA-DJPB-Itjen)
• Evaluasi dan reviu/outlook belanja untuk kegiatan yang didanai PHLN, SBSN, PHDN dan KPBU (DJA-
DJPPR)
• Evaluasi dan reviu/outlook belanja untuk kegiatan yang didanai BLU (DJA-DJPB)
14
Redesain Program

15
Redesain RSPP (Program)
Program generik (program dukungan manajemen ) yaitu program yang
PROGRAM di disain untuk mendukung pelaksanaan tusi K/L dalam menjalankan
Tidak lagi mencerminkan tugas fungsi pemerintahan (birokrasi).
unit eselon I, tetapi lebih mencerminkan Program Teknis
tugas fungsi Kementerian/Lembaga, Program teknis merupakan program yang didisain untuk melaksanakan
Rumusan disusun oleh Kementerian prioritas pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam RPJMN
Keuangan dan Kementerian PPN dengan
2020-2024 dan RKP
berkoordinasi kepada Kementerian/
Lembaga terkait Program Teknis terdiri dari 2
1. Program Teknis Spesifik yang dilaksanakan 1 KL,
Outcome (Sasaran Program) Contoh : Program Kebijakan Fiksal pada Kementerian Keuangan
mencerminkan hasil kinerja program 2. Program Teknis Lintas K/L a.l. :
yang ingin dicapai Secara Nasional. Bagi Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, yang dilaksanakan oleh 12
program yang digunakan bersifat lintas K/L
Kementerian/Lembaga atau lintas unit Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang
eselon I, maka rumusan Sasaran dilaksanakan oleh 16 K/L
Program dan Indikator dapat Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri yang dilaksanakan oleh
dirumuskan berbeda sesuai dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Kementerian
tugas dan fungsi unit kerja dan sesuai Kelautan dan Perikanan;
dengan kontribusinya dalam Program Infrastruktur Konektivitas dilaksanakan oleh Kementerian
mewujudkan sasaran program dimaksud Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian
Perhubungan 16
Latar Belakang Redesain Program (Program Generik)
• Salah satu tujuan RSPP untuk mendorong Kementerian/Lembaga agar
menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan
penganggaran serta pelaksanaannya

• Terdapat Urgensi Redesain Program untuk membuat membuat


perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring evaluasi, dan
pelaporan menjadi lebih mudah untuk dikonsolidasikan .

• Salah satu bentuk Redesain Program adalah melalui Pembentukan


Program Generik, dengan tujuan utama untuk dapat mewujudkan efisiensi
belanja Birokrasi di seluruh Kementerian/Lembaga secara lebih optimal.

17
B. Definisi dan Ruang Lingkup (Program Generik)
Program generik merupakan program yang didesain untuk mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi K/L dalam menjalankan pemerintahan (birokrasi), rumusan
nomenklatur yang ditetapkan dalam RSP adalah program dukungan manajemen.

Program dukungan manajemen merupakan penggabungan dari beberapa program


pendukung K/L existing yaitu:

• Program dukungan manajemen teknis K/L


• Program pengawasan aparatur
• Program Sarana dan Prasarana
• Program diklat/BPSDM, sepanjang peserta atau penerima manfaatnya adalah ASN atau persertanya
berasal dari umum tetapi lulusannya akan menjadi ASN
• Program Litbang sepanjang tidak menghasilkan produk berupa prototype atau produk yang akan
diimplementasikan/diproduksi secara massal.

18
Tujuan Perbaikan Program Dukman

Agar Alokasi Dana pada


Agar capaian kinerja
Program Dukungan
Kegiatan, KRO, dan RO Agar penyusunan
Manajemen untuk setiap
pada Program Dukungan anggaran pada Program
K/L dapat dikomparasi
Manajemen dapat lebih Dukungan Manajemen
secara berimbang dan
terukur secara handal dan lebih akuntabel
tepat jumlah (value for
akurat
money)

19
Redesain Kegiatan

20
Redesain RSPP (Kegiatan)
Prinsip Perumusan Kegiatan Jenis Kegiatan
Kegiatan Generik : merupakan kegiatan yang digunakan oleh
Kegiatan tidak disusun dengan nomenklatur yang identik beberapa unit-unit Eselon II/Eselon I yang memiliki karakteristik
dengan Unit Kerja Eselon II (dua) atau Satuan Kerja vertikal dari sejenis sebagai unit pendukung, seperti Sekretariat Jenderal,
Kementerian/Lembaga, namun lebih mencerminkan aktivitas Inspektorat Jenderal, Badan Diklat, dan kesekretariatan Direktorat
yang dilaksanakan oleh unit untuk menghasilkan keluaran Jenderal /Sekretariat Jenderal/Inspektorat Jenderal/Badan yang
dalam rangka mendukung terwujudnya sasaran. Kegiatan dapat memiliki Program Dukungan Manajemen
bersifat lintas Unit Kerja Eselon II (dua) dalam Unit Kerja Eselon
I (satu) yang sama atau lintas Unit Kerja Eselon I (satu) dalam
Kegiatan Teknis terdiri dari 2 : Teknis Lintas dan Teknis spesifik.
Kementerian/Lembaga yang sama.
Kegiatan Teknis Lintas adalah kegiatan antar Eselon II dalam satu unit
eselon I atau Lintas Unit Eselon I dalam 1 K/L
Redesain kegiatan untuk menghindari Tumpang tindih
Kegiatan Teknis Spesifik adalah Kegiatan Spesifik Eselon II.
(duplikasi) Kegiatan antar Kementerian/Lembaga serta
banyaknya Kegiatan yang tidak mencerminkan tugas dan Urgensi Redesain Kegiatan :
fungsi Kementerian/Lembaga a) Diperlukannya rumusan kegiatan lintas, untuk sinergi pelaksanaan kegiatan
yang mempunyai keterkaitan yang kuat antar kegiatan yang yang
dilaksanakan oleh beberapa unit kerja;
b) Diperlukannya pemetaan Kegiatan yang dilakukan oleh satu unit kerja
Sejalan dengan adanya Program Lintas, maka kegiatan merupakan bagian dari suatu siklus/proses yang saling berurutan (sequence)
dapat diimplentasikan secara lintas mencerminkan c) Terdapat kegiatan yang serupa/sejenis yang dilaksanakan oleh beberapa unit
Kegiatan sebagai suatu aktivitas yang dilaksanakan oleh kerja
Kementerian/Lembaga untuk menghasilkan Keluaran d) Memudahkan penilaian akuntabilitas kinerja dan anggaran atas pelaksanaan
kegiatan
(Output) dalam rangka mendukung terwujudnya sasaran
pembangunan
Kementerian/Lembaga yang melaksanakan Kegiatan Lintas (dalam
satu Unit Kerja Eselon I yang sama) memastikan akuntabilitas kinerja
dari masing-masing Unit Kerja Pelaksana terhadap kegiatan lintas
dengan menyusun Sasaran Kegiatan dan/atau Indikator Kinerja
Kegiatan yang berbeda untuk masing-masing Unit Kerja Pelaksana
21
1 KEGIATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN
HANYA KEGIATAN YANG BERKAITAN DENGAN MANAJEMEN INTERNAL K/L

2 KEGIATAN YANG BERKARAKTERISTIK TEKNIS DIMASUKKAN DAN


DIARAHKAN MASUK DALAM PROGRAM TEKNIS

3
PILIHAN PENGGUNAAN KEGIATAN TEKNIS MENYESUAIKAN DENGAN
TUGAS DAN FUNGSI UNIT YANG BERSANGKUTAN

22
Kegiatan Generik

Kegiatan Generik adalah Kegiatan yang mendukung


pelaksanaan internal Kementerian/Lembaga
(dukungan manajemen internal).
Kegiatan Generik digunakan oleh Unit Kerja Eselon II yang
memiliki karakteristik sejenis sebagai unit pendukung,
seperti unit kerja di bawah Sekretariat Jenderal,
Inspektorat Jenderal, Badan Diklat, serta kesekretariatan
Direktorat Jenderal/Kedeputian yang memiliki Program
Dukungan Manajemen

23
Gambaran Profil Kegiatan K/L ,. (2)
KEMEN PU PR KEMENDIKBUD KEMENHUB
A. DUKMAN A. DUKMAN A. DUKMAN
Pengelolaan dan Pengadministrasian Pegawai, Organisasi Dan Layanan di Bidang Hukum Legislasi dan Litigasi
Tatalaksana
Pembentukan dan Evaluasi Peraturan Perundang-Undangan serta Pengelolaan dan Pembinaan Aparatur Sipil Negara Pengelolaan Organisasi dan SDM
Advokasi Hukum Pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara Pengelolaan Sistem Informasi dan Teknologi
Pengelolaan Data dan Teknologi Informasi Bidang PUPR
Layanan Perencanaan, Penganggaran dan Akuntabilitas Kinerja
Dukungan Manajemen Sekretariat Jenderal Pengelolaan Perencanaan, Keuangan, BMN
Pengelolaan Perencanaan, Keuangan, BMN, dan Umum Layanan Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa dan Umum
Penyelenggaran Pengembangan Talenta Layanan kerja sama dan Kehumasan
Pengelolaan Kemitraan dan Kerjasama
Penyelenggaraan dan Pembinaan Informasi Publik Layanan Organisasi dan Tata Laksana
Dukungan manajemen Unit Eselon I Layanan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Pelaksanaan Pengawasan Internal
Pengawasan Inspektorat
B. TEKNIS Pengembangan Sumber Daya Manusia
Penyediaan Data dan Statistik serta Pengembangan dan Pendayagunaan Aparatur
Penyelenggaraan Fasilitasi Infrastruktur Daerah
Teknologi Informasi
Pengkajian dan Pemantauan Pelaksanaan Kebijakan
Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Unit Eselon I
Bidang PUPR
Pembinaan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi B. TEKNIS
Pembinaan Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Pengelolaan Pengembangan Pendidikan, Sains, Budaya dan Kerja Sama di
Pembinaan Pengadaan Jasa Konstruksi Kawasan Asia Tenggara

Pembinaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Pengelolaan Pengembangan Prestasi Satuan Pendidikan dan Peserta Didik
Pengembangan Infrastruktur Wilayah Pengelolaan Kebijakan Penguatan Karakter
Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Bidang PUPR Layanan Pembiayaan Pendidikan
Pengembangan Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Pembiayaan
Peningkatan Sensor Film
Penyelenggaraan Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Pengelolaan Lembaga Layanan Penddikan Tinggi 24
Perumahan
Penggunaan Kegiatan Dukman

ALTERNATIF I ALTERNATIF II

Layanan Legislasi dan Litigasi Internal


Rumusan kegiatan DUKMAN
Pengelolaan Keuangan
dibuat seperti kondisi existing
Pengelolaan sarana dan prasarana tetapi hanya untuk menampung
Pengelolaan organisasi dan SDM kegiatan yang bersifat penunjang
dan/atau tidak diperkenankan
Layanan umum dan perkantoran
untuk menampung kegiatan
Pengawasan Internal teknis;
Pendidikan dan Pelatihan
Penelitian dan Pengembangan
Dukungan manajemen unit eselon I
Dukungan manajemen kantor vertikal

25
ALTERNATIF III

Rumusan kegiatan DUKMAN dibuat dengan


memperhatikan dan menyesuaikan dengan SOTK
unit eselon I/II-nya, namun dengan Batasan sebagai
berikut :
1. Hanya untuk menampung kegiatan yang bersifat
penunjang dan/atau tidak diperkenankan untuk
menampung kegiatan teknis;
2. Nomenklatur tidak menggunakan identitas unit,
tapi menggunakan referensi fungsi yang
dilaksanakan, contoh pengelolaan keuangan,
pengelolaan saranan dan prasarana, dan lain-lain
yang sejenis

26
Redesain Keluaran (KRO/RO)

27
Redesain RSPP (Keluaran)
Keluaran (Output) mencerminkan “real work” atau “eye catching”, Urgensi Redesain Output
Keluaran/ merupakan produk akhir dari pelaksaan kegiatan. Rumusan Perlunya pengelompokan output yang dihasilkan oleh K/L
Output ouput dibedakan menjadi 2 : Klasifikasi Rincian (baik berupa barang/jasa) dalam mendukung pencapaian
Output/KRO dan Rincian Output/RO. . outcome.

Perlu adanya standar output sehingga dapat dibandingkan


tingkat efisiensinya.
Klasifikasi Rincian Output (KRO) adalah
Klasifikasi kelompok/kumpulan produk akhir yang dihasilkan
pemerintah baik berupa barang (barang KRO dan satuannya merupakan referensi standar
Rincian
infrastruktur/barang non-infrastruktur) atau jasa (jasa yang telah ditentukan dan ditetapkan sehingga
Output regulasi/non regulasi) untuk mencapai sasaran kegiatan Kementerian/ Lembaga tidak dapat mengubah
dalam rangka mendukung kinerja pembangunan.
nomenklatur KRO
Klasifikasi Rincian Output (KRO) merupakan
clustering atas Rincian Output (RO) sejenis dan RO merupakan Keluaran (Output) Riil atau produk
memiliki satuan yang sama atau beragam.
akhir yang dihasilkan oleh Kementerian/Lembaga
• Rincian Output (RO) adalah produk akhir yang dihasilkan
pemerintah baik berupa (barang infrastruktur/barang non- yang bersifat unik dan spesifik sehingga
infrastruktur) atau jasa (jasa regulasi/non regulasi) untuk mencapai Nomenklatur RO dapat berbeda antar
sasaran kegiatan dalam rangka mendukung kinerja pembangunan Kementerian/Lembaga
Rincian • RO adalah barang/jasa riil (produk akhir) yang dihasilkan
Output dari pelaksanaan kegiatan suatu unit/satker.
• Dalam hal ini, RO harus dibuat secara rinci disertai dengan
jumlah (volume) barang/jasa riil yang dihasilkan, sehingga
memudahkan proses costing untuk penyusunan
anggaran.
• Dalam rangka simplifikasi struktur anggaran, satu KRO
dibatasi maksimal sebanyak 35 RO. 28
Prinsip-Prinsip KRO dan RO disusun dengan mengacu pada jenis intervensi yang
dilakukan oleh Pemerintah

Penyusunan
KRO dan RO KRO dan RO disusun dengan memperhatikan Kegiatan dalam lingkup
Kerangka Regulasi serta Kerangka Pelayanan Umum dan Investasi

KRO dan RO terkait Kegiatan dalam lingkup Kerangka Regulasi


dihasilkan dari pelaksanaan Kegiatan pemerintah dalam rangka
memfasilitasi, mendorong, maupun mengatur Kegiatan
pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh masyarakat

KRO dan RO terkait Kegiatan dalam lingkup Kerangka Pelayanan


Umum dan Investasi dihasilkan dari pelaksanaan Kegiatan pemerintah
dalam rangka menyediakan barang dan jasa publik yang diperlukan
oleh masyarakat

29
Intervensi & Produk Pemerintah
PERATURAN
KERANGKA Public Control
REGULASI
KEBIJAKAN, Private Incentive
DST

PELAYANAN
PUBLIK
PELAYANAN Public Service
UMUM
FASILITASI,
DST
Pemberdayaan/Pembinaan
PEMERINTAH (Output SARANA
Pemerintah)

INVESTASI Investasi Fisik


PRASARANA
(Fisik & Non Fisik) (Public Goods)
PENDIDIKAN,
DST
Investasi Non-Fisik

INTERNAL K/L
ADMINISTRASI
Cost of
PEMERINTAHAN TATA KELOLA Bureaucracy
PEMERINTAHA
N
30
1 KEGIATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN
HANYA KEGIATAN YANG BERKAITAN DENGAN MANAJEMEN INTERNAL K/L

2 KEGIATAN YANG BERKARAKTERISTIK TEKNIS DIMASUKKAN DAN


DIARAHKAN MASUK DALAM PROGRAM TEKNIS

3
PILIHAN PENGGUNAAN KEGIATAN TEKNIS MENYESUAIKAN DENGAN
TUGAS DAN FUNGSI UNIT YANG BERSANGKUTAN

31
Konsepsi KRO-RO Program Dukman
GROUP KRO JENIS KRO KRO

EAA Layanan Perkantoran


Administrasi Dukungan

E
EAB Layanan Perencanaan dan Penganggaran
Pemerintahan Manajemen Internal
Internal K/L Internal EAC Layanan Umum
EAD Layanan Sarana Internal
EAE Layanan Prasarana Internal

F Administrasi
Pemerintahan
Internal
Tata Kelola
pemerintahan
EAF
EAG
EAH
Layanan SDM
Layanan Hukum
Layanan organisasi dan tatakelola internal
Pemerintahan
(antar K/L dan Pembinaan EAI Layanan Kehumasan dan protokoler
antar pem. pemerintahan
EAJ Layanan data dan Informasi
Pusat daerah) Daerah dan Desa
EAK Layanan Pengawasan Internal
EAL Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal
EAM Layanan Pendidikan dan Pelatihan Internal
32
Konsepsi KRO-RO Program Dukman
GROUP KRO JENIS KRO KRO

FAA Kearsipan
Administrasi Dukungan

E
FAB Sistem Informasi pemerintah
Pemerintahan Manajemen
FAC Peningkatan Kapasitas Aparatur Negara
Internal K/L Internal
FAD Perencananaan dan Penganggaran
FAE Pemantauan dan Eavaluasi Serta Pelaporan

F
FAF Pemeriksaan Keuangan
Administrasi Tata Kelola
Pemerintahan FAG Pengawasan Pembangunan
pemerintahan
Internal FAH Pengelolaan Keuangan Negara
Pemerintahan FAI Peningkatan Manajemen Lembaga
(antar K/L dan Pembinaan Pemerintahan
antar pem. pemerintahan FBA Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintahan
Pusat daerah) Daerah dan Desa Daerah
FBB Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintahan Desa

33
Masih banyak ditemukan KRO Ditemukan adanya
yang secara karakter termasuk penambahan jumlah dan ragam
kategori kegiatan teknis namun KRO dibandingkan dengan
ditempatkan dalam program KRO generik yang telah
dukungan manajemen; ditetapkan SEB RSPP;

Perumusan nomenklatur KRO


masih beragam

34
Konteks Evaluasi: Pendekatan Entri Data Aplikasi e-Monev (1)

Kerangka logika (logical framework approach matrik) Aplikasi e-Monev menggunakan


pendekatan kerangka logika

Data yang dientrikan di level


komponen , RO dan indikator
Input Proses Output Outcome
(Rincian kinerja digunakan untuk menilai :
(Komponen) (Komponen) IKK dan IKP)
Output)
1. apakah input sejalan dengan
prosesnya, dan
2. apakah proses mendukung
pencapaian output, dan
Aplikasi e-Monev menekankan pada pemahaman bisnis proses. Pemahaman 3. apakah output berkontribusi
bisnis proses ini mencakup : pada pencapaian outcome
1. Memahami atas objek yang akan dipantau, dikendalikan dan dievaluasi (indikator kinerja)
2. Memahami proses pemantauan dan pelaporannya melalui aplikasi e-Monev
Konteks Evaluasi: Pendekatan Entri Data Aplikasi e-Monev (2)

Entri data target/volume komponen ini masih


dilakukan di tahun 2022 ini mengingat target/volume Aspek yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan volume komponen
komponen belum tersedia di dalam dokumen RKAKL
Sesuaikan
Entri data target/volume komponen ini dapat dengan tahapan
dilakukan dengan merujuk kepada:
1. Target/volume Rincian Output, baik rincian Pertimbangkan
output (RO) Renja-K/L maupun rincian output Bersifat tahapan
jenis pekerjaan
satker (RO Satker)
2. Jenis/karateristik pekerjaan dalam kerangka Satuan
pencapaian RO komponen dan
3. Pahami pekerjaan, apakah relasi RO komponen komponen RO berbeda
berupa tahapan atau bukan
Nomenklatur
Istilah RO Satker merujuk pada RO yang ada pada mirip
dokumen RKAKL Bersifat non
tahapan
Entri data target/volume komponen dilakukan oleh Satuan sama
user K8 dan K5
TERIMA KASIH

37

Anda mungkin juga menyukai